...🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾...
Tiga tahun kemudian
Seorang lelaki muda yang sedang joging tiba-tiba memperlambat larinya. Ternyata saat itu ada panggilan yang masuk ke ponselnya.
“Tuan, saya menemukannya di bandara.” Suara dari balik telefon membuat langkah sang lelaki terhenti seketika.
“Tahan dia!”
Sudut bibirnya sedikit meninggi. Kabar itu seakan merubah seluruh moodnya pagi itu. Ia bergegas menghampiri mobil sedan yang terparkir tak jauh dari taman.
“Pergi ke bandara!”
Perintah itu baru saja turun, sang supir segera bergegas memacu pedal gas dan mengantar tuannya dengan cepat. Mobil baru saja tiba di depan departemen kedatangan, seorang lelaki dengan jaz hitam rapi datang dan membantu membuka pintu.
“Dimana dia?” tanya seorang lelaki yang baru saja turun dari mobil.
“Tuan, itu ....”
“Jangan bilang dia berhasil kabur?!” Lelaki itu memakai kaca mata hitamnya.
“Ma-maf tuan, dia mengelabui kami dengan berpura-pura mengantar anaknya ke toilet!”
Mendengar kata ‘anak’ membuat lelaki itu menoleh dan memandang sinis anak buahnya. Otaknya berpikir dengan keras saat itu.
Ngak mungkin kan? Sekali aja langsung tok-cer?
Ia meraih jaz anak buahnya dan mencengkramnya dengan kuat. Ada amarah yang terlihat sangat jelas di mata lelaki itu.
“Cari dia sampai dapat!”
Perkataan yang keluar seperti kata yang sedang dieja satu persatu. Meski nadanya terdengar rendah, tetapi berhasil membuat anak buahnya gemetar takut. Ia segera melepaskan cengkramannya dan menghela napas panjang. Sebelum akhirnya memilih untuk pergi dari sana.
Raut wajahnya berubah seketika, dia sangat kesal. Baru saja berharap bisa bertemu dengan wanita itu, tetapi semuanya kandas. Apa lagi dia mendengar jika wanita itu membawa seorang anak. Pikirannya masih dibalut rasa kesal, saat ponsel yang dipegangnya berdering lagi.
“Dasar bocah kurang ajar!” Suara seorang pria tua terdengar begitu nyaring.
“Emm, a-aku ....”
“Kembali sekarang juga! Sampai kapan kau bermain-main seperti itu, hah?!”
Mendengar suara yang begitu nyaring membuat lelaki itu menjauhkan ponsel dari telinganya.
“Aish ... orang tua ini benar-benar ....” Lelaki itu langsung memutuskan panggilan dan menon-aktifkan ponselnya.
“Kembali ke rumah!”
Bangunan dengan gaya klasik bercampur moderen, lengkap dengan taman dan juga gazebo yang berada di halaman depan. Rumah dua lantai yang berdiri kokoh di tanah seluas 18 hektar.
Rumah megah yang berada di tengah perumahan elite itu adalah milik seorang pengusaha kaya, Julius Lee. Tuan Lee, dengan segudang bisnis yang tersebar hampir di seluruh penjuru Asia. Harta kekayaan yang dia miliki tak main-main, jika di total sekitar 150 milliar dolar US.
Tak heran jika nama Julius Lee masuk ke dalam daftar sepuluh orang terkaya di dunia. Julius bahkan hampir setara dengan Jef Bezos yang juga bos Amazon.
Lelaki berkaus putih dengan balutan jaket varsity baru saja masuk. Dengan santai dia berjalan sembari melepas kaca mata hitamnya. Baru beberapa langkah ia berjalan ke ruang tamu. Tiba-tiba sebuah tongkat kayu yang begitu kokoh melayang ke arahnya. Beruntung, tongkat kayu dengan ukiran naga itu tidak mengenainya.
“Bocah tengik!” seru Julius dengan nada ketus.
“Kakek! Ada apa denganmu!” Lelaki itu mendengus kesal.
Julius memandang cucunya dengan tatapan muak. Seorang wanita cantik, dengan dress selutut sedang mengelayut manja pada Julius. Lelaki itu memandang dengan tatapan jijik.
“Kakek, tenanglah. Nanti jantungnya kambuh lagi,” ucap wanita itu.
Julius menepis tangannya dan kembali duduk di kursi. Terdengar hela napas panjang sebelum tangan tuanya mengambil secangkir teh.
“Aku menyuruh untuk menikah, kamu tidak menggubris. Kuliah juga jarang sekali masuk!” Julius menyeruput teh da hong pao dengan aroma bunga yang semerbak.
“Kau tahu betul, bagaimana mereka menekanku hanya karena kamu yang belum mendapat gelar?” Julius melanjutkan ucapannya.
Lelaki itu bernama Kenneth Lee, satu-satunya pewaris tunggal kekayaan Julius.
“Jangan memaksaku! Saat itu aku sudah menuruti kemauanmu!” Kenneth melangkah pergi, tak peduli dengan teriakan Julius yang memanggilnya beberapa kali.
“Biarkan saja, Kek. Ken memang seperti itu sejak dulu!” sahut wanita bernama Rebecca.
Perasaan jengkel membuat Julius engan dan mengabaikan calon cucu menantunya itu. Dia lebih memilih menikmati secangkir teh mahalnya, sembari meredam emosi yang sudah mencuat.
Kenneth menyalakan kran, gemercik air dari shower membasahi tubuh bidangnya. Perlahan-lahan menghapus keringat yang sejak tadi membuatnya risih. Ia menutup mata, merasakan air dingin yang segar tengah membias tubuhnya. Tiba-tiba, kenangan tiga tahun itu muncul.
“Tidak ... jangan! Aah ....”
Gema suara wanita itu terus terngiang di pikiran Ken. Lelaki itu hampir dibuat gila. Selama tiga tahun ini sudah mengerahkan segala cara untuk menemukan gadis pada malam itu. Ken yakin, jika perempuan yang ada di kamarnya bukan Rebecca. Terlebih lagi, ia mendengar wanita itu membawa seorang anak.
“Sial!” Ken memukul dinding marmer yang ada di sampingnya.
“Aku harus mendapatkannya segera!”
...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...
Jangan lupa Likenya 👍🏻👍🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
RJ
yangyang love u full
2023-06-27
3
Mita Rahmadewi
visualnya yang yang 😍😍😍
2023-05-25
1
beby
taruh di pavorit
2022-11-20
0