Berkenalan
Benar saja yang di katakan Rina, tidak lama kemudian beberapa orang kakak Osis yang membimbing siswa-siswi baru datang menghampiri barisan para murid yang terlambat datang.
"berbaris yang rapih" perintah salah seorang lelaki yang terlihat galak, Doni.
semuanya terdiam dan merapihkan barisan sambil sesuaikan dengan orang yang di depan masing-masing.
'*duh serem amat sih kakak ini' batin Joy.
'sampai kaget aku di buatnya, hufhh.. udah kayak mau di jatuhi hukuman mati aja nih' pikir Rina dalam hati.
terlihat seseorang berjalan menghampiri kakak anggota Osis yang tadi datang menghampiri barisan, lelaki yang tadi menahan tangan Joy saat hendak minum.
"jadi, mau di beri hukuman apa untuk mereka, Sis?" tanya Jhony kepada seorang cewek, dia Siska sang ketua Osis.
"seperti biasa saja! imbuhnya. "oh iya, kamu aja yang urus ya, Jhon. biar Doni sama Aris yang bantu kamu" tambahnya kemudian.
"oke Sis!" jawabnya sambil mengacungkan jempolnya.
~~
disinilah mereka sekarang, memunguti sampah yang berserakan di lapangan sekolah. mereka masing - masing terbagi dua orang, satu orang memegang kantong kresek dan satunya lagi mengumpulkan sampah.
"duh, sial banget sih kita. baru hati pertama udah pungutin sampah, mana panas lagi cuaca hati ini." gumam Rina sambil mendumel.
"mau gimana lagi, lagian kita juga salah. pakai telat di hari pertama masuk sekolah pula." jawab Joy pelan
perhatian Joy teralih, saat melihat Jhony berbincang dengan teman nya sambil memperhatikan siswa yang sedang menjalankan hukuman. tanpa sengaja Jhony menghadap ke arahnya dan membuat Joy membuang tatapan nya kearah lain.
~~
setelah selesai mereka berkumpul kembali di lapangan sekolah, tapi kali ini mereka semua duduk di lapangan basket. untuk mendengarkan hukuman selanjutnya yang akan segera di sampaikan oleh kakak pembimbing.
"selamat pagi adik-adik!" sapa Jhony
"pagi kakkk!" jawab mereka berbarengan
"pada pagi ini adalah hari pertama MOS kalian di Sekolah ini. tetapi kalian yang berkumpul di sini sudah terlambat, jadi kami seperti biasa kami tetap akan memberi hukuman kepada kalian. ada yang keberatan ?" tanya nya kemudian
sepi tidak ada yang menjawab
"kak.." ucap salah seorang siswa perempuan
"ya.." jawab Jhony
"apa hukuman nya berat?" bertanya sambil nyengir
"tidak Dina, karena hukuman nya bukan mengangkat sesuatu!" tambah Jhony sembari tersenyum ke siswi yang di ketahui bernama Dina dari nametag yang tergantung di depan dada nya.
"owhh.. syukur deh. soalnya aku udah merasa berat mengalihkan pandanganku dari kakak, hehe.. ." dibalas sorakan dari siswa lainnya
Dina hanya tersenyum malu-malu manis, gadis yang terhipnotis oleh ketampanan Jhony.
sedangkan Joy dan Rina saling berpandangan dan merasa tak percaya dengan pernyataan Dina.
"Tenang semua nya!" seru Doni yang melihat keadaan semakin ribut
"Langsung saja ya, kalian akan di beri tugas perorangan. Kalian semua harus meminta berkenalan dengan kakak-kakak kelas dari anggota Osis yang membimbing di sini, kalian harus melampirkan tanda tangan serta jabatan yang di pegang masing - masing kakak anggota Osis." jelas Jhony
"kak, harus semua anggota Osis ya?" tanya salah seorang murid cowok
"tidak, tapi untuk bagian tertentu kalian harus mendapatkan nya."
"contohnya kak" kali ini Joy yang bertanya sambil tersenyum ke arah Jhony
Jhony bergumam dalam hati 'cantik, senyum nya juga manis'.
sejenak hening~
"kak?.." panggil Joy
Jhony tersadar tetapi tetap dalam sikap tenang nya "hmm,, seperti Ketua Osis, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan wakil ke siswaan lain nya." jawab nya panjang
"sudah mengerti? apa ada pertanyaan lagi?" tanya Jhony, kemudian dibalas jawaban dari semua siswa
" tidak kak.."
"kalian mempunyai waktu 30 menit, dan bagi yang terlebih dulu selesai bisa kembali ke lapangan ini lagi sambil menunggu teman yang lainnya selesai." lanjutnya
"baik kak.." jawab mereka serentak
"ok, waktu kalian mulai dari.. sekarang. Go!!" Doni memberi aba-aba
~~
"kamu udah dapat berapa tanda tangan?" tanya Joy kepada Rina
"baru sepuluh nih Joy, ahh aku malu banget deh. pakai di kerjain yang aneh-aneh lagi!" jawab Rina
"koq bisa kamu dapat nya udah banyak, Rin?" tanya Joy "coba lihat punya kamu" sambung Joy
mereka mencocokan daftar pengumpulan tanda tangan merak, dan terlihat milik Joy baru lima orang anggota Osis yang memberi tanda tangan kepadanya.
"ahh.. aku belum dapat ketua Osis dan wakilnya nih." panik Joy sambil melihat jam tangan nya " waktunya 20 menit lagi, gimana nih?"
"Itu kakak Siska, Joy" tunjuk Rina saat melihat Ketua Osis berjalan bersama dengan Jhony "nah,, yang di sampingnya itu wakilnya!" seru Rina lagi
"cepetan sana Joy, tar keburu mereka pergi!" Joy tergagap dan kaku di tempat
"a, aku koq jadi deg deg an ya Rin?"
"apaan sih Joy, mana Joy yang pantang menyerah dulu? cepetan sana Joy, demi lulus MOS" Rina memberi semangat
"oke, tunggu ya Rin!" pinta Joy
dengan perlahan Joy menghampiri Jhony dan Siska, yang sedang berbincang dengan beberapa orang lainnya.
"permisi kak, maaf saya mengganggu!" sela Joy
seketika semua perhatian tertuju padanya, dengan tatapan yang tak bisa di jabarkan Joy.
"ada apa?" tanya salah seorang dari mereka
Joy menatap mereka bergantian. tetapi saat tatapan nya bertemu dengan Siska, sang Ketua Osis memberi tatapan sinis seolah akan menantang berkelahi. Joy beralih menatap Jhony yang memberi tatapan bertanya, tanpa sadar Joy mengulurkan tangan ke arah Jhony dan berkata
"maaf kak, saya mau berkenalan."
Jhony tersentak tak menyangka gadis ini akan mengulurkan tangan dan meminta berkenalan dengannya, tanpa mereka sadari Siska memberi tatapan permusuhan kepada Joy.
.
.
.
.
Sampai ketemu di bab selanjutnya * ^
Stay Safe Love
Semoga suka ya*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments