"Sya.... Rasyaaa... RASYAA!!!" teriak gue di kamar.
"Napa lagi sih?" saut Rasya yang berdiri di depan pintu gue.
"Gue mau pizza, burger dan Starbucks seperti biasa." jawab gue yang masih fokus memainkan komputer gue.
"Bac*t bangs*t, bodo amat gue, nda mau lagi gue jadi babu lu, gue berhenti bye." ucap Rasya yang langsung berbalik dan melangkah menuju kamarnya.
"KATA PAPI ORANG YANG GAK NEPATIN JANJI ITU SAMA AJA KAYA HEWAN BERKAKI EMPAT." teriak gue dengan nada gak santai.
"Papi-papi aja terus, dasar bab* maruk" Gumam Rasya dan langsung pergi untuk membeli pesanan gue.
30 menit kemudian...
Bruk...
"Eh udah datang aja, makasih ya abang ku sayang. Muah..." saut gue dan langsung memakan makanan gue.
"Yayaya, gue keluar jangan panggil-panggil gue lagi oke?" ucap Rasya.
"Iya-iya, btw besok lu gak lupa kan." jawab gue.
"Gak, dah lah bye." sautnya dan langsung keluar dari kamar gue.
..
"WOI GILA, BANGUN!!" teriak gue bangunin Rasya
"Bentar 5 menit lagi, huuaaaamm."
"Lu gak bangun, laptop gaming lu gue hampas!!" ancam gue yang mulai mendekati laptop barunya.
"BANGK*!!!! Jangan ya, gue bangun nih, itu laptop keluaran terbaru belum ada di indonesia." sautnya dan langsung bnagun dari tidurnya.
"Bodo amat monyet, gue hitung sampai 3 lu gak mandi, jangan harap laptop ini selamat, 1.... 2...."
"AAAARRGGHH!!! Gue mandi gue mandi." teriak Rasya dan langsung berlari kekamar mandi.
20 menit kemudian.
"Lama banget sih lu." saut gue ke Rasya yang baru masuk kedalam mobilnya.
"Bodo!!" jawabnya dan langsung memakai sabuk pengaman dan mengemdarai mobilnya.
"Oke jadwal gue hari ini adalah, pertama temenin gue makan di Restoran terbaru, kedua pergi ketoko kosmetik di mall, ketiga menghadiri meet and greet dengan Readers gue dan yang terakhir beli hadia untuk paman." ucap gue dengan jelas.
"Lah terus gak kerumah paman gitu?" saut Rasya.
"Ya pergi lah, abis beli hadia baru gas kerumah paman." jawab gue.
.
.
Gue dan Rasya langsung makan di Restoran terbaru, setelah itu kita pergi membeli stok kosmetik gue dan skincare gue, setelah itu gue dan Rasya menghadiri meet and greet bersama dengan Readers-Readers gue yang sangat gue cintai ya karna mereka tuh yang mendukung semua karya gue tanpa mereka gue gak bisa seperti sekarang, ya termaksud kerja keras gue dan dukungan dari keluarga gue lah. Setelah, 3 jam gue meet and greet gue langsung beli hadia untuk paman kesayangan gue ya tentu masih di temani oleh sih anjing penjaga alias Rasya.
15 menit kemudian...
Gue dan Rasya langsung pergi ketempat paman untuk meghadiri acara ulang tahunnya dan tentu ortu kita udah disana dari pagi.
"Happy birthday paman." ucap gue dan langsung memeluknya.
"Thanks keponakan kesayangan paman."
"Your welcome, btw nih hadia dari Raisa untuk paman, hadia khusus yang Raisa pilih untuk Paman kesayangan Raisa." jawab gue sambil memberikan kotak hadia kepaman.
"Kamu mah selalu beli sesuatu yang bikin paman senang, dan dari hadia ini kamu mau apa baby?" ucap paman sambil menerima hadia gue.
"Gak paman, Raisa udah besar gak mau hadia dibalas hadia sama paman." ucap gue manyun.
"Aduh keponakan paman ini ya, bagaimana dengan alat-alat gambar dan komputer keluaran terbaru untuk sang penulis yang satu ini." ucap paman sambil mencubit pipi gue.
"Paman tau aja apa yang gak bisa Raisa tolak." jawab gue senang.
"Yadong, yasudah tunggu dalam seminggu barang pesananmu akan datang ya, kamu makan dulu sana sama abang kamu." balas paman.
"Oke paman, thanks." ucap gue dan langsung meninggalkan paman dan berjalan mendekati Rasya.
"Ngapain lu." saut Rasya.
"Mau itu, itu, itu." jawab gue sambil menunjuk makanan favorit gue.
"Ambil sendiri kek, masa berlaku babu-babuan udah habis."
"Bang tolong lah, abang tau kan Raisa cape banget hari ini." ucap gue dengan muka melas
"Ah sih bab* maruk, duduk gih sana." saut Rasya dan langsung mengambilkan apa yang gue mau.
5 menit kemudian...
"Nih, habisin." saut Rasya yang menyordorkan sepiring makan penuh dan disertnya juga.
"Makasih bang." jawab gue dan langsung memakan makanan yang ada di hadapan gue.
Saat gue makan sih Rasya natap gue dengan muka datarnya, ya karna gue risih di tatap gue langsung tanya kedia.
"Kenapa lu natap-natap gue?" tanya gue.
"Gue cantik ya makasih." saut gue lagi.
"Cantik mata lu." jawab Rasya.
"Dipikir-pikir lu kok mirip banget sama gue ya." saut Rasya.
"Bodok kan memang bodok kok abang gue ini, namanya juga sodara kembar pasti mirip lah." jawab gue dan lanjut memakan makanan gue.
"Gue baru nyadar geblek, dan btw lu cantik juga ya dek." saut Rasya.
Uhuk.. Uhuk.. Uhuk...
"Apaan bang? raisa gak denger." ucap gue setelah minum karna batuk yang dibuat Rasya.
"Gue ganteng makanya lu cantik." jawabnya Rese.
"Bodo!!" -Gue.
"Beneran nih, pantesan banyak bangett cowok-cowok gila yang deketin lu dan cowok-cowok matre yang deketin lu."
"Iya memang banyak, tapi yang gue terima perfek-perfek semua ya, contoh nya bintang mantan gue anak dari pengusaha terbesar di Singapura yang lu labrak dan bikin dia malu di depan umum biar dia putusin gue, terus bagas anak terpintar disekolah yang sudah pindah keluar negri karna bisnis ortunya dan panggilan dari sekolah yang ada di amerika yang lu bikin dia malu di sekolah biar dia putus juga sama gue dan yang terakhir ini sih Devan ketua team basket sekolah, anak terkaya disekolah alias ortunya adalah pengusaha terbesar dikorea dan semoga kali ini lu gak macam-macam sama dia ya bang!!" ucap gue panjang kali lebar.
"Ya liat aja nanti kalo memang dia lolos tes gue dia bisa aja deketin lu, kalo gk lolos ya lu tau kan." sautnya dengan sinis.
"Bodoh lah bang, intinya ini udah yang terbaik untuk Raisa, dan nanti Raisa bakal bawa di kerumah ketemu papi dan mami, oke?" saut gue.
"Serah lu dah, buruan makan gue mau bulik." jawabnya malas.
"Oke deh abangku sayang." jawab gue dan langsung meghabiskan makanan yang ada dihadapan gue.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Dwight
Mana nih lanjutannya?
2020-04-16
0