Hari ini adalah hari pemakaman sang isteri. Tadi malam terasa sangat berat bagi Arjuna, padahal belum sehari sang isteri meninggal kan nya. Sepanjang malam dihabiskan Arjuna hanya duduk di depan jenazah sang isteri,dia hanya bisa memeluk erat foto orang yang di cintai nya itu.
Banyak orang yang berkumpul di kediaman Arjuna untuk ikut melepas kepergian Cantika isteri dari Arjuna,Cantika seorang sosok yang ramah di lingkungan di sekitar rumah nya, Cantika sering bersosialisasi dengan tetangga di komplek nya.
Cantika juga sosok hangat yang sangat dekat dengan keluarga,jadi tidak heran jika semua orang merasa kehilangan.
Di sebuah kamar,terlihat seorang wanita yang terduduk di bawah foto besar Cantika Purnama. Wanita itu adalah Dinda.
"Kak..kenapa kakak tinggal kan Dinda sendiri,kakak tidak sayang lagi dengan Dinda.." lirih seorang Dinda. Dinda bukan lah adik kandung Cantika,namun Dinda hanyalah seorang gadis yang di tolong Cantika di suatu kota saat Cantika mengadakan show di kota tersebut.
Saat pertemuan itu, Cantika membawa Dinda pulang dan menjadi kan nya adik sekaligus asisten pribadi nya. Dinda hidup sebatang kara di kota setelah di usir oleh sang ayah karena kesalahpahaman yang di ciptakan ibu tiri dan kakak tiri nya.
Proses pemakaman di iringi dengan tangis yang haru dari keluarga besar Arjuna dan Cantika. Semua orang telah berlalu,tinggal keluarga inti yang masih mengelilingi pusara Cantika.
Arjuna yang masih memeluk foto sang isteri terlihat duduk di samping pusara sambil menabur kan bunga. Arjuna tidak terlihat menangis,namun dari mata nya orang bisa lihat kalau Arjuna sebenar nya sangat hancur
Dinda yang ikut ke pemakaman terus terisak,dia sangat terpukul,dia tidak tau bagaimana diri nya tidak ada Cantika. karena selama empat tahun dia mengenal Cantika,dia selalu merasa bahagia seolah memiliki Kaka perempuan yang sangat menyayangi nya.
"kakak harus bahagia di sana,nanti kalau Dinda akan menyusul Kaka,Kaka jemput Dinda ya.." perkataan Dinda lantas membuat semua mata tertuju pada Dinda yang terisak sambil memegang batu nisan Cantika.
Ibu Cantika beralih ke belakang Dinda dan mengusap rambut Dinda. "Din,kau do'a kan saja kakak mu,kau jangan berfikir yang macam-macam,kami masih bersama mu,kami juga keluarga mu seperti Cantika."
Mereka semua cukup tau bagaimana Cantika dan Dinda..ke dua orang itu sangat dekat,mereka seperti sepasang saudara yang saling menyayangi dan melengkapi.
Arjuna tetap diam sambil akhir nya dia berkata pada semua yang ada di makam isteri nya untuk pulang lebih dulu.
"kalian pulang saja dulu,pasti sangat lelah dari kemarin,aku ingin di sini sebentar lagi menemani Cantika. "
Sebenarnya semua keluarga tidak ingin meninggalkan kan Arjuna,tapi Arjuna terus memaksa,hingga akhir nya mereka bangkit dan berjalan menuju mobil untuk pulang.
Hanya tersisa Arjuna sendiri yang mengusap nisan putih itu.
"Sayang,aku yakin kau melihat ku sekarang,aku ingin kau terus bahagia ,aku akan selalu mengunjungi mu sehabis pulang kantor,kau harus menunggu ku."
"Sayang,sebentar lagi magrib,aku akan pulang dulu ,besok aku janji akan datang lagi membawakan bunga mawar putih kesukaan mu."
Arjuna terus berdialog seolah berbicara dengan sang isteri. Sampai saat dia berdiri sebelum mencium nisan sang isteri. Dia berjalan pelan sesekali menengok makam isteri nya seolah berat melangkah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Farul Ayang
yg tadinya sedih terbawa suasana...jd gak sedih lagi... 😅 ada kata KAU. saya sedikit kaget. 😁
2021-09-21
0
re
Keluarga Cantika jg baik
2021-09-10
0