BILLIONARE BOS : Pengantin dalam sangkar emas
Isak tangis mereka membangunkan gadis paling kecil di keluarganya yaitu Ana Shi, putri kedua sekaligus anak kadung dari keluarga shi.
“ Mamaa , kak Luna. ” panggil Ana lirih saat baru saja menuruni anak tangga. Ana melihat mama dan kakaknya menagis sampai terisak . Ana sudah mendengar apa yang telah terjadi dengan papanya, hal itu tentu saja membuat Ana syok.
Perlahan Ana berjalan kearah papanya yang terbaring di atas sofa. Ana menatapi seluruh tubuh papanya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
Ana benar-benar tidak sanggup melihat kondisi papanya yang tiada dengan kondisi tragis serta menyedihkan seperti ini.
Kemudian Ana menggertakan giginya, ia berusaha menahan tangis namun tetap saja tidak bisa, air matanya mengalir dengan sendirinya. Kemudian Ana memeluk sang papa dan menangis sekeras-kerasnya dipelukan sang papa tercinta.
“ Papa jangan tinggalkan Ana ! ” pinta Ana sembari memeluk tubuh papanya dengan erat, Ana semakin menangis, menangis sekeras-kerasnya.
Kemudian mama dan Aluna berjalan mendekati Ana, mereka berdua memeluk Ana sikecil yang tengah rapuh itu, bagi mereka kehilangan sang papa adalah pukulan besar bagi mereka.
Dua hari kemudian.
Dalam dua hari itu mereka menjalani hari-hari yang begitu berat, hari-hari yang hampa tanpa kehadiran sang papa. Setelah selesai mengurus pemakaman sang papa tiba-tiba ada beberapa orang yang datang ke kediamannya. Mereka datang dengan jumlah yang tidak sedikit .
Terlihat tidak punya maksud yang baik,
yang benar saja mereka datang dan membuat kegaduhan di kediaman keluarga Shi, disaat Keluarga Shi masih berduka atas kematian papanya.
Orang yang datang itu mulai menggebrak pintu kediamannya, mereka menendangnya sekuat tenaga.
“ Dimana tuan Shi ! ” teriak salah satu pria berbadan kekar dan tinggi dengan lantang ! pria itu menggebrak pintu rumah disaat Aluna , mama dan adiknya sedang berdoa untuk kepergian sang papa.
Seketika itu, mama , Aluna dan adiknya langsung menghentikan upacara doa mereka.
Kemudian mama Aluna hendak berdiri, namun Aluna memegangi tangan mamanya dan menyuruhnya untuk duduk kembali. Aluna menggantikan mamanya dan pergi menghadapi begitu banyaknya pria yang datang kerumahnya itu.
Aluna memberanikan diri dan menghadapi para pria berbadan kekar itu walaupun rasa takut tentu ada dibenaknya. Aluna berusaha melawan rasa takutnya.
Bagaimana pun juga Aluna telah berjanji pada mendiang papanya bahwa dia akan melindungi mama dan adiknya itu.
Bagi Aluna, apapun yang terjadi selama dia masih bernafas Aluna akan berusaha semampu dan sebisa dirinya untuk melindungi mama dan adiknya. Walaupun harus mengorbankan nyawanya Aluna akan tetap melakukannya tanpa ragu .
“ Tuan-tuan sekalian mohon anda jangan membuat kegaduhan, keluarga kami sedang berduka, ada keperluan apa sehingga tuan-tuan datang kemari dan membuat keributan dirumah kami. ” tanya Aluna dengan sopan, dan berusaha agar tetap tenang.
“ Dimana tuan Shi ! cepat suruh dia kemari dia berhutang banyak pada bos kami tapi sudah dua bulan dia tidak membayarnya! kami datang kesini atas perintah bos kami untuk menagih hutang padanya ! ” jelas salah satu pimpinan dari banyaknya pria yang datang itu dengan nada tinggi.
“ Tuan-tuan mohon maaf kami tidak bisa membayarnya untuk saat ini. Suami saya baru saja meninggal, keluarga kami masih berduka, kami mohon tuan-tuan bisa memberikan kami keringanan dan mengangsurnya. ” jelas mama Aluna memohon keringanan.
“ Mohon anda bisa memaklumi dan memberikan kami sedikit waktu. ” tegas mama Aluna sekali lagi yang tiba-tiba muncul dan berdiri disampingnya, mamanya memohon belas kasih pada orang suruhan rentenir itu, namun malah apa yang terjadi setelahnya ?
“ Apa katamu tuan shi meninggal, dan kamu bilang akan mengangsurnya ? lalu siapa yang akan bertanggung jawab, memangnya kau punya uang sebanyak itu ! ” teriak orang suruhan rentenir itu dengan lantang, mereka tidak bisa menerima berita kematian itu.
“ Perusahaan suamimu sudah bangkrut kamu mau membayarnya bagaimana, apa kamu tidak tau berapa hutang suamimu pada bos kami ! dia berhutang tiga ratus juta pada bos kami untuk bisnisnya ! apa kamu sanggup mengangsurnya ? cepat lunasi hutang suamimu itu sekarang juga ! ” bentak orang suruhan rentenir itu dengan keras.
“ Tuan kami sungguh tidak bisa memberikan padamu uang sebanyak itu,mohon belas kasihnya dan beri kami sedikit waktu. Kami akan berusaha untuk mengangsur hutangnya. ” jawab mama Aluna mendekat kearah pria suruhan rentenir itu dan memohon keringanan waktu untuk melunasinya.
Namun malah apa yang terjadi ? pria itu mendorong mama Aluna dengan sekuat tenaga hingga mama Aluna terpental dan jatuh tersungkur dilantai dengan kerasnya.
Aluna berteriak spontan memanggil mamanya.
“ Mama ! ” teriak Aluna saat dirinya melihat mamanya terpental karena dorongan pria suruhan rentenir itu. Luna bergegas menolong mamanya yang menangis tak berdaya. Aluna sangat marah melihat mamanya diperlakukan semena-mena didepannya seperti hewan saja dikediamannya sendiri.
Memangnya siapa mereka berani beraninya mereka membuat gaduh dan memperlakukan tuan rumah seperti ini ? batin Aluna sakit hati.
Luna menggertakan giginya dan mengepalkan kedua tangannya , kemudian terdiam sejenak menahan amarah.
“ Bos bilang jika dia tidak bisa melunasi hutangnya maka ambil saja barang berharga dirumahnya. ” ucap salah satu suruhan rentenir itu mulai memprovokasi .
“ Kalian semuanya cepat masuk dan cari barang berharga dirumah ini, ambil semuanya tanpa terkecuali. ” perintah salah satu pimpinan dari utusan rentenir itu.
“ Tidakkktuan jangan ! saya mohon, semua ini adalah peninggalan terakhir suami saya yang saya miliki, tuan mohon anda jangan mengambilnya. ” mama Aluna memohon sembari memegang kaki utusan rentenir itu, memohon dan memohon.
Kemudian rentenir itu menendang mama Aluna dengan sangat kasar. Mama Aluna yang kesakitan pun hanya bisa mendesis kesakitan.
“ Mama ! ” teriak Aluna spontan ketika melihat mamanya diperlakukan seperti itu dengan kasar, apa mereka tidak memiliki hati nurani ? kemana perginya hati nurani mereka.
“ Pergi, pergi kalian semua dari sini ! ” teriak Aluna dengan lantang, tanpa rasa takut sedikitpun.
“ Kami akan pergi setelah kamu melunasi hutangnya ! enak saja ingin mengusir kami tapi tidak mau melunasinya . ” jawab utusan rentenir semakin marah.
“ Satu minggu ! beri saya waktu satu minggu setelah itu saya akan melunasi semua hutang papa saya. ” ucap Aluna dingin menahan amarah.
“ Huh sombong sekali, kalau begitu kami akan bertanya pada bos kami dulu . berdoalah supaya bos kami menyetujui permintaanmu ini hahaha. ” jawab utusan rentenir itu dengan nada remeh, kemudian mengambil ponselnya dan segera menelfon bosnya.
to be continue.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Elias Elias
dasar rentenir lintah darat udah kasar srakah haadee cenat cenut q bcaa thorr....🤔 gpppp d awali k tegangn kwkwkweee🤗🤗🤗
2021-08-16
0
Dewi Soraya
ko begok y aluna disruh pergi ko nympek 2hr msh dirmh.dy tu diamani bpkny sruh perg dr rmh it pg2 ko mlh msh dstu sok pemberani.g tkut p klo dijuql hadeh
2021-03-31
2
Febriyantari Dwi
👍💗👍💗👍💗👍💗👍💗
2021-03-30
0