Yah. Inilah dia. Keinginan untuk memasuki dunia novel akhirnya terkabul. Untung saja aku tidak memasuki novel misteri.
Walaupun begitu..... Kenapa harus memasuki tubuh Drizella!
*Tuk tik tak tuk... Tuk tik tak tuk...
Luka di kakiku sudah diobati, aku naik kuda kerajaan bersama dengan Felix. Dia memegangiku dengan sangat erat.
Wah! Jadi inilah rasanya naik kuda!
*Tuk tik tak tuk... tuk tik tak tuk
Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Ya rasa kehangatan ini, rasa sayang ini, dan rasa perhatian yang sangat tinggi.
Di kehidupan sebelumnya aku hanyalah orang biasa. Aku memang lahir di keluarga yang kaya. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Aku mempunyai adik perempuan yang berselang usia tiga tahun saja. Ya, tiga tahun saja. Itu berarti saat aku berusia 20 tahun, adikku berusia 17 tahun.
Aku memang hidup dengan sangat berkecukupan, tapi hanya sebatas harta saja. Aku tidak pernah mendapatkan rasa sayang yang cukup setelah adikku lahir.
Bagaimana aku bisa tahu itu? Tentu saja dalam album foto yang aku lihat sebelum aku tinggal sendiri. Di dalam album foto itu, hanya ada foto saat aku bayi saja, sedangkan setelah adikku lahir, foto itu menyesuaikan dengan pertumbuhannya.
Aku tinggal sendiri bukan karena kemauanku sendiri. Aku disuruh hidup mandiri secara paksa oleh kedua orang tuaku. Aku mulai tinggal sendiri disaat aku baru berusia 11 tahun.
Aku tidak pernah menyangka, adikku yang saat itu baru berusia 8 tahun bisa-bisanya berpikiran untuk menyingkirkan aku begitu saja!
Semenjak adikku ada di rumah itu, aku dididik dengan didikan yang sangat keras, dengan alasan karena aku adalah anak pertama dalam keluarga ku yang memiliki status keluarga terhormat di kota kelahiran ku itu.
Ditambah saat adikku pertama kali masuk ke Sekolah Dasar yang elit, sedangkan aku hanya ditempatkan di sekolah biasa.
Setelah dia masuk ke sekolah itu sifatnya berubah total. Dia menjadi sombong dan selalu berusaha merebut semua yang aku punya. Bahkan berusaha menyingkirkan ku supaya ia mendapat perhatian yang lebih dari kedua orang tuaku.
Ia tidak segan-segan melakukan hal yang kekanak-kanakan dengan berakting seolah-olah menjadi korban dalam setiap perbuatan yang ia lakukan. Setiap kesalahan yang ia perbuat, selalu ia lemparkan kepadaku.
Bahkan yang terparah adalah ia tidak segan-segan melukai dirinya sendiri dan mengkambing hitamkan aku.
Itulah sebabnya aku dipaksa tinggal sendiri di apartemen yang kumuh. Aku hanya dijaga oleh asisten rumah tangga yang hanya akan datang jika mendapat perintah dari orang tua ku.
Selama aku di apartemen itu, aku memang mendapatkan uang yang cukup, tapi itu semua tidak ada artinya bagiku, yang paling aku butuhkan adalah rasa sayang mereka.
Setelah aku masuk ke Sekolah Menengah Atas, aku menolak semua uang yang dikirimkan oleh orang tuaku padaku.
Aku memutuskan untuk bekerja paruh waktu di sela-sela hari libur sekolah, untuk membayar biaya apartemen dan untuk kebutuhanku sehari-hari.
Aku memutuskan semua komunikasi dari orang tua ku. Setelah aku kelas 11, aku memutuskan untuk pindah ke apartemen yang lebih layak dan tidak memberi kabar apapun pada orang tuaku.
Aku tahu itu sangat berlebihan, apalagi aku melakukan itu semua kepada kedua orang tuaku sendiri. Aku tidak punya pilihan, hatiku sudah terlanjur sakit.
Aku sangat ingat di hari setelah aku dipindahkan ke apartemen yang kumuh itu. Aku memohon-mohon pada kedua orangtuaku untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang bahkan tidak pernah aku lakukan sama sekali.
Sayangnya kedua orangtuaku tidak menghiraukan itu sama sekali, mereka terus membungkam ku dengan mengirimkan ku uang yang begitu banyak. Padahal uang itu sama sekali tidak pernah ada artinya untukku.
Lalu pada usiaku yang ke 20 tahun, mulailah kehidupan ku yang diisi dengan novel-novel. Sebenarnya dari kecil aku sudah menyukai novel, tapi novel itu hanya aku baca untuk menghilangkan rasa sakit hatiku.
Barulah ketika aku mulai tumbuh, aku membaca novel dengan menyerap semua inti ceritanya.
Setelah aku membaca novel itu dengan serius, barulah aku memahami isi cerita itu dan seolah-olah masuk dan merasakan sendiri kejadian yang ada di novel yang kubaca itu.
Itulah alasan kenapa aku sampai terlalu serius menanggapi cerita novel yang kubaca dari internet itu.
Aku sampai berkomentar jahat dan mengutuk karakter novel jahat yang bernama Drizella itu. Padahal dia hanya seorang karakter novel. Ah. Aku benar-benar bodoh! Seharusnya aku tidak mengirim komentar itu!
Apa yang akan dikatakan followers ku nanti??!!!!!
...*****...
*Tuk tik tak tik tuk..... tuk tik tak tik tuk..... Yihiiik hiik (Ringkikan kuda) Sret.....
"Nah! Nona manis, sekarang kita sudah sampai." (Ucap Felix sambil menggendong Drizella kecil turun dari kuda)
***Wah! Apakah ini yang namanya istana raja? Besar sekali. Pantas saja Drizella jadi keras kepala seperti itu.
^^^*Bersambung***.....^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
☆White Cygnus☆
kumpulin, buat sewa pembnh bayaran.
2024-08-14
0
☆White Cygnus☆
bunh aja sekalian. Toh masih kecil, kebal hukum, ada ortu juga dah gak guna selain ngasih uang...
2024-08-14
0
☆White Cygnus☆
swara spatu kuda
2024-08-14
0