Tentang Dia
Supir Ojol
"Neng, kenal sama mobil yang di belakang? Perasaan dari tadi ngikutin kita mulu?"
Sang supir ojek online terus melihat ke arah spion.
Sebuah mobil sport mewah berwarna biru metalic tampak berada tak jauh daei mereka.
Ella
"Nggak kenal. Udah, lanjut aja , Bang."
Ella merasa kesal, karena Albert terus mengikuti mereka.
Ella
"Ngapain sih dia? Sok perhatian banget?"
Supir ojek online tersebut membelokkan ke sepeda motornya ke arah under pass.
Sudah bisa ditebak, mobil sport mewah tadi turut berbelok ke arah under pass.
Supir Ojol
"Neng yakin nggak kenal sama dia?"
Ella
"Ih, udah dibilangin dari tadi. Cuekin aja, Bang."
Supir Ojol
"Terus kenapa dia ikutin kita terus? Bukan begal, kan?"
Ella
"Ya kali, begal pakai mobil mewah. Lebih kaya dia dong, Bang."
Ella semakin kesal. Mana jarak rumahnya masih jauh lagi...
Supir Ojol
"Terus siapa dong, Neng? Pacar Eneng, ya?"
Supir Ojol
"Kalau emang rumahnya searah, kenapa gak pulang bareng aja tadi?"
Sang supir ojol masih terus bawel.
Ella
"Dia cuma orang gak penting. Udah gak usah di bahas lagi."
Supir Ojol
"Fix, dia abis putus," gumamnya.
Ella
"Atau abang males nganter aku, nih? Aku bisa kok ganti ojol lain."
Ella
"Tapi ongkos aku balikin seratus persen, ya."
Ella mengancam sang ojol.
Supir Ojol
"Duh, jangan dong, Neng."
Supir Ojol
"Iya, deh. Gak bahas-bahas itu lagi."
Supir Ojol
"Saya anter nih sampai rumah. Sampai depan pintu."
Beberapa menit berlalu. Mereka masih berusaha menerobos kemacetan jalanan kota.
Dari kaca spion Ella masih bisa melihat, Albert masih mengikuti mereka.
Ella
(Tiba-tiba terbayang wajah majikannya yang sedang khawatir tadi.)
Albert Candra Putra. Usia dua puluh lima tahun.
Pemilik sebuah restoran Jepang di kawasan elit. Ia juga memiliki beberapa lini bisnis di bidang otomotif.
Meski latar belakang keluarganya adalah kalangan atas, ia tetap gigih membangun bisnisnya dari nol.
Bahkan rumah yang ditempatinya saat ini adalah hasil kerja kerasnya sendiri si usia dua puluh satu tahun.
Saat itulah Ghina, mama Ella mulai bekerja dengan pebisnis muda tersebut.
Ella
"Yah, Albert bukan cuma ganteng. Tapi dia pintar."
Ella
"Lulus S-1 di umur dua puluh tahun. Dua tahun kemudian udah S-2."
Ella
"Wajar kalau banyak wanita yang nempel padanya. Tetapi kenapa mama harus suka juga?"
Kepala Ella dipenuhi dengan semua hal yang berkaitan dengan calon papa tirinya tersebut.
Ella
"Sebenarnya sejak kapan mereka saling memiliki perasaan?"
Ella terus berbicara dalam hati. Hingga tak sadar sang supir memanggilnya sedari tadi.
Supir Ojol
"Neng, udah sampai. Mau duduk di situ sampai kapan?"
Ella
"Hah, udah sampai? Kok cepat?"
Supir Ojol
"Yah, si Eneng mah kebanyakan melamun dari tadi."
Sang ojol membantu Ella membuka helm. Mata mereka saling bertemu.
Ella
"Wow, ganteng juga nih tukang ojek. Masih mahasiswa kayaknya."
Ella terkagum pada lelali di hadapannya.
Supir Ojol
"Neng, ada apa? Mau ngomong sesuatu?"
Supir ojol tersebut bingung, karena Ella menatapnya terlalu lama.
Ella
"Nggak ada. Makasih, ya."
Ella
(Berbalik badan sambil memejamkan matanya.)
Ella
"Duh, apaan sih, La. Bikin malu aja."
Gadis remaja itu menjerit dalam hati saking malunya.
Comments