🌴🌴
Setiba di Bar yang biasa mereka singgahi untuk berkumpul, beberapa anak muda itu langsung memasuki ruangan luas yang kurang pencahayaan, lampu kerlap-kerlip berwarna warni menghiasi suasananya, musik dj berdentum sangat kuat hingga memekikkan telinga namun dapat mengobati rasa lelah dan beban hidup yang teramat berat. apalagi dengan ditemani minuman keras juga beberapa wanita seksi nan aduhai, tubuh ramping namun memiliki bokong yang begitu montok, apalagi belahan dada yang terlihat sangat jelas membuat seluruh pasang mata yang menatapnya akan terhipnotis.
Tapi .... tidak untuk Dzaka! senakalnya dia, tapi masih tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Iman yang kuat dapat melawan godaan di sekitar walau itu terasa sulit untuk ia redam.
"Hallo Ladies!" teriak mereka semua menyapa para gadis-gadis pekerja di Bar itu
"Yuhuuu!! hallo tampan" sapa seorang wanita menyapa Joohyuk
Disisi lain, Dzaka hanya cuek sejenak, alih-alih menghindari para wanita itu yang berkerumun ingin menyentuhnya. setelah mereka semua asyik bersama empat pria itu, Dzaka mulai memesan juice jeruk pada bartender. tentu saja juice itu khusus untuk Dzaka dan tamu lainnya yang anti dengan alkohol.
"Juice satu!" pinta Dzaka, menduduki tubuhnya di kursi tinggi depan meja Bartender. Yun Hee ikut nimbrung, turut memesan minuman yang sama.
"Jagalah matamu, jangan mulai mencari! kau tau, pasti suruhan paman selalu mengikutimu" peringat Yun Hee, menatap arah pandang pemuda itu yang sedang mencari mangsa untuk membuatnya klepek-klepek seperti angsa mengibas sayapnya. tentu saja, para wanita itu akan gembira seperti cacing kepanasan bila di puji.
"Hmmm, ada yang nganggur" ucap Dzaka tersenyum seringai, tidak mengindahkan ucapan sahabatnya. segera meneguk juicenya lalu menghampiri gadis yang tengah bergoyang sendiri.
"Dzak!! sial! pria itu!" gumam Yun Hee heran
"Ah Umma Zo, Baba Ye-Jun, semoga kalian tidak marah lagi melihat kelakuan anakmu ini" Yun Hee berdoa, menatap langit-langit bar dengan kedua tangan yang saling berpagutan. (Cara berdoa umat nasrani)
Dzaka menghampiri gadis seksi itu, ketika melihat pria tampan mendatanginya sontak saja wanita itu menghentikan goyangannya dan tersenyum manis padanya.
"Hei" sapa Dzaka
"Hmm, anda menyapa saya?" tanyanya, sembari menggigit bibir dan menatap Dzaka dengan tatapan sensual
"Tidak!" jawab Dzaka. sontak gadis itu cemberut.
"Tapi aku tengah menyapa seorang bidadari yang paling sempurna di hadapanku. tubuh yang bohay, seksi, dan-- uh! dada yang montok" gombal Dzaka, membasahi bibir dengan lidahnya menatap dada berisi itu.
Mendengar itu, wanita tersebut langsung tersanjung akan pujiannya
"Kau merayuku, Tuan?" tanyanya, pipinya bersemu merah
"Bukan, Sayang. Tapi begitulah nyatanya. wanita sepertimu memang pantas dikejar seluruh pria. kenapa? kau perfect!" ucapnya
"Oh, so cute. aku memang cantik sih" sahutnya bangga
"Tuan, apa kau sudah punya kekasih?" tanya wanita itu
"Hmm, belum. kenapa?"
"Aku ingin berkencan denganmu"
"Benarkah? manis sekali. jarang-jarang ada wanita mengajakku. kita mau kemana sayang?"
"Kemana pun kau mau" ujarnya
"Hmmm, kalau begitu ayo kita --
Tiba-tiba dua orang menepuk bahunya, membuat ucapan Dzaka terpotong akibat tepukan yang begitu kuat itu. Dzaka menoleh ke belakang dan langsung tercengang melihat dua orang yang sangat ia kenal.
"Kalian! ngapain kesini!" teriak Dzaka, kesal.
"Tuan, anda harus pulang!" titah salah seorang berjas warna hitam
"Sudah ku katakan jangan mengikutiku!" geram Dzaka kesal
"Ini untuk ke sekian kali, Tuan!" peringat mereka. langsung saja, dua orang suruhan Baba Ye-Jun menyeret tubuh pria itu.
"Hei, Tuan!! bagaimana?" teriak wanita itu.
"Lepas! temui aku besok di kampus National Seoul jam dua!" teriak Dzaka, wanita itu mengangguk paham seraya melambaikan tangan padanya.
Dzaka terus saja diseret oleh pengawal itu. Yun Hee yang melihatnya langsung mengikuti sahabatnya sembari menggigit jari.
"Sudah-sudah! lepas!" Dzaka memberontak
"Anda harus ikut dengan kami" titah pengawal, langsung memasuki Dzaka ke dalam mobil mereka.
"Dzak, aku pulang gimana?" keluh Yun Hee. Dzaka langsung melemparkan kunci mobilnya pada wanita itu.
Setelah semuanya aman, salah seorang pengawal langsung menekan pedal gas mobil dan meninggalkan tempat haram itu. diikuti pula oleh Yun Hee yang membawa mobil Dzaka.
Didalam mobil,
"Kenapa kalian selalu mengikutiku, hm?!" berang Dzaka
"Seperti biasa, Tuan" jawab enteng salah seorang pengawal.
"Hah! Baba selalu mengurusi hidupku!" keluh pria tersebut berdesah frustasi.
"Lebih baik anda berhenti menggoda wanita dan berdiamlah di rumah, Tuan"
Dzaka menatap tajam pada pria di sampingnya, "Siapa kali kau mengaturku! dasar pengawal!" geram Dzaka
Pengawal itu diam saja, menahan rasa sakit di kakinya yang di injak oleh bocah ingusan ini.
Tibalah disebuah perusahaan besar milik kakek yang tengah dikelola oleh ayahnya, Ye-Jun. Perusahaan bernama Hwan Group yang memiliki beberapa statiun televisi milik keluarga mereka. Pengawal langsung menyeret pria nakal itu untuk memasuki gedung yang lumayan tinggi ini.
"Lepaskan! aku bisa jalan sendiri! kalian mau mempermalukanku, hm?" berang Dzaka, dia pun segera merapikan penampilannya yang berantakan, memasuki gedung itu dengan langkah malas namun harus bersikap bersahaja.
Tok tok
"Masuk!" sahut dari dalam. Pengawal membuka pintu itu. Dzaka segera memasuki ruangan yang luas, didalamnya ada sang Baba yang tengah duduk dibelakang meja kerjanya.
"Baba!"
Ye-Jun menatapnya tajam,
🌴🌴
Apa Dzaka akan di hukum? 😱😱
Like, Koment dan beri poinnya ya kakak 😉😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Leli Noer Octavia
kenapa jadi kangen dzaka si kecil ya 😖
2021-08-23
1
pmentari
Dzaka dari dulu sampai sekarang nggak berubah ya😅
2021-07-01
1
Beti Rumbaeti
dasar Dhaza dari kecil sudah tengil makin gede tambah jahil😅😅😅😅
2021-07-01
0