Bab. 4 Flashback Chapt.2

Devi Pov

Sudah seminggu berlalu, hubunganku dengan Arnold semakin dekat. Kami berdua semakin sering bertemu, entah karena Arnold mengantar atau menjemputku bekerja, juga karena Arnold sering memintaku untuk makan siang atau makan malam bersama.

Ia juga semakin sering ke rumahku, dan semua orang di rumahku sudah mengenalnya. Nanny Grace juga sepertinya berusaha agar aku dan arnold makin dekat.

Hari ini adalah hari minggu dan juga hari liburku. Aku tidak ada jadwal untuk praktek dan jadwal operasi hari ini.

Matahari sudah tidak malu-malu lagi menampakkan sinarnya, tapi Aku masih dengan santainya merbahkan tubuhku di ranjang sambil berselancar di dunia maya dengan ponselku. Sungguh Aku sangat lelah hari ini , karena kemarin aku memiliki 3 jadwal operasi .

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan kulihat kepala Mama muncul dari celah pintu, " Dev.... Dev.... kamu udah bangun ? Tuhh... ada Arnold di depan "

"Hahh.... " , aku hanya bengong karena terkejut mendengar bahwa sepagi ini dan di hari libur pula Arnold malah datang menemuiku.

" Buruan ih bagun .... ! Anak gadis kok jam segini masih rebahan aja, cepetan temuin si ganteng jangan sampe nunggunya kelamaan " , mama menyadarkanku dari lamunanku.

Dengan sigap dan sedikit berlari aku menuju ke cermin yang ada di meja riasku. Ku pastikan kembali tidak ada hal-hal yang aneh dari wajah dan penampilanku.

Sebenarnya aku sudah bangun sedari tadi dan juga sudah mandi pagi, hanya karena rasa malas dan lelah menguasaiku sehingga aku memilih untuk kembali rebahan di ranjang ku.

' Ccuussstt...cuussstttt '

tak lupa aku menyemprotkan parfum beraroma rose di tubuhku sebelum berlari keluar kamar untuk menemui Arnold.

" Arnold mana ma? Mama ngerjain aku yah ? " aku bertanya ke mama karena di ruang tamu atau di ruang keluargapun aku tak menemukan sosok Arnold.

" Ngapain mama ngerjain kamu, tuhh sono Arnold lagi pdkt sama calon papa mertuanya " jawab mama sambil tersenyum jahil kearahku.

" huussttt , mama jangan berisik deh... kan malu kalau sampai kedengaran sama Arnold. Dikiranya aku suka lagi sama dia " kataku seraya berjalan menuju pintu depan .

Kulihat dari pintu, Arnold dan Papa sedang asik mengobrol. Sementara papa sesekali mengelap mobil kesayangannya.

Itu memang kebiasaan papaku di hari liburnya, Ia pasti akan bangun pagi-pagi untuk mengecek dan mengelap mobil-mobil yang ada dirumah.

" Arnold...." aku sedikit menaikkan nada suaraku untuk memanggilnya duduk diteras.

Mendengarku memanggil namanya, Arnold segera berjalan menghampiriku untuk duduk di kursi teras bersamaku.

" Kamu ngobrolin apa sama Papa, seru amat " tanyaku padanya.

Ku lirik di meja teras sudah ada gelas minum yang masih penuh dan sepiring kue coklat buatan mama semalam.

Kupikir mama yang menyiapkan itu semua untuk Arnold.

" Hanya ngobrol soal mobil. Sepertinya papa juga suka otomotif, aku ada janji sama papa untuk liatin design interior mobil yang lagi booming untuk di modifikasi di mobilnya " jawab Arnold sambil mengambil posisi duduk di kursi teras tepat di sampingku.

" Whattt... PAPA ? Sejak kapan Arnold mengubah panggilannya dari Om menjad Papa ? Minta diangkat anak kali yahh si Arnold sama papa , hehehehehe " gumamku dalam hati.

" Kamu jangan ikutin maunya Papa deh, takutnya ngerepotin kamu " bantahku. Tapi makhluk ganteng di sampingku ini cuma senyum senyum aja.

" Kamu ngapain pagi-pagi udah kesini?" Tanyaku.

" Aku hubungin kamu dari tadi, aku telpon, aku kirimin WA tapi kamu ga ada respon. Makanya aku langsung kesini aja" jawab Arnlod.

Aku memang sedari tadi lagi sibuk membaca novel di salah satu aplikasi novel online kesukaanku, makanya semua pesan dan telpon aku abaikan. Hehehehehe

" Aku mau mengajakmu ke puncak. Nanny kan baru aja pulang dari rumah sakit, katanya dia kangen sama anak cucunya makanya dia buat pesta kecil-kecilan di puncak untuk ngumpulin mereka. Nah... Nanny minta aku untuk mengajakmu. Papa dan Mama ku juga ingin berterimakasih karena kamu udah ngerawat Nanny di rumah sakit selama mereka ada di Italy. " Arnold menjelaskan alasannya kerumah saat itu

Aku berpikir sejenak ,

" Ohh... kalau soal merawat itu memang udah tugasku kok. Tapi aku gak usah ikut aja deh, itu kan acara keluarga kamu, nanti aku malah gangguin lagi " aku memberikan alasan penolakanku.

" Ga ada yang merasa terganggu, permintaan Nanny juga supaya aku ajakin kamu " bantahnya tegas.

" Buruan kamu ganti baju dan siap-siap. Aku tungguin disini. Aku mau lanjutin ngobrol ama Papa " perintahnya.

Walaupun berat hati, aku tetap saja beranjak menuju kamarku untuk ganti baju dan siap-siap. Setelah siap, kami berdua berpamitan kepada Mama dan Papa. Ku dengar Arnold juga menjelaskan kemana tujuan kami pergi,

" Ohhhh gentle kali kamu bang ..... " ucapku dalam hati sambil cekikikan.

Di mobil sesekali kami mengobrol beberapa hal tetang kegiatan kami akhir-akhir ini. Hari ini hari libur, tentu saja jalanan sangat padat. Setelah menghabiskan waktu selama 2 Jam 30 Menit untuk perjalanan, akhirnya kami sampai di tujuan kami.

Arnold membunyikan klakson mobilnya, kulihat seorang pria sekitaran umur 35 tahunan berlari dari arah pos kecil untuk membuka gerbang yang lumayan tinggi agar mobil kami bisa masuk.

Mobil melaju memasuki pekarangan sebuah villa mewah.

Kulihat Arnold membuka kaca mobil disampingnya dan berterimakasih kepada pria tersebut. Dari kejauhan aku melihat beberapa mobil sudah terparkir rapih di halaman villa itu yang sangat luas.

" Sepertinya ramai yah.... udah banyak mobil tuh. Emangnya ini acara apaan sih? " aku kembali bertanya ke Arnold.

Arnold sedang memarkirkan mobilnya di tempat yang masih tersedia. Setelah mobil berhenti sempurna barulah Ia menjawabku,

" Akukan udah bilang, Nanny adain acara kumpul kumpul biasa aja bareng anak cucu nya "

" Iya.. tapikan aku bukan anak cucu nya " balasku dengan wajah cemberut. Aku sedikit insecure sih, aku kan bukan siapa siapa kenapa harus ikut di acara kumpul keluarga mereka.

" Bentar lagi juga jadi siapa-siapa " jawabnya ambigu sambil turun dari mobil.

Tak ada acara membukakan pintu mobil untukku. Ingatkan pertama kali Ia menjemputku di rumah sakit, Ia juga tidak membukakan pintu mobil untukku.

Aku segeta turun dari mobil dan sedikit berlari untuk menyamakan langkahku dengannya, kemudian mengikuti Arnold masuk ke dalam villa menuju ke bagian belakang villa.

Ku lihat ada beberapa orang pelayan yang menyapa kami, Arnold tidak memedulikan mereka sedang aku hanya mengangguk sambil tersenyum kepada pelayan tersebut.

Sampai ku lihat ada sebuah saung besar tak jauh dari kolam renang, di sana berkumpul beberapa orang yang sedang mengobrol. Dari beberapa orang itu yang aku kenali hanya Nanny Grace dan Thomas saja.

" Nanny.... ini aku bawakan pesananmu. Masih aman, belum kurang sedikit pun " Arnold berkata kepada Nanny, kemudian menyapa orang-orang yang ada di sana.

" Dokter Devi.... ayo sini Nak, Nanny kangen sama kamu " jawab Nanny Grace menghampiriku dan menarik lembut pergelangan tanganku.

Nanny Grace mengajakku untuk lebih dekat ke saung, perhatian semua orang disana saat ini tertuju kepadaku,

" Kenalin ini dokter Devi, dokter yang merawatku selama aku di rumah sakit kemarin ". Nanny Grace menjelaskan siapa aku.

Lalu seorang wanita paruh baya yang masih sangat cantik, kupikir usianya lebih muda dari Nanny Grace berjalan menghampiriku kemudian langsung memelukku " Hai Sayang, Aku Sofi . Mommynya Arnold " ucapnya masih tetap dengan posisi memelukku.

" Iya tante, nama saya Devi. Saya dokternya Nanny Grace " , balasku.

" Jangan panggil tante dong, panggil mommy aja yah " pintanya padaku sambil melepaskan pelukannya.

" Baik mommy " jawabku.

Akupun dipersilahkan duduk oleh mereka. Kami semua duduk lesehan di saung itu . Aku sendiri duduk tepat di samping Arnold yang kulihat sedari tadi masih sibuk dengan ponselnya.

Aku berkenalan dengan orang-orang yang ada disana, ada ayah dari Arnold namanya Daddy Prayoga, ada beberapa tante, om dan sepupu Arnold. Aku telah mengenal salah satu sepupu Arnold , namanya Thomas. Tapi selama ini yang ku tau Thomas adalah asisten dan juga sahabat Arnold.

Kami semua mengobrol banyak hal, sesekali mereka juga menggodaku dengan Arnold. Mereka semua sangat ramah dan hangat. Aku jadi melupakan rasa insecure ku sebelum tadi bertemu mereka.

Setelah cukup lama mengobrol di saung, kami semua beranjak masuk kedalam villa menuju meja makan untuk makan siang.

Setelah selesai makan siang, aku diminta untuk istirahat sebentar disalah satu kamar di villa itu.

Karena memang lelah, akupun merebahkan badanku di ranjang. Belum sempat aku menutup mataku, kudengar suara pintu di ketuk.

Aku segera bangkit ingin membukanya namun sebelum aku berhasil, Arnold sudah berjalan masuk ke kamar.

Aku segera bangun memposisikan diriku untuk duduk di ranjang.

Ku pikir Arnold akan duduk di sofa yang ada di kamar itu, namun Arnold malah memilih duduk di tepi tempat tidur sehingga posisinya kini berhadapan denganku.

Merasa jarak kami terlalu dekat aku tiba tiba saja menjadi gugup, " a..aa.. ada apa?" Tanyaku.

" Kamu capek yah ? " Arnold malah bertanya balik.

" Iya, lumayan sih. Tapi aku senang keluarga mu semua sangat baik dan hangat padaku " jawabku.

" Istirahat lah kalau begitu. Malam nanti akan ada pesta barbeque di taman belakang villa untuk makan malam. Kamu jangan lupa siap-siap yah " perintahnya.

Kemudian Ia berdiri karena ingin keluar dari kamar. Namun sebelum berbalik pergi Ia mengusap kepalaku lembut.

Aku yang terkejut atas perlakuannya hanya bisa terdiam dan tersadar saat mendengar suara pintu ditutup tanda Arnold telah keluar dari kamar.

Aku merebahkan kembali tubuhku dengan perasaan jantungku seperti sedang melompat-lompat.

" Ada apa denganku... apa hanya karena tadi Arnold membelai rambutku aku jadi kena penyakit jantung ? " gumamku lirih.

Malampun tiba, kami semua berkumpul di halaman bagian belakang rumah untuk pesta barbeque.

Suasana sangat hangat karena keramahan dan keakraban keluarga Arnold terhadapku.

Sangat berbanding dengan cuaca puncak yg makin dingin di malam hari.

Kami saling mengobrol, bercanda, dan tetap seperti pagi tadi mereka terus saja menggodaku dengan Arnold.

Selesai makan malam, Arnold mengajakku berjalan-jalan disekitar villa. Arnold mengajakku ke sisi samping villa yang ternyata adalah taman bunga. Walaupun malam hari , taman tersebut makin indah karena terkena sorotan dari cahaya lampu yang memang sengaja di nyalakan untuk memperindah taman tersebut.

Kami duduk bersisian di bangku yang terbuat dari batang pohon, tak ada yang membuka percakapan, suasana hening sampai Arnold melepaskan jaket rajut yang di kenakannya dan memakaikannya padaku.

" Pakailah, disini sangat dingin. Aku gak mau dimarahin pasien pasien mu karena membuat dokter kesayangan mereka sakit " ucapnya.

Aku berterimakasih sambil terkekeh mendengar alasannya.

Kami mengobrol banyak hal. Arnold juga menceritakan kenangan yang Ia miliki di villa ini.

Sampai tanpa ku sadari ternyata Arnold sudah merangkulkan satu tangannya di pundakku dan kepalaku sudah bersandar di bahunya.

Menyadari hal itu kami berdua kembali terdiam namun sepertinya baik Aku atapun Arnold tidak ada yang berniat merubah posisi.

Suasana seketika hening hanya suara jangkrik yang terdengar. Entah kami berdua sedang sibuk berpikir atas apa yang terjadi, atau kami berdua sedang menikmati keadaan ini. Yang pasti hal itu berhasil mengalahkan dinginnya cuaca malam itu, aku merasa hangat, merasa hangat saat berada disisinya.

" hhmm .... sangat nyaman ", itulah ucapan Arnold yang masih bisa terdengar olehku, walaupun Ia berbicara dengan suara seperti sedang berbisik.

.to be continue

Terpopuler

Comments

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

Arnold gercep banget sih🤣🤣🤣

2022-07-20

0

🐧ig.@ρтуᴄᴀʟᴀᴍ🔥✔️

🐧ig.@ρтуᴄᴀʟᴀᴍ🔥✔️

sukses terus thor, baru baca dari awal, maaf ya🙏🏼.

2022-07-20

0

𝐌𝐫.𝐊𝐞𝐧𝐭 🥃

𝐌𝐫.𝐊𝐞𝐧𝐭 🥃

Udah dapat restu dari kedua belah pihak, tinggal nunggu naik ke jenjang selanjutnya 😁

2022-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 . Sebuah Keputusan
3 Bab. 2. Thank You , London
4 Bab 3. Flashback Chapt. 1
5 Bab. 4 Flashback Chapt.2
6 Bab 5. Flashback Chapt 3
7 Bab. 6. Flashback Chapt. 4
8 Bab 7. Flashback Chapt. 5
9 Bab. 8 Flashback Chapt 6
10 Bab. 9. Flashback Chapt 7
11 Bab. 10 Flashback Chapt 8
12 Bab 12. Flashback Chapt 10
13 Bab 11. Flashback Chapt 9
14 Bab 13. Flashback Chapt 11
15 Bab. 14. Flashback Chapt. 12
16 Bab 15. Flashback Chapt 13
17 Bab 16. Flashback Chapt 14
18 Bab 17. Flashback Chapt 15
19 Bab 18. Flashback Chapt.16
20 Bab 19. Flashback Chapt 17
21 Bab 20. Flashback 18
22 Bab 21. Flashback Chapt 19
23 Bab 22. Home Sweet Home
24 Bab 23. Penyesalan Willi
25 Bab 24. Serahkan Pada Takdir
26 Bab 25. Back To Routinity
27 Bab 26. Takdir memilih untuk bertemu
28 Bab 27. Menjaga pertahanan
29 Bab 28 . Kali ini biar aku menunggumu
30 Bab 29. Arnold & Angel
31 Bab 30. Sekertaris atau Kekasih
32 Bab 31. Happy Anniversary Max & Chelsea
33 Bab 32. Memulai dari awal
34 Bab 33. Kencan pertama
35 Bab 34. Mulailah dari keluargaku
36 Bab 35. Bayangan Masa Lalu
37 Bab 36. Arnold VS Willi
38 Bab 37 . Pagi yang indah
39 Bab 38 . Kencan
40 Bab 39. Apartemen Kenangan
41 Bab 40 . Prepare for the proposal
42 Bab 41. Surprise
43 Bab 42 . Surprise Part 2
44 Bab 43. The Proposal
45 Bab 44. Tunangan yang tidak sah
46 Bab 45 . Duo M ( Mama & Mommy )
47 Bab 46. Lagi - Lagi karena Angel !
48 Bab 47 . Kebohongan Lagi
49 Bab 48. Pertengkaran
50 Bab 49. Menjadi bodoh karena cinta
51 Bab 50. Rasa bersalah VS Rasa kasihan
52 Bab 51. Menyelesaikan, dimulai dari Dasha .
53 Bab 52. Bisakah langsung menikah saja ?!
54 Bab 53 . Terbongkar ( Part 1 )
55 Bab 54. Terbongkar ( part 2 )
56 Bab 55. Keputusan terbaik
57 Bab 56. Terancam batal
58 Bab 57. Bimbang
59 Bab 58. Aku akan selalu menemukanmu
60 Bab 59 . Short trip holiday ( Part 1 )
61 Bab 60 . Short Trip Holiday ( Part 2 )
62 Bab 61 . Restu
63 Bab 62. Engagement Day
64 Bab 63 . Asisten baru
65 Pengumuman
66 Bab 64 . Another surprise
67 Bab 65. Reva
68 Bab 66. Ada apa dengan Thomas ?
69 Bab 67 . Pertengkaran ( lagi )
70 Bab 68 . Mengungkap kebenaran
71 Bab 69 . Siapa dalangnya ?!
72 Bab 70 . Bertemu sahabat
73 Bab 71 . Menjemputmu pulang
74 Bab 72 . ( Bukan ) Honey Moon
75 Bab 73 . ( Bukan ) Honey Moon - Part 2
76 Bab 74 . Pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan
77 Bab 75 . Hukuman manis
78 Bab 76 . Gara-gara mie instan
79 Bab 77 . Pria penuh kejutan
80 Bab 78 . Happy Wedding Bang Devan
81 Bab 79. Nancy dan Damien
82 Bab 80 . Kesempatan itu datang
83 Bab 81. Mungkinkah ?!
84 Bab 82. Ujian sebelum pernikahan
85 Bab 83 . Kemenangan yang cantik
86 Bab 84 . Kecurigaan Arnold
87 Bab 85. Dinner terakhir
88 Bab 86. RINDU
89 Bab 87. Tragedi
90 Bab 88 . Ikhlas
91 Bab 89 . Kejutan yang menyakitkan
92 Bab 90 . Yang tak pernah berubah, Cintaku .
93 Bab 91. Miracle
94 Bab 92. Rasa bersalah
95 Bab 93 . Kemana Reva ? !
96 Bab 94 . Willi dan Ranti
97 Bab 95. Kembali ke rutinitas
98 Bab 96. Yayasan Kasih
99 Bab 97 . Terjadilah maka terjadilah
100 Bab 98 . Pingitan
101 Bab 99 . Karena kamu jodohku
102 Ext part 1 . Nikmatnya yang halal
103 Ext part 2 . Bulan madu ( part 1 )
104 Ext Part 3 . Bulan madu ( Part 2 )
105 Ext Part 4. Bulan Madu ( Part 3 )
106 Ext Part 5 . Amanat
107 Pengumuman
108 Ext Part 6 . Dua hal yang membahagiakan
109 Ext Part 7. Friend with benefit
110 Ext Part 8 . Welcome baby H. ( END )
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 . Sebuah Keputusan
3
Bab. 2. Thank You , London
4
Bab 3. Flashback Chapt. 1
5
Bab. 4 Flashback Chapt.2
6
Bab 5. Flashback Chapt 3
7
Bab. 6. Flashback Chapt. 4
8
Bab 7. Flashback Chapt. 5
9
Bab. 8 Flashback Chapt 6
10
Bab. 9. Flashback Chapt 7
11
Bab. 10 Flashback Chapt 8
12
Bab 12. Flashback Chapt 10
13
Bab 11. Flashback Chapt 9
14
Bab 13. Flashback Chapt 11
15
Bab. 14. Flashback Chapt. 12
16
Bab 15. Flashback Chapt 13
17
Bab 16. Flashback Chapt 14
18
Bab 17. Flashback Chapt 15
19
Bab 18. Flashback Chapt.16
20
Bab 19. Flashback Chapt 17
21
Bab 20. Flashback 18
22
Bab 21. Flashback Chapt 19
23
Bab 22. Home Sweet Home
24
Bab 23. Penyesalan Willi
25
Bab 24. Serahkan Pada Takdir
26
Bab 25. Back To Routinity
27
Bab 26. Takdir memilih untuk bertemu
28
Bab 27. Menjaga pertahanan
29
Bab 28 . Kali ini biar aku menunggumu
30
Bab 29. Arnold & Angel
31
Bab 30. Sekertaris atau Kekasih
32
Bab 31. Happy Anniversary Max & Chelsea
33
Bab 32. Memulai dari awal
34
Bab 33. Kencan pertama
35
Bab 34. Mulailah dari keluargaku
36
Bab 35. Bayangan Masa Lalu
37
Bab 36. Arnold VS Willi
38
Bab 37 . Pagi yang indah
39
Bab 38 . Kencan
40
Bab 39. Apartemen Kenangan
41
Bab 40 . Prepare for the proposal
42
Bab 41. Surprise
43
Bab 42 . Surprise Part 2
44
Bab 43. The Proposal
45
Bab 44. Tunangan yang tidak sah
46
Bab 45 . Duo M ( Mama & Mommy )
47
Bab 46. Lagi - Lagi karena Angel !
48
Bab 47 . Kebohongan Lagi
49
Bab 48. Pertengkaran
50
Bab 49. Menjadi bodoh karena cinta
51
Bab 50. Rasa bersalah VS Rasa kasihan
52
Bab 51. Menyelesaikan, dimulai dari Dasha .
53
Bab 52. Bisakah langsung menikah saja ?!
54
Bab 53 . Terbongkar ( Part 1 )
55
Bab 54. Terbongkar ( part 2 )
56
Bab 55. Keputusan terbaik
57
Bab 56. Terancam batal
58
Bab 57. Bimbang
59
Bab 58. Aku akan selalu menemukanmu
60
Bab 59 . Short trip holiday ( Part 1 )
61
Bab 60 . Short Trip Holiday ( Part 2 )
62
Bab 61 . Restu
63
Bab 62. Engagement Day
64
Bab 63 . Asisten baru
65
Pengumuman
66
Bab 64 . Another surprise
67
Bab 65. Reva
68
Bab 66. Ada apa dengan Thomas ?
69
Bab 67 . Pertengkaran ( lagi )
70
Bab 68 . Mengungkap kebenaran
71
Bab 69 . Siapa dalangnya ?!
72
Bab 70 . Bertemu sahabat
73
Bab 71 . Menjemputmu pulang
74
Bab 72 . ( Bukan ) Honey Moon
75
Bab 73 . ( Bukan ) Honey Moon - Part 2
76
Bab 74 . Pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan
77
Bab 75 . Hukuman manis
78
Bab 76 . Gara-gara mie instan
79
Bab 77 . Pria penuh kejutan
80
Bab 78 . Happy Wedding Bang Devan
81
Bab 79. Nancy dan Damien
82
Bab 80 . Kesempatan itu datang
83
Bab 81. Mungkinkah ?!
84
Bab 82. Ujian sebelum pernikahan
85
Bab 83 . Kemenangan yang cantik
86
Bab 84 . Kecurigaan Arnold
87
Bab 85. Dinner terakhir
88
Bab 86. RINDU
89
Bab 87. Tragedi
90
Bab 88 . Ikhlas
91
Bab 89 . Kejutan yang menyakitkan
92
Bab 90 . Yang tak pernah berubah, Cintaku .
93
Bab 91. Miracle
94
Bab 92. Rasa bersalah
95
Bab 93 . Kemana Reva ? !
96
Bab 94 . Willi dan Ranti
97
Bab 95. Kembali ke rutinitas
98
Bab 96. Yayasan Kasih
99
Bab 97 . Terjadilah maka terjadilah
100
Bab 98 . Pingitan
101
Bab 99 . Karena kamu jodohku
102
Ext part 1 . Nikmatnya yang halal
103
Ext part 2 . Bulan madu ( part 1 )
104
Ext Part 3 . Bulan madu ( Part 2 )
105
Ext Part 4. Bulan Madu ( Part 3 )
106
Ext Part 5 . Amanat
107
Pengumuman
108
Ext Part 6 . Dua hal yang membahagiakan
109
Ext Part 7. Friend with benefit
110
Ext Part 8 . Welcome baby H. ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!