Di pagi hari setelah Chen Fan sadar, dia di tanyai oleh Chen Wei dan Luo Yifei atas kejadian dia bisa ada di hutan... tapi Chen Fan hanya bisa mengatakan seadanya, Chen Wei dan Luo Yifei tidak mau bertanya lebih banyak karena itu akan membebani pikiran Chen Fan.
Saat Chen Wei dan Luo Yifei meninggalkan kamar, sebuah suara terdengar masuk ke telinga Chen Fan.
"Keadilan adalah apa yang semua orang harapkan, sedangkan kejahatan adalah hal yang mereka benci, tapi kejahatan tetap mereka lakukan walaupun itu untuk keadilan. Bagi korban kejahatan yang mereka bilang untuk menegakkan keadilan, itu adalah haram. Sebaliknya orang yang melakukan kejahatan untuk keadilan itu adalah pahala, pikiran manusia itu misterius seperti samudra, semakin kamu memasukinya semakin banyak hal-hal yang tak terduga terjadi."
Suara itu hanya bisa didengar oleh Chen Fan, suara itu dari Raja Singa Iblis Merah Surgawi, Yuan Zong.
Bagaimanapun Chen Fan tidak paham dengan apa yang dikatakan Yuan Zong ataupun maksud dari sebuah keadilan.
Perkataan dari Yuan Zong membawa kehidupan di pemandangan didalam kepala Chen Fan, dan dia mulai memasuki gerakan indah dalam pikiran.
Ada dua jenis seni bela diri yang bisa di peroleh dari pikiran kepalanya.
Api Ilahi, dan Petir Surga Dan Bumi. Kedua seni bela diri ini mengajak Chen Fan ke dunia pikiran mereka.
Setelah kejadian itu, Chen Fan banyak menghabiskan waktunya untuk melamun.
Anak kedua dan ketiga yaitu Chen Mei Yin dan Chen Mingmei tumbuh menjadi dua gadis cantik, mereka berdua sangat berbeda dengan Chen Fan, keduanya tidak mempunyai kemiripan sedikitpun dari kedua orang tuanya.
Walaupun mereka berdua adalah seorang gadis, mereka dapat dengan mudah mengalahkan anak laki-laki yang lebih tua 2-3 tahun darinya sampai menangis. Tapi mereka berdua tidak lebih pintar dari Chen Fan.
Karena kehebatan pertarungan Chen Mei Yin dan Chen Mingmei sampai ke kota, mereka berdua menarik perhatian Sekte Beiyang. Sekte Beiyang pun akhirnya mengirimkan perwakilan untuk dikirim ke penginapan Chen Wei.
Selang beberapa hari kemudian seorang tetua wanita dari Sekte Beiyang datang dan mencoba untuk merekrut Chen Mei Yin dan Chen Mingmei, "Kedua gadis ini mempunyai tubuh yang bagus! Jika mereka berdua mendapat pelatihan dari Sekte Beiyang kami, mereka berdua akan menjadi orang yang hebat."
"Kerja bagus kedua putriku, Sekte Beiyang adalah sekte yang baik dan kuat. Jika kalian berdua bergabung menjadi bagian Sekte Beiyang tidak akan ada orang yang berani mengganggu kalian berdua. Jadi Sekte Beiyang apakah mau mengajari dua putriku?"
Sekte Beiyang adalah salah satu sekte terkemuka di Huaxia, sekte ini kuat sekaligus mengajarkan ajaran yang baik. Tentu saja Chen Wei akan senang jika dua putrinya dapat bergabung dengan Sekte Beiyang.
"Iya... aku akan mengambil kedua putrimu untuk diajari seni bela diri di sekte Beiyang."
Pada malam hari, Chen Mei Yin dan Chen Mingmei siap untuk pergi ke Sekte Beiyang. "Aku akan kembali ayah, ibu."
"Ya... jaga diri kalian berdua baik baik."
Chen Wei dan Luo Yifei mengucapkan perpisahan kepada dua putrinya, sedangkan Chen Fan dari jendela kamarnya di lantai dua memandangi kedua adiknya yang berumur sepuluh tahun berjalan pergi meninggalkan desa.
Hari ini adalah hari dimana Sekte Beiyang akan merubah takdir dua orang gadis.
Enam tahun berlalu, Chen Fan menghabiskan harinya untuk melamun masuk kedalam pikirannya. Di saat berusia 18 tahun dia tumbuh sebagai laki laki yang tangguh.
"Chen Fan! Dasar anak nakal!
Direstoran penginapan Chen Wei memukul Chen Fan dengan kayu dari belakang.
"Berapa kali aku harus memukulmu agar indramu berfungsi kembali? Dasar bandel!" Chen Wei memarahi Chen Fan yang selalu melamun.
"Aaaah! Ayah itu sakit! Berhentilah!" Memegangi kepalanya Chen Fan berteriak kesakitan.
"Sialan kau! Berani sekali kamu membentak ayahmu!"
Adu mulut terjadi dan orang-orang di restoran yang melihat hal tersebut tertawa.
"Ayah dibelakangmu ada monyet." Chen Fan menujuk ke belakang Chen Wei.
"Mana? Ha! kamu menipuku! Mau lari kemana kau!"
Chen Wei yang sempat menengok kebelakang terus menyadari Chen Fan telah menipunya, ia sekali lagi ingin memukul Chen Fan dengan kayu. Tapi sebelum itu Chen Fan sudah melarikan diri keluar dari penginapan.
"Haha apa anakmu cari masalah lagi?"
"Jangan terlalu mengekang dia!"
Orang-orang sekali lagi tertawa karena pertengkaran ayah dan anak ini selalu terjadi setiap hari.
"Kalian semua bisa berbicara seperti ini karena kalian tidak tahu apa-apa!"
Chen Wei selalu memarahi Chen Fan karena Chen Fan selalu melamun dengan berekpresi wajah konyol.
"Ah!"
"Padahal aku hanya sedikit melamun saja!"
Meskipun pikiran hayalan Chen Fan membuat tubuhnya menjadi kuat. Tapi pikiran Chen Fan merupakan kebalikan dari tubuhnya, dengan hal ini dia menjadi orang bodoh di desa.
Chen Fan terus berlari tanpa arah dan tanpa mengamati kedepan dia mau menabrak tiga pejalan kaki yang lewat, tapi salah satu pejalan kaki maju kedepan dan langsung memukul Chen Fan tepat dimukanya, "Siapa orang gila ini?"
"Ugh" Chen Fan jatuh ketanah dan pikirannya kembali sadar.
"Dasar dungu!"
"Tuan kami hampir terluka karena kamu!"
"Bangun kau sialan!"
Kedua pria itu marah, tapi Chen Fan tidak memperhatikan mereka berdua tapi memperhatikan wanita yang ada dibelakang kedua pria itu.
"Chen Fan apa kamu dungu?! Sepertinya kita harus memberimu pelajaran!"
Saat pria itu mau memukul, wanita dibelakang menghentikan tindakannya, "Biarkan saja, bukan hal benar jika kalian melawan orang yang lemah."
Setelah itu Chen Fan berdiri dan berlari dengan panik.
Sesaat kemudian tiga pejalan kaki yang lain datang menemui tiga pejalan kaki yang sebelumnya.
"Halo Li Yi, lama tidak bertemu."
"Ouh Jian Yan."
Nama laki-laki yang menyapa itu adalah Jian Yan, sedangkan wanita sebelumnya adalah Li Yi.
Jian Yan adalah pemuda berumur 18 tahun, dia memiliki penampilan yang rapi dan bersih, dan dia juga menjadi pemuda paling berprestasi di desa, dia merupakan murid dari Sekte Ouyang yang sebanding dengan sekte Beiyang.
Sedangkan Li Yi merupakan anak ketua Grup pedagang yang bernama grup pedagang Elang Putih. Li Yi memiliki penampilan yang elok dan cantik, dengan tatapannya saja dapat membuat orang terpaku dan terpesona.
"Omong-omong sebuah pertandingan besar akan digelar di kota Fuzhou dalam sepuluh hari kedepan, dan kebanyakan para pendekar juga banyak yang ikut. Bagaimana tentang itu, Li Yi?" Ucap Jian Yan.
"Apa maksudmu?" Tanya Li Yi.
Lalu Jian Yan menjelaskan, "Liu Kang seorang pendekar petarung terbaik di Fujian dan Huan Bi pendekar pendatang baru yang sedang naik daun akan ada di sana. Terlebih banyak master yang telah lama bersembunyi dalam bayangan akan ikut serta juga. Apakah kau tidak berpikir satu dari mereka akan mendapatkan lawan yang pantas?"
"Aku hanya akan melakukan apapun yang aku inginkan, kau jangan menggangu urusanku."
Memberikan jawaban yang dingin kepada Jian Yan, Li Yi melanjutkan perjalanannya, "Ayo pergi."
"Cih wanita sombong!" Jian Yan membatin dan menahan amarahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Baginda khaja 🤣🤣
3 like harian sudah mampir, salam dari misteri pil dewa
2021-06-28
1
heri surianto
keren
2021-06-21
1
Zetton
joss
2021-06-09
3