Bab 5

"tidak baby disini saja aku akan langsung bicara...mulai sekarang kamu adalahkekasihku, gadisku milik ku seorang jadi menurutlah dan jadi anak baik mengerti"ucapku pada ke intinya karna aku tak suka ber basa basi di terlihat bingung dengan ucapanku yang mendadak

"tapi aku nggak boleh pacaran sama bunda disuruh belajar biar nanti bisa banggain bunda"ucap Ara dengan mengerjapkan matanya sungguh aku tidak tahan entuk tidak menciup bibir pink itu

CUP

Aku mencium tepat dibibirnya hanya ciuman saja membuatnya menahan nafas

"Bernafaslah baby tidak perlu seperti itu"perlahan tanganya terangkat menyentuh bibirnya

"apa yang kakak lakukan barusan"dia berlanya dengan wajah polisnya aku tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan yang atau aku akan menerkamnya sekarang juga

"Sekarang kamu kekelas saja dulu nanti akan ku jemput aku tidak menerima penolakan jadi jangan membantah baby"ucapku sedikit dingin agar dia segera menurut

"i iya"jawab Ara takut

\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_

Uzail POV end

Setelah kepergian Ara,Uzail mengambil ponsel dan menelfon Iqbal(Dokter pribadi dan orang kepercayaan Uzail)

"halo zel ada ap tumben lo nelpon.

gue"ucap dari sebrang

"Bal nanti siang datang kerumah"

"kenapa lo sakit apa tante Aini-"tanya

Dokter Iqbal yang dipotong oleh Uzail

"nanti tau sendiri"

Tut...tut...tut....

"huh sialan emang tu anak gue belum selesai ngomong juga,sabar sabar punya bos kutub"ucap dokter Iqbal sambil mengelus dadanya

Di waktu yang sama namun tempat berbeda

Dikelas Ara

"maaf bu Ara telambat"ucap Ara menunduk karna takut dimarahi oleh guru kiler yang tengah mengajar dikelasnya

"eh Ara tidak apa nak ayo masuk dan duduk lah jangan berdiri disitu nanti kau kecapekan"

Ara hanya menurut karna diapikir dari pada dia dihukum lebih baik patuh saja meski dia sendiri bingung kenapa gurunya itu sangat berbeda dari biasanya tapi Ara tetao berfikir positif

"Ara lo nggak papa kan,lo enggak di apa apain kan tadi sama pak Uzail,ngapain dia tadi bawa lo,dibawa kemana,ngapain aja"deretan pertanyaan yang Bina ucapkan membuat Ara pusing

"Bina kenala sih pusing nih kepala Ara nanyanya satu satu yang pasti Ara baik baik aja Ara juga bingung tadi dia bilang Ara miliknya dan Ara....

apa ya tadi udah lupa pokoknya nanti Ara dijemput pulangnya nggk bisa nolak"

"yaampun Ara kamu yang sabar ya aku nggak bisa bantu kamu atau keluargaku akan hancur"ucap Bina sendu

"Apa sih Bina Ara nggk ngerti"

"Kalau pria dari keluarga Anggara sudah memilih maka tidak akan ada yang bisa lepas dan itu sudah pasti entah mengapa, mereka mempunyai prinsip yang hanya di ketahui keluarga Anggara siapapun tidak mengetahuinya"

Ara mulai mencerna apa yang dikatakan sahabatnya itu dia tidak ingin dimiliki siapapun

''aku milik bunda tidak mau sama kakak tadi gimana ya"ucap ara setengah berbisik

"Bina nanti pulang sekolah bantu Ara sembunyi ya agar tidak diajak pergi"ucap ara sembari memohon

"Tapi itu sulit gue takut entar kalok kita tertangkap gimana lo nggak liat ada banyak bodyguard yang ada di depan"ucap Bina sambil melirik ke arah pintu

Dan benar saja disana sudah ada empat laki laki berbadan besar dan memakai baju serba hitam yang mengerikan dimata Ara

"Bina Ara takut"adu Ara pada sahabatnya

"sudah tenang dulu jangan difikirkan nanti kita pikirkan agar kamu bisa pergi tanpa ketahuan"meski berkata demikian Bina juga merasa takut namun demi sahabatnya dia harus berani

.

.

.

.

.

Setelah melihat proyek pembangunan Gedung multiguna dan memanggil Rio untuk datang Uzail dan Rio menaiki mobil menuju kediaman Anggara untuk mempersiapkan sesuatu yang ditunggu tunggu oleh Uzail

\*Kediaman Anggara\*

"Pak Ashar"panggil Uzail setelah memasuki ruang keluarga dan mendudukkan tubuhnya di sofa sementara Rio berdiri disamping tuanya

"Iya tuan muda ada yang bisa saya bantu"

"Ya,siapkan ruang putih dan perlengkapan yang diperlukan untuk gadisku nanti aku sudah memanggil Iqbal mungkin sebentar lagi datang"ucap Uzail pada pak Ashar

Pak Ashar adalah kepala pelayan yang mengurus semua keperluan di mansion utama dan sudah mengelahui luar dalam keluarga Anggara

Di mansion ini terdapat banyak ruang pribadi yang begitu mewah ada lab untuk meracik atau meneliti obat yang akan dibuat,ada bioskop,market,dan sebagainya jangan lupa dengan mansion kecil dibelakang mansion utama tempat maid dan juga penjaga yang begitu banyak nya

Ting...tong...

"Biar saya saja tuan yang membukanya"ucao pak Ashar yang dibalas deheman

Cklek

Pintu terbuka dan disana ada dokter Iqbal dan Alvian

"pak Ashar kenapa dokter Iqbal kemari aku tanya padanya dia juga tidak tahu"tanya Ian setelah dokter Iqbal masuk menemui Uzail

"Anda bisa menanyakanya pada tuan muda Zail tuan saya permisi untuk meyiapkan keperluan ruang putih"ucap pak Ashar sambik berlalu pergi

'ruang putih atau jangan jangan hari ini kak Zail akan menandai kakak ipar wah dia memang bergerak celat aku juga harus segera mengenalkan gadisku pada ayah dan yang lain agar bica cepat menandainya'gumam Alvian sambil tersenyum smirk

Gimana nasib Ara setelah ini dan apa yang terjadi di ruang putih,mungkin akan ada adegan kekerasan setelah ini semoga pembaca suka dan enggak bosen sama cerita Author

makasih buat yang udah baca jangan lupa jempol nya dan komen supaya makin semangat berkaryanya

Terpopuler

Comments

Isnanto Fajar Nugroho

Isnanto Fajar Nugroho

👍

2021-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!