Di aula pertemuan sepuluh pilar langit.
"Bagaimana, apakah Kultus Demonic telah membuat pergerakan?"
"Sesusai mata-mata yang kita kirim, Kultus Demonic sedang membuat gerak-gerik aneh."
"Dengan kematian Yuan Zong enam tahun yang lalu itu membuat pukulan telak bagi mereka. Kita harus memperketat penjagaan."
Dengan kematian Yuan Zong saat enam tahun yang lalu, para sepuluh pilar langit sedikit lega. Tapi disisi lain mereka juga takut akan balas dendam Kultus Demonic.
Di ruang repat Kultus Demonic.
"Lima tahun yang lalu kita kehilangan Yuan Zong, itu kerugian buat kekuatan tempur Kultus Demonic kita."
"Sepuluh Pilar Langit? Omong kosong! mereka hanyalah seorang pengecut yang berkelompok."
Suasana di rapat Kultus Demonic memanas, dan Pemimpin Kultus Demonic turun tangan untuk mengendalikan situasi, "Diam! kita kumpulkan pasukan dari seluruh wilayah, kita akan menyerang Aliansi Sepuluh Pilar Langit dalam 1 tahun kedepan."
"Baik!"
Setelah rapat selesai, para petinggi dari Kultus Demonic bubar, dan seseorang datang menemui pemimpin Kultus Demonic.
Pria itu berlutut satu kaki dan mengangkupkan kedua tangannya, "Pemimpin, Api Ilahi di altar suci bergejolak sebanyak 5 kali."
"Pewaris kekuatan Yuan Zong sudah siap ya tahun ini? Hahaha." Pemimpin kultus tertawa, "Sebentar lagi seluruh dataran Huaxia akan terguncang."
Direstoran, Chen Fan kembali melamun dan diperhatikan ayahnya yang sedang duduk di meja lain.
"Setelah kejadian dia pingsan di hutan, Chen Fan selalu menghabiskan sebagian waktu untuk melamun. Dulu dia adalah bocah yang aktif dan sekarang dia hanya suka di rumah dengan hayalan di pikirannya. Dulu aku sempat memeriksa seluruh bagian tubuhnya, tapi tidak ada luka sama sekali, mungkinkah ini ada kaitannya dengan Yuan Zong?" Chen Wei membatin lalu menghela nafas, dia yakin Chen Fan menjadi idiot karena ada kaitannya dengan Yuan Zong, tapi dia tidak dapat menemukan fakta tersebut.
"Chen Fan, berikan makanan ini ke pak tua kan!"
Agar tidak membiarkan Chen Fan larut dalam hayalannya, Chen Wei selalu memberikan tugas untuk Chen Fan mengantarkan makanan.
"Baik ayah..."
Setelah Chen Fan mengantarkan makanan dia beristirahat di atas pohon dekat hutan, seperti biasanya jika ada waktu untuk bersantai dia pasti akan melamun, "Hehehe."
"Nak... apakah kamu tahu restoran dekat sini?" Tanya seorang pria paruh baya.
"Nak?"
Entah dari mana seorang pria paruh baya datang dengan seorang gadis, pria paruh baya ini terlihat memakai pakaian bagus bewarna putih, dia memiliki rambut, kumis dan jenggot bewarna putih juga, tampilan wajahnya itu santai dan tenang. Setiap orang yang melihatnya pasti akun tahu kalau dia adalah orang bijak.
Sedangkan gadis itu berpakaian warna merah, dan dia terlihat berusia sekitar delapan belas tahun. Dia memiliki fitur wajah yang bisa dianggap cantik. Saat kuncir rambut merahnya menjuntai ke pinggangnya yang ramping, alis matanya yang agak vertikal memberinya semangat heroik yang tidak akan hilang bagi pria mana pun.
"Guru, biarkan aku yang menyadarkannya."
Gadis itu mengambil batu dan seketika langsung melemparkannya ke Chen Fan.
Buk!
Terkena lemparan batu, Chen Fan jatuh ketanah dengan posisi tersungkur, "Aduh!"
"Nak apakah kamu baik-baik saja?" Tanya pria paruh baya yang mencoba membantu bangun Chen Fan.
Berdiri tegak Chen Fan bertanya, "Siapa kamu?"
"Aku hanya orang lewat, apakah kamu tahu restoran dekat sini?" Pria paruh baya itu berbicara dengan sikap ramah.
"Oh... ayahku adalah pemilik penginapan sekaligus restoran, ayo ikuti aku."
Chen Fan memimpin jalan dan kakek paruh baya serta gadis itu mengikuti Chen dari belakang.
"Ayah... ada pembeli."
Tiba direstoran Chen Fan duduk dan kembali melamun.
"Apakah restoranmu mau tutup hari ini?" Tanya pria paruh baya.
"Belum, kami masih buka. Silahkan masuk!"
Setelah pria paruh baya dan gadis itu duduk di meja, Chen Wei melayani dengan ramah, "Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?"
"Guruku ingin dua porsi mie biasa, dan aku ingin sepiring mie biasa dan satu piring pangsit." Jawab gadis itu.
"Baiklah, silahkan tunggu beberapa saat. Saya akan menyiapkan makanan anda." Chen Wei segera bergegas ke dapur untuk menyiapkan makanan yang telah dipesan.
"Guru Si Yua Ji lihatlah laki-laki itu, dia melamun lagi seperti orang idiot." Gadis itu menunjuk ke arah Chen Fan
"Jangan berbicara kasar kepada orang lain Cu Yihua, gurumu ini mengajarimu ajaran Dao agar kamu dapat memiliki sikap sopan santun." Ucap pria paruh baya yang bernama Si Yua Ji.
"Baiklah kalau itu yang ingin guru aku lakukan." Jawab gadis itu yang bernama Cu Yihua.
Sepuluh menit kemudian, Chen Wei membawakan makanan yang telah dipesan, "Silahkan makanan sudah siap!"
"Terimakasih."
Si Yua Ji dan Cu Yihua mulai makan, tapi Si Yua Ji sesekali melirik ke Chen Fan karena merasa ada yang aneh kepadanya.
Setelah menyelesaikan makannya, Si Yua Ji membayar makanan, dan sebelum ia pergi keluar ia menepuk pundak Chen Fan dengan halus, "Nak, maukah kamu keluar sebentar? Akan ku tunjukan sesuatu yang bagus."
"Baiklah." Tanpa pikir panjang Chen Fan menyetujui permintaan Si Yua Ji.
Si Yua Ji membawa Chen Fan ke pinggir penginapan dan setelah itu dia berbicara, "Nak duduklah dengan posisi sikap sempurna."
"Oke." Chen Fan langsung duduk sikap sempurna, dia tidak tahu apa yang ingin pria paruh baya ini lakukan, tapi hatinya mengatakan untuk menuruti apa yang pria paruh baya ini minta.
"Guru apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Cu Yihua.
"Ada yang harus gurumu ini lakukan, tunggu sebentar disini Yihua."
Melihat Chen Fan sudak duduk, Si Yua Ji segera duduk dibelakangnya. Dia meletakkan kedua tangannya ke punggung Chen Fan dan sejumlah qi dialirkan.
"Apa yang terjadi, apa ini didalam tubuhku?" Tanpa sadar Chen Fan masuk ke alam pikirannya
"Huh apa itu?"
Di dalam alam pikiran miliknya, Chen Fan terkejut melihat 2 orang yang seperti dirinya melakukan gerakan seni bela diri, tapi tubuh orang itu terbuat dari api yang membara-bara dan satu orang lagi terbuat dari petir yang menyambar-nyambar.
Saat itu tanpa sadar, Chen Fan mengambil pengajaran dari gerakan seni bela diri mereka. Walaupun sebentar itu terasa lama sekali.
Dan saat ini, saat tubuh Chen Fan bergerak dituntun oleh insting. Dia tidak menyadari perubahan tubuhnya yang karena hal itu. Chen Fan secara otomatis bermetamorfosis, itu adalah hasil dari tekad Chen Fan sendiri.
"Ohok!"
"Cough!"
"Cough!"
Setelah selesai mengalirkan qi ke tubuh Chen fan, Si Yua Ji tiba-tiba muntah darah.
"Argh!"
"Huh!"
"Apa ini? Siapa anak ini sebenarnya?" Si Yua Ji berdiri, dia mengusap bekas darah dibibirnya dengan tangan.
"Guru! Kamu terlalu memaksakan diri." Ucap Cu Yihua yang merasa cemas.
Si Yu Ji tertawa ringan, "Tidak apa-apa Yihua, gurumu ini pria yang kuat." Lalu dia menatap tangannya dan membatin, "Bocah laki-laki ini mempunyai sesuatu yang sangat kuat di dirinya. Bahkan kekuatanku terserap cukup banyak untuk dia agar dapat membangun fondasi kekuatannya sendiri."
"Huuuuh..." Chen Fan menghela nafas panjang.
Setelah kejadian ini Chen Fan paham. Selama ini Chen Fan terus berusaha memahami apa maksud ketertarikannya pada dunia hayalan miliknya, dan faktanya, itu adalah seni bela diri.
Sekarang Chen Fan merasa dirinya telah dapat mengeluarkan energi inti dan kekuatan yang hebat. Dan orang yang telah membantunya adalah orang paruh baya itu.
"Ah dia terlihat baik-baik saja." Cu Yihua cukup terkejut lalu dia membatin, "Sepertinya orang ini telah berubah, seperti menjadi orang yang berbeda."
"Terimaksih telah membantuku." Chen Fan membungkuk serta mengangkupkan kedua tangannya sebagai rasa terimakasih yang mendalam.
"Sama-sama, membantu seseorang yang menarik adalah hal yang kusuka." Si Yua Ji Berbicara ramah, lalu dia membatin,"Ini perubahan total, dia telah menjadi orang yang berbeda. Mungkin kau... bahkan akan melebihi ekspektasiku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Zen
p
2021-07-15
2
Afeef Aqil
up lg
2021-07-04
2
heri surianto
semangat thor
2021-06-21
1