***
"Berani sekali kau menghina istriku. Aku Devano Dizon, tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh apalagi menghina Ilona Willa istriku." Teriak tuan Devan murka. Bagaimana ia tidak murka, kala mendengar sendiri istrinya dihina oleh orang lain. Janjinya bukan hanya sekedar di mulut. Ia memang akan menjaga istrinya dan membahagiakannya. Hanya Lona yang ia cintai di dunia ini, tidak ada satu orangpun selain Lona, termasuk Myla.
"Kak Devan! Kakak bukannya bertanya bagaimana kabarku? Bagaimana kabar bayi kita dulu? Bagaimana aku bisa kembali hidup setelah hampir mati dibunuh oleh perempuan itu. Kakak bukannya bertanya tentang hal itu, tetapi kakak malah menamparku. Apa kakak sudah tidak mencintaiku lagi? Apa kakak sudah membuangku setelah bosan denganku? Aku sekarang sudah menemukan orangtau kandungku, kak. Dan mereka ingin bertemu dengan kakak. Aku datang ke negara ini demi kakak. Kakak benar-benar kejam padaku." Teriak Myla lalu segera pergi tanpa mendengar jawaban dari taun Devan terlebih dahulu.
***
"Hallo tuan Hito. Iya, tugas saya selesai dan berhasil," jawab Myla pada tuannya diseberang sana.
***
"Kau tidak apa-apa sayang?" Tanya tuan Devan pada Lona.
"Aku baik-baik saja." Jawab Lona terharu saat dibela oleh tuan Devan. Kini, Lona percaya seratus persen pada suaminya yang memang sudah berubah.
"Apa yang kau tunggu Aron. Ayo kita pulang!" Ajak taun Devan.
"Baik tuan," jawab Sekretaris Aron, dan ketiganya pun kembali kedalam mobil, untuk langsung pulang ke mansion.
Beberapa saat kemudian, mobil mewah itu terparkir di depan mansion. Tuan Devan kembali mengangkat tubuh Lona, ia benar-benar tidak membiarkan Lona berjalan. Walau Lona sudah berontak minta dilepaskan.
Sampai dikamar barulah tuan Devan melepaskan Lona dan itupun langsung ia baringkan diatas kasur. Padahal keadaan Lona sudah sangat membaik, bahkan Lona sangup bila harus berkelahi dengan Myla. Namun apalah daya, ia tak dapat membantah apa yang dilakukan suaminya yang kini telah Bucin akut kepadanya.
"Kak berhenti bersikap berlebihan, aku baik-baik saja kak," protes Lona pada tuan Devan yang tiba-tiba saja telah memegang semangkuk bubur untuknya. Secepat itukah pelayan di mansion itu untuk menyiapkan apa yang diinginkan tanpa harus mengatakannya terlebih dahulu.
"Kau masih sakit sayang, aku sebagai suami siaga harus siap melayanimu. Kalau kau sakit begini yang susah siapa? Tentu saja terong jumboku, kasian dia. Masak iya baru sekali tempur sudah berpuasa. Makanya kau harus sehat sayang. Agar aku bisa kembali menunggang keda." Jawab taun Devan dengan begitu santai.
"Apa yang kakak bicarakan? Aku tidak mengerti," kesal Lona.
"Masak iya kamu lupa sayang. Menunggang kuda. Yang seperti ini sayang," jawab tuan Devan seraya memaju mundurkan tubuh bagian bawahnya. Mempraktekkan cara menunggang kuda seperti yang ia bicarakan.
"Astaga! Apa yang kakak pikirkan," Kesal Lona kaget kala mengetahui apa itu menunggang kuda.
"Apa lagi yang ada dipikiran pengantin baru. Sayang, ayolah makan. Aku akan selalu membahagiakanmu, jika menunggang kuda adalah caranya, maka akan aku lakukan setiap jam, tidak maksudku setiap hari." Jawab tuan Devan lagi dengan santainya.
"Astaga, kakak benar-benar mesum." Kecam Lona.
"Tapi, enak bukan. Aku tau kau menyukainya sayang." Jawab tuan Devan langsung mel*mar bibir manis Lona. Kini, Lona juga mulai menyukai hal itu, ia pun ikut ambil andil dalam adegan romantis itu. Ciuman panas yang terasa begitu manis bagi keduannya.
"Astaga Devan! Bukannya istrimu sedang demam. Apa yang kau lakukan padanya?" Teriak nyonya Zeline kaget kala melihat dua sejoli itu saling berpangutan.
Kedua sejoli itu pun tak kalah terkejutnya. Mereka langsung melepaskan pangutan masing-masing.
Bersambung ....
.
.
.
.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Erina Munir
udh kay bebek nyosoor aja berdua
2025-01-01
0
inayah machmud
nyonya zeline terkejut melihat adegan live streaming anak sm menantu nya...🤭🤣🤣
2022-10-11
0
Berdo'a saja
emmmmm🤔🤔
2021-11-22
0