Vina yang saat itu sedang terlelap bermimpi bertemu dengan seorang lelaki didalam sebuah ruangan yang memiliki pencahayaan Minim membuat dia tidak bisa meneliti siapa lelaki tersebut namun dari postur badannya Vina seperti mengenali lelaki tersebut.
Karena rasa penasaran yang besar akibat tidak bisa melihat dengan jelas, akhirnya Vina memanggil lelaki tersebut untuk memastikan.
" Kak Aldo? panggil Vina tidak yakin.
Lelaki itu pun menoleh padanya dan benar saja lelaki itu adalah kakaknya.
Deg..deg..
Lelaki itu benar kak Aldo dan saat ini Aldo sedang menatapnya dengan senyuman yang tidak bisa aku deskripsikan terlihat menakutkan dan sinis.
" Kak Aldo, apa yang kakak lakuin di sini dan kenapa aku bisa ada di sini sama kakak?
" Tanyaku.
Namun bukannya menjawab kak Aldo malah menghampiri ku dan memeluk tubuh ku.
Aku yang saat itu masih kaget dan shok hanya diam mematung karena masih belum mencerna apa yang sedang terjadi dan sebenarnya apa yg membuat kak Aldo tiba-tiba memeluk aku seperti orang sedang melampiaskan kemarahan.
Setelah beberapa menit akhirnya aku sadar saat kak Aldo nengencangkan pelukannya membuat aku memekik karena kaget karena dan pelukannya yang sangat kuat membuat aku kesulitan bernafas hingga aku memberontak ingin melepaskanya.
Namun karena usaha aku tidak berhasil akhirnya aku menginjak kaki kak Aldo hingga dia melepaskan karena kesakitan dan kesempatan itu aku gunakan untuk langsung mendorongnya hingga terjatuh di lantai.
Kak Aldo yang melihat aku begitu berani malah terlihat semakin marah hingga membentak.
" Apa yang kamu lakuin hah.. " teriaknya dengan lantang di depan muka aku bahkan dengan tangan yang mejepit muka aku hingga membuatku susah bernafas.
" Kak apa yang kak Aldo lakuin, sakit kak lepasin " ucapnya mulai menangis.
Aku yang saat itu merasa sangat ketakutan hanya bisa menangis.
" Kamu itu cuma anak pungut jadi kamu harus nurutin omongan aku " jawabnya.
Setelah membentak dan membuat aku ketakutan lagi-lagi sekarang kak Aldo memeluk aku, namun berbeda dengan tadi memeluk seperti ingin meremukan tulang-tulang, sekarang kak Aldo memeluk aku dengan pelan dan lembut seperti akan takut membuat aku terluka.
Aku benar-benar merasa aneh dengan emosi kak Aldo yang gampang berubah-rubah dalam sekejap membuat aku takut dengannya.
Kak Aldo yang tadinya hanya memeluk kini mulai mencium ujung kelopak mata, dimana air mata mulai keluar karena rasa takut yang tidak bisa aku hindari.
Aku merasa seperti tidak bisa mengontrol diriku, aku ingin menghentikannya tapi ketakutan yang aku rasakan lebih kuat sehingga membuat tubuhku seperti patung.
Setelah merasa puas dengan kegiatannya, kak Aldo berhenti dan menatapku lama dengan Pandangan mata yang tajam hingga akhirnya tubuh kak Aldo berlahan mulai memudar dan hilang.
" ahhhhhhkk " teriak ku
Aku terbangun dari tidurku dengan keringat yang lumayan banyak di leher dan keningku.
Aku tadi bermimpi sangat aneh dan menakutkan, melihat keadaan kamar yang sepi dan sunyi membuat aku yakin ini hanya mimpi namun kenapa aku merasa ini benar-benar seperti nyata.
Aku bener-bener ketakutan semoga aja itu semua benar hanya mimpi dan kak Aldo tidak akan berbuat hal seperti itu padaku dan aku yakin walaupun sekarang kak Aldo belum menyayangiku tapi tidak lama lagi pasti dia akan sayang padaku sebagai adiknya.
" Lebih baik aku cuci muka saja dulu biar bisa tenang dan tidak berpikir yg aneh-aneh lagi " ucapku berbicara sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nur Alika
sepertinya seru lanjut thor
2020-04-05
0
nikname
knp ya novel2 kebanyakan bahasanya kaku...
2020-02-18
0
Feby Rose
kayaknya serru nee
2020-02-17
0