Tiba-tiba sinar yang ada di garis tersebut menyala dengan sangat terang.
Souji meletakan lengannya di depan matanya untuk menghalangi penglihatannya dari cahaya yang tiba-tiba menjadi sangat terang dari garis
tersebut.
Saat dia mendengar suara gemercik dari sekitar. Souji mulai membuka matanya secara perlahan, dan pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah sebuah lukisan besar yang memiliki diameter 185x85cm.
Dan juga, jika di perhatikan baik-baik bukankah kita sedang berada di sebuah ruangan yang mirip seperti ruang tahta.
Disaat dia sedang mencari informasi, tiba-tiba ada seorang gadis dengan rambut panjang berwarna hitam yang di ikat dengan gaya ponytail dan mata yang berwarna merah memanggil nya dari belakang, dia adalah Shinomiya Hina.
“Shimotsuki-kun!! apakah kamu tau apa yang terjadi!?” Dia mengatakan hal itu sambil berlari ke arahku.
“Entahlah, tapi apa kamu bisa berhenti berteriak? semua orang jadi pada melihat kesini” Aku mengatakan hal itu sambil mencoba untuk menyembunyikan wajahku.
“Jangan pedulikan mereka. Ngomong-ngomong sepertinya satu sekolah berada di sini” Shinomiya-san mencoba mengalihkan pembicaraan sambil memperhatikan sekeliling.
“Kau benar. Tapi Shinomiya-san, aku merasa kalo kita bakal mendengar sesuatu hal yang benar-benar klise banget.” Aku mengatakan hal itu dengan wajah yang serius.
“Ehh benarkah?” Shinomiya-san kaget dan mulai menutup mulutnya.
Saat mereka berdua sedang asik mengobrol, tiba-tiba ada seseorang yang ikut bergabung dalam obrolan dan mengatakan sesuatu hal yang tak terduga dengan suara keras.
“Menjauhlah Shinomiya-senpai!! Souji-senpai dan Sanada sudah mulai berpacaran!!, jadi menjauh lah!!” orang itu mengatakan hal tersebut sambil mencoba memelukku.
“Hahh!! Ka-ka-kapan kalian berpacaran!!! Kenapa aku tidak tau sama sekali!!” Shinomiya-san mengatakan hal itu sambil maju ke depan untuk memisahkan Sanada dariku.
“ckckck itu terjadi kemarin pada saat souji-senpai berkunjung ke rumah Sanada. Dia datang dan menginap di rumah Sanada, kita bahkan menghabiskan malam seperti sepasang kekasih, dan bahkan kita sempat mandi bersama. kyaa itu memalukan.” Sanada mengatakan hal tersebut sambil tersenyum nakal.
“Bo-bohong, tidak mungkin itu benaran. Neh Shimotsuki-kun itu bohong kan?” Shinomiya-san bertanya padaku dengan air mata di wajahnya yang bisa tumpah kapan saja.
Ya ampun si Sanada ini, dia selalu saja mengatakan hal yang tidak-tidak, jika aku tidak menghentikannya sekarang, mungkin shinomiya-san bakal benar-benar menangis.
Ditambah lagi Saki mulai melihat ke arah sini dengan mata yang penuh kebencian, serta para siswa dan guru juga mulai menatapku dengan cemoohan. Selain itu sepertinya ini harus segera dihentikan, jika tidak bakal menjadi masalah yang lebih merepotkan lagi nanti.
“Berhentilah meledeknya Sanada, kemarin aku menginap di rumahmu itu karena aku lupa membawa kunci cadangan rumahku, ditambah adikku juga menginap di rumah temannya. Dan saat aku sedang duduk diluar, Bibi menawarkan aku untuk menginap di rumahmu, karena dia memaksaku jadi aku menerimanya. Jadi seperti itulah yang terjadi Shinomiya-san” Aku menjelaskan hal itu sambil mencoba meyakinkan Shinomiya-san.
“Tapi kata sanada-kun kalian ma-mandi bersama.” Shinomiya-san kembali bertanya dengan nada suara yang semakin mengecil.
“Ohh itu, itu kejadian pada saat kami masih kecil. Kenapa Shinomiya-san sampai segitunya” aku mengatakan hal itu sambil memiringkan kepala ku ke samping.
“ Syukurlah, kalau begitu berarti kalian belum berpacaran bukan?” Shinomiya-san menanyakan hal itu sambil mendekatkan wajahnya denganku.
“Yah aku juga masih belum kepikiran untuk pacaran dengan seseorang” aku menjawab nya sambil tersenyum dengan tulus.
"“Ehh!”' Mereka berdua terkejut dan mundur satu langkah ke belakang.
“Ada apa dengan kalian berdua? Apakah aku mengatakan sesuatu hal yang aneh?” aku menanyakan hal itu sambil memiringkan kepalaku ke samping.
"“Tidak, tidak ada apa-apa!”" Shinomiya-san dan Sanada menyangkalnya secara bersamaan.
Ada apa dengan mereka? Kenapa wajah mereka berdua menjadi merah? dan lagi kita benar-benar menjadi semakin mencolok, semua orang mulai melihat ke arah sini dan meraka menatapku dengan tatapan cemoohan dan kecemburuan yang tidak berusaha mereka sembunyikan sama sekali. Yang paling menjengkelkannya lagi, Saki masih menatapku dengan tatapan Kebencian yang tidak dia sembunyikan sama sekali.
Pada saat semua orang sedang menatapku sambil mengobrol, tiba-tiba ada seseorang dengan pakaian zirah yang terlihat terbuat dari logam mulai berbicara.
“Di mohon untuk tenang karena Yang Mulia ingin berbicara”
Semua orang diam dan langsung melihat ke arah suara itu berasal.
Apa yang dia katakan? seorang raja? apa maksudmu orang yang duduk di tahta itu? Dia terlihat seperti seorang pria berumur sekitar 40 tahun lebih, dengan rambut putih dan mata berwarna hijau, dan pria itu mulai berbicara.
“Wahai para pahlawan dari dunia lain, aku Raja Kerajaan Groxia, Denis Groxia menyambut kalian di kerajaan ku ini” Dia mengatakan hal itu sambil mencoba bangun dari singgasana yang sedang dia duduki.
“Pahlawan? apa ini sebuah candaan, ini benar-benar tidak lucu. Saya minta kepada Anda, bawa kami semua kembali ke Jepang” Wanita yang berumur 25 tahun, dengan rambut pendek berwarna hitam dan mata yang berwarna biru ini. Dia mengatakan hal itu sambil maju ke depan.
Seperti yang aku duga dari kepala sekolah. Dia masih tenang dan berwibawa pada saat-saat seperti ini. Tapi sayangnya jawaban dari si raja ini tidak sesuai ekspektasi kami sama sekali.
“Itu tidak mungkin. sebelum itu boleh beritahu saya siapa nama Anda?” Dia mengatakan hal itu sambil menggelengkan kepalanya.
“Saya adalah kepala sekolah dari sekolah Ryuuji Academy, yaitu Ryuuji Asahi. Jadi apa maksud Anda ini, kalo kami tidak bisa kembali ke Jepang?” Kepala sekolah mengatakan hal itu dengan wajah yang masih berwibawa.
“Baiklah, lebih mudah bagi kalian untuk memahami nya dengan mendengarkan cerita ini terlebih dahulu.....” dia mengatakan hal itu sambil kembali duduk di singgasana nya.
- - -
Kalo di singkat dari apa yang dibilang si Raja ini. Dunia ini tuh dibuat oleh seorang Dewi, nama dari Dewi tersebut adalah Dewi Aurora, dunia Dewi Aurora ini sangat damai, tidak ada peperangan sama sekali, semua ras hidup rukun tanpa perselisihan.
Akan tetapi ada juga tempat yang dikenal dengan dunia bawah atau Underword yang diciptakan oleh Dewi Verly, kebalikan dari dunia si Dewi Aurora ini, di dunianya si Dewi Verly ini tuh tidak ada yang namanya kedamaian sama
sekali, di sana kekuatan adalah segalanya , singkatnya hukum di dunianya itu seperti hukum rimba.
Tidak pernah ada konflik sama sekali di antara kedua dunia, karena gerbang yang menyambungkan kedua dunia ini terletak tepat di bawah kastil sang Dewi Verly ini.
Akan tetapi, ada beberapa manusia bodoh yang menyerang Kastil tersebut pada saat sang Dewi Verly sedang tidur dan membuat Sang Dewi Verly ini terbangun. Saat itu Sang Dewi Verly melihat para manusia itu sedang mengambil benda-benda di dalam kastil miliknya dan hal tersebut membuat Sang Dewi Verly Murka, lalu sang Dewi Verly membuat dunia ini di selimuti oleh miasma yang sangat banyak.
Setelah itu Sang Dewi Verly ini menghilang tanpa jejak, sebelum sang Dewi Verly ini menghilang, dia menghilangkan sebagian besar miasma di dunia ini dan masih menyisakan sedikit miasma saja.
Lalu dari sisa-sisa miasma itu terlahirlah ke 72 Demon Lord yang sekarang sudah menguasai sebagian dari benua Hopheilig ini.
Lalu kalian pasti sudah bisa menebak kelanjutan dari cerita ini, si Dewi Aurora sialan ini gak mau bertanggung jawab dan malah manggil pahlawan untuk menyelesaikannya dan parahnya lagi, satu-satunya cara untuk pulang adalah dengan mengalahkan ke 72 Demon Lord ini.
Jika ada orang yang bertanya padaku, jika aku diminta menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia, maka jawaban aku ya pasti...... OGAH.
Dan juga dia mengatakan kalo pemanggilan pahlawan itu memerlukan tumbal, dan Sang Raja ini menumbalkan anak-anaknya dengan begitu mudah? apa-apaan itu bukankah dia tidak memiliki hati nurani sama sekali.
Saat aku sedang sibuk dalam pikiranku sendiri, sang raja telah selesai berbicara, dan Saki mulai berbicara.
“Jadi maksud Anda kita tidak bisa kembali, jika kita tidak mengalahkan mereka?” Saki mengatakan hal itu sambil memiringkan kepalanya.
“Itu benar, satu-satunya cara adalah dengan mengalahkan ke 72 Demon Lord. Karena itu mohon bantu kami untuk memusnahkan semua demon lord dari dunia ini para pahlawan” Raja ini mengatakan hal tersebut sambil menundukkan kepalanya.
“Jangan bercanda!!, tidak mungkin aku mengijinkan nya!!, mereka semua masih anak-anak!!” Ryuuji-sensei mengatakan hal itu dengan nada yang tidak pernah kami dengar sebelumnya.
“Tenanglah Ryuuji-sensei.” Saki berjalan mendekati Ryuuji-sensei dan mencoba menenangkan nya.
Ohh aku tidak menyangka bahwa Ryuuji-sensei akan semarah itu, ya jika itu aku, aku juga akan marah.
Dan sepertinya setelah beberapa saat setelah Saki menatapku, dia mulai berbicara kepada si Raja.
”Kalau begitu namaku Aizawa Saki, Anda bilang kita harus bertarung bukan? Akan tetapi, kita semua belum pernah bertarung sama sekali sebelum nya, jadi bagaimana kita bisa mengalahkan para Demon Lord itu?” Saki menanyakan hal itu sambil berjalan maju ke depan untuk menggantikan Ryuuji-sensei.
“itu tidak apa-apa, setiap pahlawan di anugrahi sebuah skill kuat dan job class Kelas Atas. Imam Besar Carly tolong jelaskan lebih detail soal hal tersebut”
“Baik yang mulia.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Elysia_02
1 Sekolah kah bukan 1 kelas?
2021-08-30
3
~RuMURU~
nama kepsek kek lakik
2021-08-05
2