Dia

karena keadaan gelap mutia belum melihat wajah laki-laki itu dengan jelas, dan tiba-tiba

bughhhh

laki-laki itu terhuyung ke belakang bogem mentah yang di layangkan oleh abang ojek itu telah berhasil mendarat di wajah tampan rangga.

Dan tak lama terjadilah perkelahian antara keduanya.

“ya allah bagaimana ini, tolonglah hambamu ya allah selamatkan laki-laki yang menolong ku” gumam mutia dalam hati

“lari bodoh.. jangan berdiri di situ..” teriak laki-laki tadi.

Dan secepat mungkin nia menjauh dan bersembunyi di balik semak-semak, namun masih bisa melihat keduanya.

Dan alhamdulilah abang ojek itu telah lari terbirit-birit tanpa memperdulikan motornya.

Mutia menhampiri orang itu untuk mengucapkan terimakasih menggunakan senter ponselnya karena jalanan sangat gelap terlebih ini sudah tengah malam.

“M..makasih yah..a..a..ku benar-benar mengucapkan banyak terimaksih” ucap mutia sambil mengarahkan senter ponselnya ke arah lelaki itu.

Dan betapa terkejutnya saat mutia dapat melihat dengan jelas wajah laki-laki itu.

“Kauu..” ucap mutia dengan wajah terkejutnya.

“Dasar gadis bodoh.. sedang apa kau malam-malam di jalanan seperti ini” ucap rangga sambal menari tangan mutia kea rah motor sport nya yang berada tak jauh dari mereka.

“Lepaskan tanganku.. mau di bawa kemana aku, jangan macem-mavem ya” ucap mutia sambl terus memberontak melepaskan tangannya.

“Dasar wanita tidak tau terimaksih.. udah di tolongin masih aja nuduh yang macem-macem, akupun tak sudi berbuat macem-macem pada gadis jelek sepertimu”

Mutiapun terdiam sejenak dan merasa bersalah dalam hatinya.

“Mmmm… M.. maafkan aku.. aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya takut kejadian tadi terulang kembali” ucap mutia sambal menunduk dan meremas ujung kemejanya, karena merasa tidak enak sekaligus takut pada lelaki yang ada di hadapannya.

”maksih yah udah nolongin tadi, oiya perkenalkan namaku mutia” mengulurkan tangannya

Rangga pun berdehem untuk menetralkan kegugupannya, karena entah kenapa melihat wanita ini bersikap lembut kepadanya membuat jantungnya berdegup kencang.

“gue rangga.. ayo gue anterin pulang.. gak baik cewe malem-malem gini pulang sendirian” ucap rangga sambil menjabat uluran tangan mutia dan menuntunnya untuk naik ke motor miliknya.

“ta..tapii aku harus ke tempat kerja aku”

“Hahhhh ngapainn.. ini udah bukan waktunya kerja.. tapi waktunya tidur”

“mungkin itu bagi kalian, tapi tidak untuk kami para orang kalangan bawah yang harus kerja full time, untuk bisa menanggung segala kebutuhan keluarga.”

Mendengar ucapan mutia membuat rangga semakin penasaran dengan wanita yang ada di hadapannya, entah kenapa perasaan ingin melindungi itu muncul dengan tiba-tiba.

“Oke.. cepet naik. Gue anter lo ke tempat lo bekerja, dimana tempatnya?”

“di lestoran X, tapi benr gak ngerepotin?”

“iya benerr.. ayo naek”

Setelah naik dan berpegangan motor sport milik rangga pun melaju dengan cepet membelah jalanan kota kuningan tersebut.

Restoran X

“dah sampe.. turun lo!!!”

“iyah.. makasih yah udah nganterin” ucap mutia sambal memberkan helm nya. Dan langsung melangkah masuk.

Tiba-tiba seperti ada yang mengikutinya, dan ia pun langsung menengok ke belakang.

“loh.. ko ikut masuk?”

“serah gua lah” ucap rangga dengan muka datarnya

“udah sono pulang, ngapain coba ngikutin masuk segala”

“biarin” ucap rangga sambal menyilangkan kedua tangannya di dada

“Jangan ngikutin aku.. udah sono pulang.. nanti bos aku marah.” Sambil mendorong rangga keluar restoran.

“Oke-oke.. gue pulang.. dasar gadih bodoh di temenin cowo ganteng kaya gua malah gak mau dih.” Rangga pun keluar dengan wajah kesal.

“Dih.. Dasar muka kanebo”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!