Eps 4

(Satya & Teressa.)

.

.

.

.

.

"Mas pesen rasa matcha satu ya." Ucap seorang wanita itu pada mas-mas booba tersebut.

"Iya mbak."

"Aunty kak Noahnya kemana?" Tanya Gathan sambil menatap wanita itu.

Bisa pas gitu ya?

Wanita tersebut pun menoleh kearah Gathan.

"Hai anak ganteng, kita ketemu lagi loh." Seru Teressa, tak sungkan wanita itu menoel gemas pipi Gathan. Teressa merupakan tipikal orang yang suka dengan anak-anak, jadi ia gampang akrab dengan anak-anak bocil, salah satunya Gathan.

"Uncle ada aunty Uncle!" Seru Gathan memberitahu Satya, sedangkan Satya pria itu pura-pura tak tau dan menyibukkan dirinya dengan ponsel dan juga pop icenya.

"Uncleee!!!" Seru Gathan sambil mengguncang tubuh Satya.

Kalo nggak takut dosa mungkin Gathan udah gaplok tuh Si Satya, bisa-bisanya tuh orang pura-pura budeg.

"Apaan Cil?" Tanya Satya sambil mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

"Itu, ada Aunty." Tunjuk Gathan pada Teressa. Seketika Satya pun menatap Teressa, wanita itu tampak menampilkan senyum khasnya yang menawan.

"Jantung jangan murahan okey! masa baru senyum doang lu pada loncat-loncat, jual mahal dikit napa." Batin Satya.

"Selamat pagi pak Satya." Sapa Teressa dengan sopan sambil membungkukkan badannya dihadapan Satya.

Sopan banget nggak tuh!

"Ehm pagi." Balas Satya dengan gaya stay cool, masa didepan pujaan hati ngelawak, malu dong! Cukup didepan Gathan aja ngelawaknya!

"Aunty duduk sini." Ucap Gathan sambil menarik lengan Teressa agar mau duduk disampingnya Satya yang tengah memangkunya.

Semangat Cil! Yok bisa yok!

"Cil lu jangan bertingkah ye, ini masih pagi jangan bikin gua Mengsalting gegara deket ama sekertaris gua." Guman Satya pelan, bahkan sangat pelan hanya angin yang mampu mendengarnya.

"Uncle ngomong apa sih Athan ndak dengar jelas loh?" Seru Gathan sedikit kesal.

Nah kan Si bocil pendengarannya tajem banget, udah kek telinga gajah nggak tuh.

"Ngomong apa? orang dari tadi Uncle diem juga." Elak Satya menutupi rasa gugupnya.

Ghea dan abangnya memiliki sifat yang sama yaitu malu-malu kucing garong wkwk.

"Aunty kak Noah ikut?" Tanya Gathan pada Teressa.

"Iya sayang kak Noah ikut, setiap weekend kita kesini jalan-jalan." Jawab Teressa dengan ramah.

"Wah mana-mana, Athan mahu main sama Kak Noah. " Seru Gathan nampak antusias.

"Itu kak Noahnya lagi duduk dibangku, lagi nungguin Aunty beli minum, kasian kan haus abis main sama temen-temennya." Ucap Teressa sambil menunjuk Noah yang tengah duduk dibangku bersama teman-temannya.

"Mas minumnya tambah 4 ya, rasa coklat semua aja." Ucap Teressa kembali memesan minuman pada mas-mas booba tadi.

"Siap mbak."

"Aunty beli minum banyak-banyak buat siapa?" Tanya Gathan dengan rasa penasarannya.

"Buat temen-temennya kak Noah, sayang." Jawab Teressa.

"Oooo."

Baek bener dah tu si Tessanya Bang Sat.

"Ini pesenan Mas nya, coklat satu."

"Yang ini pesenan mbak nya, matcha satu, coklat empat."

Satya dan Teressa sama-sama menerima pesanan minuman mereka masing-masing, kemudian tak lupa membayarnya.

Kalo cowok laen mah ceweknya dibayarin, nah ini Si Bang Sat kagak. Emang nggak ada peka-pekanya tu orang.

Tapi tenang aja, Teressa juga masih mampu bayar dan nggak berharap dibayarin ama Si Satya kok.

"Makasih mas, saya duluan Pak Satya, ganteng." Ucap Teressa berpamitan.

Ha? Satya Ganteng? emang bener!

"E-em maksud kamu apa bilang saya ganteng, Tessa?" Guman Satya Mengsalting.

"Oh maaf maksud saya ponakan bapak yang ganteng, maaf pak maaf." Ucap Teressa yang juga ikut malu sendiri.

Nah kan kepedean sih lu Sat, sekalinya terbang tinggi langsung diterjunin ke bawah. HANCUR nggak tuh wkwkwk.

Sabar ya.

"Jadi maksudnya saya ini jelek? lebih gantengan si bocil?" Batin Satya sambil melirik keponakannya.

"Saya permisi dulu semua, mari." Ucap Teressa, kemudian wanita itu berlalu dari hadapan Satya dan Gathan.

"Uncle mau ikutt." Rengek Gathan sambil menarik-narik ujung baju yang dikenakan Satya.

"Ikut siapa Cil?" Tanya Satya.

"Ikut auntyyy itu." Rengek Gathan.

"Mau ngapain ih, sini aja sama Uncle." Balas Satya. Jujur ia masih malu dengan kejadian tadi, dimana dirinya kepedean tingkat dewa. Ia mengira bahwa Teressa menyebutnya 'ganteng' padahal mah aslinya buat Gathan itu tadi.

"Mau main Uncle, turun Uncle turun." Pinta Gathan berusaha memberontak dengan menggeliatkan tubuhnya karena ia ingin turun dari pangkuan Satya, namun Satya malah mendekap erat tubuh Gathan.

"Uncleee!!" Seru Gathan kesal karna tubuhnya sengaja ditahan oleh Satya.

"Mau cilok apa nggak? kalo kamu main dulu ntar ciloknya abis, Uncle nggak mau nyariin cilok buat kamu lagi." Ucap Satya sedikit menakut-nakuti ponakannya itu.

Gathan bingung mau pilih mana, Satu sisi ia pengen maen sama calon sepupunya tapi satu sisi lagi dia udah ngiler pengen makan cilok isi telur buwung puyuh.

Sekarang isinya udah bener nggak ada telur dinosaurus, telur buaya apalagi telur burung unta, adanya telur buwung puyuh aja.

"Uncle yang beli Athan yang main gimana?" Ucap bocah itu. Bibit-bibit penguasa nih, pamannya aja diperintah.

"Oh nggak bisa bos muda, kita udah beda serve lagi sekarang. Dulu daddy ente bos ane, tapi sekarang daddy you adik ipar ane, dan ente jadi ponakan gua, jadi harus nurut sama uncle okey!" Seru Satya.

Ane/ana (Saya)

Ente/anta (kamu)

"Uncle plisss." Mohon Gathan sambil mengatupkan kedua tangan kecilnya didepan dada.

"No No No." Balas Satya.

"Jadi beli cilok nggak?" Tanya Satya.

"Jadi Uncle." Guman Gathan.

"Tapi cepetan ya Uncle belinya, Athan mau ikut main takut ditinggal." Sambung Gathan.

"Siap, Cil." Balas Satya.

Akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk beli cilok dulu sesuai dengan rencana Satya.

...______________...

Skipp

"Ayo Uncle cepetan!!" Seru Gathan dengan semangat menghampiri Noah dkk, bahkan bocah itu bela-belain lari biar cepet sampe.

"Ya elah Cil, Cil pelan-pelan Cil awas ntar j-

Bughh..

"Nah kan jatuh, udah dibilangin sama uncle pelan-pelan, etdah malah elu gaspoll, jatoh kan." Seru Satya, pria itu lantas menghampiri Gathan dan membantunya untuk berdiri.

"Ayo bangun jangan nangis, anak cowok harus LAKIK nggak boleh cengeng. " Ucap Satya. Gathan menurut dan patuh, bocah itu kembali bangkit berdiri seperti semula tanpa menangis.

Namun setelah berhasil berdiri, Gathan kembali berlari lagi menghampiri Noah dkk, hal itu membuat Satya menggelengkan kepalanya.

Ni anak dibilangin ngeyel juga ye!

"KAKAKKK!!!" Teriak Gathan.

Grepp

"Athan mau ikut main, mau ikut main!!" Seru Gathan dengan semangat.

"Main?" Guman Noah sambil menatap bocil yang memeluk nya, Gathan mengangguk dengan kedua bola mata mengerjap-ngerjap lucu.

"Kakak mau pulang dek." Balas Noah.

Gathan melepas pelukannya dari tubuh Noah, bocah itu sedih! Air mata udah nggak bisa diajak kerja sama, nanges dah tuh bocah.

"Huaaaaa uncleee Satya!!!"

"Ya awohhh Cil, lu kenape ampe bengek gini?" Heran Satya menatap ponakannya.

"Gara-gara Uncle Satya Athan jadi telat ikut main, liat kakaknya mau pulang!! Athan nggak jadi main Uncle!!" Seru Gathan sambil terisak.

"Sayang, kita mainnya minggu depan lagi aja ya nanti sama aunty juga. Sekarang kak Noah harus pulang, soalnya harus ngerjain PR dari sekolah." Ucap Teressa berusaha memberikan pengertian kepada keponakan bos nya itu.

"Iya Cil, ini kah udah siang liat tuh matahari terik banget, bisa gosong kulit lu kalo maen sing bolong begini." Seru Satya .

"Mau pulang!" Seru Gathan.

"Nggeh Kanjeng Ndoro Gathan." Balas Satya.

"Balik dulu semua, byee." Pamit Satya pada anak-anak lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

hahahahahhahahaha

2022-03-05

0

Tine Suhartini

Tine Suhartini

hahaha lucu bgt ceritsnya

2021-11-07

0

Naftali Hanania

Naftali Hanania

kasian bgt..dah jatoh..gak jd main pulak...uncle durhaka....🤣🤣✌️✌️😝✌️

2021-10-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!