Ch. 4 - Sarjana Puisi

Setiap pagi sekali Liuzhen bangun untuk menempa fisik, dirinya berpikir jika fisik kuat maka akan mudah untuk menahan kekuatan musuh.

Liuzhen hanya bisa bertarung dengan serangan dasar yang diajari oleh Sang Kakek. Kakek bilang untuk menjadi pendekar kuat, maka dasar harus diperkuat.

Menjadi pendekar kuat memerlukan biaya besar untuk membantu kultivasi. Sedangkan Liuzhen tidak ingin membebani Sang Kakek, berbeda halnya jika dia menjadi murid sekte Gunung Persik.

Disisi lain sepanjang hari Sang Kakek menghabiskan waktu di rumah, jika senggang dia mencari kayu bakar, atau memancing di belakang rumah. Dia tidak ingin terlibat dalam hal-hal merepotkan dimasa tuanya.

"Heii lihatlahh si sampah berjalan, apakah kakinya tidak berguna lagi sekarang." Ejekan orang-orang ketika melihat Liuzhen berjalan menggunakan telapak tangannya.

"Jika aku adalah dia, mungkin lebih baik menjadi sarjana puisi untuk mempertahankan hidupku," sahut salah satu orang disekitar dengan tawanya.

Liuzhen selalu menanggapi ledekan mereka sebagai cambukan untuk tetap berlatih, di dunia ini sarjana puisi adalah seni bagi para pejabat, hanya saja tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan menjadi sarjana.

Pendidikan sarjana hanya dikhususkan bagi kaum bangsawan dan murid berbakat sekte. Tapi berbeda dengan sarjana puisi, mereka hanya dikhususkan bagi wanita. Puisi digunakan untuk menghibur petinggi-petinggi kerajaan, dan wanitalah yang membacanya dengan lembut.

"Berhenti," ucap Biao yang sekarang tepat berada didepan Liuzhen.

"Bukankah itu tuan muda dari keluarga Biao, sepertinya aku bisa melihat akhir si sampah itu," gumam salah satu orang yang melihat.

Kehadiran Biao Bei mengejutkan orang disekitar, selain berasal dari keluarga bangsawan, dia juga merupakan murid inti dari sekte Gunung Persik. Kemampuan Biao Bei tidak bisa diremehkan, bahkan beberapa senior Gunung Persik hormat padanya.

"Ahhh, maaf sepertinya aku menghalangi jalanmu," ucap Liuzhen sambil menggeser perlahan langkah tangannya.

"Apa kau sedang menghinaku?" tanya Biao pelan.

"Tentu saja tidak, aku hanya sedang melatih kekuatan otot lenganku, sehingga tidak bisa berdiri dengan baik," jawab Liuzhen sambil mempertahankan keseimbangan tangannya.

"Aku mengerti, orang sepertimu memang harus berusaha lebih keras, aku turut prihatin dengan kondisimu tapi ku peringati jangan mendekati Anzhu lagi, jangan menjadi beban bagi dirinya," ucap Biao melukai.

Liuzhen tidak menanggapi hal tersebut, dia langsung berjalan kembali dengan kedua telapak tangan.

Liuzhen selalu berandai-andai, jika dia bisa menjadi lebih kuat akankah mereka berani memperlakukannya seperti sampah, andai dia berasal dari keluarga tinggi akankah mereka berani mengatakan si sampah berjalan.

Liuzhen selalu berharap hidup ini adil, agar tidak membebani dirinya ketika harus membalas ucapan mereka semua.

Liuzhen terus melatih fisik dan memperkuat tubuh, dengan begitu dia bisa mengurangi cidera yang didapatnya dari pertarungan.

"Kakek aku pulang," ucap Liuzhen.

"Ahh, kau sudah kembali," balas Kakek.

"Ada apa? Kenapa wajahmu lesuh begitu, kemana semangatmu," lanjut si kakek.

"Tidak, aku hanya sedikit lelah, sebentar aku akan menyiapkan makan malam segera," balas Liuzhen sambil berjalan menuju dapur.

Sang Kakek yang melihat hal itu hanya tersenyum kecut, dia paham betul apa yang dirasakan cucunya itu.

Liuzhen tidak ingin terlalu mengekspresikannya, tetapi wajahnya begitu mudah ditebak.

Terkadang kakek juga memberikan motivasi bagi Liuzhen, tetapi kata-kata itu tidak bisa selamanya dia yakini.

Liuzhen sadar jika ingin menjadi kuat dia harus lebih ekstra berlatih, dibandingkan orang lain.

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Latihan fisik Liuzhen kurang keras Thor.. 💪💪💪

2022-09-11

0

Lasarus Harmadi

Lasarus Harmadi

tingkatan pendekar kayak kepangkatan ASN, cuma beda depannya pendekar/ahli muda, Pratama, madya. cemungut Thor trackthor 😁😁😁😁

2022-01-19

0

Manu Mere

Manu Mere

melatih fisik semangat semangat 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻💋💋💋💋💋💋💋

2021-08-18

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Kerajaan I
2 Ch. 2 - Kerajaan II
3 Ch. 3 - Catur
4 Ch. 4 - Sarjana Puisi
5 Ch. 5 - Kabar Buruk
6 Ch. 6 - Seni Raga Langit I
7 Ch. 7 - Seni Raga Langit II
8 Ch. 8 - Darah
9 Ch. 9 - Hutan Kuno I
10 Ch. 10 - Hutan Kuno II
11 Ch. 11 - Gubuk Tua
12 Ch. 12 - Kristal
13 Ch. 13 - Kesepian
14 Ch. 14 - Kekonyolan
15 Ch. 15 - Reruntuhan Kuno
16 Ch. 16 - Kebenaran
17 Ch. 17 - Perpisahan
18 Ch. 18 - Negara Chu
19 Ch. 19 - Keadaan Terbalik
20 Ch. 20 - Kehidupan Baru
21 Ch. 21 - Pelelangan I
22 Ch. 22 - Pelelangan II
23 Ch. 23 - Pelelangan III
24 Ch. 24 - Surat
25 Ch. 25 - Preman
26 Ch. 26 - Pasukan
27 Ch. 27 - Pil
28 Ch. 28 - Tawaran
29 Ch. 29 - Bercanda
30 Ch. 30 - Perguruan
31 Ch. 31 - Pukulan
32 Ch. 32 - Pukulan Tidak Berbayang
33 Ch. 33 - Pengetahuan
34 Ch. 34 - Keributan Mereka
35 Ch. 35 - Annchi
36 Ch. 36 - Bantuan I
37 Ch. 37 - Bantuan II
38 Ch. 38 - Pengujian Tahap Tiga
39 Ch. 39 - Kesempatan
40 Ch. 40 - Merebut Lawan
41 Ch. 41 - Hancur
42 Ch. 42 - Salah Paham
43 Ch. 43 - Berkumpul
44 Ch. 44 - Serba Salah
45 Ch. 45 - Pagoda I
46 Ch. 46 - Pagoda II
47 Ch. 47 - Pagoda III
48 Ch. 48 - Penasaran
49 Ch. 49 - Lantai Kelima I
50 Ch. 50 - Lantai Kelima II
51 Ch. 51 - Penyesalan
52 Ch. 52 - Situasi Lantai Ketiga
53 Ch. 53 - Menuju Perguruan
54 Ch. 54 - Perampok Kecil
55 Ch. 55 - Kitab Lima Jari I
56 Ch. 56 - Kitab Lima Jari II
57 Ch. 57 - Perseteruan
58 Ch. 58 - Topeng Sial
59 Ch. 59 - Pukulan Mendadak
60 Ch. 60 - Hadiah Besar
61 Ch. 61 - Informasi
62 Ch. 62 - Kekuatan Baru
63 Ch. 63 - Harapan
64 Ch. 64 - Surat Permintaan Maaf
65 Ch. 65 - Sekelompok Bertopeng I
66 Ch. 66 - Sekelompok Bertopeng II
67 Ch. 67 - Sekelompok Bertopeng III
68 Ch. 68 - Kenangan
69 Ch. 69 - Harapan
70 Ch. 70 - Strategi Formasi
71 Ch. 71 - Kamar Masing-Masing
72 Ch. 72 - Misi
73 Ch. 73 - Daya Tarik Seseorang
74 Ch. 74 - Pergerakan
75 Ch. 75 - Hati Manusia
76 Ch. 76 - Tanah Terlarang I
77 Ch. 77 - Tanah Terlarang II
78 Ch. 78 - Tanah Terlarang III
79 Ch. 79 - Tanah Terlarang IV
80 Ch. 80 - Tanah Terlarang V
81 Ch. 81 - Di Dalam Gua
82 Ch. 82 - Pencarian
83 Ch. 83 - Rasa Penasaran
84 Ch. 84 - Sejarah
85 Ch. 85 - Ras Tertinggi
86 Ch. 86 - Ras Tertinggi II
87 Ch. 87 - Ras Tertinggi III
88 Ch. 88 - Minatour
89 Ch. 89 - Kapak Besar
90 Ch. 90 - Keluar
91 Ch. 91 - Penginapan Sederhana
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Ch. 1 - Kerajaan I
2
Ch. 2 - Kerajaan II
3
Ch. 3 - Catur
4
Ch. 4 - Sarjana Puisi
5
Ch. 5 - Kabar Buruk
6
Ch. 6 - Seni Raga Langit I
7
Ch. 7 - Seni Raga Langit II
8
Ch. 8 - Darah
9
Ch. 9 - Hutan Kuno I
10
Ch. 10 - Hutan Kuno II
11
Ch. 11 - Gubuk Tua
12
Ch. 12 - Kristal
13
Ch. 13 - Kesepian
14
Ch. 14 - Kekonyolan
15
Ch. 15 - Reruntuhan Kuno
16
Ch. 16 - Kebenaran
17
Ch. 17 - Perpisahan
18
Ch. 18 - Negara Chu
19
Ch. 19 - Keadaan Terbalik
20
Ch. 20 - Kehidupan Baru
21
Ch. 21 - Pelelangan I
22
Ch. 22 - Pelelangan II
23
Ch. 23 - Pelelangan III
24
Ch. 24 - Surat
25
Ch. 25 - Preman
26
Ch. 26 - Pasukan
27
Ch. 27 - Pil
28
Ch. 28 - Tawaran
29
Ch. 29 - Bercanda
30
Ch. 30 - Perguruan
31
Ch. 31 - Pukulan
32
Ch. 32 - Pukulan Tidak Berbayang
33
Ch. 33 - Pengetahuan
34
Ch. 34 - Keributan Mereka
35
Ch. 35 - Annchi
36
Ch. 36 - Bantuan I
37
Ch. 37 - Bantuan II
38
Ch. 38 - Pengujian Tahap Tiga
39
Ch. 39 - Kesempatan
40
Ch. 40 - Merebut Lawan
41
Ch. 41 - Hancur
42
Ch. 42 - Salah Paham
43
Ch. 43 - Berkumpul
44
Ch. 44 - Serba Salah
45
Ch. 45 - Pagoda I
46
Ch. 46 - Pagoda II
47
Ch. 47 - Pagoda III
48
Ch. 48 - Penasaran
49
Ch. 49 - Lantai Kelima I
50
Ch. 50 - Lantai Kelima II
51
Ch. 51 - Penyesalan
52
Ch. 52 - Situasi Lantai Ketiga
53
Ch. 53 - Menuju Perguruan
54
Ch. 54 - Perampok Kecil
55
Ch. 55 - Kitab Lima Jari I
56
Ch. 56 - Kitab Lima Jari II
57
Ch. 57 - Perseteruan
58
Ch. 58 - Topeng Sial
59
Ch. 59 - Pukulan Mendadak
60
Ch. 60 - Hadiah Besar
61
Ch. 61 - Informasi
62
Ch. 62 - Kekuatan Baru
63
Ch. 63 - Harapan
64
Ch. 64 - Surat Permintaan Maaf
65
Ch. 65 - Sekelompok Bertopeng I
66
Ch. 66 - Sekelompok Bertopeng II
67
Ch. 67 - Sekelompok Bertopeng III
68
Ch. 68 - Kenangan
69
Ch. 69 - Harapan
70
Ch. 70 - Strategi Formasi
71
Ch. 71 - Kamar Masing-Masing
72
Ch. 72 - Misi
73
Ch. 73 - Daya Tarik Seseorang
74
Ch. 74 - Pergerakan
75
Ch. 75 - Hati Manusia
76
Ch. 76 - Tanah Terlarang I
77
Ch. 77 - Tanah Terlarang II
78
Ch. 78 - Tanah Terlarang III
79
Ch. 79 - Tanah Terlarang IV
80
Ch. 80 - Tanah Terlarang V
81
Ch. 81 - Di Dalam Gua
82
Ch. 82 - Pencarian
83
Ch. 83 - Rasa Penasaran
84
Ch. 84 - Sejarah
85
Ch. 85 - Ras Tertinggi
86
Ch. 86 - Ras Tertinggi II
87
Ch. 87 - Ras Tertinggi III
88
Ch. 88 - Minatour
89
Ch. 89 - Kapak Besar
90
Ch. 90 - Keluar
91
Ch. 91 - Penginapan Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!