Satu bulan sejak terjadinya peristiwa meteor yang memasuki Dunia Bawah, Benua Timur masih ada beberapa orang yang membicarakan peristiwa tersebut, hal itu termasuk juga di Klan Zou.
Pagi yang cerah, embun masih membasahi taman rumput dan bunga, di depan selasar lian butia atau tempat latihan, ditemani secangkir teh, terlihat empat orang dengan usia berbeda sedang mengobrol dengan serius. mereka adalah para tetua klan Zou. Yang paling tua diantaranya berumur 57 Tahun Zou Ho dikenal dengan Pedang Ilusi, Zou Xi 53 Tahun orang rimba memanggilnya Pedang Bisu, mengingat kepribadiannya yang jarang bicara, Zou Li 50 Tahun adalah Pedang Amarah dan Zou Ren 49 Tahun dikenal sebagai Pedang Bunga.
Keempat tetua klan Zou sudah memiliki nama yang cukup terkenal di Benua Timur, bahkan sampai ke Benua Tetangga. Mereka berempat dikenal dengan kemampuan gabungan mereka yang mampu menghalau lawan meskipun kemampuan mereka berada 2 tingkat dibawah lawannya.
Zou Ren sebagai tetua termuda memulai pembicaraan, " aku masih merasa heran dengan kejadian meteor sebulan lalu, mengingat sebelum meteor itu jatuh, diatas gelap langit kadang terlihat semacam cakrawala yang tiba tiba terang dan menghilang..banyak yang mengtakan bahwa itu mungkin pertarungan para dewa,"
"Aku juga heran dengan keberadaan meteor tersebut, yang kenyataannya jatuh di wilayah klan kita, namun sampai beberapa minggu kita kerahkan 350 orang informan dan pencari jejak..kita tetap tidak menemukannya," kata Zou Ho.
"Kakak Ho dan adik Ren benar kata Zou Li".
Beberapa waktu mereka membisu dengan pikiran masing masing, sampai terdengar Zou Xi berkata." Aku Curiga dengan Orang yang Ketua selamatkan digerbang sekte" karena menurut keterangan Zou Lam yang kebetulan malam itu berjaga, ia tiba tiba melihat sosok yang tengkurap pada jarak dua pulahan meter di depan gerbang. Jadi A Lam juga tidak tahu apa yang terjadi pada orang tersebut.
"Apa yang adik Xi katakan ada benarnya juga," kata Zou Ho, "wilayah klan kita yang meski berdiri diatas areal seluas 150 km². Jadi, jika benar benar ada pertarungan, mustahil dengan ilmu Senyap ketua tak akan mendengar kejadian itu, konon ilmu Senyap ketua, mampu mendengar gerakan dan benturan pedang pada jarak 300 km.
Dari ujung jalan yang dipagari bunga Sepatu, berjalan seorang pria yang berusia sekitar 51 tahun, dia adalah Zou Kun sang ketua Klan Zou, Selamat pagi Kakak dan adik semua..apa yang sedang asik dirundingkan tanpa kehadiran ku. Salam Ketua sambut para tetua. Adik Kun, kami sedang membicarakan meteor sebulan lalu, dan sesungguhnya dalam hal ini kami curiga terhadap orang yang adik Kun selamatkan kata Zou Ho. Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Namun kita mestinya mempertimbangkan bahwa menurut cerita yang boleh dibilang Mitos, Dewa pada sepuluh ribu tahun lalu kadang kadang sering mndatangi Dunia Bawah, akan tetapi itu hanya cerita turun temurun. Jadi apakah kakak dan adik akan mengira bahwa orang yang jatuh dari langit atau orang yang aku selamatkan adalah dewa..hahaha.. sambari tertawa Zou Kun menjelaskan.
Keempat tetua pada bengong ditempatnya, sebenarnya merekapun tak percaya kalau dunia dewa itu ada, tetapi jika bukan yang ditolong ketuanya, lalu mereka harus mencurigai siapa yang telah mengambil material yang jatuh dari langit tersebut. Sekarang apakah orang yang kakak Kun tolong sudah pulih tanya Zou Ren, tabib Zou Ma bilang Semalam dia sudah siuman mungkin nanti sore kita bersama sama menjenguknya, karna itulah aku tiba tiba datang menemui kakak dan adik berempat.
Diruangan dalam kediaman ketua klan Zou, Seorang pria paruh baya sedang berusaha duduk sambil disuapi bubur oleh seorang remaja yang terbilang sederhana dan tampan. pria itu adalah sang Kaisar Pengetahuan Dunia Dewa Nan Hui. Sedangkan remaja yang rambutnya terurai sebahu adalah remaja 16 tahun anak Ketua Klan Zou yang bernama Zou Kim. Dia adalah anak pertama, sedangkan adiknya adalah putri yang aktif berusia 12 tahun bernama Zou Ye, sedangkan ibunya adalah wanita yang berusia 47 tahun dari Klan Yang bernama Yang Yin. Paman, jangan paksakan untuk duduk, berbaring saja asal bisa nyaman aku tetap akan merawat paman jangan khawtir paman, kata Zou Kim, tidak apa apa anak baik, paman harus mencobanya kalau terus terbaring nanti paman bisa jadi sebatang kayu yang tumbang dengan tersenyum sembari menahan sakit Nan Hui menjawab.
Setelah 7 sendok mengunyah bubur jinsom, Nan Hui memandang Zou Kim, ia melihat bahwa pada dantian atau pusar remaja tersebut tersumbat oleh gumpalan sejenis tumor sebesar bola pimpong. sehingga ia berkesimpulan bahwa anak tersebut telah banyak memakan sumber daya namu tidak memiliki Tenaga dalam atau Qi sama sekali..hal itu bisa saja terjadi karna diserap oleh gumpalan tadi. Anak yang baik, siapakah nama mu dan dimanakah aku berada saat ini, paman berada di Benua Timur di kediaman Klan Zou dan aku Zou Kim Paman. Paman jangan banyak bertanya dulu tabib Ma bilang paman harus banyak istirahat dan belum boleh banyak pergerakan. Baiklah anak yang baik kata Nan Hui.
Menjelang sore hari terlihat berjalan masuk lima orang yang hampir sebaya dengan Nan Hui, Zou Kim menjura hormat kepada kelima orang itu, Ayah, Paman Ho, Xi,Li, Paman Ren, terimalah hormat keponakan paman kata Zou Kim. Jangan banyak peradatan A Kim kata empat tetua klan. A Kim bagaimana keadaan Paman mu apakh sudah bisa ayah ajak bicara, tanya sang ketua. Aku belum bisa memastikan ayah, kayaknya paman masih butuh istirahat. kalau begitu kami kembali besok saja kata para tetua serentak. sebelum mereka berbalik, tiba tiba terdengar suara" tunggu para insu atau penolong" Maafkan aku yang sudah merepotkan kalian semua, Nan Hui berusaha bangkit untuk duduk. Ohh maaf jika kami mengganggu saudara kata Ketua klan, perenalkan aku Zou Kun, dan ini kakak berserta adik ku, perkenalkan aku Zou Ho, Zou Xi, Zou Li, Zou Ren masing masing tetua memperkenalkan diri.
Perkenalkan Aku Nan Hui datang dari Benua Barat, kata Nan Hui coba mengarang cerita. aku bertrung dan terluka parah sehingga pada saat memasuki wilayah klan saudara aku dikejutkan oleh api yang turun dari langit dan menghantam bumi sekitar 150 meter dari jarak aku berada..akibat ledakan itu, luka dalam ku semakin parah, akhirnya melihat lampu pada kejauhan aku berusaha mendekat dengan memaksakan diri akhirnya kemarin malam aku baru tersadar. kalau boleh akupun ingin bertrimakasih kepada ketua klan saudara. jangan sungkan saudara Hui, aku sendri ketua kelan telah menganggap saudara seperti keluarga sendiri. Oh terimakasih Ketua Kun kata Nan Hui. Akhirnya acara introduced berakhir dan ketua beserta para tetuapun pamit, istirahatlah saudra Hui, besok kami menjenguk mu kembali. terimakasih ketua, jangan sungkan panggil saja saudara KUN kata Ketua Klan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Nan Hui
2023-10-20
0
Bayu Adji
harusnya sih di pisah antara dialog sama penjelasan. ini di gabung revisi lagi thor
2023-07-28
0
Kang Comen
urang hadir euy
2022-12-30
0