Merestui Andri

Cinta datang ketika hati merasa nyaman dan rasa sayang akan tumbuh dengan sendirinya. Kata yang tidak asing bukan? bahkan hampir setiap orang mengetahuinya.

Bagi Bella, rasa nyaman dekat dengan seseorang tidak harus di kait-kaitkan dengan cinta, karna bisa saja cuma sekedar menjadi teman atau sahabat.

Trauma akan sikap Nathan yang tega membohonginya, bahkan tidak mengakui darah dagingnya sendiri. Begitu sangat menyakitkan, masalah yang ia alami di jadikannya pelajaran supaya tidak gampang terpedaya oleh bujuk rayu pria-pria lainnya.

"Kamu kenapa?" tanya Mira saat melihat Bella melamun.

"Tidak bi." sahut Bella sedikit terkejut. dia kembali membereskan barang-barang, karna hari ini Dimas sudah di perbolehkan pulang.

"Bella, bibi tahu kau sedang memikirkan masa depan Dimas, iya kan?" Mira mengusap bahu Bella, mencoba membuatnya tegar.

Bella tersenyum samar mendengar pertanyaan Mira, bukan hanya masalah dirinya saja yang ia pikirkan selebihnya adalah Dimas. Apa yang harus dia katakan apabila suatu saat Dimas menanyakan tentang Ayahnya.

"Bi, sebenarnya aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Tapi aku akan berusaha untuk menjaga dan membahagiakan Dimas." tuturnya, Bella menghela napas dalam, kemudian ia menyemangati dirinya sendiri agar tidak terpuruk dengan keadaan.

Setelah selesai berkemas, mereka pun pergi meninggalkan ruangan.

Di lorong rumah sakit, tanpa sengaja Bella melihat Nathan tengah mendorong kursi roda, Ia juga melihat Ajeng duduk di kursi roda yang di bawa Nathan sambil membawa bayi di pangkuannya, terpaksa Bella dan juga Mira harus melewati mereka berdua.

"Sepertinya Dimas sudah mejadi seorang kakak." celetuk Mira mendekti mereka berdua.

"Bibi, ayo pulang. Biarkan saja mereka." ajak Bella, namun Mira menolak dan menyuruh Bella menunggunya di depan. Sambil menggendong Dimas, Bella langsung melangkah keluar, malas untuk berdebat dengan mereka.

"Bibi, kau mau apa lagi?" tanya Nathan sedikit malas meladeni Mira. Tapi Mira mengacuhkan pertanyaan Nathan.

"Hei, kau wanita simpanan!" tunjuknya ke arah Ajeng. "Hati-hati, bisa jadi sekarang giliranmu yang akan di campakan oleh laki-laki brengsek seperti dia!" ucapnya dengan sedikit tekanan.

Setelah berbicara seperti itu, Mira langsung pergi menyusul Bella. Ajeng yang mendengarnya langsung melotot, benar yang di katakan wanita itu, bisa saja dia juga mengalami hal yang sama.

"Kau dengar apa yang di katakan wanita tadi?" celetuk Ajeng saat memasuki mobil.

"Kau tidak usah mendengarkannya. Dia sudah tidak waras!" sahutnya kesal.

"Kau yang tidak waras! seorang ayah yang tidak mau mengakui anaknya. Bagaimana kalau itu terjadi dengan putriku!" pekik Mira sambil memeluk bayi mungilnya sedikit erat.

"Seharusnya kau senang, karna aku sudah memilihmu!!" bentaknya, namun Ajeng tetap melawan.

"kalau dari awal aku tahu kau sudah menikah, aku tidak akan pernah mau berhubungan denganmu!!" teriaknya lantang, sampai bayi yang di gendongnya menangis.

Nathan murka, namun ia berusaha tenang saat bayinya menangis, dia melajukan mobilnya dan meninggalkan Rumah sakit. Sedangkan Ajeng perasaanya sangat tidak karuan. Namun, demi buah hatinya dia terpaksa bertahan.

🌺🌺🌺

Lagi dan lagi, perasaan Bella semakin memanas saat Nathan mengakui anak yang di lahirkan Ajeng selingkuhannya, sedangkan dia? Bella menangis melihat Dimas yang tertidur pulas, perasaannya sangat hancur.

Biarlah dia yang di campakkan Nathan, tapi Dimas, dia masih memerlukan kasih sayang dari seorang Ayah.

Mira tidak bisa berbuat apa-apa, satu hal yang dia inginkan, yaitu mendekatkan Bella dengan pria lain. Tiba-tiba Mira mengingat Andri yang terlihat tulus menyayangi Dimas juga sangat perhatian terhadap Bella. Secara diam-diam Mira menghubungi Andri.

Sore harinya, Andri datang menemui Bella. Dia membawa mobil-mobilan juga makanan untuk Dimas. Senyum Andri mengembang saat Mira memberinya restu untuk mendekati Bella.

"Harusnya kau tidak usah datang ke sini. Pasti lelah seharian melayani pembeli." ucap Bella sambil membuatkan teh manis.

"Aku ke sini hanya untuk menemui Dimas. Kenapa kamu yang sewot." Andri berlalu meninggalkan Bella, dia langsung bergegas menemui Dimas.

Satu jam berlalu, setelah mengajak Dimas bermain dengan mainan barunya dan memberikan sedikit demi sedikit perhatian kepada Bella, Andri berpamitan untuk pulang, tidak lupa ia juga berpamitan pada Mira, lalu Andri berlalu meninggalkan rumah Mira.

Mira tersenyum saat melihat canda tawa yang di berikan Andri pada Bella dan Dimas.

"Semoga dia pilihan yang tepat."

🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

cenat cenutkn jeng.pikirn mu jika itu tr jd sm dirimu.ap yg di rasakn bella

2023-08-03

0

Susi Andrianingsih Virgo

Susi Andrianingsih Virgo

knp Dimas nya gk ada Ngom nya...

2022-07-13

0

Wina Arti

Wina Arti

kasihan ankny

2022-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Fitnah
2 Ketahuan
3 Panik
4 Merestui Andri
5 Menolak Lamaran
6 Bertemu kembali
7 Bertengkar
8 Berubah pikiran
9 Pekerjaan Baru
10 Lelah
11 Ancaman Ajeng
12 Perubahan Sikap Nathan
13 Kembali Menolak
14 Kesialan Bella
15 Keberuntungan Bella
16 Terkunci Dari Luar
17 Lebih Dari Cukup
18 Tes DNA
19 Penasaran
20 Hasil tes DNA
21 Terjebak
22 Kembalinya Rafka
23 Cleaning Service?
24 Sarimin
25 Melenceng Dari Kesepakatan
26 Melabrak
27 Cemburu
28 Menutup Hati
29 Kembali Mengamen
30 Gagal
31 Omong Kosong
32 Membongkar
33 Terbongkar
34 Meminta maaf
35 Menculik Bella
36 Memaafkan
37 Melarikan Diri
38 Memikirkan Dimas
39 Perjodohan
40 Cemburu
41 Rencana Mega
42 Barter?
43 Keberadaan Riko
44 Menemui Mantan Mertua
45 Hasil Tes DNA Kedua
46 Ancaman Nizam
47 Hancur!
48 Pergi
49 Yogyakarta
50 Penyesalan Nizam
51 Nizam dan Dimas
52 Kerja sama?
53 Kembali Ke Jakarta
54 Masa Lalu
55 Canggung
56 Mengetahui
57 Memaafkan semua kesalahan
58 Habis kesabaran
59 Rasa Rindu Terbayarkan
60 Makan Malam Bersama
61 Bercerai
62 Dimas Anakku?
63 Inikah Bahagia?
64 Melamar Dan Menikah
65 Bulan Madu
66 Bella Putriku!
67 Memberi Kejutan
68 Kelicikan Aryo
69 Penangkapan Aryo
70 Keributan Ajeng
71 MG Group
72 Hilangnya Dimas
73 Kemalangan Dimas
74 Berkumpul Kembali
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Fitnah
2
Ketahuan
3
Panik
4
Merestui Andri
5
Menolak Lamaran
6
Bertemu kembali
7
Bertengkar
8
Berubah pikiran
9
Pekerjaan Baru
10
Lelah
11
Ancaman Ajeng
12
Perubahan Sikap Nathan
13
Kembali Menolak
14
Kesialan Bella
15
Keberuntungan Bella
16
Terkunci Dari Luar
17
Lebih Dari Cukup
18
Tes DNA
19
Penasaran
20
Hasil tes DNA
21
Terjebak
22
Kembalinya Rafka
23
Cleaning Service?
24
Sarimin
25
Melenceng Dari Kesepakatan
26
Melabrak
27
Cemburu
28
Menutup Hati
29
Kembali Mengamen
30
Gagal
31
Omong Kosong
32
Membongkar
33
Terbongkar
34
Meminta maaf
35
Menculik Bella
36
Memaafkan
37
Melarikan Diri
38
Memikirkan Dimas
39
Perjodohan
40
Cemburu
41
Rencana Mega
42
Barter?
43
Keberadaan Riko
44
Menemui Mantan Mertua
45
Hasil Tes DNA Kedua
46
Ancaman Nizam
47
Hancur!
48
Pergi
49
Yogyakarta
50
Penyesalan Nizam
51
Nizam dan Dimas
52
Kerja sama?
53
Kembali Ke Jakarta
54
Masa Lalu
55
Canggung
56
Mengetahui
57
Memaafkan semua kesalahan
58
Habis kesabaran
59
Rasa Rindu Terbayarkan
60
Makan Malam Bersama
61
Bercerai
62
Dimas Anakku?
63
Inikah Bahagia?
64
Melamar Dan Menikah
65
Bulan Madu
66
Bella Putriku!
67
Memberi Kejutan
68
Kelicikan Aryo
69
Penangkapan Aryo
70
Keributan Ajeng
71
MG Group
72
Hilangnya Dimas
73
Kemalangan Dimas
74
Berkumpul Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!