masih di kantin ya.
"E-Eh engga, ih apaan si lin orang ini tadi pagi sempet nyerempet aku pas di parkiran dan sebagai ganti rugi atas kesalahannya dia mau ngajakin makan siang di sini!" jelas Shania
Raline memicingkan mata tidak percaya dengan ucapan sahabatnya ini, tapi setelah mendengar kata nyerempet Raline langsung melotot.
"APA! DISEREMPET! SAMA BOCAH GANTENG INI?!WIH HOKI KAMU HARI INI SHAN!" kata Raline heboh
"Ck bukannya ditanya 'kamu gaada luka' malah muji bocah tengik ini!" kata Shania sambil melirik malas Shaquille
Shaquille yang daritadi hanya diam menyimak omongan Raline dan Shania pun langsung melotot tak terima dengan perkataan Shania yang menyebutnya bocah tengik.
heh tengik tengik gini juga aku ganteng. batin Shaquille percaya diri
"Eh maaf ya Bu, enak aja bilang saya tengik!" kata Shaquille membela diri
"Ya kan memang tengik!" kata Shania
Raline pun angkat bicara.
"Kalian bilang mau makan siang kan? yaudah sana aku mau ke ruang kerja dulu nyelesaiin berkas berkas yang Bu Yuli kasi tadi!" Kata Raline
"Dadah shannnn! selamat menikmati makan siang nya!" kata Raline sambil tersenyum jahil.
"E-eh lin, ralineee!" kata Shania sedikit berteriak
"Udah bu, biarin aja ayo kita ke meja pojok sana!" kata Shaquille sambil menggandeng tangan Shania lagi
Shania yang kesal pun hanya membiarkan tangannya digandeng oleh Shaquille
"Silahkan duduk Bu guru shania yang cantik!" kata Shaquille dengan senyum manisnya
"Hmmm!" kata Shania berdehem
Shaquille pun langsung melenggang pergi untuk memesan makanan.
Setelah membawa 2 piring Nasi goreng, Shaquille balik kemeja pojok yang sudah ditempati Shania dan ikut duduk berhadapan dengan Shania.
"Ekhem! ini Bu saya pesankan nasi goreng spesial Enak banget!" kata ***shaquille
"Oh iyaa, terimakasih Shaquille!" kata Shania
"Panggil Akil aja Bu biar lebih santai, atau dipanggil sayang juga boleh Bu!" kata Shaquille dengan nada tengilnya.
Shania melotot dengan perkataan bocah tengik didepannya ini, apa katanya panggil 'sayang'
udah gak waras. batin Shania kesal
"Ekhem! Shania berdehem untuk menormalkan ekspresi wajahnya, dan tersenyum ramah.
"Apa yang mau kamu katakan lagi? bukannya tadi sudah minta maaf?" tanya Shania penasaran
"Hmm, selain meminta maaf saya juga rencananya minta nomer telepon ibu!" kata Shaquille dengan beraninya
Shania mengerutkan keningnya
"Untuk apa?" Tanya Shania
"Ekhem! saya iseng aja siapa tau karena saya tadi nyerempet ibu, ibu ada luka atau apa jadi boleh bagi nomer telepon, tinggal telepon saya aja nanti saya yang tanggung jawab membayar biaya rumah sakit!" kata Shaquille dengan pajang × lebar
Shania hanya melongo, dia diserempet dikit dan tidak ada luka sama sekali kenapa bocah tengik ini malah menawarkan tanggung jawab biaya rumah sakit?
"Oh tidak perlu kil, saya tidak ada luka sama sekali juga tadi hanya serempet dikit saja!" kata Shania
Shaquille yang mendengar ucapan Shania pun bingung, bingung mau cari ide apalagi buat deketin dosen cantik ini! eh sebentar kayanya usiaku sama dia gak beda jauh ya. batin Shaquille menerka-nerka
"Hmm sebelumnya saya mau bertanya pada ibu boleh?" kata Shaquille
"Hmm boleh kamu mau nanya apa?" kata Shania
"Umur ibu berapa? saya lihat ibu masih terlihat seperti anak kuliahan juga!" kata Shaquille
"Oh umur saya, saya baru umur 23 tahun kil
hahaha kaget? jadi gini, saya lulus kuliah pada saat umur saya umur 20 tahun karena saya belajar lewat jalur aklerasi!" jelas Shania
Shaquille pun mengangguk anggukan kepalanya mendengar penjelasan Shania
"Btw umur kamu berapa kil?" tanya Shania balik
"Hmm, umur aku 21 tahun!" kata Shaquille
Shania pun mengangguk anggukan kepalanya mengerti.
"Dan yaa, jangan panggil saya ibu panggil Shania aja dan satu lagi biar lebih santai juga kita ubah kata saya menjadi aku-kamu saja bagaimana?" kata Shania
Shaquille pun mengangguk setuju
"Yaudah, Ayo kita makan dulu ini keburu dingin!" lanjut Shania
"E-eh iya shan!" kata Shaquille gugup
Mereka makan dengan hening. dan setelah 10 menit mereka selesai dengan makannya.
"Oh iya shan nanti malam aku mau ajak kamu keluar makan malem, gimana? Tanya Shaquille
widih udh mau diajak ngedate aja nih anak orang.
Shania pun hanya setuju-setuju saja.
"Tapi kamu gak bakal macem-macem kan sama aku?" tanya Shania memicingkan matanya curiga
"E-Eh gak macem macem kok, cuma satu macem aja!" kata Shaquille nyengir
Shania pun hanya memutar bola matanya malas.
ada ada saja.
"Oke, kita bakalan ketemu di restoran mana nih?" tanya Shania
"Hmm, di restoran XXXX aja gimana? disana review makanannya enak enak sih aku denger denger!" kata Shaquille
"Oh restoran XXXX oke deh! kita ketemu disana!" kata Shania
"Tapi aku jemput yaa!" kata Shaquille
"Loh? gak ngerepotin?" tanya Shania
"Santai aja gak ngerepotin kok!" kata Shaquille
"Oh yaudah, alamat rumah aku dijalan Cendana nomer xx yaa!" Kata Shania
"Okeee siap!" kata Shaquille bersemangat
"Oke, kalau udah selesai ini aku mau balik ruangan dulu ya takut dicari sama Raline, oh iya kamu gak ada kelas?" kata Shania
"Eh iya ini juga aku mau langsung masuk kelas!" kata Shaquille
"Oh yaudah, sampai jumpa nanti malam Akil!" kata Shania sambil melambai lambaikan tangannya ke Shaquille
Shaquille pun membalas lambaian tangan Shania dengan senyum menawan.
Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments