" Entah apakah keputusanku untuk kembali ini adalah yang terbaik bagiku " , seorang gadis berparas cantik sedang bermonolog kepada dirinya sendiri sambil menghela napas panjang.
Ya, dia adalah Devi seorang dokter bedah
, berusia 29 tahun di salah satu Rumah Sakit di kota London. Devi terkenal sebagai salah satu dokter bedah terbaik di rumah sakit tersebut. Sikapnya yang ramah juga ceria membuatnya banyak disukai oleh dokter lain, perawat , dan juga pasien. Kecuali Nancy yang merupakan sahabatnya, tidak banyak yang mengetahui dibalik senyumnya selama ini, Ia menyimpan luka dihatinya. Luka itu pula yang membuatnya bertahan ditempat yang sangat jauh dari rumahnya. Luka itu yang selama ini membuatnya betah dengan kesendirian.
Saat ini Devi sedang duduk sendiri di kursi kayu yang berada di roof top rumah sakit tempat Ia bekerja. Sudah terhitung 5 tahun Devi berada di London meninggalkan negara tempat Ia lahir dan dibesarkan, Indonesia.
5 tahun lalu Devi mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di London untuk menyelesaikan pendidikan kedokterannya.
Karena merupakan salah satu mahasiswi yang berprestasi maka sembari Ia menyelesaikan pendidikannya, Ia juga di terima bekerja sebagai dokter bedah di Rumah Sakit yang di dirikan oleh universitas tersebut .
Setelah banyak berpikir, akhirnya Devi memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah terlebih dahulu menerima tawaran pekerjaan sebagai dokter bedah di salah satu Rumah Sakit swasta di Indonesia.
Dan sesuai rencana Ia, akan kembali ke Indonesia satu bulan lagi karena masih ada beberapa operasi yang telah Ia jadwalkan dan beruntungnya rumah sakit di Indonesia setuju untuk menunggu Devi menyelesaikan semua jadwal operasinya.
Gadis itu terlihat banyak pikiran, Ia merasa sedih karena harus meninggalkan teman-teman yang 5 tahun ini sudah menemaninya. Namun jauh di dalam hatinya, sebenarnya Ia hanya hawatir apakah Ia sudah siap pulang kembali ke Indonesia?
Tempat dimana Ia pernah mendapat luka
Tempat ternyaman yang rela Ia tinggalkan untuk menghilangkan luka hati nya
D0an juga tempat yang memungkinkan untuk Ia bertemu lagi dengan seseorang yang 5 tahun ini Ia coba lupakan.
" Huuufffttt..... biar bagaimana di sanalah rumahku, "
" Bukannya aku sudah melupakannya, "
" Bukannya 5 tahun ini aku baik-baik saja tanpanya, "
" Bukannya rasa itu sudah lama menghilang, "
" Bukannya tujuanku disini telah ku capai, "
Kembali Devi bermonolog untuk lebih meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusannya telah tepat.
" Aku rindu mama dan papa, "
" Aku rindu Kak Devan, "
Devi lanjut meyakinkan dirinya bahwa keputusannya sudah benar.
" Tapi bagaimana jika aku bertemu dengannya kembali? " tanyanya pada diri sendiri.
" Sepertinya itu gak mungkin, lagian belum tentu juga dia masih di Jakarta. "
" Belum bisa di pastikan juga jika kami bertemu apa dia masih mau menyapaku. Bukankah dia sudah bahagia dengan wanita pilihannya? " seketika Devi kembali merasa sedih karena pikirannya sendiri.
Setelah perdebatan sengit dalam pikirannya sendiri, kini Devi berdiri duduknya seraya merentangkan kedua tangannya seolah-olah Ia sedang menantang sang angin, Ia pun berteriak
" Home... Wait me. I'll be back soon "
Beberapa pasien dan suster yang juga berada di rooftop berbalik untuk menatapnya bingung. Tak sedikit ada yang tertawa melihat tingkah dokter cantik yang wajah dan body nya masih mirip anak SMA.
Menyadari itu Devi langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan sembari berlari meninggalkan rooftop dengan kepala yg menunduk karena malu.
. to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
🐧ig.@ρтуᴄᴀʟᴀᴍ🔥✔️
tetap semangat untuk melanjutkan masa depan yang sudah menunggu mu di ujung cahaya ke indahan🤭 biarkan masa lalu menjadi sebuah kenangan😁
2022-07-20
0
🎤K_Fris🎧
ayo pulang Devi, kalau pun bertemu itu bertanda kalian berjodoh 🤣
2022-07-20
0
Emak Femes
keren keren
pinter ya berati dia 👍👍
2022-07-20
0