Bab 3 : Lingkungan Baru

Sepasang mata milik Azellea kini tengah menatap malas pada sebuah bangunan besar nan mewah yang terlihat dari balik kaca mobilnya itu.

"Universitas Vripagold Scholarship" Zee membaca deretan tulisan yang tercetak dengan sangat besar di atas gerbang masuk.

Matanya memindai ratusan orang yang tampak berjalan di halaman kampus sana. Dari segi penampilan yang mereka kenakan sudah dapat di pastikan jika mereka semua yang ada di sana adalah orang-orang berada atau minimal mampu.

Wajar saja karena memang untuk masuk ke kampus ini,para orang tua mereka harus mengeluarkan puluhan juta uang untuk membayar biaya semester dan semua fasilitas yang nantinya akan mereka pakai di sana.

Vripagold adalah salah satu kampus swasta terbaik yang ada di Ibukota Jakarta. (Gak usah di cari di google, gak ada ya guys. Adanya di novel doang :b ) .

Hampir sepuluh menit Zee berada di depan gerbang tanpa berniat membawa mobilnya masuk dan alhasil ia mendapat puluhan klakson dan teriakan dari arah belakang.

Tersadar akan kesalahannya. Zee segera melajukan mobil untuk masuk ke dalam gerbang yang sudah terbuka sedari tadi. Di dalam sana ia langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus mahasiswa ya walaupun harus ekstra hati-hati dan rapi karena ada ratusan mobil lain yang juga terpakir di sana.

Zee memang aneh,padahal ia tidak seharusnya memarkirkan mobil di sini. Seperti yang tadi Sassya bilang, kampus ini adalah kampus milik William yang sudah di wariskan atas nama Zee.

Walau belum di sahkan,cepat atau lambat kampus ini akan jadi milik Zee dan seperti anak pemilik kampus pada umumnya,ia punya parkiran khusus sehingga tak harus bergabung dengan mahasiswa lainnya.

Namun tidak mencolok adalah ciri khas Zee. Ia malas menjadi pusat perhatian,jadi begini saja. Tidak peduli ada yang melihatnya atau tidak,ia bisa bernafas dan tidak menganggu orang lain saja sudah cukup baginya.

Tak mau terlambat di hari pertama Zee berniat langsung ke kelasnya saja. Tadi papanya sudah mengirimkan pesan mengenai fakultas,jurusan,dan letak kelasnya. Jurusannya masih sama yang berbeda hanya kampus dan kelasnya itu saja.

Sebelum pergi,Zee mengeluarkan sebuah kotak softlen dari dalam tasnya dan mulai mengeluarkan sepasang softlen bening tersebut dan langsung di pakai pada kedua bola matanya.

Jika kalian berpikir ia akan menyamar maka kalian salah besar. Zee menderita rabun jauh sejak ia memasuki bangku SMA. Tapi memakai kaca mata minus bukanlah stylenya,jadi softlen adalah solusinya. Di tambah lagi warnanya yang bening tak membuat warna bola mata aslinya tertutup.

Setelah selesai ia pun keluar dari mobil. Begitu memasuki halaman kampus,beberapa pasang mata tampak menatap ke arahnya dengan tatapan berbeda-beda.

Terdengar pula bisik-bisik beberapa mahasiswi ketika melewati koridor dan itu cukup membuatnya jengah.

Apakah ia cantik? Apakah ia aneh? Atau apakah ia terlalu unik sampai-sampai menarik perhatian orang-orang.

"Bule anjir!!!

"Abugile bidadari....!!"

"Cih pasti sengaja pake softlen biru biar di kira bule."

"Rambutnya sok-sok-an di warnain dasar cabe."

"iri lo??"

"Anak mana tuh??"

"Baru pertama kali liat."

"Pindahan kali ya??"

Begitulah bisik-bisik yang terdengar bahkan hingga Zee tiba di depan kelasnya. Cih,andai ia bukan mahasiswa baru di sini sudah di pastikan salah satu dari mereka tadi ia ajak berantem saking geramnya.

"Tok..tok...tok.."

"Permisi..."

Nyatanya harapan Zee untuk tidak telat tadi tidaklah terkabul. Buktinya hari ini ia telat dan pintu kelas sudah ditutup.

"Ceklek..." Zee memberanikan diri untuk membuka pintu kaca tersebut karena sepertinya sang dosen tidak mendengar suaranya barusan.

"Permisi bu. Selamat pagi." Ucap Zee sekali lagi dan kali ini suaranya lebih keras.

Bu dosen itupun menoleh dengan raut wajah cukup kaget.

"Pa..pagi...loh,siapa ini? Kok baru datang?? Ikut kelas saya?? Kamu gak tau jam berapa sekarang??"

Dosen tersebut langsung nyerocos membuat Zee menahan napas untuk tidak mengumpatinya.

"Saya maba (mahasiswa baru ya guys)  bu. Baru pindah hari ini bahkan lebih tepatnya pagi ini tepatnya beberapa jam yang lalu. Tadi sempat nyari-nyari kelas dulu bu,makanya lama." Jawab Zee panjang lebar sekaligus sebagai alibi agar tak di keluarkan dari kelas. Maklum nih dosen kayaknya killer.

1...2...3...

Si dosen tampak mengetuk-ngetuk bolpoin digital milikknya ke dagu seolah tengah berpikir..

"Ah,kamu Azellea Wil......"

"Azellea Michelle bu panggil saja Zee atau Michelle. Pagi tadi saya resmi menjadi bagian dari Vripagold."

Zee memotong ucapan sang dosen dengan cepat. Ia tak mau orang-orang di sini tau jika dirinya adalah anak dari tuan William. Sekali lagi di tegaskan ia tidak mau mencolok.

"Oh iya-iya. Maafkan ibu ya. Tadi pagi papa kamu sudah menghubungi pihak kampus,kalau begitu silahkan duduk. Masih ada dua kursi kosong di situ."

Bu dosen menunjuk ke arah dua buah kursi kosong dan Zee tampak mengamati letak keduanya. Satu kursi berada di tengah,satu lagi berada di barisan nomor dua dan letaknya di sudut.

Tanpa ragu Zee memilih kursi yang berada di sudut dan setelah mendapat izin ia pun segera duduk di sana.

Di deretan kursi yang di duduki Zee ada tiga orang gadis yang entah perasaan Zee atau bagaimana,tapi sepertinya mereka selalu mengikuti gerak-geriknya dan itu membuat Zee jengah.

"Minta di colok tuh mata??" Batin Zee.

"Hai..." salah satu gadis yang posisinya berjarak dua buah kursi dari tempat duduk Zee tampak menyapa dengan gerakan mulut dan tangannya ke arah Zee.

Tapi bukan Zee namanya kalau ia membalas sapaan dari orang yang tidak ia kenal. Zee langsung buang muka dan itu berhasil membuat gadis tadi memasang wajah cemberut.

"Sombong banget nih cewe. Belum tau gue ya dia?? Gak papa,kita liat aja nanti." Batin gadis tadi.

Pelajaran yang tadinya sempat terjeda karena kedatangan Zee kini kembali di lanjutkan. Tidak seperti mahasiswa baru pada umumnya,Zee saat ini tampak sangat fokus mengikuti pembelajaran,tangannya tampak sibuk menulis-nulis di atas kertas sedangkan tatapannya fokus memperhatikan penjelasan dosen.

Di lihat dari raut wajahnya saja,sudah di pastikan jika gadis ini adalah gadis yang cukup pintar dan kenyataannya memang begitu.

Apalagi cara penyampaian dari dosen yang Zee anggap killer tadi nyata sangat mudah di pahami. Berbeda dari yang Zee kira,ia kira hari pertama di kampus baru akan membosankan,namun nyatanua tidak.

Entah karena suasana baru yang nyaman,atau karena hobby Zee memang belajar. Tidak ada yang tahu,yang pasti saat ini ia menikmati lingkungan barunya dan tidak terlalu keberatan harus pindah ke sini.

Tapi masih ada satu masalah yang mengganjal di hatinya,yaitu tentang Davian dan Sassya. Semoga saja dua orang itu tidak ikut campur urusannya di kampus ini. Ia benar-benar tidak mau orang tau siapa dirinya. Merepotkan.

"Sekalian aja mereka gak usah muncul di hadapan gue.  Bila perlu kalau ketemu gue pura-pura gak liat aja. Kalau gak sengaja liat pura-pura gak kenal aja. Pokoknya jangan sampai 2 kadal itu bikin onar di kehidupan kampus gue. Cukup di rumah aja,gue muak harus berurusan sama mereka semua."

Terpopuler

Comments

Nur

Nur

jga kesehatan kk

2021-12-04

0

Nur

Nur

lgsung fav

2021-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog (Revisi)
3 Bab 1 : Malam
4 Bab 2 : Keputusan Sepihak
5 Bab 3 : Lingkungan Baru
6 Bab 4 : Penguntit
7 Bab 5 : Dikeluarkan
8 Bab 6 : Lo Lagi
9 Bab 7 : Jangan Ikut Campur
10 Bab 8 : Apartemen dan Kecewa
11 Bab 9 : Future
12 Bab 10 : Friend??
13 Bab 11 : Kedai dan Someone
14 Bab 12 : Sandra Amelia Guanna
15 Bab 13 : Clue?
16 Bab 14 : Maksudnya?
17 Bab 15 : Sorry
18 Bab 16 : Anniversarry Day
19 Bab 17 : Terlambat
20 Bab 18 : Tamu VIP
21 Bab 19 : Identitas
22 Bab 20 : Why?
23 Bab 21 : Pupus Sebelum Berjuang
24 Bab 22 : We Just Friend
25 Bab 23 : Jangan Main-main
26 Bab 24 : Surat Kaleng dan Pelakunya
27 Bab 25 : Mistery Diary
28 Bab 26 : Kenapa Harus Arkhan?
29 Bab 27 : Help Me
30 Bab 28 : Satu Mobil
31 Bab 29 : Hati yang Berdesir
32 Bab 30 : Gudang
33 Bab 31 : Cafe
34 Mencari Keberadaan Zee
35 Titik Terang
36 Mengusir Kegabutan
37 3 Tujuan Berbeda
38 Pertemuan Menyulut Emosi
39 Curhat-curhatan
40 Pengumuman
41 Absurddddddd
42 Lawak Pagi Hari
43 Jalan Bertiga
44 Yuk Kenalan Sama Otor
45 Arkhan Cemburu
46 Farrel
47 Keluar Dari Rumah
48 Mahasiswa Baru
49 Drama Pulang Kuliah
50 Spesial Davian Clara
51 Jadian Mendadak(Spesial Davian Clara)2
52 Khawatir
53 Mendatangi Papa
54 Permainan di Mulai
55 Ungkapan Isi Hati
56 Tak Berakhlak
57 Davian Berulah Zee Kena Getah
58 Zee si Cerdik
59 Let's Play the Game
60 Aksi Zee & Sandra
61 Sebenarnya.....
62 Bonus Quotes dari Shima
63 Menjelaskan
64 Pembullyan
65 Berantem
66 Hilang Respect
67 Cemburu
68 Sandra Berulah
69 Acuh
70 Mimpi
71 Licik
72 Penjelasan
73 Ngelunjak
74 Ngelunjak
75 Merasakan Diomeli Mama
76 Orang Ke Lima
77 Choice
78 Dua Ruang
79 Mengerjai
80 Something
81 The Real Sultan
82 Please
83 Mencair
84 Tidak Mudah
85 Licik Dibalas Licik
86 Terang-terangan
87 Menjadi CEO
88 Menjadi CEO(2)
89 Dalang di Baliknya
90 Mengunjungi Proyek
91 Sebenarnya Untuk yang Kesekian Kalinya
92 Zona Lain
93 Plan To The End
94 Makan Malam
95 Diantar Papa
96 Diantar Papa(2)
97 Papa Berulah
98 Melissa Kembali
99 Terjebak Bullying
100 SHAQIRA
101 Terjawab
102 HMMM
103 Di ikuti
104 4 VS 1
105 Gendong
106 Doraemon
107 Bodyguard
108 Hari yang Melelahkan
109 For Tomorrow
110 Pertengkaran Dua Orang Sahabat
111 Sudah Di Luruskan
112 Semuanya Aneh....
113 Berangkat
114 The Party
115 BALASAN YANG SETIMPAL
116 EPILOG
117 Season 2 SOA
118 Cuplikan bab 4 SOA
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Prolog (Revisi)
3
Bab 1 : Malam
4
Bab 2 : Keputusan Sepihak
5
Bab 3 : Lingkungan Baru
6
Bab 4 : Penguntit
7
Bab 5 : Dikeluarkan
8
Bab 6 : Lo Lagi
9
Bab 7 : Jangan Ikut Campur
10
Bab 8 : Apartemen dan Kecewa
11
Bab 9 : Future
12
Bab 10 : Friend??
13
Bab 11 : Kedai dan Someone
14
Bab 12 : Sandra Amelia Guanna
15
Bab 13 : Clue?
16
Bab 14 : Maksudnya?
17
Bab 15 : Sorry
18
Bab 16 : Anniversarry Day
19
Bab 17 : Terlambat
20
Bab 18 : Tamu VIP
21
Bab 19 : Identitas
22
Bab 20 : Why?
23
Bab 21 : Pupus Sebelum Berjuang
24
Bab 22 : We Just Friend
25
Bab 23 : Jangan Main-main
26
Bab 24 : Surat Kaleng dan Pelakunya
27
Bab 25 : Mistery Diary
28
Bab 26 : Kenapa Harus Arkhan?
29
Bab 27 : Help Me
30
Bab 28 : Satu Mobil
31
Bab 29 : Hati yang Berdesir
32
Bab 30 : Gudang
33
Bab 31 : Cafe
34
Mencari Keberadaan Zee
35
Titik Terang
36
Mengusir Kegabutan
37
3 Tujuan Berbeda
38
Pertemuan Menyulut Emosi
39
Curhat-curhatan
40
Pengumuman
41
Absurddddddd
42
Lawak Pagi Hari
43
Jalan Bertiga
44
Yuk Kenalan Sama Otor
45
Arkhan Cemburu
46
Farrel
47
Keluar Dari Rumah
48
Mahasiswa Baru
49
Drama Pulang Kuliah
50
Spesial Davian Clara
51
Jadian Mendadak(Spesial Davian Clara)2
52
Khawatir
53
Mendatangi Papa
54
Permainan di Mulai
55
Ungkapan Isi Hati
56
Tak Berakhlak
57
Davian Berulah Zee Kena Getah
58
Zee si Cerdik
59
Let's Play the Game
60
Aksi Zee & Sandra
61
Sebenarnya.....
62
Bonus Quotes dari Shima
63
Menjelaskan
64
Pembullyan
65
Berantem
66
Hilang Respect
67
Cemburu
68
Sandra Berulah
69
Acuh
70
Mimpi
71
Licik
72
Penjelasan
73
Ngelunjak
74
Ngelunjak
75
Merasakan Diomeli Mama
76
Orang Ke Lima
77
Choice
78
Dua Ruang
79
Mengerjai
80
Something
81
The Real Sultan
82
Please
83
Mencair
84
Tidak Mudah
85
Licik Dibalas Licik
86
Terang-terangan
87
Menjadi CEO
88
Menjadi CEO(2)
89
Dalang di Baliknya
90
Mengunjungi Proyek
91
Sebenarnya Untuk yang Kesekian Kalinya
92
Zona Lain
93
Plan To The End
94
Makan Malam
95
Diantar Papa
96
Diantar Papa(2)
97
Papa Berulah
98
Melissa Kembali
99
Terjebak Bullying
100
SHAQIRA
101
Terjawab
102
HMMM
103
Di ikuti
104
4 VS 1
105
Gendong
106
Doraemon
107
Bodyguard
108
Hari yang Melelahkan
109
For Tomorrow
110
Pertengkaran Dua Orang Sahabat
111
Sudah Di Luruskan
112
Semuanya Aneh....
113
Berangkat
114
The Party
115
BALASAN YANG SETIMPAL
116
EPILOG
117
Season 2 SOA
118
Cuplikan bab 4 SOA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!