Bab 2 : Keputusan Sepihak

Pagi yang cerah dengan sinar mentari terang yang seolah memaksa membangunkan salah satu gadis cantik yang kini tengah susah payah membuka matanya karena menahan kantuk setelah hampir tak tidur semalaman.

"Erggmm" Erangnya sembari merentangkan kedua tangan dan kainya hingga memenuhi kasur.

"Pagi!!!" Sapanya pada sebuah boneka doraemon besar yang setiap malam menemani tidurnya itu.

Tak mendapatkan jawaban dari sang boneka membuat gadis itu mendengus dan memilih membuka selimutnya dan turun dari kasur.

Kini terpampanglah tampang kusutnya,stelan piyama dengan motif doraemon,bando doraemon dab sepasang sendal doraemon yang menandakan seberapa maniaknya gadis satu ini dengan salah satu tokoh kartun Jepang tersebut.

Lalu siapakah gadis ini??

Tentu kalian mengenalnya,dia adalah Azellea William Michelle. Sosok gadis dingin yang semalam bertengkar dengan sang ayah karena minggat dari rumah dan pulang larut malam.

Saat ini sosok dingin tersebut tengah menjelma menjadi gadis imut nan menggemaskan,setidaknya untuk beberapa saat sampai ia keluar dari kamarnya nanti.

"Tok...tok...tok..."

Nah ketukan di pintu itu adalah awal dari siklus perubahan di mulai.

"15 menit lagi saya akan menyusul turun."

Tampang imutnya tadi pagi sudah kembali ke bentuk datarnya tepat ketika membuka pintu kamar di mana ada satu orang pelayan yang di tugaskan untuk membangunkannya barusan.

"Baik nona muda,kalau begitu saya permisi dulu. Maaf jika menganggu nona."

"Hmm"

Zee menutup kembali pintu kamarnya dan bergegas ke kamar mandi. Pagi ini ia akan kuliah seperti biasanya jadi karena itu ia harus bersiap-siap,dan tanpa sepengatahuannya di bawah sang  papa sudah merencanakan sesuatu yang mungkin akan membuat hidupnya berubah 180° dari saat ini.

♡♡♡

"Selamat pagi nona muda."

"Pagi nona muda."

"Pagi nona."

Begitulah beberapa sapaan yang terdengar dari mulut beberapa pelayan ketika sosok Zee berjalan menuju ruang makan.

Sesampainya di sana salah satu pelayan dengan sigap menarik kursi untuk nona mudanya dan tak lupa mereka menata makanan lengkap dengan segelas minuman sebagai pelengkap sarapannya pagi ini.

"Terimakasih." Ucap Zee singkat,ya walaupun terkenal dingin dan cuek Zee adalah sosok yang cukup sopan pada orang-orang yang menurutnya pantas untuk di sopani.

Jadi di sinilah ia saat ini,duduk di antara orang asing yang di beri label keluarga,kenal tapi saling sapa. Eaaaa....quotess.

Di hadapannya ada sang papa dan sang ibu tiri Melissa Bellvara yang tampak sudah menikmati sarapan tanpa melihat ke arahnya padahal jelas-jelas mereka duduk di berhadapan.

Lalu di ujung meja sebelah kanan ada Davian Ardana William sang abang yang katanya adalah abang kandungnya,entahlah ia tak tau apakah fakta tersebut benar atau tidak karena di lihat dari sudut manapun mereka tak mirip kecuali warna bola mata yang sama-sama biru. Keturunan papa katanya.

Lalu di ujung meja sebelah kiri ada seorang gadis cantik yang wajahnya bak seorang artis papan atas tapi tentu masih cantik diriku. Begitulah pikir Zee. Dia adalah Sassya Bellvara.

Konon katanya gadis itu adalah adik tiri dari Zee. Entahlah,benar atau tidak Zee pun tidak tau. Bukan,bukan, lebih tepatnya tidak peduli tentang siapa saja manusia yang ada di antaranya saat ini.

Setelah selesai mengedarkan pandangannya pada sosok-sosok kasat mata yang menyebalkan tersebut Zee akhirnya memutuskan untuk melakukan kegiatan sarapannya.

Pagi ini sepertinya ia agak beruntung karena sang papa tak memarahinya akibat telat turun selama hampir 20 menit."Tumben". Begitulah yang ada di benak Zee.

Namun,ada namunnya permisah ketenangan yang di rasakan Zee di meja makan beberapa saat lalu nyatanya hanya bertahan beberapa detik karena setelahnya ia tersedak potongan sandwich akibat ucapan antimainstream yang baru saja keluar dari mulut papanya.

"Bisa di ulangi??" Tanya Zee masih dengan raut wajah kagetnya.

William mengangguk."Papa sudah urus surat pindah kamu,jadi mulai hari ini kamu sudah resmi menjadi mahasiswa di Universitas Vripagold. Pagi ini kamu juga bisa berangkat bersama Sassya dan Davian kalau-kalau kamu tidak tahu alamat kampusnya."

"Prang...pring...pring..." Suara dentingan sendok dan garpu yang terjatuh ke atas piring seolah menjadi bukti seberapa kagetnya gadis bermata biru satu ini.

"Dad? Are you kidding me?? It's not funny for talk."

"Papa serius Zee."

"Brak!!!" Zee menggebrak meja makan seraya berdiri dari duduknya. Matanya menatap tajam ke arah sang papa.

"Ini benar-benar gak lucu pa. Papa boleh-boleh aja ngelarang aku keluar malam,papa boleh-boleh aja marahin aku setiap hari dab aku masih bisa terima itu.  But gak buat yang kali ini pa. Ini hak aku,memang apa yang salah dengan kampus aku saat ini??"

Zee berkata dengan satu tangan di pinggang dan satu tangan lagi ia gunakan untuk menyugar rambut depannya.

William terpaksa menghentikan suapannya sejenak seraya menatap lekat wajah yang sang putri yang tampak memerah karena marah.

"Gak ada yang salah sama kampus kamu,masalahnya justru ada di kamu. Berada di kampus lama kamu itu justru membuat kamu bertambah keras kepala dan suka kabur-kaburan. Papa sudah capek menyuruh-nyuruh orang buat mencari-cari keberadaan kamu yang sering sekali kabur tidak jelas. Jadi papa rasa pindah kampus adalah solusi terbaik."

"Brak!!!"

Zee menggebrak meja sekali lagi membuat semua yang ada di meja makan terpaksa menghentikan aktivitas sarapan mereka. Ya bagaimana mau sarapan kalau setiap mereka mau menyuap piringnya malah melompat karena Zee menggebrak meja dengan sangat kuat.

"Kenapa harus Vripagold sih pa?? Kenapa harus kampus yang ada mereka berdua ini di sana??" Zee menunjuk kedua saudaranya itu secara bergiliran dengan tatapan tak suka.

"Gak ada kampus lain lagi gitu?? Atau fine Zee bakalan pindah kampus tapi bukan Vripagold bisa kan??"

"Lagian kenapa sih kalau lo sekampus sama kita??" Davian yang sedari tadi jengah melihat kelakuan sang adik akhirnya ikut bersuara.

"Kenapa?? Lo tanya kenapa?? Tentu aja karena gue gak sudi dan gue gak mau. Yakin gue di kampus menjijikan satu itu pasti banyak anak-anak orkay yang manjanya mirip kalian berdua."

"Bukan kampus menjijikan itu punya kak Zee ya??" Sassya si adik tiri malah ikut berbicara dengan suara lembut yang membuat Zee hampir buang angin di tempat.

"Diam lo kadal!! Gak usah ikut-ikutan. Intinya aku gak akan pindah ke kampus Vripagold sampai kapanpun. Titik."

Setelah mengatakan itu Zee langsung menggeser kursinya berniat untuk pergi saja dari situ tanpa mempedulikan raut wajah Sassya yang tampak hampir menangis entah karena apa.

"Dasar caper."

"Zee tunggu." Davian berdiri seraya menahan tangan Zee yang akan meninggalkan ruang makan.

"Kenapa lagi sih??"

"Gue dan papa udah cek lokasi cafe,bengkel,dan restoran yang lo diriin beberapa tahun lalu. Setelah gue pikir-pikir lokasi-lokasi bagus kalau di ubah jadi hotel atau mungkin beberapa tempar perbelanjaan. Gimana menurut lo??"

"Sial." Batin Zee.

"Lo ngancem gue??" Tantang Zee sembari menghempas genggaman Davian dari pergelangannya.

Davian menggeleng."Sedikit,karena gue rasa lo gak bakalan tega kan ngebiarin teman-teman di sana kehilangan pekerjaannya?? Oh iya, bukan cuma itu. Lo juga akan bergantung sama papa karena sumber penghasilan lo udah gak ada. Gimana??"

"Benar-benar gila ya kalian semua!!!"

"Azellea jaga mulut kamu!!!"Bentak William yang sudah jengah mendengar kata-kata kasar yang terus keluar dari mulut Zee. Rasanya dulu ia salah mengajari Zee bahasa Indonesia karena buktinya gadis ini sangat toxic sekarang.

"Jadi gimana? Pindah Vripagold atau...??"

"Fine,i not have to choose. Puas lo sekarang?? Papa juga puas kan??"

"Sangat!!" Davian menjawab dengan penuh kemenangan.

"Kamu memang tidak di beri pilihan Zee karena ini adalah perintah yang keputusannya sepihak jadi tidak ada  di dalamnya." Ujar William datar karena baru kali ini ia berhasil membuat putri keduanya ini tak berkutik.

"Ini lebih pantas di sebut PEMAKSAAN bukan keputusan." Balas Zee sarkas,setelahnya gadis itu benar-benar keluar dari ruang makan dan langsung berangkat ke kampus barunya.

Terpopuler

Comments

Nur

Nur

seru bgt

2021-12-04

0

Nur

Nur

mantab

2021-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog (Revisi)
3 Bab 1 : Malam
4 Bab 2 : Keputusan Sepihak
5 Bab 3 : Lingkungan Baru
6 Bab 4 : Penguntit
7 Bab 5 : Dikeluarkan
8 Bab 6 : Lo Lagi
9 Bab 7 : Jangan Ikut Campur
10 Bab 8 : Apartemen dan Kecewa
11 Bab 9 : Future
12 Bab 10 : Friend??
13 Bab 11 : Kedai dan Someone
14 Bab 12 : Sandra Amelia Guanna
15 Bab 13 : Clue?
16 Bab 14 : Maksudnya?
17 Bab 15 : Sorry
18 Bab 16 : Anniversarry Day
19 Bab 17 : Terlambat
20 Bab 18 : Tamu VIP
21 Bab 19 : Identitas
22 Bab 20 : Why?
23 Bab 21 : Pupus Sebelum Berjuang
24 Bab 22 : We Just Friend
25 Bab 23 : Jangan Main-main
26 Bab 24 : Surat Kaleng dan Pelakunya
27 Bab 25 : Mistery Diary
28 Bab 26 : Kenapa Harus Arkhan?
29 Bab 27 : Help Me
30 Bab 28 : Satu Mobil
31 Bab 29 : Hati yang Berdesir
32 Bab 30 : Gudang
33 Bab 31 : Cafe
34 Mencari Keberadaan Zee
35 Titik Terang
36 Mengusir Kegabutan
37 3 Tujuan Berbeda
38 Pertemuan Menyulut Emosi
39 Curhat-curhatan
40 Pengumuman
41 Absurddddddd
42 Lawak Pagi Hari
43 Jalan Bertiga
44 Yuk Kenalan Sama Otor
45 Arkhan Cemburu
46 Farrel
47 Keluar Dari Rumah
48 Mahasiswa Baru
49 Drama Pulang Kuliah
50 Spesial Davian Clara
51 Jadian Mendadak(Spesial Davian Clara)2
52 Khawatir
53 Mendatangi Papa
54 Permainan di Mulai
55 Ungkapan Isi Hati
56 Tak Berakhlak
57 Davian Berulah Zee Kena Getah
58 Zee si Cerdik
59 Let's Play the Game
60 Aksi Zee & Sandra
61 Sebenarnya.....
62 Bonus Quotes dari Shima
63 Menjelaskan
64 Pembullyan
65 Berantem
66 Hilang Respect
67 Cemburu
68 Sandra Berulah
69 Acuh
70 Mimpi
71 Licik
72 Penjelasan
73 Ngelunjak
74 Ngelunjak
75 Merasakan Diomeli Mama
76 Orang Ke Lima
77 Choice
78 Dua Ruang
79 Mengerjai
80 Something
81 The Real Sultan
82 Please
83 Mencair
84 Tidak Mudah
85 Licik Dibalas Licik
86 Terang-terangan
87 Menjadi CEO
88 Menjadi CEO(2)
89 Dalang di Baliknya
90 Mengunjungi Proyek
91 Sebenarnya Untuk yang Kesekian Kalinya
92 Zona Lain
93 Plan To The End
94 Makan Malam
95 Diantar Papa
96 Diantar Papa(2)
97 Papa Berulah
98 Melissa Kembali
99 Terjebak Bullying
100 SHAQIRA
101 Terjawab
102 HMMM
103 Di ikuti
104 4 VS 1
105 Gendong
106 Doraemon
107 Bodyguard
108 Hari yang Melelahkan
109 For Tomorrow
110 Pertengkaran Dua Orang Sahabat
111 Sudah Di Luruskan
112 Semuanya Aneh....
113 Berangkat
114 The Party
115 BALASAN YANG SETIMPAL
116 EPILOG
117 Season 2 SOA
118 Cuplikan bab 4 SOA
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Prolog (Revisi)
3
Bab 1 : Malam
4
Bab 2 : Keputusan Sepihak
5
Bab 3 : Lingkungan Baru
6
Bab 4 : Penguntit
7
Bab 5 : Dikeluarkan
8
Bab 6 : Lo Lagi
9
Bab 7 : Jangan Ikut Campur
10
Bab 8 : Apartemen dan Kecewa
11
Bab 9 : Future
12
Bab 10 : Friend??
13
Bab 11 : Kedai dan Someone
14
Bab 12 : Sandra Amelia Guanna
15
Bab 13 : Clue?
16
Bab 14 : Maksudnya?
17
Bab 15 : Sorry
18
Bab 16 : Anniversarry Day
19
Bab 17 : Terlambat
20
Bab 18 : Tamu VIP
21
Bab 19 : Identitas
22
Bab 20 : Why?
23
Bab 21 : Pupus Sebelum Berjuang
24
Bab 22 : We Just Friend
25
Bab 23 : Jangan Main-main
26
Bab 24 : Surat Kaleng dan Pelakunya
27
Bab 25 : Mistery Diary
28
Bab 26 : Kenapa Harus Arkhan?
29
Bab 27 : Help Me
30
Bab 28 : Satu Mobil
31
Bab 29 : Hati yang Berdesir
32
Bab 30 : Gudang
33
Bab 31 : Cafe
34
Mencari Keberadaan Zee
35
Titik Terang
36
Mengusir Kegabutan
37
3 Tujuan Berbeda
38
Pertemuan Menyulut Emosi
39
Curhat-curhatan
40
Pengumuman
41
Absurddddddd
42
Lawak Pagi Hari
43
Jalan Bertiga
44
Yuk Kenalan Sama Otor
45
Arkhan Cemburu
46
Farrel
47
Keluar Dari Rumah
48
Mahasiswa Baru
49
Drama Pulang Kuliah
50
Spesial Davian Clara
51
Jadian Mendadak(Spesial Davian Clara)2
52
Khawatir
53
Mendatangi Papa
54
Permainan di Mulai
55
Ungkapan Isi Hati
56
Tak Berakhlak
57
Davian Berulah Zee Kena Getah
58
Zee si Cerdik
59
Let's Play the Game
60
Aksi Zee & Sandra
61
Sebenarnya.....
62
Bonus Quotes dari Shima
63
Menjelaskan
64
Pembullyan
65
Berantem
66
Hilang Respect
67
Cemburu
68
Sandra Berulah
69
Acuh
70
Mimpi
71
Licik
72
Penjelasan
73
Ngelunjak
74
Ngelunjak
75
Merasakan Diomeli Mama
76
Orang Ke Lima
77
Choice
78
Dua Ruang
79
Mengerjai
80
Something
81
The Real Sultan
82
Please
83
Mencair
84
Tidak Mudah
85
Licik Dibalas Licik
86
Terang-terangan
87
Menjadi CEO
88
Menjadi CEO(2)
89
Dalang di Baliknya
90
Mengunjungi Proyek
91
Sebenarnya Untuk yang Kesekian Kalinya
92
Zona Lain
93
Plan To The End
94
Makan Malam
95
Diantar Papa
96
Diantar Papa(2)
97
Papa Berulah
98
Melissa Kembali
99
Terjebak Bullying
100
SHAQIRA
101
Terjawab
102
HMMM
103
Di ikuti
104
4 VS 1
105
Gendong
106
Doraemon
107
Bodyguard
108
Hari yang Melelahkan
109
For Tomorrow
110
Pertengkaran Dua Orang Sahabat
111
Sudah Di Luruskan
112
Semuanya Aneh....
113
Berangkat
114
The Party
115
BALASAN YANG SETIMPAL
116
EPILOG
117
Season 2 SOA
118
Cuplikan bab 4 SOA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!