Jangan lupa like, coment, dan masukkan ke daftar favorit yaaa
...****************...
Sepulang sekolah, Nada pergi ke perpus dulu untuk minjam buku. Dia yang kebiasaan selalu membaca buku, pasti akan menyempatkan diri buat mampir ke perpus.
Karena menurut Nada, membaca buku itu adalah sebuah hal yang bisa bikin dia sedikit melupakan kenangan masa lalunya.
Nada bukan seorang bad girl yang kerjaannya gak jelas. Tapi menurut kebanyakan orang yang nggak paham gimana sifat dia, katanya nada mirip Bad Girl. Bukan karena apa apa, tapi dia yang emang jarang hangout sama teman-teman cewek nya dan kadang dia yang bersikap cukup kasar. Padahal itu pun ada alasannya.
Nanti kalian bakal tahu kok, gimana salah satu sikap kasar nya. Tapi tenang aja, sikap kasar itu juga ada alasannya, karena sebuah masa lalu yang susah buat dilupain. Dan akan ada bab tersendiri buat membahas itu. Yang pasti bukan di sini ya...
Okey... Back to story...
Sampai di perpus, Nada cuma lihat-lihat sebentar. Karena dia udah tahu di mana tempat buku yang dia cari, dan langsung dia ambil. Setelah itu dia pun mencatat data peminjam.
Kemudian dia pun keluar dari perpus itu.
Di sepanjang koridor Nada asyik membaca buku yang dipinjam itu, sampai-sampai dia nggak liat jalan. Dan karena saking fokusnya, tiba-tiba......
BRUKKKKK
Dia terjatuh karena nyenggol seseorang, bukan nyenggol sih sebenarnya lebih tepatnya nabrak...
"Aduh sakit pinggang gue..." kata itu cowok yang ditabrak Nada. "Lu jalan yang bener dong! Malah pakai nabrak segala.."
Nada yang ikut jatuh cuma diem, tapi dia membantu merapikan buku-buku dan benda si cowok yang terjatuh itu.
"Sorry gue gak sengaja." kata Nada dingin.
Dan dia langsung melanjutkan perjalanannya.
"Lu cewek apa cewek sih.. minta maaf kok ketus banget. nggak ikhlas lo minta maaf sama gue?!" kata cowok itu yang melihat Nada langsung pergi begitu saja.
Nada yang udah berjalan beberapa langkah pun berbalik. Ini yang paling gak dia suka... Pengganggu....
"Maksud lo apa? Gue udah minta maaf." katanya lebih dingin lagi.
"Lo kalau mau minta maaf yang bener. Bukan gini caranya. Udah buku gue pada jatuh, minta maaf kayak gitu. Cowok mana yang bakal mau sama lo?" katanya malah jadi cerewet.
"Lo siapa ngatur gue?"
Brrrrrrr.... Ini cewek bener-bener batin cowok itu waktu menyadari punggung nya yang kerasa dingin.
"Gue cuma minta lo minta maaf dengan bener. Bukan kayak gitu." kekeh nya.
"Gue udah minta maaf, buku lu udah gua benerin juga apalagi yang kurang." bentak Nada gak sabar.
"Maksud gue omongan lo tuh harus nya yang lembut. Lu tuh cewek, bukan cowok beringas."
"Terus apa hubungannya sama lo kalo gue cewek."
"Gue gak suka aja cewek yang bersikap kayak lo." kata cowok itu tambah nyebelin.
"So? Emang gue minta lo suka sama gue?!" kata Nada menekan ucapannya.
"Dan lo inget satu hal. Gue bersikap gimana itu ya terserah gue. Bukan terserah lu." tambahnya makin ketus.
Dan karena Nada yang emang nggak terlalu suka dengan perdebatan absurd seperti itu, akhirnya dia pergi tanpa menggubris lagi ucapan si cowok yang menyebalkan itu.
Aaaaarghhh..... Kenapa sih semua cowok yang gue temuin tuh nyebelin.... Gak ada yang kayak dia apa?? Batinnya kesel sambil meremas buku yang dia pegang.
Tanpa dia sadari, ada seseorang yang sejak tadi ngawasi dia. Seorang cowok yang udah suka sejak pertama. Tapi cowok itu sendiri bergegas pergi dari situ. Kalian tau siapa?
Kemudian di parkiran, dia lagi lagi ngelihat cowok yang menurutnya menyebalkan. Siapa? Yaa jelas Gibran lah. Seolah Ghibran lagi nunggu seseorang yang bakal segera keluar dari tempat itu.
Nada pun gak menggubris nya, dan dia cuma memilih pergi dari parkiran.
Nada diam di depan gerbang menunggu jemputan. Dia akhirnya me miscall kakaknya yang belum datang juga.
"Kak.... Kakak di mana sih? waktu pagi Kakak bilang mau jemput Nada?"
Sorry dek... Kakak lagi di kafe nih. Cafe lagi rame jadi kakak gak bisa jemput kamu
"Yah Kakak.. bilang dong dari pagi. Kalau gitu kan Nada bisa ikut sama Mita."
Emang mereka udah pulang
"Udah, Kenapa?"
Biasanya kamu sering bareng mereka
"Ya kali, Kak harus selalu.."
Bukan gitu Dek....
"Iya Abangku yang ganteng, iya.. Bukan itu maksudnya. Nad a juga ngerti. Tapi mereka kan pacaran, Kak. Masa harus nempel sama mereka mulu? Entar orang bilang Nada pelakor gimana?"
Eh ya kali Dek.. kamu tuh omongan orang mah jangan terlalu dipikirin. Lagian mereka kan sahabat kamu.
" Udahlah kak... Sekarang mau jemput Nada apa nggak? kalau enggak jemput gimana nasibnya Nada?"
Sekarang kamu naik taxi ya, ke cafe dulu.
"Nanti ke sana Nada mesti nyanyi lagi..."
Ya kan bukan kakak yang nyuruh.
"Nggak mau naik taksi, ojek aja deh ojek."
Terserah kamulah... yang pasti Kakak lagi nggak bisa ngejemput, bukan nggak mau ya, tapi lagi nggak bisa. Awas jangan ngambek.
"Iya iya... Bye Bye..."
Bye juga Dek..
Dan telepon pun terputus. Gimana gue pulang ini... batin Nada.
Tanpa dia sadari seseorang natap dia dari belakang kemudi. Sebenarnya dia udah denger obrolan Nada, karena ucapan Nada itu cukup kencang.. Meskipun gak tau omongan orang yang di telepon, tapi dia bisa ambil garis besar nya.
Intinya, Nona Ice Face ini lagi gak bisa dijemput... Orang itu ngelihat kerisauan Nada, dan langsung aja mobil itu menghampiri si cewek dingin yang lagi ada di depan gerbang.
Tuuuut tuuuut suara klakson.
Nada yang ngedenger nya langsung menoleh ke samping dan ngeliat cowok kutub yang sering duduk di depannya nya lagi tersenyum di balik kemudi.
"Apa lo?" tanya Nada ketus.
"Eh buset Neng... Lu galak amat sih. Mau gue anterin nggak?"
"Enggak!" tolak Nada
"Udah naik aja sini cepetan, sebelum gue berubah pikiran... Mau ke mana emang?"
"Apa sih lu.. Sok kenal banget." ya ampun... Kenapa sih hari ini gue harus ngalamin hal yang paling gak gue suka... Batin nya.
"Ya kenal, orang lo itu duduk di belakang gue. Masa gak kenal. Cepetan naik. Mumpung temen gue sih koplak itu lagi ada urusan jadi dia gak ikut numpang."
Setelah Nada berpikir-pikir cukup lama, akhirnya dia pun naik ke mobil Gibran. Walaupun sebenarnya gak mau.
Nada pun memberi tau Ghibran kalo dia mau ke Cafe Cerita. Dan akhirnya mobil Ghibran pun melesat ke tempat yang mereka tuju.
Skip....
Berhubung author dah beberapa hari gak up, jadi sekarang agak nambah dikit deh... Tapi sorry nih cuma dikit....
...****************...
Mereka pun sampe di Cafe tanpa banyak bicara... Dan Ghibran ikut masuk ke dalem.
Di dalem Cafe, seseorang udah nunggu, "Ya ampuuun dek.... Lama banget kamu.."
"Sorry.. Salah sendiri gak mau jemput.."
Rey yang menyadari ada orang lain pun menoleh ke arah Ghibran.. "Siapa tuh dek? Pacar ya?..." godanya.
"Enak banget lu ngomong bang.... Temen Nada nih. Yang udah baek mau nganterin. Gak kaya abang ndiri..." kata Nada sambil manyun.
Ghibran pengen ketawa rasanya liat cewek super dingin berubah jadi beda.
Rey pun menyapa Ghibran, dan mereka berdua akhirnya ngobrol panjang. Karena baru kali ini Nada bawa temen lain. Dan lagi, mereka pun langsung klop satu sama lain.
"Ck.... Adek sendiri malah dilupain..." kata Nada sambil masuk ke ruangan privat kakak nya.
Nada berganti baju dan memakai baju biasa, lengkap dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.
Melihat abang nya yang masih sibuk ngobrol, Nada pun pergi ke arah panggung dan langsung mengambil microfon yang lagi nganggur. Setelah itu dia pun mulai bernyanyi..
Luka itu memang terlalu berat untukmu
Terlalu keras untuk kau rasakan
Tak seperti keinginan dan harapan
Yang selalu kau impian, kau inginkan
Kau khayalkan dan kau bayangkan dulu
Mestinya kau sadari itu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Saat kau yakinkan diri tuk pergi
Coba hadapi semua ini sendiri..
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias malam
Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Kau arungi waktu di setiap pelukan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (itu kenyataan)
Who... Who... Who...
Na.. Na.. Na.. Na.., Na.. Na. Na.. Na..
Who.. Who.. Who...
Na.. Na.. Na.. Na.., Na.. Na.. Na.. Na..
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias malam
Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Kau arungi waktu di setiap pelukan
Jangan menangis meski kau sesali
Singkirkan semua bila tak kau inginkan
*Mawar hitam
Prok Prok Prok....
Tepuk tangan bergema waktu Nada selesai dari lagi nya. Ghibran pun sampai terbengong ngeliat perfect dari Nada...
"Baik... Satu lagi lagu yang akan ku bawakan..."
Kau begitu sempurna..
Dimataku kau begitu indah..
Kau membuat diriku
Akan selalu memujamu..
Disetiap langkah ku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan
Hidupku tanpa cinta mu..
Janganlah kau tinggalkan diriku
Tak kan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
Kau genggam tanganku
Saat ku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata
Dan hapus semua sesalku
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku kau begitu
Sempurna, sempurna
*Sempurna
Tepuk tangan kembali ramai untuk Nada...
"Love you Bee...." teriak banyak penonton..
Ghibran juga sampai ternganga, padahal ini bukan pertama kalinya. Tapi pas mendengar teriakan itu, wajahnya berubah masam...
Hayooo ada apa Ghibran...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Holla dear.... Sorry banget ya beberapa hari kemarin gak up, lagi beneran sibuk di real life... Sorry ya....
Jangan lupa pencet jempol
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments