"Ya, kau harus mengganti uangku yang sangat berharga, bahkan aku telah menggunakan uangku untuk menyelamatkan seorang gadis yang hanya ingin bunuh diri tidak tau cara mengucapkan terima kasih." ucap Zee dengan penuh penekanan.
Quirin semakin terkejut mendengar perkataannya, "Kenapa kau berkata begitu?, apa kau pikir aku menginginkan pertolonganmu?, kalau saja ketika itu aku masih sadar, aku pasti menolak mentah-mentah pertolonganmu itu." Quirin menjawab dengan kesal.
Zee menatap tajam gadis yang tengah melawan perkataannya, "Heh... kalau aku tidak menolong mu saat itu juga, pembangunan proyek milikku akan di hentikan dan justru akan digantikan dengan investigasi mu, dan tentu saja itu sangat merepotkan bagiku, jadi aku minta kau harus ganti rugi," jawab Zee tersenyum smirk.
Mendengar hal itu, Quirin semakin terkejut, ia bahkan menunduk sambil berpikir.
"Apa? proyek itu miliknya?, artinya kekayaan pria ini melampaui kekayaan ku sebagai Xura?." tanyanya dalam hati.
Quirin tersadar dan ia pun melihat sekeliling ruangan, ia melihat ruangan itu tampak puas dan rapi serta mempunyai fasilitas yang lengkap.
"Ternyata kekayaannya memang melampaui kekayaan ku dulu, sehingga ia menempati ku di ruangan seluas ini." batin Quirin sambil menghela nafas pelan.
Quirin melirik kearah Zee, ia melihat pria itu tersenyum dengan wajah yang tampan, dan hal itu membuat dirinya terdiam tapi ia sendiri tidak menyadari arti senyum itu.
Setelah terdiam beberapa saat, Quirin mulai mengajukan pertanyaan, "Memangnya berapa kerugian yang harus aku bayar?." tanya Quirin dingin.
"Biaya rumah sakit, dokter, dan proyek yang terhenti beberapa hari totalnya 1 juta pound sterling (GBP)*" jawab Zee datar.
*20 Milyar Indonesia (IDR)
Mata Quirin membuat sempurna, seakan bola mata itu ingin keluar dari tempatnya, "Apa kau gila?, itu sangat banyak." teriak Quirin dengan keras.
"Tenang, aku juga bisa memasukkan biaya lainnya jika kau ingin, bagaimana?." ucap Zee datar, ia tidak memperdulikan ekspresi wajah Quirin.
Quirin menghela nafas mendengar perkataan tambahan yang di lontarkan oleh Zee, "Dokter, tolong berikan aku suntik mati saja, aku tidak sanggup membayarnya." ujar Quirin menatap ke arah dokter dengan wajah memelas.
"Rasanya aku ingin melarikan diri saja." batin Xura kesal
"Kau dilarang mati dan tidak boleh melarikan diri sebelum hutang mu lunas, karena aku akan mengejar mu walaupun kau sampai ke ujung dunia." ucap Zee tersenyum tipis.
Glug
Quirin yang mendengar ancaman itu mulai merasa takut pada Zee.
Bukan apa-apa, kalau Xura berada dalam tubuhnya sendiri, 1 juta pound sterling itu uang yang sedikit, tetapi sekarang keadaannya sangat berbeda, kini dirinya tengah berada di dalam tubuh Quirin yang notabennya tidak memiliki uang sedikitpun.
Sehingga mendengar 1 justa poundsterling hampir membuatnya muntah darah.
Smirk mengerikan terlihat lagi di bibir tipis Zee, "Kau bisa melunasinya tapi dengan syarat...." ucap Zee menjeda perkataannya
Quirin menatap curiga ke arah Zee sambil memikirkan perkataan Zee, ia pun langsung bertanya tanpa menunda waktu, "apa syaratnya?."
"Kau harus bekerja padaku tanpa digaji." jawab Zee santai.
Quirin menaikkan satu alisnya dengan tinggi, "Aku rasa kau perlu memeriksa otakmu selagi kau berada di sini, jika kau tidak menggaji ku, maka aku akan tinggal dimana?, dan aku juga butuh makan, kau kira aku ini kaktus yang bisa bertahan hanya dengan air?." teriak Quirin kesal.
Al yang mendengar ucapan keras Quirin menjadi tertawa terbahak-bahak, Al tidak menyangka orang sedingin Quirin bisa membuat lelucon yang seperti itu.
Mendengar gelak tawa Al, Quirin melirik ke arah dokter itu, "Kenapa kau tertawa?." ucap Quirin dengan tatapan tajam.
Al yang mendengar itu langsung menghentikan tawanya, "Kau tidak sadar akan ucapan mu?, nona benar-benar sangat manis." ucap dokter sambil tertawa kembali.
Quirin yang mendengar itu semakin kesal, "Aku tidak manis, kau mengatakannya karena kau belum mengetahui sepedas apa ucapan ku." ujar Quirin wajah yang sudah memerah.
Zee yang merasa diabaikan menatap tajam ke arah mereka berdua, "Al, apa kau tidak ingin bekerja lagi? " tanya Zee dingin.
Al yang mendengar suara Zee seketika diam membisu lalu tanpa pikir panjang Al membuka suara, "Kalau begitu saya permisi dulu nona, saya tidak akan akan mengganggu kalian lagi, saya akan keluar karena banyak pasien yang menunggu."
"Ya pergilah, kau memang sangat mengganggu." jawab Quirin dan Zee secara serempak.
Al mendengus kesal, lalu ia pergi meninggalkan ruangan yang berisi sepasang manusia yang dingin nan cuek itu.
Di ruangan, tinggal lah Zee dan Quirin, mereka tampak terdiam, lalu Zee mulai membuka suara.
"Kau akan tinggal di mansion ku, bekerjalah denganku, dan kau harus berada di sampingku selama aku menginginkanmu." Zee jawab dengan santai.
Quirin berpikir sangat keras, akan seperti apa hidupnya bila didekat pria yang dingin namun tampan itu.
Tanpa pikir panjang dan malas berpikir lagi, Quirin menyetujui persyaratan Zee, "Baiklah aku menyetujui persyaratan mu." ucap Quirin dengan malas.
Quirin tidak mengetahui syarat yang di ajukan akan mengikatnya dengan Zee seumur hidup, sehingga senyum tipis terbit di wajah tampan nan rupawan milik Zee, tetapi hampir tidak terlihat oleh Quirin.
"Bagus, aku akan membuat kontraknya, kau tunggu saja pengacaraku disini." ucap Zee dingin.
"Ya." ucap Quirin datar.
Setelah mendengar jawaban itu, Zee berdiri dari tempatnya dan berbalik sambil melangkah meninggalkan ruangan.
"Kau istirahatlah, aku akan kembali dalam beberapa jam." ucap Zee tanpa menoleh kebelakang.
"Ya ya ya, kau sangat cerewet, kalau kau ingin pergi ya pergi saja tidak perlu izin denganku, kalau perlu tidak usah kembali, aku muak melihat wajahmu." ucap Quirin kesal.
Zee keluar ruangan dengan senyum mengembang, membuat orang yang tengah berlalu lalang melihatnya dengan terkesima.
Diluar ruangan asisten bernama Axeno Cavia menunggu tuannya keluar.
Axeno Cavia merupakan asisten andalan Zee, mereka berteman sejak kecil bersama dengan Al. Mereka bertiga orang tampan yang di kagumi gadis-gadis, ketampanan Xeno tidak kalah dari kedua temannya itu, tetapi Zee lebih tampan menurut orang-orang disekitarnya, dan sikap Xeno hampir sama dengan Zee.
Lalu melihat pemandangan yang langka "tuan tersenyum? apa dunia terbalik? haruskah aku memotretnya dan memberikan ke tuan besar serta nyonya besar?." batin Xeno.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 380 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
Quirin cewek goblok lagi membosankan
2024-12-06
1
X'tine
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-09
2
Shinta Dewiana
pasti seru ini...
2024-01-04
0