Bab 3

Masih diwaktu yang sama

Drttt...drttt...drttt

"Maaf tuan ada telfon dari nona muda"ucap Rio setelah melihat panggilan masuk dari nana mudanya

"Berikan padaku"jawabnya

"KAKAK"sapa sang adik sambil bertriak

Uzail menjauhkan ponsel itu dari telinganya setelah dirasa aman dia kembali menempelkan ke telinganya

"Apa yang kau lakukan jangan berteriak

seperti itu tenggorokan mu bisa sakit

kau ingin bicara apa jika tidak penting

maka kututup telfonya"cerocos Uzail

Kepada sang adik

Dia memang dingin namun jika sudah menyangkut orang yang disayangi dia bisa berubah 180derajat

"kakak izinkan aku ikut perkemahan

yang diadakan sekolah satu bulan lagi

ya aku mohon aku kan sudah SMA aku

pengen kayak temen temen aku kak"

Rengek nya pada sang kakak

Gadis yang sedang merengek itu adalah anak bungsu dari keluarga Anggara yang bernama Dinda anggara gadis yang baik ceria meskipun dari keluarga yang amat terpandang dia tidak sombong jadi banyak yang ingin menjadi teman nya

Namun dia selalu dibatasi oleh kakak nya karna kakak nya tidak ingin dia dimanfaatkan ataupun mendapatkan teman yang salah

"tidak itu telalu berbahaya"jawabnya

Singkat

"tpi kakak aku mohon aku ingin ikut"

Rengek Dinda lagi namun tak

Ditanggapi apapun olh kakaknya

"huh kakak menyebalkan"tut...tut

Telfon dimatikan sepihak olh Uzail,dia tidak memperdulikan adik nya yang sedang kesal di sana

*Keesokan harinya di kediaman Anggara*

Dimeja makan sudah ada tuan besar Anggara dan nyonya Aini yang sedang menunggu ketiga anaknya untuk turun

Meski sudah tidak muda lagi namun tuan besar masih terlihat tampan sifatnya yang dingin dan sangat mendominasi membuatnya banyak ditakuti rekan bisnisnya

Istrinya juga tak kalah cantik dia begitu anggun dan penyang kepada kedua putra dan seorang putrinya

Seorang anak lelaki menuruni tangga dengan senyum yang khas dia putra kedua keluarga anggara

"pagi pa ma,kakak dan adek belum turun?"tanya nya sambil duduk di kursi nya

"pagi ian"jawab papa

"pagi sayang,kakak sama adik mu belum turun mungkin sebentar lagi"jawab mama

Alvian noah anggara pria yang baik diluar dan begitu kejam didalam selalu mendukung dunia gelap kakak nya salah satu orang kelercayaan Uzail

Tak..tak..tak.. Suara dari arah tangga Uzail dan dinda yang turun bersama

"pagi semua"sapa Dinda sambil mengecup singkat pipi semua keluarganya

"pagi sayang ayo duduk dan mulai makan"ucap sang ibu dan di jawab anggukan semua

Mereka semua makan dengan tenang,hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring.

"pa hari ini aku akan berkunjung ke SMA yayasan kita ada urusan jadi papa hendel kantor dulu ya

"hmmm apa kakak sudah menandai seorang gadis"ucap ian santai sambil mengangkat sebelah alisnya

Dia selalu tau dan paling peka jika menyangkut keluarga

Mama POV

"APA"teriak ku dan putriku

"kakak sudah menemukan gadis yang kakak sukai dan satu sekolah dengan ku berarti dia masih sangat muda apa kakak yakin"tanya putriku yang penasaran

Ya aku juga sebenarnya kasihan pada gadis yang sudah di tandai sebagai milik anak ku karna dikeluarga Anggara siapapun yang sudah terikat akan sulit untuk melepaskan bahkan mustahil

Mau tidak mau suka tidak suka bagai manapun caranya Uzail pasti akan melakukan segala cara agar gadisnya menurut

Apakah nasibnya akan sama sepertiku dulu yang kehilangan kebebasan dengan berbagai aturan

Uzail pasti sangat merantainya dengan apapun karna diluar sana pasti banyak yang mengincar dan itu akan sangat berbahaya

Semoga kau sanggup nak jika kau memberontak maka kau akan semakin tersiksa

Mama POV end

Semua sudah berangkat hanya tinggal lah mama dan papa yang ada di meja makan sekarang

Papa yang melihat mama mengerti kalau dia sedang memikirkan nasib gadis malang yang sudah di inginkan putranya namun tuan besar itu nampak biasa saja

"Sudah lah mah tak perlu bersedih lambat laun gadis itu pasti akan menerima takdirnya seperti kau dulu"ucap papa sambil tersenyum kepada istrinya

"tapi pah dia masih sangat muda bahkan masih SMA kalau-"ucap mamah terhenti karna melihat sang suami yang mulai menunjuka kan raut ketidak sukaanya

"sudahlah itu bukan urusan mamah sekarang kembali ke kamar jangan keluar rumah papa akan mengawasi mamah akan ada bodyguard seperti biasa yang akan melaporkan apa saja yang mama lakukan dan makan makanan yang sudah dijadwalkan jangan pedas dan makanan instan...bla...bla...bla"peringatan dari papa yang sudah dihafal mama diluar kepala atau dia akan dihukum

"hufff baiklah"helaan nafas yang terdengar dari mulut mama sambil menunduk

Mama hanya bisa menurut tak ada hak untuk menolak,begitulah pagi hari dirumah utama yang dijalani mama

"love you sayang istirahat lah aku akan ke kantor"ucap papa sambil mencium kening istrila dan pergi menuju mobil nya yang sudah disiapkan

"mari nyonya saatnya minum vitamin"ucap pelayan pribadi nya sambil mengajaknya menuju kamar

'aku tidak sakit tpi selalu disuruh minum itu hah sudahlah mau bagaimana lagi menolak pun akan semakin menjadi'gumam bunda yang terlihan lelah dan hanya bisa pasrah

kalau memulai sesuatu dari nol harus punya tekat dan semangat jangan cepat menyerah atau putus asa karna semua butuh proses

makasih buat yang udah baca 😉

Terpopuler

Comments

Dwi Alviana

Dwi Alviana

kayaknya g bebass kasian

2021-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!