" Letta sudah mempunyai ini dad, dari mommy " Ujar Alletta mengambil black card dari mommy nya, dan menunjukkannya pada sang daddy.
" Iya nak, ini kan dari mommy bukan dari daddy " Ucap Delon sambil memangku letta di pangkuannya. Alletta menganggukkan kepalanya.
" Sayang dengerin daddy, kamu harus bawa ini kemana - mana, mau kamu dirumah atau diluar kamu harus bawa ini, dan jangan beritahu siapapun "
Alletta menatap lama daddy nya dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.
" Sekarang letta tidur " Ucap Delson sambil membaringkan dan menyelimuti letta. mengecup kening putrinya lama kemudian keluar dari kamar letta.
🍀🍀🍀🍀
Alletta turun melewati satu persatu anak tangga dan melihat mommy dan para pelayan yang sibuk menyiapkan makan malam. Letta menghampiri dan membantu sang mommy menata piring.
" Kamu udah laper sayang ?" tanya Kiran dan diangguki Letta. Kiran tersenyum melihat itu.
" Ini sudah selesai sekarang kamu panggilkan yang lain, suruh makan " Titah Kiran dan letta mengangguk kemudian teriak.
" ABANG, DADDY, BIANCA MAKAN MALAM SUDAH SIAP " Pekik Alletta membuat Kiran menutup telinganya. " Aduh letta sayang, kenapa teriak ? kan mommy suruh manggil letta!" Ucap Kiran berkacak pinggang dan dibalas cengiran dari letta.
" Ya kan kalo dipanggil nanti nggak pada denger mom, makanya letta teriak biar pada denger " Ucap Alletta enteng sambil mencomot perkedel kentang kesukaannya. Kiran menghembuskan nafasnya berat karna apa yang dibilang letta ada benarnya.
Makan malam pun dimulai dan hanya terdengar dentingan sendok diatas meja. selesai makan Alletta, Bianca dan kedua abang letta pun menuju kekamar masing - masing. Sedangkan Kiran dan Delon melangkahkan kaki menuju ruang keluarga untuk menonton tv.
Jam menunjukkan pukul 00 : 00, Kiran mematikan tv, dan mengajak Delon untuk tidur dikamar. Tapi langkah mereka terhenti ketika melihat Bianca yang tengah menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Bianca sayang kenapa belum tidur nak ?" Tanya Kiran mendekat ke Bianca. Bianca tersenyum penuh arti dan menjawab.
" Bianca hanya ingin mommy dan daddy melihat hal yang menyenangkan " Jawab Bianca sambil tersenyum aneh. Kiran dan Delon yang mendengar itupun saling menatap satu sama lain heran.
" Apa yang ingin Bianca tunjukkan ? " Tanya Delon sambil menghampiri keduanya.
" Ada dad sesuatu yang tidak boleh dilewatkan " Ucap Bianca sambil menggandeng tangan Delon dan Kiran. Kiran dan Delon hanya nurut saja.
Bianca menuntun Kiran dan Delon menuju bawah tangga yang luas dan langsung menghadap pintu utama. Setelah sampai Kiran maupun Delon membulatkan matanya dan menganga tak percaya tentang apa yang tengah mereka lihat. bagaimana tidak ? mereka melihat para pelayan dan penjaga mansion mereka sudah tergeletak tak bernyawa bersimbah darah dan mereka melihat banyak orang dengan pakaian serba hitam. Kiran yang melihat itu spontan menyembunyikan Bianca dibelakang tubuhnya dan Delon berada didepan tubuhnya.
" APA YANG KALIAN LAKUKAN HAHHH???!!" Teriak Delon menggelegar didalam mansion. Sontak mengalihkan perhatian orang orang yang ada disana dan menatap kearah Delon, Kiran dan Bianca.
Salah satu dari mereka yang terlihat seperti pemimpin, langsung melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya dan diikuti oleh satu orang lain yang sepertinya perempuan. Kiran dan Delon menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
Mereka kenal siapa orang yang ada di mansion nya ini. Albert Welston, orang yang dulu benci dengan Kiran karna menolak cintanya dan Delon karna telah menikah dengan gadis yang ia cintai dulu. dan Nesa orang yang ingin membunuh Kiran karna merebut Delon orang yang ia sukai dari dirinya.
Badan Kiran gemetar ketakutan karna tau, orang yang dihadapannya ini bukan manusia tapu iblis. karna dulu mereka mencoba untuk membunuh Kiran dan Delon tapi, malah berbalik kepada mereka, dan mereka dinyatakan meninggal saat itu. terus mengapa mereka ada disini ?.
" K kalian bukannya sudah meninggal ? mengapa kalian aa ada disini ?" Ujar Kiran yang masih gemetar ketakutan. Albert dan Nesa yang mendengarnya tertawa sinis dan menatap tajam pada Kiran.
HAHAHA
" Apa nyonya Kiran yang pintar kini menjadi bodoh ? kami memalsukan kematian kami, agar kami bisa membalas dendam dengan kalian!" Ucap Nesa. terlihat jelas kebencian yang dikeluarkan saat menatap Kiran. Nesa sangat membenci Kiran karna semua orang menyukai Kiran, bahkan orang yang ia sukai sejak lama, malah menikah dengan Kiran.
" Aku tidak akan membiarkan, kalian bahagia diatas RASA SAKIT YANG AKU RASAKAN!!" Ujar Nesa menggebu - gebu dengan nafas yang tidak beraturan. rasa sakit karna melihat pria yang ia cintai lebih memilih menikah dengan Kiran dibanding dirinya.
" AKU TIDAK AKAN MENGIJINKAN KALIAN MENYENTUH ANAK - ANAKKU " Teriak Kiran sembari mempererat pegangan tangannya dengan Bianca. Nesa tersenyum sinis sambil memainkan pistol ditangannya.
" Aku tidak perlu ijin darimu, untuk melukai anakmu " Ucap Nesa santai. Ia pun tampak mengkode seseorang. sedangkan Albert dan Delon saling menatap tajam dan tersenyum sinis, satu sama lain. Kiran membalikkan tubuhnya dan menatap Bianca yang juga tengah menatapnya.
" Sayang, sekarang kamu masuk kamar dan kunci pintu rapat - rapatnya" Ujar Kiran sambil mengusap lembut rambut Bianca. Bianca tersenyum miring dan langsung menusuk perut Kiran menggunakan pisau lipat yang ia bawa.
PYARR
Bunyi gelas yang jatuh mengalihkan pandangan semua orang kearah tangga dan melihat seorang anak kecil yang tengah membeku, menatap tak percaya dengan air mata yang mengalir dipipi mungilnya.
Alletta, anak itu Alletta yang keluar dari kamar hendak mengambil minum dan malah melihat adegan yang tidak ia bayangkan terjadi. Dimana ia melihat dengan mata kepalanya sang mommy kesayangannya, ditusuk oleh orang yang ia tolong Bianca.
Ia berlari ke arah sang mommy yang sedang berada direngkuhan daddy nya. ia memeluk tubuh Kiran yang sudah tidak berdaya, karna darah yang terus mengalir dari bawah perutnya.
" Mommy " Lirih letta yang memegang pipi Kiran sambil menangis sesegukkan. Sedangkan Nesa dan Albert tersenyum senang akan hal yang dilakukan oleh putrinya. Ya Bianca, gadis yang Aletta tolong itu putri dari orang sudah lama menjadi musuh sang daddy dan mommy.
" Wahh putriku memang hebat, daddy bangga sama kamu Bi " Ucap Albert sembari bertepuk tangan bangga diikuti oleh Nesa yang tertawa senang melihat itu.
Letta mengalihkan pandangannya pada Bianca dan langsung menampar dan mendorong tubuh Bianca. Ia marah karna Bianca yang sudah ia anggap seperti kakaknya ternyata penghianat.
" MOMMY "
Teriak Rendi dan Arland yang sudah menangis ketika melihat keadaan Kiran yang sudah berlumuran darah. mereka menuruni tangga denga tergesa - gesa kemudian memeluk sang mommy sambil menangis tersedu - sedu.
" Apa yang terjadi dengan mommy " Ucap Arland sembari membantu Delon untuk menekan luka Kiran. " Dia yang udah buat mommy kayak gini " Ujar letta menatap tajam dan dingin kearah Bianca. tangan letta terkepal siap meninju siapapun yang ada dihadapannya.
Rendi dan Arland yang mendengar itu, Sontak memalingkan wajahnya menatap Bianca yang tengah tersenyum senang. Rendi mengepalkan tangan nya kuat dan berjalan mendekat ke Bianca. kemudian ia mencengkram erat dagu Bianca sambil menatap tajam Bianca.
Hayy!
Jangan lupa Like, Komen dan Vote.😘
Happy Reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Siti Aniah
bianca tak tahu diri dah ditolong dan ditampung malah mao bunuh
2023-07-13
0
💙 Ɯιʅԃα 🦅™ 📴
Lanjut kak, semangat terus ya up nya
2021-07-20
1