Bertahan

Sebenarnya aku sangat malas untuk berangkat ke tempat kerja itu, tapi aku butuh. Apa ini yang disebut harga diri akan kalah dengan kebutuhan perut? entahlah tapi yang pasti aku harus tetap menjalankan hidup dengan baik untuk ibu. Aku harus menghadapi ini, tidak mungkin aku menghindari masalah ini selamanya. Alina terus saja menggerutu dalam hati sepanjang pagi.

Gadis cantik bertubuh mungil itu melangkahkan kaki memasuki perusahaan dengan sangat berat hati. Masih teringat dengan jelas kejadian malam itu di otaknya. Sebenarnya hati Alina masih sangat sakit, tapi keadaan memaksanya itu untuk terus bekerja. Dia hanya perlu menghindari laki-laki brengs*k itu, selama tidak bertemu dia semuanya pasti akan aman seperti sebelumnya, pikir Alina.

"Pagi Al?" sapa seorang perempuan cantik pada Alina sambil menepuk bahunya.

"Pagi, Sin," balas Alina dengan senyum sedikit dipaksakan.

wanita cantik ini adalah Sinta sahabat Alina sejak SMP, setelah lulus kuliah mereka mencari pekerjaan bersama dan untunglah perusahaan Wijaya menerima mereka berdua meskipun beda bagian.

"Tumben Lo baru datang, biasanya bantu OB buka kantor?"

"Eeh! Lo habis nangis ya mata Lo kayak habis kena bogem gitu Al?" serunya sambil memperhatikan wajah Alina.

"Ada apa cerita dong sama gue, Al."

"Iya ... keliatan banget yaa? HP gue remuk tau nggak sih Sin mana HP baru beli lagi." Memperhatikan wajahnya di cermin

"Udah, ah! gue mau kerja jangan sampe kena SP gara-gara ngerumpi." Alina berjalan pergi meninggalkan Sinta yang masih berdiri di lobi terbengong dengan jawaban sahabatnya itu.

"Hei! Tungguin gw dong!" Sinta berlari menyusul ke dalam lift.

--------

Alina menjalani hari-harinya seperti biasa, sepertinya tuhan sedang memihak padanya karena sudah sebulan ini perusahaan begitu sibuk. Dia bisa mengalihkan perhatiannya pada pekerjaan yang menumpuk dan tentu saja Reyhan akan sangat sibuk mengurusi klien-kliennya. Alina bukan tipe orang yang berlama-lama menikmati kesedihan, dia tidak ingin terlalu terpuruk hingga menghancurkan hidupnya dan ibunya.

Sudahlah aku tidak bisa terus terpuruk aku tak sendirian bernasib seperti ini, diluar sana pasti ada yang memiliki masa lalu lebih menyedihkan daripada aku tapi mereka bisa menjalani kehidupan dengan baik, jadi kenapa aku tidak, pikir Alina.

Reyhan sendiri juga sangat sibuk akhir-akhir ini, banyak proyek baru yang harus dia tangani hingga bahkan mungkin membuatnya melupakan kejadian itu. Sebelumnya dia sempat merasa aneh pada wanita yang ditidurinya malam itu karena tidak juga datang membuat masalah atau memerasnya seperti yang dia pikirkan,

"Don, apa wanita itu masih bekerja disini?"

"Maksud anda Alina, Bos?" Doni mencoba memperjelas pertanyaan Reyhan.

"Ya. Dia masih bekerja," jawab Doni.

"Heh! Sudah ku bilang dia bukan wanita baik. Bahkan dia sama sekali tidak terganggu dengan kejadian itu," sinis Reyhan yang ditanggapi oleh dengan senyum kecutnya.

-----

Karena hari ini hari Sabtu, Alina yang gabut karena nggak ada acara dan kerjaan, membantu bu Yuni di rumah makan. Biasanya saat libur begini rumah makan itu akan ramai, membuat ibu dan 2 karyawannya sedikit kuwalahan.

"Kenapa sih ibuk nggak tambah karyawan lagi, kalo ramai gini kan ibu jadi capek." Sambil mengelap piring Alina ngomel-ngomel nggak jelas memperhatikan ibunya yang sibuk memasak.

"kamu kan tau apa-apa sekarang harganya naik, lagian juga ramenya cuma pas liburan aja, kalo hari biasa masih bisa santai. Kalo kamu udah capek pulang aja duluan, jangan ngomel-ngomel terus!" jawab ibu Yuni sambil terus memasak.

"Huh! Su'udzon!" dengus Alin dengan memajukan bibirnya.

"Ibu itu masih cantik tau, ibu nggak pengen nikah lagi apa?" Pertanyaan Alina membuat ibu Yuni menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arah putrinya.

"Apa kamu sehat nak? Siapa yang seharusnya diberi pertanyaan seperti itu?" tanya bu Yuni dengan lirikan tajam nan mematikan.

"He-he-he ..." Alina nyengir menerima jawaban dari ibunya.

"Jodoh Alina masih otw buk," sambungnya sambil terus mengelap piring yang ada di tangannya.

"Otw kok nggak nyampe-nyampe, kena banjir?" sinis Bu Yuni.

"Beneran, Bu masih OTW. Kalo kata Mbah Ti (nenek dalam bahasa Jawa) Oke Tunggu Wae." Alina tersenyum lebar sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

Ibu Yuni hanya tersenyum melihat tingkah putrinya yang kadang dewasa tapi terkadang juga kekanakan itu. Dia sangat bahagia walaupun hanya hidup berdua dengan putrinya tapi dengan melihat putrinya itu tumbuh dengan bahagia sudah cukup bagi Bu Yuni.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

AYU DANI

AYU DANI

hebat c alina ya...

2021-04-11

0

Tina Tinuk

Tina Tinuk

suka dg cerita mu Thor ga salah aku mampir d sini ...semangat trs ya thor

2021-04-09

0

Efan Zega

Efan Zega

mungkin alina gak perawan,,angkanya rey bilang bukan gadis baik2

2021-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Tolong
3 Hp mahal
4 Harus apa?
5 Bertahan
6 Bukan Mata-mata
7 Memastikan
8 Jangan menyesal
9 Maaf ...
10 Tegar
11 Sepatu putih
12 Bertanggung jawab
13 Mau kah?
14 Maafkan aku
15 Pindah
16 Makan malam
17 Reyhan
18 Dia
19 Sesaat
20 Sabar
21 Sabar 2
22 Dia juga Cantik
23 Dia Cantik
24 Ziarah
25 Ziarah 2
26 Masa lalu
27 Masa lalu 2
28 Jangan bermimpi
29 Pamitan
30 Khawatir
31 Khawatir 2
32 Pengunduran diri
33 Es krim
34 Masih es krim
35 Makan es krim
36 Ingin pergi
37 Menyesal
38 Menyusul
39 Pendekatan
40 Menunggu
41 Panggilan
42 Foto
43 Jual apartemen
44 Masuk angin
45 Marah
46 Rumah Baru
47 Warna pink
48 Hampir saja
49 Raisa cantik
50 Panik
51 Hukum aku
52 Akhirnya dipercaya
53 Ungkapan cintaku
54 Aku Cinta Kamu
55 Aksi Reyhan yang ....
56 Drama Penuh Cinta
57 Calon Ibu
58 Bertanya?
59 Enggan ....
60 Kontraksi ....
61 Sebentar Lagi
62 Akhirnya
63 Inkubator
64 Kekhawatiran
65 Nama Tuan Kecil
66 PENGUMUMAN
67 SEASON 2 – Rumah Tangga
68 RT – Kehidupan Malam
69 RT – Harus Kuat
70 RT – Apakah Dia Cinta
71 RT – Mencintaimu (21+ )
72 RT – Pengganggu Kecil (21+ )
73 RT – Masalah Baru
74 RT – Terabaikan (21+ )
75 RT – Malam Panjang (21+ )
76 RT – Beradu Argumen
77 RT - Terasa Berbeda
78 RT - Aku Belum Siap
79 RT - Aku Butuh Waktu
80 RT - Berkumpul Dengan Ibu-ibu
81 RT - Apa Salahnya Menjadi Diriku?
82 RT - Apa Kurang Menarik?
83 RT - Hanya Jam Tangan
84 RT - Bukan Pilihanku
85 RT - Kenapa Jadi Seperti Ini?
86 RT - Hanya Butuh Waktu
87 RT - Kenyamanan Tersendiri
88 RT - Malam Yang Menyakitkan
89 RT - Cinta Yang Terjatuh
90 RT - Bertemu
91 RT - Khawatir
92 RT - Rekan Kerja
93 RT - Kenyataan Menyakitkan
94 RT - Luar Kota
95 RT - Aku Tidak Iklhas
96 RT - Ditinggal Reyhan
97 RT - Kenjeran Lama, Surabaya
98 RT - Tarian La Ma Kya
99 RT - Tidak Habis Pikir
100 RT - Tidak Bisa Dihubungi
101 RT - Akhirnya Pulang
102 RT - Hampir Terlambat
103 RT - Nomor Tidak Dikenal
104 RT - Bertemu Dengannya
105 RT - Mungkinkah?
106 RT - Ada Apa?
107 RT - Perawatan kecantikan
108 RT - Tidak Tenang
109 RT - Apa Berlebihan?
110 RT - Tolong
111 RT - Laki-laki Itu ....
112 RT - Kasihan.
113 RT - Seharusnya
114 RT – Menjijikkan
115 RT - Bukan Begitu
116 RT - Siapa Dia?
117 RT - Mencabut Akarnya
118 RT - Kebohongan Yang Menyakitkan
119 RT - Keputusan Sulit
120 RT - Wanita J*lang
121 RT - Pergi
122 RT - Mengabaikan
123 RT - Cahaya Masa Lalu
124 RT - Pijakan Ternyaman
125 RT - Kasih Sayang Ibu
126 RT - Seonggok Daging
127 RT - Penuh Makian
128 RT - Kebenaran Mulai Terungkap
129 RT - Masa Lalunya
130 RT - Penjelasan
131 RT - Kenyataan
132 RT - Kembalikan Semuanya
133 RT - Tragedi
134 RT - Maafkan Aku
135 RT - Hawa Panas
136 RT - Aku Merindukanmu
137 RT - Sebuah Keajaiban
138 RT - Berlaku Sebaliknya
139 RT - Tugasmu Menjagaku
140 RT - Semua ini milikmu
141 RT - Surat Cinta KW (21+ )
142 RT - Selesai
143 Ektra Part1 - Pengantin (21+ )
144 Ekstra part 2 - Bertemu (21+ )
145 Karma Dibayar Tunai
146 Kesan Dan Pesan
147 End With Love
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1
2
Tolong
3
Hp mahal
4
Harus apa?
5
Bertahan
6
Bukan Mata-mata
7
Memastikan
8
Jangan menyesal
9
Maaf ...
10
Tegar
11
Sepatu putih
12
Bertanggung jawab
13
Mau kah?
14
Maafkan aku
15
Pindah
16
Makan malam
17
Reyhan
18
Dia
19
Sesaat
20
Sabar
21
Sabar 2
22
Dia juga Cantik
23
Dia Cantik
24
Ziarah
25
Ziarah 2
26
Masa lalu
27
Masa lalu 2
28
Jangan bermimpi
29
Pamitan
30
Khawatir
31
Khawatir 2
32
Pengunduran diri
33
Es krim
34
Masih es krim
35
Makan es krim
36
Ingin pergi
37
Menyesal
38
Menyusul
39
Pendekatan
40
Menunggu
41
Panggilan
42
Foto
43
Jual apartemen
44
Masuk angin
45
Marah
46
Rumah Baru
47
Warna pink
48
Hampir saja
49
Raisa cantik
50
Panik
51
Hukum aku
52
Akhirnya dipercaya
53
Ungkapan cintaku
54
Aku Cinta Kamu
55
Aksi Reyhan yang ....
56
Drama Penuh Cinta
57
Calon Ibu
58
Bertanya?
59
Enggan ....
60
Kontraksi ....
61
Sebentar Lagi
62
Akhirnya
63
Inkubator
64
Kekhawatiran
65
Nama Tuan Kecil
66
PENGUMUMAN
67
SEASON 2 – Rumah Tangga
68
RT – Kehidupan Malam
69
RT – Harus Kuat
70
RT – Apakah Dia Cinta
71
RT – Mencintaimu (21+ )
72
RT – Pengganggu Kecil (21+ )
73
RT – Masalah Baru
74
RT – Terabaikan (21+ )
75
RT – Malam Panjang (21+ )
76
RT – Beradu Argumen
77
RT - Terasa Berbeda
78
RT - Aku Belum Siap
79
RT - Aku Butuh Waktu
80
RT - Berkumpul Dengan Ibu-ibu
81
RT - Apa Salahnya Menjadi Diriku?
82
RT - Apa Kurang Menarik?
83
RT - Hanya Jam Tangan
84
RT - Bukan Pilihanku
85
RT - Kenapa Jadi Seperti Ini?
86
RT - Hanya Butuh Waktu
87
RT - Kenyamanan Tersendiri
88
RT - Malam Yang Menyakitkan
89
RT - Cinta Yang Terjatuh
90
RT - Bertemu
91
RT - Khawatir
92
RT - Rekan Kerja
93
RT - Kenyataan Menyakitkan
94
RT - Luar Kota
95
RT - Aku Tidak Iklhas
96
RT - Ditinggal Reyhan
97
RT - Kenjeran Lama, Surabaya
98
RT - Tarian La Ma Kya
99
RT - Tidak Habis Pikir
100
RT - Tidak Bisa Dihubungi
101
RT - Akhirnya Pulang
102
RT - Hampir Terlambat
103
RT - Nomor Tidak Dikenal
104
RT - Bertemu Dengannya
105
RT - Mungkinkah?
106
RT - Ada Apa?
107
RT - Perawatan kecantikan
108
RT - Tidak Tenang
109
RT - Apa Berlebihan?
110
RT - Tolong
111
RT - Laki-laki Itu ....
112
RT - Kasihan.
113
RT - Seharusnya
114
RT – Menjijikkan
115
RT - Bukan Begitu
116
RT - Siapa Dia?
117
RT - Mencabut Akarnya
118
RT - Kebohongan Yang Menyakitkan
119
RT - Keputusan Sulit
120
RT - Wanita J*lang
121
RT - Pergi
122
RT - Mengabaikan
123
RT - Cahaya Masa Lalu
124
RT - Pijakan Ternyaman
125
RT - Kasih Sayang Ibu
126
RT - Seonggok Daging
127
RT - Penuh Makian
128
RT - Kebenaran Mulai Terungkap
129
RT - Masa Lalunya
130
RT - Penjelasan
131
RT - Kenyataan
132
RT - Kembalikan Semuanya
133
RT - Tragedi
134
RT - Maafkan Aku
135
RT - Hawa Panas
136
RT - Aku Merindukanmu
137
RT - Sebuah Keajaiban
138
RT - Berlaku Sebaliknya
139
RT - Tugasmu Menjagaku
140
RT - Semua ini milikmu
141
RT - Surat Cinta KW (21+ )
142
RT - Selesai
143
Ektra Part1 - Pengantin (21+ )
144
Ekstra part 2 - Bertemu (21+ )
145
Karma Dibayar Tunai
146
Kesan Dan Pesan
147
End With Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!