Part 5

Abian Abraham lelaki berusia dua puluh delapan tahun pemilik perusahaan Abraham group itu menyentuh kepalanya yang terasa berdenyut sakit. Beberapa hari ini dia selalu pulang Larut malam dan sedikit minum, saat ini sepertinya dia butuh istirahat dirumah atau dia bisa jatuh sakit.

Abian melihat jam di pergelangan tangannya pukul lima lewat dua puluh tujuh menit, di apartemen seharusnya bik kamila sudah pulang dua puluh tujuh menit yang lalu, jadi kalau dia pulang sekarang seharusnya dia tak akan bertemu Art nya itu.

"Sandi, aku pulang kau handle pekerjaanku ya, tidak tau kenapa kepalaku pusing sekali aku mau istrahat dirumah," Abian memberitahu sekertaris pribadinya melalui sambungan telpon.

Dengan di antar supir Abian pulang ke apartemennya, di depan pintu apartemennya Abian berdiri, jarinya menyentuh tombol, memasukkan kombinasi angka guna membuka pintu apartement.

Andai dia sedang tidang pusing berat dia pasti dapat melihat sepasang sepatu sekolah terparkir rapi di depan pintu. tapi pusing di kepalanya membuat perhatiannya tak sedetail itu.

Dengan langkah lemas Abian langsung masuk kekamarnya, meminum dua butir pil dan tidur.

Satu jam kemudian, Abian terbangun dengan kepala yang tidak lagi terasa sakit. Abian menatap jam di pergelangan tangannya jam enam lewat tiga puluh menit, perutnya terasa keroncongan, sebaiknya dia mandi dulu baru pesan makanan melalui gofood.

Dengan kaos oblong putih dipadu celana pendek salur putih dan hitam Abian terlihat lebih santai, Abian pria dua puluh delapan tahun itu memang tampak lebih muda dari usianya. orang yang tak mengenal Abian akan mengira usianya hanya di angka dua puluh, paling mentok juga dua satu.

Mungkin karena wajahnya yang dominan ke korea membuatnya terlihat lebih muda. dengan bentuk wajah yang nyaris sempurna dan memiliki tubuh proporsional tentu saja Abian termasuk salah satu lelaki yang jadi incaran para wanita.

Tapi sayang dua tahun ini berita miring tengah menerpanya, sebuah majalah gosip sempat merilis tentang masalah pribadinya kususnya soal pasangan, dia di duga menyukai sesama je nis. Walau akhirnya berita itu di hapus dan majalah itu terpaksa membuat klarifikasi dan meminta permohonan maaf tertulis, tapi tetap saja berita itu sudah terlanjur beredar.

Abian tak peduli, dia lebih memilih fokus pada bisnisnya ketimbang gosip, dan yang kelimpungan dengan gosip itu tentu saja tuan Abraham dan nyonya Riana, sudah berulang kali menjodohkan Abian dengan gadis dari keluarga terpandang, tapi sayang entah apa yang terjadi mereka mundur teratur, atau ternyata itu bukanlah sebuah gosip...

Abian duduk bersilang kaki dengan gawai di tangannya, mencari resto yang sesui standart seleranya dan punya jasa antar, untuk mengisi perutnya yang keroncongan.

Saat sedang asik me scroll postingan di gawainya Abian di kejutkan sosok perempuan yang keluar dari kamar tamu apartemennya.

Saking kagetnya Abian melompan menaiki sofa yang tadi dia duduki, pupilnya membesar berusaha memastikan bahwa yang tengah berjalan kearahnya itu memang manusia bukan setan.

Rambut panjang awut awutan, baju putih semua dan berjalan gentayangan apa gak pantas di sebut setan.

"Siapa kau!!" bentak Abian panik. Masih dengan posisi bertenger di sofa dengan kedua kaki naik di atasnya.

Setan yang terlihat ngantuk dan ingin menguap itu ikut kaget bukan kepalang.

"Aapakah Anda tuan Abian?" bukannya menjawab pertanyaan Abian dia malah balik nanya.

Abian tampak berpikir sejenak, beberapa detik kemudian dia sudah turun dari sofa dan tengah menatap wanita yang mirip setan itu dengan wajah garang.

"Ooo jadi kau bukan setan, itu artinya kau manusia yang telah dengan lancang menyusup ke apartemen ku!, benar begitu bukan!" bentak Abian seraya berjalan mendekat.

"Katakan siapa kau!!" Hardik Abian geram.

"Ssaya Rara tuan," sahut Rara dengan tubuh gemetar ketakutan, kali ini habislah dia, bagai mana bisa dia ketiduran di kamar tamu si babang ganteng, eh maaf tuan Abian maksudnya...

Abian tak perduli siapa wanita ini, mau Rara kek mau Rere kek dia tidak kenal nama itu, yang jelas wanita ini harus di laporkan ke pihak berwajib karena berani menyusup di kediamannya.

"Aku akan melaporkan mu, tindakan mu ini melanggar hukum, masuk rumah orang tanpa izin," ancam Abian.

" Tuan salah paham aku anak ibu kamila Art tuan, tuan boleh telpon jasa pennyalur pembantu yang mengutus ibu kesini, kalau tuan tidak percaya," jelas Rara dengan perasaan takut luar biasa.

"Anak bik kamila?"

"Iya tuan," sahut Rara tertunduk dalam, saat menyebut nama ibunya terbayang olehnya nasib pekerjaan ibunya, maaf bu ...

"Lalu apa yang kau lakukan di rumahku?!" tanya Abian terdengar tegas.

"Aku gantiin ibuk tuan, ibuk masuk rumah sakit," sahut Rara. dengan sedikit keberanian dia mengankat wajahnya menatap wajah tuannya yang juga tengah menatapnya dalam.

Abian duduk bersilang kaki manik hitamnya memindai wajah cantik yang tengah tertunduk dalam di hadapanya.

"Jadi sudah tiga hari kamu kerja di sini!"

Rara mengangguk, lidahnya rasanya kelu hanya sekedar untuk berkata iya. Sementara Abian menatap intens sosok Rara, Rambut panjang yang hitam legam menutup sebagian wajahnya Ayunya yang tertunduk dalam. Tubuh moleknya di balut kemeja putih transparan di lapis tank top berwarna hitam menambah kesan seksi pada tubuhnya yang memang sangat seksi.

"Apa bik kamila tidak memberitahumu peraturan di rumah ini," tanya Abian dengan ekpresi dingin.

"Sudah tuan," sahut Rara pelan.

"Lalu, yang kau lakukan tadi apa?" Tanya Abian lagi, kali ini dengan suara yang sedikit meninggi, membuat Rara semakin takut.

"Maaf tuan, harusnya saya sudah pulang, tapi malah ketiduran di kamar tamu," jelas Rara terbata rasa takutnya membuatnya kehilangan keahliannya berbicara.

"Tidur diruang tamu?" kening Abian terlihan mengkerut, berani sekali dia tidur dikamar Abian, walau itu kamar tamu.

"Maaf tuan" ucap Rara lirih, dia sungguh sunghuh minta maaf demi pekerjaan ibunya, kalau ibunya sampai di pecat dia juga yang kena imbasnya.

"Kau pulanglah, aku tidak tau aku masih memakaimu kerja atau tidak, besok jasa penyalur pembantu yang akan menghubungimu," jelas Abian dengan ekspresi dingin.

Rara ingin memberi pembelaan, tapi urung dia lakukan, sikap dingin tuan Abian membuatnya tak punya nyali angkat bicara.

"Baik tuan saya permisi dulu." pamit Rara yang tak di tangapi oleh Abian.

Rara meraih tas punggunya yang tergeletak di sudut sofa, lalu beranjak pergi meninggalkan apartemen tuan Abian.

Kesal, marah, kecewa, itulah yang di rasa Rara saat ini, di dalam lift yang sepi air mata Rara tak terbendung lagi, menetes tanpa kompromi mewakili rasa yang tengah memenuhi hatinya.

"Orang kaya gak punya hati!" seru Rara jengkel bercampur marah.

Bersamaan dengan pintu lift yang terbuka lebar, dengan hati gundah dia keluar dari lift apartemen, sampai-sampai dia tak menyadari saat berpapasan dengan Rendra.

Rendra menghentikan langkahnya menatap punggung gadis yang baru saja mengacuhkannya. Dia berniat menyapa Rara atau sekedar berbasa-basi sebelum mengucap maaf pada Rara. Tapi sikap Rara yang acuh membuat Rendra urung melakukannya.

"Ternyata dia masih marah," gumam Rendra dengan hembusan nafas berat dan hanya menatap bayangan Rara yang sudah melangkakah menjauh.

happy reading.

hay yang udah mampir tolong tingalin jejak ya readers 🥰🥰🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MARAHLH, LO BARU KENAL DGN GK PNY AHKLAK MAIN PELUK2 ANAK GADIS ORG.

2023-02-21

0

Fransiska Siba

Fransiska Siba

hello Rara kenapa kau yg marah, kamu kan sudah tahu aturannya tp kamu melanggar, wajar dong Abian marah kalau seandainya ibu mu tidak kasih tahu atau tidak aturan itu baru kamu marah, ehh malah sebaliknya.
pembantu kok belagu segala

2022-05-23

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

kamuu Ra,, ko k tidurnn udaa aturan yg d ksii ibu,, ada2 aj deh,, kacaau lh

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Patr 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 part 8
9 Part 9
10 patr 10
11 Part 12
12 Part 13
13 part 14
14 Part 15
15 Part 16
16 Part 17
17 Part 18
18 Part 19
19 Part 20
20 Hari pertama jadi istri
21 Rendra jangan buat aku goyah
22 Ara kau luar biasa
23 Menolak demi kamu
24 Kedatangan ibu
25 Tamu Bian
26 Ara terima hukuman mu.
27 Pergi dengan teman
28 Ara aku tidak suka dia
29 Bertunangan dengan Septi
30 Sungguh tak ingin berpisah dengan mu
31 Kerumah ibu
32 Septia meradang
33 Ungkapan penyejuk hati
34 Makan malam
35 Memberi pilihan
36 Ujian akhir
37 Kemana saja
38 Berita viral
39 Ancaman Rendra
40 Nelpon Ibu
41 Ancaman Setia
42 Klarifikasi Abian
43 Kencan Pertama
44 Ketemu Evelin.
45 Gaun Septi yang tertinggal
46 Olah raga
47 Keusilan Bian.
48 Hanya menyintai kamu seorang
49 Undangan Ibu mertua
50 Siapa Ara
51 Tidur di kamar sebelah.
52 Mati Lampu
53 Sikap manis Bian
54 Cemburu dengan ku
55 kiss mark bermasalah
56 Jangan Diam
57 Penjelesan Bian
58 Gadis bodoh
59 Hamil
60 Di culik
61 Hans
62 Penggerebekan
63 jangan cemburu pada bocah
64 Pagi Istimewa
65 Lihat Rumah
66 Es durian
67 Menantu
68 Minta Restu
69 Baiklah Sayang aku beri restu
70 Twins
71 Kekacauan saat makan siang
72 Maaf Sayang
73 Teman kecil Evelin
74 Kamar ganti
75 Lahiran
76 I love you sayang
77 Jamuan Makan malam
78 Kesekolah Dimas dan Dedek
79 Lamaran
80 Pemberitahuan Evelin
81 Pernikahan Evelin
82 Aira
83 Update cerita baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Patr 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
part 8
9
Part 9
10
patr 10
11
Part 12
12
Part 13
13
part 14
14
Part 15
15
Part 16
16
Part 17
17
Part 18
18
Part 19
19
Part 20
20
Hari pertama jadi istri
21
Rendra jangan buat aku goyah
22
Ara kau luar biasa
23
Menolak demi kamu
24
Kedatangan ibu
25
Tamu Bian
26
Ara terima hukuman mu.
27
Pergi dengan teman
28
Ara aku tidak suka dia
29
Bertunangan dengan Septi
30
Sungguh tak ingin berpisah dengan mu
31
Kerumah ibu
32
Septia meradang
33
Ungkapan penyejuk hati
34
Makan malam
35
Memberi pilihan
36
Ujian akhir
37
Kemana saja
38
Berita viral
39
Ancaman Rendra
40
Nelpon Ibu
41
Ancaman Setia
42
Klarifikasi Abian
43
Kencan Pertama
44
Ketemu Evelin.
45
Gaun Septi yang tertinggal
46
Olah raga
47
Keusilan Bian.
48
Hanya menyintai kamu seorang
49
Undangan Ibu mertua
50
Siapa Ara
51
Tidur di kamar sebelah.
52
Mati Lampu
53
Sikap manis Bian
54
Cemburu dengan ku
55
kiss mark bermasalah
56
Jangan Diam
57
Penjelesan Bian
58
Gadis bodoh
59
Hamil
60
Di culik
61
Hans
62
Penggerebekan
63
jangan cemburu pada bocah
64
Pagi Istimewa
65
Lihat Rumah
66
Es durian
67
Menantu
68
Minta Restu
69
Baiklah Sayang aku beri restu
70
Twins
71
Kekacauan saat makan siang
72
Maaf Sayang
73
Teman kecil Evelin
74
Kamar ganti
75
Lahiran
76
I love you sayang
77
Jamuan Makan malam
78
Kesekolah Dimas dan Dedek
79
Lamaran
80
Pemberitahuan Evelin
81
Pernikahan Evelin
82
Aira
83
Update cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!