PERNIKAHAN

Hessel maupun Nana mereka hanyalah seorang anak yang takut akan dosa jika membantah perintah orang tua. Meskipun orang bilang setiap anak berhak memilih untuk menentukan calon pendamping hidupnya, namun itu tidak berlaku untuk Hessel dan Nana. Mereka anak-anak yang patuh dan penurut sehingga mereka pun menyetujui perjodohan itu, alasan Nana ikut menyutujuinya juga karna Nana memikirkan kondisi sang ayah yang kini sedang sakit keras Nana tidak ingin membuat ayahnya kecewa, sedangkan Hessel dia menerima perjodohan hanya karna patuh pada ayahnya dan Hessel memberi persyaratan dia ingin pernikahan mereka dilaksanakan secara tertutup, hanya boleh dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah mempelai dan kepala Rektor beserta wakil Rektor, selain itu Hessel tidak mau ada orang lain yang menghadiri pernikahannya, karna sejujurnya Hessel benar-benar tidak siap untuk menikah apalagi harus menikahi anak didiknya sendiri Hessel merasa itu sangat memalukan tapi Hessel tidak mengatakan itu dihadapan orang tua Nana, dia juga tidak mau melihat ayah Nana sakitnya bertambah parah.

Keputusan Hessel pun disetujui oleh ayah dan ibunya serta kedua orang tua Nana.

Tak berselang lama setelah pak Aryo keluar dari rumah sakit mereka pun langsung mempersiapkan persiapan untuk akad pernikahan yang akan dilaksanakan sore hari sehabis ashar.

Saat ini Nana sedang berada diruang rias pengantin sekarang dia sudah selesai dirias, Nana berusaha menahan air matanya namun ternyata air mata itu jatuh juga membasahi pipinya.

"Nona, kenapa menangis? nanti makeupnya bisa luntur." kata tukang rias.

"Sekarang saya bingung kak, saya harus bahagia atau bersedih?" ucap Nana.

"Semua pengantin selalu merasa bahagia dihari pernikahan mereka, tapi kenapa nona malah bersedih?"

Nana tidak tau perasaannya sekarang, dia harus sedih atau bahagia, disatu sisi Nana bahagia akan menikah dengan laki-laki yang paling dicintainya namun di sisi lain Nana sedih karna pria yang akan menjadi suaminya sedikitpun tidak menaruh rasa cinta untuknya, bagaimana dia bisa menjalani pernikahan tanpa cinta, entahlah Nana pun hanya bisa pasrah.

"Nona, cinta itu bisa datang setelah menikah, nona tidak perlu khawatir lagi pula calon mertua nona itu sangat baik, sudah sekarang nona jangan menangis lagi."

"Iya kak, terima kasih sudah mendengarkan curhatan saya sekarang saya merasa lebih baik."

"Sama-sama nona, sini saya rapikan sedikit makeupnya."

Di Sisi Lain

Penghulu dan para saksi sudah menunggu sedari tadi, Hessel juga sudah siap. Hessel terlihat sangat menawan dengan balutan jas berwarna ocean meskipun wajahnya tampak marah namun dia tetap tampan.

Nana tetap berada dikamar sebelum akadnya dinyatakan sah maka Nana tidak di izinkan untuk keluar karna begitulah peraturan yang berlaku dalam keluarga Hessel.

Nana sangat degdegan ini pengalaman paling menegang seumur hidupnya.

"Apa akadnya bisa segera dimulai?" tanya penghulu.

"Ya silakan pak lebih cepat lebih baik." ujar pak Betran.

"Nak Hessel, kamu sudah siap?"

Hessel hanya mengangguk dengan ragu-ragu.

"Baiklah sekarang kita mulai."

"Bissmillahirohmannirahim, Saya nikahkan saudara Hessel Steven bin Betran Steven dengan saudari Nana Daryanani binti Aryo Gumilang dengan maskawin 20 gram emas, dibayar lunas."

"Saya terima nikahnya Nana Daryanani binti Aryo Gumilang dengan maskawin tersebut dibayar tunai." Ucap Hessel dengan lantang tanpa ada rasa gugup.

"Bagaimana para saksi?"

Kata SAH pun terdengar dari bibir para saksi dan itu membuat Hessel geram mengepal tangannya. Hessel tidak menyangka hidupnya harus berjalan mengikuti keputusan yang sudah dibuat oleh orang tuanya.

Sarah dan Aliya pun menjemput Nana yang sedari tadi menunggu dengan penuh rasa tegang.

"Masya Allah Nana kau sangat cantik sayang." ucap Sarah tersenyum, Nana hanya menunduk malu-malu.

Nana memang sangat cantik ditambah dengan balutan hijab yang menutupi kepalanya dan gaun pengantin yang serasi dengan yang Hessel pakai.

"Ayo Na, kita turun akadnya sudah selesai sekarang waktunya menemui suamimu."

Ibu dan mama sekarang bersama-sama meraih tangannya, menuntunnya secara perlahan menuruni anak tangga.

"Ya Allah aku selalu percaya padamu, terjadinya pernikahan ini semua sudah engkau gariskan di takdirku dan juga pak Hessel, engkau pasti punya rencana yang indah." batin Nana sambil berjalan mendekat kearah Hessel.

Nana pun duduk di samping Hessel, sedangkan Hessel terlihat memalingkan wajahnya dia sangat muak dengan pernikahan ini.

"Hessel, pakaikan cincinnya ke jari Nana." ujar Sarah sembari memberikan cincin pada Hessel.

Dengan berat hati Hessel memalingkan wajahnya untuk melihat Nana, sesaat setelah melihat Nana Hessel terpukau begitu saja melihat aura kecantikan Nana yang luar biasa dengan balutan hijab itu sampai membuat Hessel tidak mampu berkedip, sedangkan Nana dia hanya sanggup menundukkan kepala.

"Hessel, cepat pasang cincinnya!" ujar Sarah lagi membuat Hessel sedikit kaget. Hessel langsung mengalihkan pandangannya sebelum orang-orang sadar dia sempat terpukau saat memandang Nana, Hessel pun meraih tangan Nana dan memasangkan cincin di jari manisnya.

Setelah memakai cincin Nana pun diminta untuk mencium tangan Hessel, dengan ragu-ragu Nana mencoba meraih tangan Hessel begitu pun Hessel dia mengunjukkan tangan kanannya sedangkan wajahnya menghadap kesamping.

"Karna kalian sudah resmi menjadi suami istri maka kamu Hessel harus mencium kening Nana di hadapan kami semua." ujar pak Betran.

"Pa, apa harus seperti itu juga?" Hessel kesal.

"Itu harus, benarkan pak penghulu?"

Pak penghulu pun mengangguk padahal tidak semua pengantin melakukan itu.

"Cepat lakukan Hes! sebentar lagi magrib, apa kami semua harus menunggu sampai azan berkumandang?" ujar papa.

"Papa ada-ada saja." batin Hessel kesal sambil memelototi Nana dengan mata tajamnya.

"Heh mendekatlah." ucap Hessel pelan memberi Nana kode, Nana pun ragu-ragu untuk mendekat.

Hessel mengangkat kedua tangannya untuk meraih kepala Nana, dan Hessel pun perlahan mendekatkan wajah Nana ke wajahnya.

Cup...

Akhirnya ciuman terpaksa pun mendarat di kening Nana, semua orang yang menyaksikannya tersenyum karna pasangan ini berbeda dari pengantin yang lain. Jika pengantin yang lain dengan senang hati melaksanakannya tanpa ragu-ragu tapi pasangan yang satu ini penuh ketegangan.

"Kamu puas sekarang sudah merenggut ciuman pertama dariku juga." Batin Hessel kesal karna melihat Nana malah tersenyum saat dia menciumnya.

"Apa ini bisa disebut ciuman pertama." gumam Nana dalam hatinya yang berdetak tak beraturan itu.

"Alhamdulillah akhirnya anak-anak kita resmi juga." ujar pak Betran bicara pada pak Aryo.

Mereka berpelukan setelah merasa lega dan bahagia melihat anak mereka bersanding dipelaminan.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Alhamdulillah udh sah udh halal bikin Hessel yg bucin akut ke nana thorrr.... biar Nana lemot tapi Nana punya kelebihan cantik dan pintar masak 🤣🤣🤣

2024-11-18

0

D.R.S

D.R.S

710

2021-03-21

0

Mawar Berduri

Mawar Berduri

awas Hassel nanti kamu Bucin sama nana

2021-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 SURAT CINTA NANA
2 GOSIP YANG MENGGEGERKAN DI KAMPUS
3 MEMILIH GURU PRIVAT
4 PERJODOHAN
5 PERNIKAHAN
6 MALAM SETELAH PERNIKAHAN
7 WAKTU SUBUH
8 CELANA DALAM
9 ANDREAN TRIANSYAH
10 TAKUT PETIR
11 BERKUNJUNG
12 LARAS KEMBALI
13 HONEYMOON GAGAL
14 AIR MATA
15 MENUNGGU SUAMI PULANG
16 SEMAKIN DEKAT
17 HUKUMAN
18 DIAM-DIAM MENGAWASIMU
19 MENGINTIP
20 DINNER
21 UNGKAPAN HATI JESSI
22 JANGAN GEGABAH HESSEL
23 KEINGINAN NANA
24 TIBA-TIBA ADA SUARA
25 MENGUNJUNGI NENEK
26 GARA-GARA HUJAN
27 BERHATI MALAIKAT
28 MIMPI BURUK
29 MENGERJAI LARAS
30 MASIH SAJA KERAS KEPALA
31 DI KACANGIN ISTRI
32 KEHANGATAN YANG ANEH
33 SI RATU PIPIS
34 DI DALAM KELAS JUGA
35 JANGAN GANGGU ISTRIKU
36 JANGAN MENANGIS
37 HEBOH
38 KUNTILANAK LAKI-LAKI
39 PEMBERANI
40 UMPET-UMPETAN
41 KARNA HUJAN
42 TENTANG CINTA
43 PENDAPAT ISTRI
44 JANGAN SEPERTI BUNGLON
45 DIBALIK KECURIGAAN
46 HAMPIR AJA
47 KABAR YANG BELUM PASTI
48 AKANKAH TERUNGKAP?
49 KETAHUAN JUGA KAN
50 HANYA ILUSI
51 DIBALIK RASA CEMAS
52 TIDAK AKAN KU BIARKAN
53 RASA SAYANG
54 MANJA
55 KEDEKATAN YANG TERGANGGU
56 DICULIK
57 SIAPA PENCULIKNYA
58 MENCARI
59 BERTEMU KEMBALI
60 RUMAH SAKIT
61 PENYESALAN DEVAN
62 RENCANA LIBURAN
63 KABAR BAHAGIA UNTUK NENEK
64 POHON MANGGA BIKIN GEGER
65 PAGI YANG HANGAT
66 MENGHADIRI PESTA
67 DIGANGGU
68 PERTEMUAN
69 MAKAN BARENG
70 TEROR
71 HILANGNYA DEVAN DAN NURI
72 PULANG BARENG
73 MENJAGA AMANAH
74 KE KANTOR
75 MIMPI BURUK 2
76 SCANDAL
77 MENGGUNCANG EMOSI
78 HANYA MEMENDAM RASA
79 TERPAKSA MENIKAH
80 GELISAH
81 MAKHLUK KECIL
82 TETAP MESRA
83 ZUMBA DI PESTA
84 TERJADI PENCULIKKAN
85 DISEKAP DI KAMAR
86 TERNYATA DIA
87 Izin Promosi
Episodes

Updated 87 Episodes

1
SURAT CINTA NANA
2
GOSIP YANG MENGGEGERKAN DI KAMPUS
3
MEMILIH GURU PRIVAT
4
PERJODOHAN
5
PERNIKAHAN
6
MALAM SETELAH PERNIKAHAN
7
WAKTU SUBUH
8
CELANA DALAM
9
ANDREAN TRIANSYAH
10
TAKUT PETIR
11
BERKUNJUNG
12
LARAS KEMBALI
13
HONEYMOON GAGAL
14
AIR MATA
15
MENUNGGU SUAMI PULANG
16
SEMAKIN DEKAT
17
HUKUMAN
18
DIAM-DIAM MENGAWASIMU
19
MENGINTIP
20
DINNER
21
UNGKAPAN HATI JESSI
22
JANGAN GEGABAH HESSEL
23
KEINGINAN NANA
24
TIBA-TIBA ADA SUARA
25
MENGUNJUNGI NENEK
26
GARA-GARA HUJAN
27
BERHATI MALAIKAT
28
MIMPI BURUK
29
MENGERJAI LARAS
30
MASIH SAJA KERAS KEPALA
31
DI KACANGIN ISTRI
32
KEHANGATAN YANG ANEH
33
SI RATU PIPIS
34
DI DALAM KELAS JUGA
35
JANGAN GANGGU ISTRIKU
36
JANGAN MENANGIS
37
HEBOH
38
KUNTILANAK LAKI-LAKI
39
PEMBERANI
40
UMPET-UMPETAN
41
KARNA HUJAN
42
TENTANG CINTA
43
PENDAPAT ISTRI
44
JANGAN SEPERTI BUNGLON
45
DIBALIK KECURIGAAN
46
HAMPIR AJA
47
KABAR YANG BELUM PASTI
48
AKANKAH TERUNGKAP?
49
KETAHUAN JUGA KAN
50
HANYA ILUSI
51
DIBALIK RASA CEMAS
52
TIDAK AKAN KU BIARKAN
53
RASA SAYANG
54
MANJA
55
KEDEKATAN YANG TERGANGGU
56
DICULIK
57
SIAPA PENCULIKNYA
58
MENCARI
59
BERTEMU KEMBALI
60
RUMAH SAKIT
61
PENYESALAN DEVAN
62
RENCANA LIBURAN
63
KABAR BAHAGIA UNTUK NENEK
64
POHON MANGGA BIKIN GEGER
65
PAGI YANG HANGAT
66
MENGHADIRI PESTA
67
DIGANGGU
68
PERTEMUAN
69
MAKAN BARENG
70
TEROR
71
HILANGNYA DEVAN DAN NURI
72
PULANG BARENG
73
MENJAGA AMANAH
74
KE KANTOR
75
MIMPI BURUK 2
76
SCANDAL
77
MENGGUNCANG EMOSI
78
HANYA MEMENDAM RASA
79
TERPAKSA MENIKAH
80
GELISAH
81
MAKHLUK KECIL
82
TETAP MESRA
83
ZUMBA DI PESTA
84
TERJADI PENCULIKKAN
85
DISEKAP DI KAMAR
86
TERNYATA DIA
87
Izin Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!