🌴🌴
Terang benderang awan putih biru yang meliputi langit Seoul, telah diambil alih oleh pergantian kegelapan yang menggugurkan terangnya suasana alam pada siang hari. Ya, malam pun menggantikan shif siang sesuai waktu yang ditentukan alam. Sehabis sholat maghrib berjamaah di ruang sholat kediaman itu, seluruh penghuni rumah pun mulai bersantai ria sembari menanti makan malam tiba.
Tampak Jasmin tengah duduk bersandar di pundak Umma Zoya dengan manjanya, sembari menonton televisi dan menikmati cemilan pop corn yang begitu menggiurkan. menonton sinetron Korea yang begitu mengharukan, kisah cinta menyedihkan menahan rasa sakit cinta segitiga antara satu pria dan dua wanita. Huhuhu, jangan mewek ya Umma dan Jas
Dilain sisi, Dzaka tengah berada di ruang kerja Baba Ye-Jun, mencoba untuk bernegosiasi akan pembicaraan mereka tadi siang yang tertunda.
"Ba, plis dong" Dzaka mengatup kedua tangannya, memohon
"Tidak bisa! anggap ini hukuman kamu tidak mendengarkan Baba. kamu sudah dewasa, harusnya berfikir"
"Baba, sangat susah untuk menghilangkan kebiasaan itu" rengeknya
"Maka, menikahlah!" cara satu-satunya menghentikan perbuatan nakal putra sulungnya tersebut
"No!" sergah Dzaka dengan cepat
"Maka buktikan jika tidak mengulangnya lagi. dan untuk Skripsi, kamu usaha sendiri. bukannya kamu pria yang cerdas?? seharusnya kamu bisa mengerjakan sendiri"
"Huh! serahlah!" Dzaka pun pasrah, Ia pun beranjak keluar dari ruang kerja Babanya itu.
Entah mungkin karena tinggal di Negeri Minoritas Muslim, seorang Dzaka harus terkena imbasnya akan tata pergaulan di Negara ini yang cukup bebas. walaupun adab kesopanan sangat berlaku, namun belum tentu berlaku dalam pergaulan millenial jaman kini yang cukup ke barat-baratan.
Namun Dzaka masih beruntung, senakalnya dia tapi masih tau batas dan ingat akan larangan-larangan islam yang tidak boleh dilakukan.
"Anak itu! ini akibat Ummanya ngidam ketemu girlband twice!" gerutu Ye-Jun menggeleng-gelengkan kepala menatap pintu itu.
Ya memang benar, Umma Zoya saat mengandung Dzaka, Ia sempat mengidam ingin bertemu dengan salah satu girlband k-pop yang sangat terkenal itu. pembawaan janinnya hingga berdampak sampai sekarang. tak bisa lepas dari yang namanya perempuan.
Setiba di lantai dasar, Dzaka langsung menggaduh menghampiri Umma dan adik perempuannya. menyerobot popcorn tanpa permisi pada gadis itu dan memakannya dengan cepat dan buas bagaikan monyet yang tengah melahap pisang diatas pohon.
"Oppa!! popcorn-ku!!" Jasmin menepuk paha kakaknya dengan cukup kuat, lalu kembali merebut miliknya dari tangan itu.
"Makan berdua" ucap Dzaka
"Iya tapi jangan diserobot juga! ijin kek" gerutunya cemberut
Umma Zoya menoleh menatap kedua anaknya yang tengah bergaduh itu, "Kalian kenapa sih? Dzaka, jangan berbuat seperti itu!" peringat Umma
"Iya nih, Ma! main ngerebut aja" adu Jasmin
"Tukang ngadu!"
"Duduk diam, makan berdua atau buat sendiri, Dzak!"
"Iya-iya, Ma" ucapnya pasrah. kakak adik itu pun menikmati popcorn secara bersamaan.
Tiba-tiba dari arah belakang, Baba Ye-Jun menghampiri istrinya yang begitu serius menonton televisi. merangkul kedua pundak itu dengan kedua tangannya hingga membuat Umma Zoya sedikit terkejut akan serangan mendadak itu. Ia pun menoleh ke belakang, "Hubby!" Umma Zoya menepuk pelan lengan kekar itu.
"Kaget ya? emmuach" ledeknya, mengecup pipi tembem sang istri yang masih sangat kencang dan belum ada guratan kerut sedikit pun.
"Hubby, anak-anak!"
"Biarin"
Dzaka dan Jasmin menoleh menatap kedua orang tuanya yang sok mesra, mengeluarkan suara andalan mereka untuk menghentikan kemesraan itu.
"Ehem! ehem!!" deheman serempak dari putra dan putri mereka.
Hingga kedua orang parubaya itu menjadi salah tingkah akan ulah anaknya itu
"Mesraan jangan disini! takutnya anak malah nyoba ke orang lain" Dzaka menyindir
"Kamu!" Baba Ye-Jun seakan merasa bahwa ia tengah disindir
"Udah ah, By! kan memang benar, jangan begitu" sergah Umma Zoya menarik lengan suaminya dan menyuruh duduk di samping dirinya. Baba Ye-Jun pun menurut.
"Oppa, jangan bilang kamu gangguin perempuan lagi" bisik Jasmin
"Hanya gangguin bukan kecup-kecup kayak mereka" jawab Dzaka, ikut berbisik. menatap sinis pada Babanya.
"Jangan natap Baba kayak gitu, ih! dosa! makanya Oppa nikah"
"Apaan sih, sama aja kamu kayak Baba"
"Hehehe. Oppa, Nofal mana sih? tu anak ngilang mulu" tanya Jasmin, kini tak berbisik lagi
"Belajar kayaknya" jawabnya. Jasmin pun mengangguk paham
Selang beberapa menit kemudian, Bibi menghampiri majikannya yang tengah menonton itu untuk saatnya makan malam.
"Nyonya, Tuan, makan malam sudah siap" beritahunya dengan sopan
"Oh, baik Bi" sahut Zoya seraya tersenyum
"Oya, Bi. panggil juga Nofal di kamarnya" titah Umma Zoya
"Baik, Nya"
**
Satu keluarga itu pun menikmati makan malam bersama di meja makan yang cukup luas itu. dibarengi bersama pekerja kediaman Dzaka yang juga turut andil bergabung bersama majikannya. sudah menjadi hal biasa bagi mereka, tidak ada perbedaan apapun di antara semua penghuni meja makan tersebut.
🌴🌴
Like, Koment dan beri poinya juga ya kakak 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
pmentari
👍👍👍👍
2021-07-02
3