SIL 10
Zero
(menarik dagu Pynelia agar menatap kearahnya)
Zero
(menempelkan kantung es ke pinggir bibir Pynelia)
Zero
(terlihat sangat gentle)
Pynelia
(perasaan hangat menyebar kehatinya)
Pynelia
(menatap wajah Zero dari dekat)
Pynelia
(tanpa disadari semburat merah muncul dipipinya)
Pynelia
(memejamkan mata merasakan dinginnya es dipipi dan bibirnya)
Zero
(melirik bibir pulm Pyn)
Zero
(menelan air liurnya)
Zero
Sadarlah Zero (batin)
Zero
(menatap Pynelia yang memejamkan mata)
Zero
Dilihat dari dekat nona galak ini begitu cantik (batin)
Zero
Benar-benar type ku (batin)
Zero
(meneliti tubuh Pynelia)
Zero
Tubuhnya juga sangat pas berada didekapanku (batin)
Zero
Zero berhentilah berpikir yang tidak-tidak (batin)
Pynelia
(mendengar batin Zero)
Pyn dan Zero saling menatap
Zero
Apa sakit? (berbisik)
Zero
(menyamankan posisi duduknya)
Pynelia
(otomatis ikut bergerak)
Pynelia
(semakin dekat dengan tubuh Zero)
Zero
(menahan nafas ketika hidungnya tak sengaja bersentuhan dengan hidung Pyn)
Pynelia
(reflek memegang kedua bahu Zero)
Jarak wajah mereka begitu dekat
Zero
(mendekatkan wajahnya dengan Pyn)
Pynelia
(terdiam, tak bergerak)
Zero
(semakin mendekatkan wajahnya)
Pyn dan Zero cepat-cepat berpaling
Pelayan
Kantung es anda terjatuh
Pelayan
Ini (menyodorkan kantung es)
Zero
(menerima kantung es)
Zero
(menatap tajam sang pelayan)
Zero
Mengganggu saja cih! (batin kesal)
Pynelia
(diam-diam tersenyum tipis mendengar batin Zero)
Pynelia
Ada apa dengannya (batin)
Pynelia
(menatap Zero yang sedang kesal)
Pelayan
(tanpa rasa bersalah pergi meninggalkan Zero dan Pyn)
Pynelia
(menekan pipi Zero dengan telunjuknya)
Pynelia
(menatap polos Zero)
Zero
(baru pertama kali mendengar suara Pyn)
Zero
Apa aku salah dengar (batin tak percaya)
Zero
Ulangi lagi perkataanmu?
Pynelia
(Pynelia tak bersuara)
Zero
Susah sekali dia dibujuk (batin)
Pynelia
(mendengar batin Zero)
Pynelia
(menarik jari telunjuknya)
Pynelia
(bangkit dari pangkuan Zero)
Pynelia
(pergi meninggalkan Zero tanpa sepatah kata)
Zero
(menatap kepergian Pynelia)
Zero
Lagi-lagi nona galak pergi begitu saja
Zero
(tersenyum-senyum sendiri)
Zero
(terus menatap sampai Pynelia tak terlihat lagi dipandangannya)
Zero
Aaaaaa sepertinya aku terperangkap pesonanya
Pynelia
(memegang dadanya)
Pynelia
(jantungnya berdebar kencang)
Pynelia
Kenapa jantungku kencang sekali berdetak
Pynelia
(teringat sosok Zero)
Pynelia
Kenapa dia sangat baik padaku
Pynelia
Apa dia benar pria yang baik
Pynelia
Bagaimana kalau itu hanya siasatnya saja
Pynelia
Aku harus tetap waspada
Pynelia
(mendongak menatap langit)
Pynelia merindukan sang kakak
Pynelia
Kakak.. kamu dimana?
Pynelia
(mata tampak berkaca-kaca)
Pynelia
Pyn sangat sangat rindu
Pynelia
(tak sadar berjalan sampai ada ditengah-tengah jalan)
Pynelia
(baru sadar berada ditengah-tengah jalan)
Sebuah truk melaju kencang
Jysuna
(menarik Pynelia kepinggir)
Pynelia
(mengelus keningnya yang terantuk aspal)
Jysuna
(membuka matanya yang tadi terpejam)
Jysuna
Keningmu terluka.. oh astaga
Jysuna
(meraba-raba kening Pynelia)
Jysuna
Ayo ikut aku kerumah sakit
Jysuna
(membawa Pynelia kedalam mobilnya)
Pynelia
(menatap benda aneh yang disebut mobil)
Pynelia
(baru pertama kali duduk didalam mobil karena sejak didaratan dia hanya sering melihatnya saja)
Jysuna
(memakai sabuk pengaman)
Jysuna
Kamu ga pakai sabuk pengaman
Pynelia
(hanya diam tak mengerti)
Pynelia
(menatap sesuatu yang melilit tubuhnya)
Jysuna
(melajukan mobilnya)
Pynelia
(diam menatap Jysuna dari samping)
Jysuna
Siapa namamu? (tersenyum kearah Pyn)
Pynelia
(diam menatap Jysuna)
Pynelia
Haruskah aku menjawabnya (batin)
Pynelia
Sepertinya dia baik, tadi dia juga menolongku (batin)
Jysuna
Kenapa diam saja? Boleh aku tahu siapa namamu gadis manis (tersenyum kecil melihat Pyn yang seperti anak kecil)
Jysuna
Waaa.. unik sekali. Sama seperti orangnya (tersenyum manis)
Jysuna
(mengendarai mobilnya dengan sedang)
Jysuna
Salam kenal ya Pynelia. Namaku Jysuna (terkekeh)
Jysuna
Ohya.. dimana kamu tinggal?
Jysuna
(mengerutkan kening)
Jysuna
Tidak ada? tidak punya tempat tinggal maksumu?
Jysuna
Jadi kamu seorang diri?
Jysuna
Apa kamu tersesat? oh astaga.. kasihan sekali kamu (jadi sedih)
Pynelia
(hanya diam tak tahu cara membuka sabuk pengaman)
Jysuna
Pyn ayo (membuka pintu mobil Pyn)
Jysuna
(melepas sabuk pengaman Pyn)
Jysuna
(terkekeh karena Pynelia terlihat sangat polos dimatanya)
Jysuna
Kamu tak mengerti cara membuka sabuk pengaman kah?
Jysuna
(merasa gemas dengan tingkah Lisa)
Jysuna
Baru ini aku menemui gadis sepertimu. Lihat seperti ini caranya Pyn
Jysuna
Sangat unik. Apa kamu baru saja mengalami amnesia?
Jysuna
Kamu tak banyak bicara juga terlihat seperti orang bingung
Jysuna
(menarik tangan Pyn)
Pynelia
(menurut dan pasrah saja)
Mereka masuk kedalam rumah sakit
Jyn
Siapa? (bertanya setelah Jysuna ada dihadapannya)
Jysuna
Aku membawanya kemari karena dia baru saja hampir tertabrak truk
Jysuna
Aku yang menyelamatkannya
Jysuna
Tolong obati dia beb
Jyn
Oh.. begitu. Kemarilah nona
Pynelia
(mencengkeram lengan Jysuna)
Jysuna
Dia ingin mengobatimu bukan menyakitimu
Jysuna
Tenanglah, ada aku disampingmu
Jysuna
(menenangkan Pynelia)
Jysuna
Sekarang duduklah disini
Jysuna
Nanti dimansion akan kuceritakan beb
Jyn
Nona permisi aku akan memeriksamu
Jyn
(mulai memeriksa Pynelia)
Tubuh Pyn menegang ketika bersentuhan dengan alat-alat Jyn
Jyn
Hanya lecet-lecet saja
Jyn
Tunggu aku akan membersihkan luka luarmu
Jyn
(menyiapkan peralatan)
Pynelia
(menyentuh keningnya yang ditempeli sesuatu)
Pynelia
(hendak menariknya)
Jysuna
Jangan Pyn, biarkan saja dulu
Pynelia
(tak jadi, menurut)
Pynelia
(menarik tangannya kembali)
Jysuna
Apa yang kamu rasakan sekarang.. ada yang sakit?
Jysuna
Baiklah kalau begitu
Pynelia
(berdiri hendak pergi)
Jysuna
Pyn mau kemana? tunggu..
Pynelia
(menarik tangannya)
Jysuna
Tinggal saja bersamaku
Jysuna
Bukanya kamu tak punya tempat tinggal
Jysuna
Lalu.. kamu juga sendiri
Jysuna
Sebaiknya kamu ikut aku ya
Jyn
Tak biasanya dia merengek begitu (batin)
Jyn
(menatap kekasihnya dan Pyn bergantian)
Pynelia
(membulatkan mata melihat Jysuna yang merengek)
Pynelia
(akhirnya pasrah dia mengangguk)
Pynelia
(baru pertama kali dipeluk orang selain kakaknya)
Pynelia
(tak membalas pelukan Jysuna)
Samuel
Kamu baru datang ketika.. (terpotong)
Zimmy
Hampir makan malam tiba Zero (meneruskan perkataan Samuel)
Zini
Kami sudah lama menunggu kamu
Rosalia
(menatap kedatangan Zero)
Rosalia
(mencium sesuatu ditubuh Zero)
Rosalia
Mengapa ditubuh Zero seperti ada aroma Pynelia? (batin)
Rosalia
(menatap Zero penasaran)
Rosalia
Apa mungkin Pynelia ada didekat sini (batin)
Rosalia
Kalau benar bagaimana caraku kabur dari sini (batin)
Zini
Pasti baru anu kan haha
Zero
Zini sudah lama kita tak bertemu.. dan ketika baru ketemu kamu langsung mengejekku
Zero
(mendudukkan diri dikursi)
Zero
Ya udah ayo kita makan malam
Zero
Kalian pasti lapar kan
Mereka berlima makan malam
Diselingi canda tawa dari Zini dan..
Rosalia yang terus menatap Zero
Comments
E'sukemsih FA
thour aku pernah baca dibujuktentang bagsa SIREN itu terkenal akan Nyanyiannya yg bisa membuat manusia Terhipnotis dan bisa membuat Tunduk manusia.Tapi aku harap diatasi Cerita Othour Tentang Bangsa SIREN ini gak serem ya😀Pyn kalau mau kekuatan nyanyian nya dikeluarin buat zero aja biar zero terhipnotis sama Pyn biar Bisa Uwuwwan😂Eah....semangat thour aku suka Cerita Othour yg ini
2021-06-15
1
Gina Febriani
up yg banyak thooooooor😍
2021-06-14
2
lizkook
semangat Thor up nya ceritanya seru banget 🤩🤩
2021-06-14
2