Bab 2

Maudy yang masih hanyut dalam kesedihannya melihat orang tuanya sendiri akan bercerai untuk selamanya, sementara Dito yang masih pusing mencari keberadaan Maudy yang sampai sekarang belum ditemukan.

Tanpa sengaja Dito melihat seorang gadis yang sedang duduk disebuah taman sambil menangis, Dito pun menepihkan mobilnya dan segera keluar menuju dekat gadis itu, yah hadis itu adalah Maudy yang sedang duduk terisak-isak sambil berteriak sekali.

Dito membuka jasnya dan memakaikan ke Maudy yang sedang memakai baju sexy, sontak membuat Maudy terkejut.

"Kau ngapain kesini" ucap Maudy

"Yaa, aku mau cari angin aja" jawab Dito

"Cari angin atau mau mengejekku karena orang tuaku akan bercerai"

"Jawabbbbb"

Kevin hanya maju dan mengambil sebuah batu dan melemparkan batu itu kearah sungai. Maudy yang melihat itu hanya heran.

"Maudy kamu ingat gak, saat kamu bersedih aku pasti melempar batu ke arah kolam" ucap Dito

"Hmm" Sontak membuat Maudy sedikit tersenyum manis ia mengingat waktu kecil Dito selalu ada kalau Maudy sedang bersedih

Lama berbincang malam semakin larut akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke mansion Pramana, Dito yang menyuruh Maudy untuk ikut bersamanya dan Maudy pun menuruti permintaan Dito. Tanpa berlama-lama Dito melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Didalam mobil itu hanya keheningan yang ada, sekali-kali Maudy meneteskan air matanya, Dito yang hanya memerhatikan tingkah Maudy dengan sekilas.

Sedangkan di Mansion Pramana Ayah dan Ibu Maudy sedang khawatirnya menunggu anak kesayangannya pulang, Dito yang memberitahukan ke Andin kalau Maudy sekarang sudah aman di dekatnya.

*Flashback on

"Dert..Dert.."Suara Ponsel berbunyi

Farah segera membuka handphonenya berharap Maudy mengirimkan pesan tetapi melainkan Dito mengirimkan pesan kepadanya.

"Maudy sudah aman, sekarang kami sedang menuju mansion" pesan Dito

"Flashback off

Farah yang merasa lega melihat pesan dari Dito dan memberitahukan kepada Andin kalau Maudy dan Dito sudah menuju pulang ke mansion. Tidak menunggu lama akhirnya Dito dan Maudy sampai ke mansion, Maudy yang tidak memedulikan Dito segera turun dari mobil menuju masuk ke dalam Mansion, Dito yang melihat tingkah Maudy hanya tertawa kecil melihat kepergian Maudy.

Maudy pun masuk disana Ayah dan Ibunya telah menyambutnya dengan baik, tetapi Maudy hanya merasa kesal.

"Sayang kamu dari mana saja, mama sangat khawatir" Ucap Farah

"Maudy mau ke kamar mah" jawab Maudy dengan ketusnya

Maudy pun berlari menuju kamar untuk menenangkan dirinya meninggalkan kedua orangtuanya tanpa memperdulikan sikapnya, Farah dan Adi hanya bisa bersabar melihat tingkah anaknya itu, karena ini juga bukan kesalahan Maudy melainkan kesalahan mereka. Dito yang selesai memarkirkan mobilnya menuju kamarnya dan Adi mencegah langkahnya.

"Dit, Maudy dari mana" tanya Adi

"Maudy hanya ke taman saja, dia baik-baik saja anda tenang saja" jawab Dito yang meyakinkan pamanya itu

"Baiklah, tolong jaga dia Dit" ucap Farah

"Pasti, kalau begitu Dito ke kamar dulu" jawab Dito yang meninggalkan kedua orang tua Maudy

"Oiya, Saya memberikan sebuah pendapat lebih baik anda memikirkan lagi keputusan anda" ucap Dito yang melanjutkan langkahnya ke kamar

Sedangkan Adi dan Farah diam membisu mendengar percakapan keponakannya itu, walaupun sudah diperingatkan namanya keputusan pasti tidak bisa dirubah walaupun Maudy akan merasa bersedih.

"Yaudah, Maudy sekarang sudah dirumah aku mau pulang dulu" ucap Farah yang berpamitan ke Adi

"Hmm" Jawab Adi dengan singkat

Farah pun pulang ke apartemennya dan beristirahat sejenak dengan apa yang terjadi tadi, sedangkan Adi merasa bersalah apa yang telah mereka lakukan ke anak kesayangan itu.

Maudy yang selesai membersihkan dirinya menyalakan sebuah TV dan Maudy menatap tajam seorang gadis yang ia tau kalau gadis itu adalah calon istri ayahnya nanti, seketika Maudy menjadi sangat kesal melihat wanita itu.

Wanita yang dilihatnya adalah model cantik mempunyai paras yang begitu cantik dan anggun semua laki-laki sangat mengejar wanita itu, entah kenapa ayahnya pun ikut jatuh cinta dengan wanita model itu, panggil saja Laras

Laras yang sedang melakukan konferensi pers bersama media yang memperkenalkan salon kecantikannya dan memberitahukan kepada media atas kemenangannya di model tercantik.

Dilain sisi Maudy yang sudah merasa geran melihat Laras di TV langsung berganti pakaian dan keluar dari kamarnya menuju parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke Salon kecantikan Laras, semua orang tidak melihat kepergian Maudy.

Maudy yang sudah larut ke dalam amarahnya yang hanya menggerutuki dirinya dalam mobil, beberapa menit Maudy yang sampai di Salon kecantikan dan bergegas menuju lantai 2 disana Maudy melihat Laras yang begitu bahagianya sedang mengadakan konferensi pers dengan para wartawan.

Dengan beraninya mendekati Laras dan seketika...

"Prok...prok.." suara tepuk tangan Maudy

"Uhh, Saya sangat terkesan melihat kecantikan anda dan kekayaan yang ada miliki"

"Dengan bangganya anda berdiri dan mengataka kalau anda yang terbaik, ha...ha..ha" ucap Maudy sontak wartawan langsung merekam aksi Maudy

"Apa-apaan kau" ucap Laras yang kaget melihat Maudy, Laras telah mengetahui kalau Maudy itu anak Adi

"Ha..ha...ha..., kalau kau tau gadis itu telah merebut suami orang dia telah menghancurkan keluarga ku" ucap Maudy yang membuat wartawan terkejut

Semua orang terkejut mendengar perkataan Maudy, Maudy juga memperkenalkan dirinya kalau dia adalah anak dari Adi Pramana Pria yang kaya Raya.

Dilain tempat Farah yang berada di apartemennya langsung merasa terkejut melihat anaknya sedang berada di Tv dan membuat Laras merasa malu, tanpa menunggu lama Farah menghubungi Adi dan Dito untuk segera ke Salon kecantikan Laras.

Farah, Adi dan Dito pun segera ke Salon kecantikan Laras untuk melerai pertengkaran Maudy. Sesampainya Farah langsung menenangkan Maudy dan Adi membawa pergi Laras dari media yang memiliki banyak pertanyaan membuat Laras kebingungan dan merasa kesal.

"Ayah, kau membela wanita Pelakor itu" ucap Maudy membuat semua orang terkejut

"Haa, kenapa ayah, kenapa" ucap Maudy dan air matanya tiba-tiba jatuh. Adi tidak tau lagi mana yang ia pilih antara Anaknya dan Kekasihnya.

Adi yang lebih memilih untuk menemani Laras membuat Maudy semakin kesal, Maudy langsung berlari menuju mobilnya tanpa memikirkan keadaan di salon kecantikan itu

Farah yang merasa kesal melihat Adi lebih memilih wanita itu dibandingkan anaknya sendiri, Farah langsung berlari mengejar Maudy yang sedang keluar dari ruangan Laras, Farah sempat mengatakan sesuatu ke Adi yang membuatnya semakin merasa bersalah.

"Kau telah menyakiti anakmu demi wanita murahan itu" ucap Farah dan langsung berlari mengejar Maudy

Sedangkan Dito ikut mengejar Maudy bersama Farah tetapi Maudy yang sudah jauh, dengan cepat Farah menyuruh Dito untuk mengejar Maudy sampai Dito dapat.

"Dito tante tolong kerja Maudy" ucap Farah yang terisak-isak

Dengan cepat Dito berlari mengejar Maudy. Dito yang sudah melihat Maudy dan mengejarnya terus, Maudy yang ingin menyeberang jalan tiba-tiba mobil yang sedang kencangnya mobil itu langsung mengerem Maudy yang merasa tidak bisa melakukan hal-hal lagi sebab ia sangat terkejut Maudy hanya berpura-pura pingsan, sontak membuat Dito berlari sekuatnya dan menggendong Maudy untuk ke rumah sakit, sedangkan sopir yang hampir menabrak Maudy di tahan sementara dengan perintah Dito.

Dito langsung melarikan Maudy ke rumah sakit disana sudah ada Adi dan Farah, saat dijalan menuju rumah sakit Dito menghubungi Adi dan Farah kalau Maudy sedang dirumah sakit.

Maudy yang di atas kasur rumah sakit, Adi dan Farah merasa sangat khawatir sebab jika bukan karena kesalahan mereka pasti anak kesayangan itu tidak melakukan hal-hal yang aneh sampai anak kesayangan itu masuk ke rumah sakit, sedangkan Dito menuju kantor polisi untuk melihat Cctv.

"Tuan saya tidak menabraknya, saya dengan cepat merem mobil" ucap sopir

"Biarkan saya periksa dulu" jawab Dito

Setelah melihat Cctv kalau sopir itu mengatakan dengan benar kalau Maudy sengaja pingsan, seketika wajah Dito terlihat senyum licik.

"Kau pergilah" ucap Dito ke sopir

"Dasar wanita licik, buat orang khawatir saja" batin Dito

*Rumah Sakit

Sudah 2 jam berlalu Maudy belum menampakkan siuman, Adi yang melihat Farah dari tadi belum makan sama sekali membuatnya kasian.

"Farah, lebih baik kita makan dulu" ucap Adi

"Aku mau tunggu anakku" jawab Farah

"Kamu akan sakit, disini sudah ada Bi Rina

"Iya Nyonya, saya yang akan menjaga Nona Maudy

"Baiklah" ucap Farah

Adi dan Farah yang ingin keluar tetapi melihat kedatangan Dito membuat langkah mereka terhenti.

"Dit, bagaimana cctv nya"ucap Farah

"Saya sudah membereskannya tuan" jawab Dito

Mendengar perkataan Dito membuat Farah semakin tenang, Farah dan Adi keluar dari ruang inap Maudy untuk makan, sebab sejak dari tadi mereka tidak makan menjaga Maudy.

Melihat Tante dan omnya keluar, Dito memulai aksinya ke Maudy.

"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini, membuat semua orang khawatir saja" batin Dito

Tanpa memedulikan keberadaan Bi Rina Dito menarik kaki Maudy dan menggelitiknya sehingga Maudy yang tidak bisa menahannya langsung tertawa terbahak-bahak, membuat Bi Rina pun ikut terkejut melihat Nona mudanya bersikap seperti itu.

"Astaga nona, bisa-bisanya anda membohongi ayah dan ibu anda" batin Bi Rina membuatnya sedikit tertawa

"Stoop, kau sedang apa Haa" ucap Maudy

"Aduhh, jangan bersikap begini lagi, aku sudah tau semuanya" jawab Dito membuat Maudy sedikit takut,"Bisa-bisa rencana ku gagal karena orang ini" umpat Maudy.

Tanpa sengaja Farah masuk kedalam kamar Maudy dan Betapa terkejutnya melihat Maudy sudah siuman.

"Sayang bagaimana keadaanmu, apa tidak ada yang sakit" tanya Farah yang bahagia

"Maudy baik-baik aja mah" jawab Maudy yang tersenyum melihat ibu dan ayahnya menemaninya di rumah sakit membuatnya melupakan kejadian tadi.

"*Semoga kamu tersenyum terus Maudy" batin Dito

"Betapa bahagianya Nona Maudy saat ayah dan ibunya bersama, semoga kebahagiaan Nona tidak hilang" batin Bi Rina*

"Yaudah kamu istirahat yah, namah akan temani Maudy" ucap Farah

Maudy yang menuruti perkataan Ibunya langsung beristirahat dan tanpa sengaja ia menjulurkan lidahnya ke arah Dito yang sedang menatapnya dari tadi. Dito yang melihat tingkah Maudy hanya bisa menahan tertawanya.

"Dihh, dia kenapa, dia sedang mengejekku" umpat Dito

"Dito, kau pulanglah bersama Bi Rina" ucap Adi

"Baik, tuan besok saya akan membawakan perlengkapan buat Nona Maudy" jawab Bi Rina

"Hmm, baiklah" ucap Adi

Sekarang tinggal Maudy, Farah dan Adi didalam Ruang rumah sakit itu, Maudy yang melihat kearah Adi dan Farah yang sedang tertidur dengan nyenyak membuatnya tidak bisa membendung air matanya. Lama memperhatikan Ayah dan Ibunya membuat Maudy ikut tertidur dengan nyenyak.

..."Semakin penasaran aja dengan kisahnya, kalau penasaran tunggu kelanjutannya ceritanya yah 😘😘"...

..."Dan jangan lupa like, komen dan vote novel author yah"...

...😘❤️😘...

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Info
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 12
13 Info
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Pengumuman
25 Episode 23
26 Episode 24
27 Episode 25
28 Episode 26
29 Episode 27
30 Episode 28
31 Episode 29
32 Episode 30
33 Pengumuman
34 Episode 31
35 Episode 32
36 Episode 33
37 Episode 34
38 Episode 35
39 Episode 36
40 Episode 37
41 Episode 38
42 Episode 39
43 Episode 40
44 Episode 41
45 Episode 42
46 Episode 43
47 Episode 44
48 Episode 45
49 Episode 46
50 Episode 47
51 Episode 48
52 Episode 49
53 Episode 50
54 Episode 51
55 Episode 52
56 Episode 53
57 Episode 54
58 Episode 55
59 Episode 56
60 Episode 57
61 Episode 58
62 Episode 59
63 Episode 60
64 Episode 61
65 Episode 62
66 Episode 63
67 Episode 64
68 Episode 65
69 Episode 66
70 Episode 67
71 Episode 68
72 Episode 69
73 Episode 70
74 Episode 71
75 Episode 72
76 Episode 73
77 Episode 74
78 Episode 75
79 Episode 76
80 Episode 77
81 Episode 78
82 Episode 79
83 Episode 80
84 Episode 81
85 Episode 82
86 Episode 83
87 Episode 84
88 Episode 85
89 Episode 86
90 Episode 87
91 Episode 88
92 Episode 89
93 Last Episode 90
94 Pengumuman
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Info
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 12
13
Info
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Pengumuman
25
Episode 23
26
Episode 24
27
Episode 25
28
Episode 26
29
Episode 27
30
Episode 28
31
Episode 29
32
Episode 30
33
Pengumuman
34
Episode 31
35
Episode 32
36
Episode 33
37
Episode 34
38
Episode 35
39
Episode 36
40
Episode 37
41
Episode 38
42
Episode 39
43
Episode 40
44
Episode 41
45
Episode 42
46
Episode 43
47
Episode 44
48
Episode 45
49
Episode 46
50
Episode 47
51
Episode 48
52
Episode 49
53
Episode 50
54
Episode 51
55
Episode 52
56
Episode 53
57
Episode 54
58
Episode 55
59
Episode 56
60
Episode 57
61
Episode 58
62
Episode 59
63
Episode 60
64
Episode 61
65
Episode 62
66
Episode 63
67
Episode 64
68
Episode 65
69
Episode 66
70
Episode 67
71
Episode 68
72
Episode 69
73
Episode 70
74
Episode 71
75
Episode 72
76
Episode 73
77
Episode 74
78
Episode 75
79
Episode 76
80
Episode 77
81
Episode 78
82
Episode 79
83
Episode 80
84
Episode 81
85
Episode 82
86
Episode 83
87
Episode 84
88
Episode 85
89
Episode 86
90
Episode 87
91
Episode 88
92
Episode 89
93
Last Episode 90
94
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!