"RAISA!!! Bagun woi udah telat nih gue gak mau telat bangk*, BANGUN WOI BANGUN!!" teriak Rasya di kuping gue dan menarik-narik selimut gue.
"5 menit lagi bang, gue tadi malam begadang Nonton drakor." ucap gue sambil menarik selimut dan menutupi seluruh badan gue tanpa terkecuali.
"Bodo amat!! Bangun woi!! lu bilang hari ini lu nyambut anak baru bareng guru dan 10 menit lagi bel masuk GOBL*K!!"
"HAH!!" teriak gue dan langsung bangun dari tidur.
"Kenapa lu gak bilang bangs*t, Argh abang gak genah lu." ucap gue dan langsung turun dari ranjang dan berlari kekamar Mandi.
"Lu dari tadi di bangunin malah nyalain gue, intinya 10 menit lu gak siap gue gak terima penumpang di mobil baru gue." sautnya dan langsung pergi meninggalkan Kamar gue.
10 menit kemudian...
Gue langsung lari turun kemeja makan dan menyapa mami dan papi gue.
"Pagi pi, pagi mi." sapa gue sambil mecium pipi mereka.
"Pagi sayang sarapan dulu ya." jawab mami dan menyodorkan segelas teh.
"Buruan sarapan gue gak mau telat!!" saut Rasya.
"Bodo amat!! Gue bisa pergi sendiri, bukan cuma lu aja yang punya mobil baru." saut gue sombong.
"Kalian ini ya pagi-pagi sudah ribut, mau papi sita mobil kalian?" saut papi yang bikin gue dan Rasya kaget.
"Gak pi gak, kita kan saudara kembar, mana mungkin ribut kan sya." ucap gue sambil mengedipkan Sebelah mata gue sebagai kode ke Rasya.
"Hahaha iya pi kan kita tuh kembar pasti akur pi, oh ya Rasya pergi duluan ya pi mi." ucapnya sambil memeluk mereka dan langsung berjalan pergi.
"Pi Raisa pergi juga ya, bye pi mi." saut gue dan langsung pergi.
Saat di garasi mobil lagi-lagi Rasya membuat ulah, ban mobil baru gue tiba-tiba kempes.
"RASYA BANGK*!!" teriak gue lalu menendang ban mobil gue.
"Awas lu ya gue bales lu disekolah." ucap gue sambil tersenyum sinis dan langsung pergi meminta supir rumah mengantar gue kesekolah.
15 menit kemudian...
Gue akhirnya sampai di sekolah dan ternyata penyambutan murid baru sudah dimulai tadi, tapi bagian sambutan gue belum waktunya dan gue langsung duduk disebelah kepala sekolah.
"Pagi pak, maaf saya telat." sapa gue lalu duduk di samping kepsek.
"Pagi Raisa, gakpapa nak, kamu siap-siap aja dulu buat sambutanmu." jawab kepsek gue dengan lembut.
Kenapa gue ikut dalam penyambutan siswa baru ditahun ini, sebenarnya bukan tahun ini aja sih tahun sebelumnya gue juga ikut penyambutannya, gue dipenyambutan ini sebagai ketua osis dan juga sebagai siswa berprestasi di sekolah.
Sekarang ada sambutan dari ketua osis sekaligus murid berprestasi disekolah yang akan menyampaikan pidatonya. -mc.
Guepun naik keatas panggung saat nama gue dipanggil.
Selamat pagi semua, perkenalkan saya Raisa Putri murid kelas 12 IPA 2 saya menjabat sebagai ketua osis dalam 2 Periode ini, dan disini saya ingin mengucapkan Selamat datang di SMA Negeri 8 jakarta untuk kalian semua, selamat untuk kalian yang terpilih masuk di SMA ini, kalian semua adalah orang-orang yang hebat yang berhasil masuk di SMA Negeri 8 ini dan saya juga disini sebagai kakak kelas kalian semoga kita semua bisa berteman dengan baik dan menjalankan peraturan sekolah dengan tertib. Ya sekian dari saya selamat pagi. -Gue.
PAGI..
Setelah gue berpidato singkat dan menurut gue gak terlalu berguna bagi mereka tetapi mereka malah melirik gue dengan tatapan yang berbeda, semua cewek melirik gue sinis, tapi semua cowok melirik gue dengan manis. Semua itu sudah biasa bagi gue.
25 menit kemudian...
Acara penyambutan pun selesai, seperti biasa gue bakal kelapangan sekolah untuk melihat anak basket berlatih. Akhir-akhir ini gue dekat dengan ketua team basket sekolah maka dari itu gue selalu nontonin dia latihan basket.
Saat gue duduk di pinggir lapangan, tiba-tiba ada sekumpulan cowok yang meghampiri gue dan bertanya ke gue. "Kakak lagi apa" "kaka punya wa gak? Atau ig?" "kaka udah punya cowok?" "kakak cantik ya." semua pertanyaan itu dilontarkan ke gue.
Adek kelas laknat!! *Batin gue.
"Eh kalian, ah itu kaka lagi liatin anak basket latihan." jawab gue dengan fake smile andalan gue.
Lagi-lagi mereka melontarkan pertanyaan yang sama dan bikin gue risih.
"Permisi" ucap seseorang yang ingin menyelinap masuk kedalam kerumunan orang.
"Raisa ayo ikut." ucapnya dan langsung menarik gue keluar dari kerumunan orang itu.
Gue ditarik sampai ke samping sekolah. "Sa udah aman nih." ucap Devan yang masih memegang tangan gue dan melihat-lihat sekeliling.
Devan adalah ketua team basket sekolah, dia orang yang lagi dekat sama gue, cowok yang sangat-sangat tampan, cowok yang dingin, dan juga cowok yang sangat berprestasi di basket.
"Makasih Dev." ucap gue yang natap dia dengan bibir yang tersenyum lebar.
"Fiuh... Lagi-lagi kamu di kerumunin sama cowok-cowok ya." saut Devan sambil memberikan gue tatapan tajam khasnya.
"Ya gitu lah." jawab gue santai.
Tiba-tiba dia menghampaskan badan gue kedinding dan sebelah tangannya menempel didinding samping kepala gue. Gue gak tau dia mau apa, tapi tatapannya sangat-sangat tajam yang bikin gue nelan ludah doang sangking takutnya.
"Ke-kenapa Dev?" tanya gue tegang.
"Lu itu punya gue, gak boleh ada yang dekatin lu selain gue!!" sautnya.
Gue tau sih Devan itu orangnya posesif banget, tapi dia ganteng banget siapa coba yang gk mau sama dia. Otak cogan mode on.
"Iya Dev, tapi hubungan kita ini gak ada status apapun kan, jadi gue berhak dekat sama cowok selain lu." gue ngomong tuh langsung dari hati gak mikir-mikir dulu.
Tiba-tiba suasana jadi canggung dong, si Devan cuma natap gue tanpa sepata katapun.
Dan beberapa menit dia diam, dia tiba-tiba mendekat ke muka gue dan...
"Dev...mmmhhh..." devan langsung mencium bibir gue karna gue refleks gue langsung dorong dia.
"Maaf dev, kamu kenapa sih kok tiba-tiba, kalo ada yang liat gimana? Bisa berabe urusannya ntar." saut gue.
"Itu artinya lu udah jadi milik gue, gue Devano Pratama hari ini sah menjadi cowok lu!!" ucap Devan tegas.
Akhirnya nembak juga nih cowok. *Batin gue sambil tersenyum kecil.
"Jadi hari ini kita sah pacaran nih?" tanya gue memastikan.
"Iya, dan lu gak boleh dekat sama cowok selain gue!!" jawab devan dan langsung memeluk gue.
"Oke dev..."
"Weh bangk*!! Ngapain lu?" teriak seseorang yang bikin gue dan devan langsung menjauh.
"RASYA!!!!" teriak gue.
"Apa teriak-teriak, lu ngapain, gue kasih tau papi lu." ancam Rasya.
Devan langsung ngerangkul gue dan natap tajam Rasya.
"Lu itu kembarannya atau musuhnya sih, dan by the way gue Devan pacar Raisa."
"Oh Devan ya... BODO AMAT LAH, mau lu Devan Dovon Davan serah lu, dan lu menjauh dari adek gue." jawab Rasya reseh.
Gue langsung ngelepas rangkulan Devan dan jalan ke arah Rasya.
"AAAAA... Iisshhh.." teriak Rasya yang kesakitan karna kakinya yang gue injek.
"Ayo Dev, gak guna ngobrol sama dia." ucap gue dan langsung pergi jauh dari Rasya.
.
.
"Makasih ya Dev, udah nganterin gue." ucap gue yang masih memegang tangannya.
"Iya Sa, lu pulang nanti perlu gue anterin?."
"Gak usah Dev, gue sama Rasya aja."
"Yakin sama sih Monyet itu?" ucap Devan yang bikin gue ketawa ngakak.
"Hahaha... Monyet? Hahaha, lu kok emosi juga ya sama dia, hahaha..."
"Iya lah, kok ngatur-ngatur cewek gue." sautnya kesal.
"Lu tau kan Dev, kalo yang pacaran sama gue gak bertahan lama gara-gara sih Rasya?"
"Iya tau, gue tau banget sifat dia, makanya gue gak mau hubungan kita sampe rusak gara-gara dia."
"Haha, sudah lah Dev, lu balik gih ke kelas."
"Oke baby, gue balik ya bye." ucap Devan dan langsung berjalan kearah kelasnya.
Hari ini sekolah gue bakal pulang lebih cepat dari biasanya, ya karna murid baru lah yang bikin kita pulang cepat selama seminggu ini.
.
.
Setelah bel berbunyi, gue langsung nelpon sih abang laknat (Rasya).
"Woi!! lu dimana?" -gue
"Gue di kelas nyet, napa lu nelpon-nelpon, mau nebeng ya? kasian deh gak bsa bawa mobil."-Rasya
"Bangke kan, gara-gara lu gue gak bisa bawa mobil baru gue, awas aja ya lu." -gue
"Bodo amat sat, gak peduli gue, bye!!" -Rasya
Telpon gue langsung dimatiin sama dia, dan setelah itu gue langsung pergi keparkiran sekolah.
6 Menit kemudian...
"Oh ini mobil yang katanya mahal itu." gumam gue sambil menyeringai.
"Dendam harus dibalas Sya, kata mami gakpapa selagi gak mati kan."
Gue langsung keluarin pilox warna pink dan kuning, Ya karna warna itu warna yang paling dibenci Rasya. Gue coret-coret tuh mobilnya pake pilox dengan tulisan. "DENDAM ADE" "ABANG LAKNAT" "ABANG GILA" dan yang lainnya gue coret-coret biasa doang deh.
10 Menit kemudian...
Selesai gue pilox tuh mobil gue langsung balik kerumah dengan supir rumah.
RASYA POV*
"Akhirnya kelar juga, mayan lah yang daftar silat tahun ini." gumam Rasya sambil merenggangkan badannya dan berjalan menuju mobilnya.
"BANGS*T!!!!" teriak Rasya yang bikin semua orang diparkiran ngeliatin dia.
"ADEK LAKNAT!!!" teriaknya lagi.
"Awas lu ya, gue bales lu dirumah Nanti!" ucapnya dan langsung masuk kedalam mobil lalu pulang kerumah.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
Seru banget ceritanya Thor🤣🤣🤣
2021-05-18
1
Yully Produsen
gokil... auto ngakak thorr😂😂😂
2020-12-25
1
Wiwin Marhaeni
ngakak
2020-11-10
1