episode 5

Lion berjalan memasuki sekolah dengan malas ,langkah kakinya pun sangatlah pelan padahal hari sudah menunjukkan pukul delapan dan dipastikan semua murid sudah berada di dalam kelas memulai pelajaran.

baju dikeluarkan , rambut acak-acakan dan dasi yang hanya bertengger di lehernya tanpa dipasang seperti itulah Lion saat ini persis seperti anak SD yang tidak diurus oleh ibunya.

tok tok tok

Lion mengetuk pintu kelas.

ceklek.

pintu kelas itu terbuka menampakkan sosok guru paling Lion sayang,guru bahasa Inggris.

percayalah biasanya guru bahasa Inggris itu kebanyakan cantik cantik.

"selamat pagi buk."sapa Lion menampilkan senyuman terbaik nya.

"ngapain kamu kesini."kata ibu Nara dengan nada yang tidak bersahabat.

"mau belajar lah buk."kata Lion santai.

"jam berapa sekarang ,kamu pikir sekolah ini punya nenek moyang kamu seenaknya aja pergi sekolah ."kata ibuk Nara.

"janganlah marah marah terus buk nanti cantiknya nambah loh."kata Lion tak tau diri.

huh

ibu Nara menarik nafas panjang karena sikap luar biasa seorang Lion.

"jadi mau ngapain kamu kesini Lion?"tanya ibuk Nara mencoba bersabar .

"mau belajar lah buk,lihat saya udah bawa tas ,bawa dasi pakai baju lengkap bawa buku ,bukankah saya seperti seorang murid teladan."kata Lion.

memang yang dikatakan Lion mang benar ,ia memang memakai seluruh perlengkapan sekolah tapi tidak dipasang seperti biasanya .

"iya ,terserah kamu aja."kata ibuk Nara pasrah.

"ya udah ,kalau begitu saya masuk dulu buk."Lion berjalan mau memasuki kelas.

"tunggu."

Lion menghentikan langkahnya lalu berbalik.

"apa lagi buk?"

"kelas kamu bukan disini."kata ibuk Nara malas.

mata Lion membulat ,lalu ia melihat ke atas pintu dan benar saja disitu tertulis 11 mipa1

, sedangkan ia sekarang sudah kelas 12.

"kalau begitu daya pergi dulu buk."Lion langsung ngacir lari.

"ngapain lupa sih,ini pasti gue ketularan si bodoh Harfi."gerutu Lion .

.

.

"nggak bisa kamu aja yang ke sekolah itu dek."kata Ana dengan mata penuh permohonan.

padahal mereka sudah di perjalanan ke sekolah yang kemarin Ana beli.

"nggak bisa dek,bukannya kamu harus tanda tangani surat surat penting masak Abang sih yang tanda tangan."kata Karan yang sejak tadi selalu memberi pengertian lada Ana.

sebenarnya menandatangani itu bukanlah masalah yang sulit bagi Ana tapi masalahnya adalah si pembuat onar itu yang Ana malaskan karena bisa dipastikan saja kalau ia akan bertemu dengan laki laki itu.

"emang ada apa sih sama sekolah yang baru adek beli ini biasanya adek biasa aja kalau mau pergi kemanapun ,kenapa sekarang seperti ada yang beda."kata Karan menatap Ana selidik.

"nggak ada."kata Ana santai.

citt

mobil itu berhenti di perkarangan sekolah yang begitu asri.

"tempatnya bagus ya dek."

"iya."kata Ana yabg sudah berjalan terlebih dahulu.

"ck main ninggalin aja."gerutu Karan.

.

.

setelah menyelesaikan pekerjaannya Ana langsung keluar dari ruangan yang memang ia buat khusus untuk dirinya.

sekarang tinggal dirinya saja karena Karan sudah pergi entah kemana , Ana tidak terlalu memikirkan nya karena ia bisa menjaga dirinya sendiri.

Ana berjalan di depan kelas 12 ,Ana cukup kagum akan murid murid di sekolah ini karena ketertiban nya kecuali sih ekhemm.

tak terasa kaki Ana sudah tiba di kelas paling ujung ,saat melihat lihat kelas itu tak sengaja atau memang objek itu yang mencari perhatian nya.

seorang yang ia hindari sedang melambaikan tangan dan memberi ciuman jarak jauh padanya.

**menggelikan.

.

.

.

bersambung

jangan lupa like and vote ya 😉**

Terpopuler

Comments

Mifta Siregar

Mifta Siregar

lanjut kk
duhh unyuk2 x ceritanya
tetap semangat kk

2021-07-23

1

Marini Rini

Marini Rini

next thor

2021-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!