Menit berlalu, jam terus berganti. Lily menunggu di kamar hotel hingga malam menjelang.
Tepat pukul 12 malam, Raiden pulang dalam keadaan mabuk. Lily membantu memapah Raiden naik ke atas tempat tidur.
"Kau dari mana? seharian aku menunggumu," ucap Lily lalu membaringkan tubuh Raiden.
Pria itu tidak menjawab pertanyaan Lily, ia tersenyum menyeringai lalu menarik tubuh Lily ke dalam pelukannya. Tanpa banyak bicara, Raiden menyentuh bibir Lily.
Lily pun tidak menolak hasrat Raiden yang menggebu gebu, karena itu sudah menjadi kesepakatannya dari awal.
Malam ini, dinding kamar menjadi saksi bisu apa yang Raiden inginkan terhadap Lily. Suasana di dalam ruangan itu sunyi senyap, hanya suara ******* napas saling memburu, erangan kecil dari mulut Raiden ataupun Lily.
Tiga puluh menit berlalu, keduanya telah selesai melepaskan hasratnya masing masing, Raiden terkulai lemas di samping Lily dan tertidur pulas. Sementara Lily masih terjaga, menatap langit langit kamar cukup lama. yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah menunggu hari di mana ia bebas nanti. Tak lama kemudian ia turun dari atas tempat tidur menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian Lily sudah selesai dan kembali naik ke atas tempat tidur menyambut mimpinya.
***
Perlahan Lily membuka matanya, ternyata hari sudah menjelang pagi. Lily bangun lalu duduk diatas tempat tidur. Namun ia tidak menemukan Raiden di sampingnya, hanya ada amplop coklat dan selembar kertas.
"Apa ini?"
Lily mengambil kertas tersebut lalu membaca tulisan Raiden yang memintanya tetap berada di kamar dan menunggunya pulang. Kemudian Lily membuka amplop coklat yang berisi sejumlah uang yang di berikan Raiden untuk Lily.
"Uang?" ucap Lily tersenyum. "Uang ini akan aku pergunakan untu membuka usaha dan sewa rumah di kota lain."
Lily memasukkan amplop coklat itu ke dalam tasnya, kemudian ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dengan semangat.
Satu jam berlalu, ia telah selesai dengan dirinya. Kemudian ia memesan sarapan pagi sesuai seleranya.
Jam berlalu, siang berganti malam. Raiden tak kunjung pulang. Lily menghabiskan waktu dengan menonton tv. Hari berikutnya, aktifitas Lily masih sama, menunggu kepulangan Raiden.
Hari ke empat dan kelima di lalui Lily di kamar itu tanpa kehadiran Raiden. Namun Lily masih tetap konsisten dengan perjanjiannya.
Hingga hari ketujuh akan segera betakhir, namun Raiden tak kunjung datang hingga Lily menjadi bosan sudah satu mingggu di dalam kamar
Hari ke delapan dan kesembilan. Lily memutuskan untuk keluar dari hotel. Ia merasa sudah tujuh hari Lily di kamar hotel sesuai kesepakatan bahkan Lily memberikan bonus tambahan dua hari untuk menunggu Raiden.
Kemudian Lily membereskan semua barangnya ke dalam tas. Setelah selesai, ia bergegas meninggalkan hotel. Tidak lupa ia meninggalkan pesan untuk Sagara, ucapan terima kasih.
"Aku harus meninggalkan kota ini, aku ingin melupakan masa laluku dan memulai hidup yang baru," gumam Lily pelan, berdiri di pinggir jalan raya menunggu angkutan umum untuk kembali ke rumahnya dan berkemas. Tak lama angkutan umum berhenti tepat di depan Lily, kemudian ia masuk ke dalam mobil.
Tiga puluh menit berlalu, akhirnya ia telah sampai di rumahnya. Lily bergegas masuk ke dalam rumah dan berkemas.
Tidak ingin membuang waktu, setelah selesai ia keluar dari rumah sewa yang selama ini ia tempati bersama Rosi.
Sementara itu, selang empat jam sejak Lily meninggalkan kamar hotel. Raiden kembali, namun ia tidak menemukan Lily di kamar hotel.
"Kemana dia perginya?" ucap Raiden. "Tidak Lily, kau tidak boleh pergi meninggalkanku. Aku sudah membelimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
zamal78901
😎😎😎😎🤩🤩🤩
2022-01-13
0
zamal78901
👍👍👍👍👍👍👍👍
2022-01-13
0
zamal78901
Mantabs Kak Thor⚡🔨
2022-01-13
0