~Terima kasih sudah pernah hadir di hidupku, terima kasih sudah mengajarkan aku sebuah arti mencintai meski tak berbalas. Tapi yang terpenting, terima kasih sudah menyadarkanku bahwa ada waktu di mana akhirnya aku bisa merelakan hatiku meninggalkan cintaku~ Nabila
*********************
"surat cerai" lirih Marva
Surat cerai yang sudah dibubuhi tanda tangan dari Bila itu, Marva remas dengan kuat, rahangnya mengeras dengan gigi saling beradu, kilatan amarah tampak jelas terpancar dari raut wajah calon duda muda itu
namun amarahnya hanya bertahan beberapa detik saja, digantikan dengan gelak tawa yang membahana memenuhi ruang makan
"HAHAHAH" setelah puas tertawa, Marva merogoh ponsel di saku celana bahannya untuk mengabadikan surat cerai itu di ponsel miliknya. setelahnya, ia kemudian beranjak dengan secarik kertas itu di tangannya, buru buru sulung Phelan itu menaiki tangga menuju kamarnya, ia mencari pena
setelah mendapat apa yang dicarinya, dengan tergesa gesa Marva menandatangani surat cerai itu
"Yuhuuu!! Akhirnya" serunya kegirangan, saking senangnya ia bahkan melompat lompat di atas ranjang karna merasakan kemenangan sudah ia dapatkan
"wanita si4lan itu akhirnya tau diri juga" monolognya menyerigai senang
"huh! tak perlu buang buang waktu lagi menyingkirkannya dari hidupku" lanjutnya lagi mengibas-ngibaskan surat cerai itu
Marva tau, kalau rencananya mengumpan Bila untuk diperkosa oleh orang suruhannya yang bernama Blake, tak bisa terlaksana karna suruhannya itu tiba tiba mendapat masalah dan harus berurusan dengan hukum
ya, saat ditinggalkan Radit seorang diri setelah dirinya tersadar dari koma di rumah sakit dua hari yang lalu, Marva yang penasaran kemana istri kecilnya sampai tak pernah mengunjunginya selama dirinya kritis, memilih menghubungi Blake saat mengingat bahwa sebelum kecelakaan menimpanya ia sempat memberikan perintah pada orang suruhannya itu, hendak menanyakan bagaimana dengan rencana mereka, berhasil kah? namun ponsel Blake tidak bisa tersambung. karna jenuh tak bisa berbuat apa-apa ditambah pikirannya yang kalut, Marva kemudian beralih menonton tv dalam ruangannya, matanya membola saat siaran acara berita yang tengah menayangkan kasus narkoba, bukan kasusnya yang membuatnya terkejut tapi si pelakunya. ya, dia adalah si Blake, lelaki tinggi hitam itu nyatanya ketahuan berdagang narkoba, ditangkap oleh polisi di kos-annya dihari dan waktu yang sama dengan kecelakaan Marva. itu artinya penangkapan terjadi sesaat setelah Marva dan Blake baru saja memutuskan panggilan telpon untuk merencanakan pemerkosaan Bila, dan itu artinya, rencana mereka gagal.
rencana memang gagal untuk mempermalukan dan menyingkirkan Bila dengan dalih wanita kotor, tapi kini Marva tetap besar kepala dan bangga hati, sebab Bila sendirilah yang memilih untuk pergi dari hidupnya, pikir Marva kesenangan
dan dengan bukti nyata yang sedang ia pegang, yang nyatanya adalah berkas yang ia urus beberapa bulan lalu, kini ia bisa terbebas sekarang. tak akan ada lagi yang mengahalangi jalannya.
ya, sebenarnya surat cerai itu adalah milik Marva, sehari setelah pernikahan mereka 6 bulan lalu, Marva sudah mengurus surat cerai dan memberikannya pada Bila.
Flashback on
"a-apa ini kak?" tanya Bila takut-takut pada lelaki yang baru saja melemparinya sebuah amplop, lelaki itu berdiri menjulang di hadapannya dengan tatapan meremehkan
"apa matamu buta?" ujar Marva sinis
dengan sigap, Bila meraih amplop itu, membukanya dan membacanya
Deg
ia tak bodoh, sebelum membuka amplop yang berkop pengadilan agama itu, ia sudah tau akan mendapati surat yang berhasil membuat matanya berembun dan dadanya sakit.
ia diberikan surat cerai oleh suaminya sehari setelah menjadi seorang istri.
"a-apa maksud kakak dengan ini?" tanya Bila dengan mulut bergetar, ia memberanikan diri mendongak menatap suaminya
"cerai" jawab Marva enteng, dengan tatapan malasnya yang ditujukan pada Bila yang sudah berurai air mata
"ta-tapi kak..."
"Argh, bacot lo. yang perlu lo lakukan tanda tangani disitu dan serahkan ke gue, lo nggak berhak bertanya apapun" potong Marva mulai emosi, ia sungguh muak berada di ruang yang sama dengan wanita yang menjadi penghalang cintanya dengan sang kekasih
"a-aku nggak mau kak" tolak Bila yang berhasil menyulut emosi Marva, tapi tak apa untuk hari ini, esok akan ia lakukan segala cara agar Bila mau menandatangani surat cerai itu
ia hanya butuh tanda tangan Bila, setelahnya ia akan menandatangani juga bagiannya.
kenapa ia tak menandatangani lebih dulu bagiannya? karna ia ingin menunjukan pada kedua orang tuanya bahwa Bila lah yang lebih dulu meminta cerai padanya, dengan begitu kedua orang tuanya akan kecewa pada Bila dan ia bisa menjadi pihak yang akan terus di support kemudian hubungannya dengan Maya akan mendapat restu oleh kedua orang tuanya. perfect!!
Flashback off
semua keinginannya terpenuhi sudah, Bila telah menandatangani surat cerai mereka dan kini Bila sudah pergi dari kehidupannya. Marva sangat bahagia hari ini hingga rasanya Marva ingin mengungkapkannya pada dunia
dan tiba tiba saja pikiran Marva teringat akan cintanya, Maya
Marva yang awalnya ingin beristirahat seharian ini memilih beranjak dan menuju alamat dimana tempat tinggal Maya sesuai yang orang suruhannya kirimkan padanya sebelum ia kecelakaan.
"saya akan menemui Maya, kita ketemu di lokasi" ucap Marva pada seseorang diseberang ponsel sebelum memasuki mobilnya
tidak lama setelahnya Marva tiba di lokasi yang katanya adalah tempat tinggal Maya, orang suruhannya sudah terlihat yang ternyata sedari tadi menunggunya
"apa kamu yakin dia berada disini? " tanya Marva menatap bangunan berwarna putih di depannya
"saya sudah melihatnya secara langsung, tuan" beritahu pria bertubuh tinggi dan berbadan kekar layaknya bodyguard handal yang bernama Jake itu
Marva menghembuskan napas panjang, ia mengedarkan pandangannya sebentar untuk memindai situasi
"Baiklah antar saya menemuinya" ucap Marva sambil merapikan jasnya
Mereka berdua kemudian melangkah masuk ke arah bangunan tingkat 2 berbentul L dengan taman luas itu
Marva berdiri diam, ia tak percaya dengan apa yang netra hitamnya tangkap sekarang ini
di sana, di depan matanya, seorang wanita cantik sedang duduk termenung membelakanginya, meski wanita itu hanya memperlihatkan punggungnya tapi Marva tetap bisa mengenal wanita yang sudah mengisi hatinya selama 4 tahun itu meski sudah terpisah selama 6 bulan belakangan ini.
Hati Marva terpukul melihat keadaan wanita itu, kekasih yang dulunya memiliki tubuh berisi nan seksi kini terlihat sangat kurus dan tak terawat dengan rambut yang acakan terduduk diam di dalam sel.. rumah sakit jiwa.
"Maya" lirih Marva
wanita dengan rambut berantakan yang merasa namanya terpanggil melirik sebentar, selanjutnya ia membalikan badannya
melototkan matanya, dan sepersekian detik selanjutnya, wanita kurang waras itu berteriak histeris
bersambungg..
#####
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2023-06-20
0
Alfia Amira
nikah sana sama orgil marva 🤣🤣🤣🤣
2023-03-31
0
Sisi Tarsun San'ngisa
yang waras ditolak lah kok malah milih yang sedeng , hati- hati loh penyakit mental bisa diturunkan loh
2023-03-26
0