Tiga hari telah berlalu, masa pengenalan murid baru pun telah usai. Tandanya semua murid akan memulai pembelajaran seperti biasanya. Namun, bagi murid baru sekarang waktunya beradaptasi dengan lingkungan baru mereka. Dimulai nya tahun ajaran baru, kadang juga membuat sebagian orang tua ikut sibu dalam membangunkan anak-anak mereka yang agak susah bangun sendiri. seperti saat ini, dimana mama Silvi berusaha membangunkan Joy yang masih bergelung dengan selimut tebal yang menutupi hampir seluruh tubuh nya itu.
"Bangun Joy, kamu nggak mau sekolah. ini sudah setengah tujuh loh, kamu harus cepat bangun kalau nggak mau telat ke sekolahnya!" mama Silvi menyibak selimut dan menarik tangan anak nya agar terbangun.
"iya, iya,, " sambil berdiri dan masih menampilkan muka bantalnya "Joy mandi sekarang." Joy berucap, setelah itu mama Silvi berlalu kembali ke bawah. Tujuan nya adalah dapur, untuk menyiapkan makanan untuk anak serta suaminya.
~~
"Pagi ma, pa.." sapa Joy saat sampai di meja makan dan terburu-buru mengambil roti yang sudah di siapkan oleh mama
"Pagi sayang,," jawab mama dan papa berbarengan.
"Joy pergi dulu ya ma, pa.." dengan cepat meminum susu yang sudah tersedia dan bersiap menuju ke depan sambil masih memegang roti di tangannya.
Tangan papa Andreas menahan dan menawarkan untuk mengantar anaknya ke sekolah, namun di tolak oleh Joy yang bersikeras untuk berangkat sendiri menggunakan bus. Karena dari dulu dia memang lebih senang berangkat ke sekolah menggunakan bus, alasannya adalah dia dapat bertemu dengan teman sesama murid baik satu sekolah atau murid dari sekolah lain yang dapat di ajak bicara. Ya, terkadang Joy tidak dapat diam dan selalu ada saja hal yang dapat di ceritakannya.
~~
Turun dari bus, Joy berlari menuju gerbang sekolah yang menyisakan sedikit celah agar bisa masuk. Dan itu artinya lonceng tanda masuk kelas sudah berbunyi, sebentar lagi guru-guru akan menuju ke ruang kelas yang sudah di jadwalkan. Masih berlari di lorong kelas yang mulai sepi, tanpa sengaja Joy menabrak seseorang yang sedang membawa tumpukan buku, Joy terhuyung ke samping dan orang yang di tabrak juga menjatuhkan semua buku yang di bawa hingga berserakan di lantai. Dengan sigap Joy berjongkong membantu membereskan buku buku tersebut dan meminta maaf kepada si pembawa buku.
"Maaf, maaf,, saya nggak sengaja.. soalnya saya terburu buru" matanya masih tertuju pada buku yang berserakan sambil tangan nya bergerak membereskannya.
"nggak apa apa, saya juga ngak lihat kamu tadi" si pembawa buku membalas perkataan Joy.
Saat di rasa buku sudah hampir beres semua mereka sama sama berdiri dan melihat ke masing masing, sama kagetnya mereka sambil berkata.
"Ohh,, kamu, Joy"
"Ohh,, kamu, kak Jhony"
"Kamu terlambat?" tanya Jhony merasa tak enak dengan pertanyaan nya.
"Eh, i-iya.." jawab nya malu.
"Ohhh.. kalau begitu sini buku nya, kamu segera lah ke kelas sebelum guru yang mengajar masuk ke kelas kamu." pinta Jhony sambil meraup buku dalam pegangan Joy.
"Iya. sekali lagi maaf ya, kak!. saya benar benar ngak sengaja." putusnya sambil beranjak pergi dari sana sambil tersenyum, dan kembali berlari menuju kelasnya.
Menyisakan Jhony yang masih memperhatikan Joy hingga bayangan nya lenyap di ujung lorong, dan membuatnya tersenyum simpul mengingat pertemuannya dan Joy tadi. Ya, saat masa pengenalan siswa baru selama tiga hari. Jhony tak pernah melepaskan perhatian nya pada sosok gadis manis dan ceria itu, melihat kelakuan dan tingkah lucu yang sering di lakukan oleh Joy bersama teman dalam satu tim nya. Jhony sering dibuat senyum sendiri saat melihat nya, dari sana membuat Jhony sangat mengingat gadis itu dan terkadang memikirkan nya. seperti sekarang ini, dia masih di tengah lorong dan tersenyum sesaat sebelum seseorang datang dan menegurnya.
"Ngapain kamu di sini, udah di tungguin tuh sama bu Nela!" Siska memperhatikan Jhony yang senyum senyum sendiri merasa bingung.
"Eh, Siska. Ini udah mau ke kelas." jawabnya sedikit gugup, takut tingkah nya di lihat oleh teman sekelasnya itu.
"Aku di suruh bu Nela buat nyusul kamu, habis udah lama kamu masih belum kembali ke kelas." Siska menjelaskan alasan mengapa dia menyusul Jhony.
"Ohh..." jawab Jhony singkat.
Untuk mengusir kecanggungannya, Siska kembali melemparkan candaan sambil tertawa. "Atau mungkin bu Nela takut kamu nggak mampu bawa buku sebanyak ini kali yah?"
"Apaan sih kamu Sis, ngaur deh. Buku nya cuma segini doang juga hahaha"
Tawa mereka terdengar di sepanjang lorong. Siska adalah teman sekelas Jhony yang juga Ketua Osis di sekolah. Mereka berteman sejak sekolah SMP, Siska juga masuk di SMA yang sama dengan Jhony karena dia tidak ingin jauh dari Jhony. Benar, pada awalnya Siska berteman dekat dengan Jhony si SMP dan sering mengerjakan tugas kelompok bersama. Memang Siska dan Jhony selalu satu kelompok, dan membuat mereka selalu bersama mengerjakan tugas kelompoknya yang tak hanya mereka berdua saja. Tetapi juga ada teman teman lainnya juga.
Istirahat~~
"ke kantin yuk, Joy!" Rina mengajak Joy untuk ke kantin saat guru yang mengajar telah meninggalkan kelas.
"Ayuk,, aku juga udah laper nih, Rin." jawab Joy lalu berdiri menggandeng tangan Rina dan berjalan ke tujuan .
Saat menuju ke kantin mereka berpapasan dengan Erick dan teman teman nya, dan waktu itu Rina sedang menghadap ke arah Joy dan berjalan mundur. Tiba tiba saja, tubuh Rina menabrak sesuatu. Seketika itu, Rina berbalik untuk melihat apa yang telah di tabrak nya itu. Rina terlonjak kaget, saat sesosok suara berat membentak dan terdengar marah tertuju pada nya.
"shitt.. apa apa nih, lo nggak punya mata apa. Nabrak nabrak gua, lo anak baru, hahh?" Erick memberi tatapan yang siap memangsa kepada Rina yang ketakutan.
"Maaf,, saya tidak sengaja. Sungguh saya minta maaf kak." Rina memberi alasan dan meminta maaf atas kesalahan nya.
Erick melirik sekilas kearah Joy yang tampak ingin menyela perdebatan keduanya, namun saat Erick kembali ingin berkata terdengar sebuah suara yang tak kalah berat menghentikan perkataan nya.
" Ada apa ini, apa ada masalah?" tanya Jhony yang penasaran kepada Erick yang sedang berhadapan Rina dan Joy.
Sebelumnya Jhony sudah menyaksikan saat Erick memarahi Rina yang tak sengaja menabrak nya. Jhony dengan perlahan mendekat dan mendengar apa yang akan dilakukan oleh Erick kepada Rina. Saat di rasakan Erick memperhatikan Joy, Jhony pun mendekat dan menghentikan reaksi Erick selanjutnya. Dan ternyata Erick malah memperhatikan Joy kembali yang menimbulkan kecurigaan bagi Jhony, dengan cepat Jhony mengalihkan perhatian Jhony dan kembali bertanya.
"Ada masalah apa Erick?"
Sambil menunjuk ke arah Rina, Erick berkata "Cewek ini udah nabrak gue!"
"Tapi Rina udah minta maaf tadi." Serobot Joy tiba tiba, sambil menunggu reaksi dari Jhony.
Jhony kembali menatap Erick, mencari tau apa yg diinginkan Erick lagi. Namun Erick hanya mendengus dan berlalu meninggalkan mereka sembari dengan sengaja menabrak bahu Jhony.
Rina yang ketakutan melihat kemarahan Erick tadi, merasa bersyukur saat Jhony datang menengahi mereka.
"Terima kasih ya kak, tadi saya sudah ketakutan saat melihat wajah nya yang sangar. Sebenarnya saya juga yang salah, berjalan nggak lihat kedepan." Rina memberi Penjelasan kepada Jhony.
"Tadi kan kamu uda minta maaf sama dia, Rin" sela Joy
"Tapi menurut aku, kamu nggak sepenuhnya salah. Karena jika kamu nggak melihat kedepan, bisa aja dia yang melihat kamu dan menghindar saat hendak menabrak kamu kan?" Jhony merasa perlu membela agar Rina tidak merasa sepenuhnya bersalah, karena terlihat jelas bahwa Rina masih merasa tidak enak terhadap Erick.
"Benar kata kak, Jhony. Dia harusnya ngeliat kamu tadi pas jalan mundur, jadi seenggak nya dia bisa menghindar tertabrak kamu, Rin. Beneran tuh orang bikin kesel deh, ya udah yuk kita ke kantin aja. Aku udah laper banget." Joy membenarkan yang diucapkan Jhony.
"Ya udah, yuk kita ke kantin. Oh iya, kak Jhony mau sekalian ke kantin?" ajak Rina
Joy merasa canggung saat mengingat kejadian tadi pagi, saat menabrak Jhony di lorong sekolah. sembari membuang pandangan nya ke arah lain, Jhony tersenyum saat melihat Joy yang menghindari tatapannya. Kemudian dia kembali melihat Rina dan mengiyakan ajakan Rina untuk kekantin berbarengan.
Tanpa mereka ketahui, di ujung lorong Erick masih memperhatikan Jhony dan kedua gadis tadi. sekilas Erick dapat melihat tatapan Jhony berbeda kepada Seseorang yang berada disebelah gadis yang menabraknya tadi, Erick tersenyum penuh arti dan pergi.
~~
"kamu mau pesan apa, Rin?" tanya Joy saat sampai di kantin
"Aku yang biasa deh, nasgor." jawab Rina
"Ok, punya mu nasgor ya!" Joy memperjelas jawaban Rina, namun dia sendiri bingung akan makan apa. saat dia sedang berpikir, suara Jhony menyela dan memberi saran untuk makan bakso. Karena bakso di sini sangat enak jelasnya, dan Joy pun ingin tau apakah yang di katakan seorang wakil ketua Osis benar soal makanan di kantin sekolah ini.
"Ok, aku bakso aja deh." putus Joy
"Biar aku pesenin aja, kalian tunggu si sini ya." Jhony menawarkan untuk memesan makanan kedua gadis tersebut.
Tak lama kemudian, tampak Jhony kembali ke salah satu meja yang sudah di pilih kedua gadis tersebut untuk makan. Suasana sedikit canggung dan Rina yang mengetahui bahwa sahabatnya dan kak kelas nya itu tampak aneh pun memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"oh iya, makasih ya kak tadi uda bantuin kita hadapin cowok tadi. kalau kakak nggak bantu, bisa bisa sampe sekarang kami belum bisa ke kantin." ucap Rina tulus
"Nggak perlu terima kasih, aku juga nggak banyak membantu." jawab Jhony merendah. "Buktinya, aku nggak banyak ngomong dianya sudah pergi."sambung Jhony lagi
"Bagaimana pun kakak udah menghalau dia untuk bersikeras pada saya tadi." melihat raut Joy yang masih sedikit canggung untuk bertatapan kepada Jhony, Rina mulai memancing pembicaraan kepada Joy.
"Oh iya Joy, tadi kamu kan bilang laper banget. Gimana maag kamu? Kambuh lagi nggak?" Rina mencari bahan pembicaraan kepada Joy yang tampak hanya diam saja.
"eh,, ah,, aku nggak apa apa koq Rin, lagian juga td pagi aku sarapan roti." Joy tersentak dan menjawab dengan terbata bata.
"Jadi tadi pagi kamu terburu buru datang juga belum sempat sarapan?" Jhony memulai pembicaraan dengan Joy.
"Kalian tadi pagi ketemu? Wahh, kebetulan sekali ya!" tanya Rina sambil tersenyum jahil ke arah Joy "Iya nih kak, tadi pagi Joy bilang kalau di nggak sempat sarapan gara gara ke si-, aduh!" perkataan Rina terhenti karena Joy menginjak kaki sahabatnya itu yang ceplas caplos ngasal.
Joy sudah menampilkan wajah merah, malu karena teman nya ini hampir saja menceritakan ke jelekan nya kepada seorang lelaki yang baru mereka kenal ini. Akhirnya Joy di selamatkan oleh ibu kantin yang mengantarkan makanan yang di pesan oleh Jhony tadi. Lali mereka pun segera makan dan melupakan cerita yang terputus tadi.
setelah selesai makan, Joy pergi ke ibu kantin untuk membayar makan nya dan Rina. namun saat hendak membayar, ibu kantin tersebut berkata bahwa makanan mereka sudah di bayar. Joy terkejut dan bertanya siapa yang membayar makanan nya, ibu kantin mengatakan bahwa orang yang memesan tadi sudah langsung membayar makanan nya. seketika Joy menoleh ke arah meja yang tadi di dan teman nya tempati, dan menemukan Rina saja yang menunggu di sana. Dengan segera dia kembali menemui Rina tak lupa mengucap terima kasih terlebih dahulu kepada ibu kantin tadi.
"Rin, kak Jhony kemana?" tanya Joy penasaran
"Ciee.. nyariin nih?" sambar Rina
"eng, nggak koq. Aku cuma mau bilang terima kasih aja sama dia, soalnya dia udah bayarin makanya kita Rin.." kesal Joy kepada sahabatnya yang senang sekali meledeknya.
"Yang bener, semua makanan kita kak Jhony yang bayarin nih?" selidik Rina tak percaya.
"Iya,, beneran. Makanya aku mau bilang makasih ke dia." tegas Joy
"Tadi dia sih pamit duluan, soalnya mau ada rapat Osis katanya." jelas Rina
"Oh,," jawab Joy singkat
"Koq kayak ada yang kecewa ya, hihi..!" ledek Rina kembali
Dengan kesalnya Joy membalas ucapan Rina dan mencubitnya. Alhasil Rina mengaduh kesakitan "usah aku bilang, aku cuma mau terima kasih sama dia Rin. Ihh,, kamu jahil banget sih."
~~
Melewati lapangan basket menuju ke kelas, Rina dan Joy tampak asyik mengobrol. Mereka bercerita dan tertawa sehingga tak menyadari di tengah lapangan ada seseorang yang terus memperhatikan mereka, disana Erick berdiri. Dia Sedang bermain basket dengan teman teman nya, saat ini mereka baru akan istirahat sejenak. Baru beberapa langkah, Erick melihat dua gadis tadi yang menabraknya dilorong sekolah. Seketika Erick menghentikan langkahnya, dan memperhatikan kedua gadis tersebut. Alangkah mengejutkan nya, ketika Erick mulai tersenyum melihat tawa Joy yang sedang melihat kearah Rina. Tanpa sadar Erick bergumam"Cantik.." Gumaman itu hanya dapat di dengar olehnya sendiri, namun beberapa teman nya merasa aneh ketika melihat Erick tersenyum sendiri. Akhirnya mereka mengikuti arah pandangan Erick, dan menemukan bahwa yang di pandang Erick adalah kedua gadis yang tadi menabrak temannya itu di lorong sekolah...
.
.
.
.
Bersambung..
Semoga suka ya
Kalau suka karyaku tolong di bantu Like, hadiah atau vote nya ya guys..
terima kasih, sudah mau singgah ke ceritaku
*StaySafe*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments