Setelah pemakaman Gutai selesai, Rio dan Ibunya bersiap akan meninggalkan kota ini, awalnya Rio menolak tetapi Ibu nya memaksa demi keamanan Rio. Sungguh Luis tidak ingin kehilangan anak satu satunya ini.
" Rio sayang ayo cepat sedikit, jika tidak kita akan ketinggalan bus," ucap Ibu Luis
"Iya buk ini Rio sudah siap," ucap Rio lesu
" Sayang, maafkan ibu karena ibu akan mengajakmu pergi dari tempat kelahiranmu ini, tetapi percayalah' Ibu melakukan ini semua demi kamu nak," ucap Ibu Luis menenangkan Rio.
" Baiklah Bu, Rio akan selalu mendengarkan Ibu. Dan sekarang Rio adalah pemimpin di keluarga ini karena ayah sudah tidak ada," ucap Rio bergurau kepada Ibunya.
Dan di sambut tawa renyah dari keduanya.
...
Di Mansion utama pukul 7:00 pagi.
"Haloo semua, selamat pagi," sapa Amaoura 2.
"Baik sayang, bagaimana kabarmu pagi ini? Apakah menyenangkan?"tanya Nenek
" Sangat sangat baik Nek," jawab Amaoura 2 tersenyum manis.
Sedangkan Kakek dan Maoura 1 fokus menatap piring di depan mereka, mereka enggan berbicara saat makan jika perbincangan itu bukanlah suatu hal yang penting.
" Maoura 1, ayo kita berangkat nak," ucap kakek .
" Baiklah kek, Maoura akan mengambil tas dulu di kamar," ucap Maoura.
"Kakek, Maoura 1, bolehkah aku ikut kalian??"tanya Amoura 2 ragu ragu.
" Nak, apa kamu lupa peraturan Kakek?"ucap kakek memperingati .
" Iya kek, tapi Maoura sangat ingin ikut," Rayu Maoura 2.
" Kamu boleh ikut, tetapi kamu harus berada di dalam mobil saja tidak boleh keluar sejengkal pun," tegas Amoura 1 .
" Kakek tidak setuju ,!!" suara kekek menggema di ruangan ini.
" Kakek Maoura mohon, Maoura sangat bosan terus terus bersembunyi di istana ini," ucap Maoura 2 memohon.
" Kakek biarkan saudariku ini ikut, dia akan menyamar agar tidak ada orang mengetahui bahwa dia adalah kembaranku," bujuk Maoura 1.
Karena kedua cucunya ini memohon, akhirnya kakek mengizinkan Maoura 2 ikut. Tetapi dengan segala peraturan yang ada dia harus mematuhinya.
....
Mereka telah sampai di villa yang megah, Maoura 2 masih tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Kakek menyuruh mereka berdua diam dulu di dalam mobil karena kakek tidak akan lama.
" Sayang kalian tunggu dulu didalam mobil, 10 menit kakek akan keluar dan kita akan pergi dari sini."
" Siap kakek," jawab si kembar kompak.
" Hay saudara, bolehkah aku melepaskan masker ini, aku sungguh merasa tidak nyaman," ucap Maoura 2 yang menggunakan pakaian hampir menyerupai ninja, dan masih di balut dengan Jas hitam panjang.
" Maoura 2 ini demi kebaikanmu,jadi patuhi apa kata kakek yah," ucap Maoura 1 dengan lembut. Hanya kepada kembaranya inilah Maoura 1 bisa tersenyum manis dan begitu hangatnya.
" Aah baiklah,,,. Hmm tapi kenapa kakek lama sekali ya,katanya hanya 10 menit ini sudah hampir 20 menit," ucap Maoura2 merasa khawatir.
Maoura 1 juga khawatir, tetapi dia menutupinya dan menenangkan saudari nya agar tetap tenang.
" sayang saudariku, kamu tunggu disini ya,aku akan menyusul kakek," ucap Maoura 1 lembut, walaupun usianya baru 10 tapi dia sudah bisa bersikap dewasa dan siap untuk melindungi kembaranya.
" Tidak Maoura, aku akan ikut," ucap Maoura 2 tegas, karena dia tidak ingin di tinggal.
"Maoura 2 aku mohon,ini demi kebaikanmu. Dan apapun yang terjadi jangan lepaskan maskermu,tutup wajahmu selalu. Ok," ucap Maoura 1 mangingatkan Maoura 2 agar tetap patuh pada peraturan.
Setelah mengatakan itu Maoura 1 pergi meninggalkan Maoura 2 di dalam mobil, tetapi Maoura 2 sangat khawatir dan dia merasa ada yang tidak beres disini.
Diam diam Maoura 2 mengikuti kembaranya dari belakang.
Dan sungguh sangat mengejutkan, Maoura 2 menyaksikan saudarinya beraksi.
Dia melihat Maoura 1 mengeluarkan 2 pistol dari dalam jaketnya dan menebak para mafia itu, tembakan itu anti suara jadi tidak menimbulkan kegaduhan.
Maoura 1 mengendap ngendap mencari sosok Kakek Widjaya. Dengan keahlian Maoura 1 akhirnya dia nerhasil membobol kunci dari ruangan yang tertutup.
Maoura 1 melihat kakek dan 15 pengawalnya telah di lumpuhkan. Dan Maoura 2 masih diam diam mengikuti saudarinya.
" Tuan Widjaya, anda telah membuat saya rugi besar besaran dan sekarang anda datang menawarkan kerja sama yang tidak masuk akal," ujar ketua mafia itu.
" Ketahuilah Back, saya hanya ingin melindungimu karena kamu adalah teman saya," ucap kakek Widjaya yang telah di todong pistol, para pengawal tidak berani bertindak karena mereka mengancam akan membunuh Tuan mereka.
" Hahahaaa, teman katamu!! apakah ada teman yang menusuk temannya dari belakang?? Jangan mentang mentang kamu sekarang menjadi sesukses ini dan kamu berani mau menikam ku," ucap back yang merasa kecewa.
" Back, aku hanya ingin mengajak kamu berubah menjadi mafia yang baik," bujuk Tuan Widjaya.
" Setelah kematian anakku, sekarang kamu berani mengatakan bahwa kamu adalah mafia baik, Hahahaa sungguh lucu."
" Back ,aku tidak membunuh anakmu. Dia mati itu karena kecerobohan dia sendiri,andai anakmu mau mendengarkanku maka hal seperti ini tidak akan terjadi," ucap Tuan Widjaya menjelaskan.
" Cuukuup !!!!!!! teriak Back yang tidak ingin mendengar apa apa lagi.
Disaat Back ingin melepaskan tembakanya, Maoura 1 dengan sigap keluar dari persembunyiannya dan menembak mereka dengan cepat, tindakan ini membuat para lawan kaget dan memberi kesempatan untuk para anak buah Tuan Widjaya memberi perlawanan dan melindungi Tuanya..
DOR DOR DOR DOR ..
suara tembakan itu saling sahut menyahut, Maoura 2 yang mendengar itu mencoba mendekat dan melihat apa yang terjadi di ruangan yang di masuki oleh kembaranya itu.
Maoura 2 sungguh tidak percaya, dia sangat terkagum kagum melihat aksi saudarinya itu. Bagaimana tidak, di usianya yang baru menginjak 10 tahun dia sudah bisa berkelahi dengan orang orang dewasa. Dia bisa melayang kesana kemari untuk memberi pukulan yang talak untuk para lawan.
Kakek yang melihat Maoura 2 sedang bersembunyi, dia memberi kode kepada Maoura 1 bahwa dirinya akan melindungi Maoura 2, dan Maoura 1 dan para suruhan lainya memancing agar para lawan tidak melihat Maoura 2.
Tapi sungguh sangat di sayangkan, saat Maoura 1 lengah terhadap lawan karena dia khawatir dengan saudarinya, lawannya dengan cepat menendang Maoura 1 sehingga Maoura 1 terpental membentur tembok. Karena tendangan itu cukup kuat membuat Maoura 1 jatuh pingsan dan mengeluarkan darah segar dari kepala dan hidungnya.
kejadian itu membuat semua marah dan membantai para lawan dengan membabi buta, sedangkan Kakek dan Maoura 2 dengan cepat membawa Maoura 1 pergi dari tempat itu.
" Maoura 1 bertahanlah, maaf kan aku tolong maafkan aku," ucap Maoura 2 dengan perasaan yang begitu sangat bersalah. Dia sadar jika kekalahan saudarinya adalah karena ulahnya, konsentrasi saudarinya terbelah karena menghawatirkan dirinya, saudarinya pasti takut jika dirinya tertangkap oleh lawan.
Setelah sampai di Rumah Sakit, dokter menyatakan bahwa AMAOURA RADEN WIDJAYA telah tiada.
Kabar itu sungguh sangat membuat Maoura 2 terkejut dan sangat sedih. Walaupun kakek bersedih,tetapi raut wajahnya seperti dia menyimpan sesuatu, bahkan saat pemakaman semua tamu tidak di izin melihat jasad Maoura 1. Para tamu sangat memaklumi karena mereka adalah orang yang sangat terpandang, mereka sadar tidak sembarangan orang bisa bersapa dengan mereka.
Orang tua mereka yang baru datang dari Luar negri sangat terkejut dan menangis sekuat kuatnya di hadapan peti mati Maoura 1. Tetapi tetap saja orang tua dari anak itu enggan membuka peti mati anaknya, mereka tidak ingin melihat putrinya yang telah tiada untuk yang terakhir kalinya. Dan itu menjadi buang bibir para tamu yang hadir.
.
.
.
.
.
....
..
Hay Hay ...
Untuk para pembaca jangan lupa yaa untuk tinggalkan jejak seperti KOMEN, LIKE , DAN VOTE ,, Terima kasih atas partisipasi nya. Selalu dukung author agar tetap terus semangat menulis dan berkarya.. 🙏🙏☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
anca
ehhhmm,,,dibuat kematian palsu kah
ni moura 2 keras kepala ya
2022-01-15
0
Lantasi Sudaryanto
lebih enak namanya langsung beda, jgn 1,2
2021-11-20
0
~🌹eveliniq🌹~
baru baca nih tertarik
2021-11-15
0