Keesokan paginya Rina menjemput Beby di rumahnya. Lalu mereka berangkat bersama menuju tempat kerja Rina.
Sesampainya di perusahaan tersebut, Rina membawa Beby ke ruang pihak HRD. Kebetulan Galih, sahabat mereka yang bekerja di bagian HRD. Dengan mudah, Beby di terima bekerja sebagai cleaning service.
Kemudian Rina memberikan seragam kerja buat Beby. Mereka berdua bergegas ke ruang ganti, untuk mengganti pakaian beby menggunakan seragam yang sama dengan Rina. Setelah selesai, sahabatnya itu memberitahu Beby, apa saja yang harus di kerjakan seorang cleaning service. Setelah itu Rina meninggalkan Beby di pantry.
Celana panjang hitam di padukan kaos berwarna putih lengan pendek. Ukurannya pas di tubuh Beby, membuat gadis itu merasa nyaman dengan seragamnya. Namun ada yang salah dengan sepatunya, ia menundukkan kepala. Menatap tali sepatu yang terlepas dari ikatan simpulnya.
"Kalau aku pakai sepatu, sudah di pastikan hari pertama kerja berantakan. Lebih baik aku ikuti saran Rina untuk memakai sandal." Gumam Beby.
Lalu ia jongkok dan melepaskan sepatunya, mengganti dengan sandal yang sudah di persiapkan dari rumah.
Baru saja selesai melepaskan sepatunya, salah satu rekan kerjanya yang bernama Yani. Meminta Beby untuk mengantarkan secangkir kopi panas ke ruangan Rava.
"Ayo cepat, tunggu apalagi. Nanti Pak Rava bisa marah." Kata Yani menyodorkan nampan kecil.
"Baiklah!" sahut Beby, mengambil nampan di tangan Yani.
"Kau sudah tahu ruangan Pak Rava?" tanya Yani.
beby menganggukkan kepalanya. "Iya, sudah."
"Bagus!" kata Yani lalu berlari keluar ruangan menuju toilet.
"Ada ada saja! sungutnya lalu melangkahkan kakinya keluar dari pantry menuju ruangan Rava, meluoakan sandal yang hendak ia gunakan.
Langkahnya terhenti di depan pintu ruang kerja Rava. Mengetuk pintu perlahan, terdengar suara pria mempersilahkannya untuk masuk. Kemudian Beby membuka pintu lebar lebar.
Berjalan dengan sangat hati hati mendekati Rava yang tengah berdiri berhadapan dengan seorang wanita cantik. Lalu meletakkan cangkir kopi di atas meja.
"Kopinya Pak." Kata Beby menatap sesaat ke arah Rava.
"Terima kasih!" sahut Rava tersenyum.
Beby menganggukkan kepalanya lalu balik badan, melangkahkan kakinya.
"Tunggu dulu!"
Langkah Beby tertahan, balik badan menghadap ke arah Rava dan wanita cantik itu.
"Iya Pak?"
"Kau baru?" tanya Rava.
Beby menganggukkan kepalanya. "Benar Pak, aku baru hari ini bekerja."
Rava terdiam, memperhatikan setiap lekuk tubuh Beby, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Rava tertegun melihat kedua kaki Beby.
"Ada apa dengan kakimu?" tanya Rava berjalan mendekati gadis itu.
Beby menundukkan kepalanya, matanya melebar menatap kedua kakinya yang tidak menggunakan sepatu ataupun sandal yang sudah ia bawa.
"Astaga, mati aku!" rutuk Beby dalam hati, lalu tengadahkan wajahnya, trsenyum tipis.
"Maaf Pak, sepatunya ketinggalan." Jawab Beby apa adanya.
"Ketinggalan?"
Beby menganggukkan kepalanya, lalu undur diri untuk kembali bekerja. Rava hanya bengong memperhatikan punggung Beby hingga hilang dari pandangan.
"Gadis yang sangat polos, tubuhnya lumayan bagus, warna kulitnya kuning langsat. Cocok sesuai seleramu." Ucap Alicia yang sedari tadi diam menahan tawa melihat keteledoran karyawan baru tanpa ada rasa takut.
"Kau benar!" sahut Rava.
"Libatkan gadis itu dalam audisi minggu depan, gadis miskin seperti dia pasti tergoda dengan uangmu." Timpal Alicia.
"Gadis itu akan menjadi anjing kecil peliharaanmu. Hahahaha!" hina Alicia
Rava hanya tersenyum sinis menanggapi perkataan Alicia. Membayangkan wajah Beby yang lumayan cantik dalam pelukannya.
"Atur semuanya, buat dia dalam posisi berhutang banyak padaku." Perintah Rava.
"Tenang Bos.." sahut Alicia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
suli sulimah
Rafa licikk..
2021-08-20
0
Rini susanti
lanjut
2021-08-16
0
rosi setianingrum
😂😂😂😂
2021-08-16
0