Di Hotel

Sesampainya di hotel XX.

Raiden mempersilahkan Lily untuk beristirahat. Namun Lily memilih duduk di kursi memperhatikan Raiden memainkan ponselnya.

"Terima kasih!"

Raiden tengadahkan wajahnya menatap wanita cantik di hadapannya. "Buat?"

"Uang yang sudah kau keluarkan untuk membebaskanku." Kata Lily tidak enak.

Raiden tersenyum, lalu berpindah duduk di samping Lily.

"Bukan masalah besar. Kalau kau mau, aku bisa memberikanmu lagi. Tapi ada syaratnya, kau harus memuaskanku malam ini," bisik Raiden di telinga Lily.

Lily tersenyum samar "Bukan masalah besar, itu pekerjaanku."

Raiden terdiam, memiringkan kepalanya menatap wajah Lily dengan seksama.

"Kau cantik, terlihat berbeda. Entah mengapa, pertama kali melihatmu. Aku terpesona, terpikat oleh apa aku tidak tahu." Bisik Raiden lagi.

Namun bagi Lily, kata kata seperti itu sudah biasa di dengar olehnya. Lily menanggapi biasa saja ucapan Raiden bahkan ia sama sekali tidak tersanjung.

"Baik Tuan, kita mulai dari mana?" tanya Lily tidak ingin berbasa basi lagi.

Raiden tertawa kecil, mengusap lembut puncak kepala Lily. "Tenanglah sayang, kita masih punya banyak waktu."

Lily menarik napas dalam dalam, mencoba untuk tenang dan mencairkan suasana hatinya yang tidak karuan.

"Aku sudah memesankan kau makan malam. Sepertinya kau belum makan." Raiden berdiri, melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Tak lama terdengar suara ketukan pelan di pintu, Lily berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju pintu dan membukanya lebar lebar. Nampak seorang pelayan hotel mengantarkan makan malam yang sudah di pesan Raiden.

"Letakkan di sana!" tunjuk Lily ke dalam ruangan.

Kedua pelayan hotel itu masuk ke dalam kamar lalu meletakkan makan malamnya. Setelah selesai, kedua pelayan hotel itu beranjak pergi. Lily kembali duduk di kursi menatap semua hidangan lezat di atas meja.

"Kenapa kau bengong?" tanya Raiden mengejutkan Lily.

"Ah tidak apa apa!" sahut Lily menatap ke arah Raiden yang hanya menggunakan balutan handuk tubuhnya yang atletis, rahang yang lebar, menunjukkan sisi tegas dari pria tersebut. Sorotan matanya tajam bagaikan elang, siapapun yang memandangnya akan hanyut oleh ketampanan wajahnya. Aroma maskulin dari tubuh pria itu masih tercium meski sudah mandi.

Namun bagi Lily, kesempurnaan yang di miliki Raiden sama sekali tidak membuatnya terpesona apalagi membangkitkan gairahnya. Hatinya sudah beku, sejak ketidak adilan yang merenggut semua harapan dan keceriaannya.

"Cepatlah makan!" perintah Raiden tegas.

"Aku belum la-?" ucapan Lily terputus.

"Apa kau tuli?" potong Raiden.

"Baiklah.." jawab Lily ketakutan mendapatkan tatapan tajam Raiden. Akhirnya Lily mengikuti perintah Raiden. Meskipun tidak lapar, wanita itu menyantap makan malamnya walau cuma sedikit.

Namun Raiden tidak suka dengan sikap Lily yang malas malasan. Ia berjalan menghampiri Lily lalu duduk di sampingnya.

"Kau mau apa?" tanya Lily.

"Diam, dan habiskan makanmu." Raiden menyuapi Lily dengan paksa, semua makanan yang tersaji di atas meja satu persatu di masukkan ke dalam mulut Lily dengan paksa.

"Aku sudah kenyang!" ucap Lily di mulutnya penuh dengan makanan.

Namun Raiden terus memasukkan semua makanan hingga mulut Lily belepotan sebagian makanan jatuh ke pangkuannya.

"Kenapa kau kasar seperti ini.." ucap Lily terisak.

"Jangan menangis, aku benci wanita cengeng!" bentaknya menatap tajam wajah Lily.

Lily buru buru mengusap air matanya, ia takut mendapatkan perlakuan kasar lagi seperti yang sudah di lakukan kebanyakan pria padanya.

"Sekarang kau mandi, dan ingat! jangan coba coba pergi dari kamar ini tanpa seizinku. Aku ada urusan sebentar." Ancam Raiden.

Lily mengangguk pelan, lalu beranjak dari kursinya menuju kamar mandi Sementara Raiden bergegas menggunakan pakaiannya lalu beranjak pergi dari kamar.

Tiga puluh menit berlalu, Lily telah selesai. Lalu ia naik ke atas tempat tidur, menunggu Raiden pulang. Namun menit demi menit berganti, Raiden tak kunjung kembali. Lily melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 2 malam.

Akhirnya Lily memutuskan untuk tidur, hingga pagi menjelang. Namun Raiden masih tetap belum kembali.

"Kemana dia?" tanya Lily pada dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

zamal78901

zamal78901

🙏🙏🙏🙏🙏

2022-01-13

0

zamal78901

zamal78901

terimakasih Kak Thor⚡🔨

2022-01-13

0

zamal78901

zamal78901

teruuuuss di lanjuuuuts Thor⚡🔨

2022-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!