Selama proses menulis, pasti akan ada banyak sekali masalah yang ditemui. Ketika kita mengalami stuck idea dan tidak bisa melanjutkan cerita di tengah jalan, apa yang harus kita lakukan? Berikut ada banyak sekali analisis dan solusi yang telah disediakan, semoga membantu:
Pertama, menentukan jenis hambatan apa yang kamu alami, lalu mencari solusi yang tepat.
1). Hambatan Plot:
Tidak ada inspirasi/ide. Faktor utamanya adalah pada saat memulai tidak merencanakan pengaturan plot dengan baik, arah cerita tidak terstruktur, jadi tidak ada petunjuk tentang apa yang akan ditulis selanjutnya.
Solusi:
Sebelum memulai membuat karya, kamu harus memikirkan kerangka cerita, contohnya latar tempat, karakter apa yang akan muncul. Di bab ini, terutama ingin memberitahu pembaca mengenai sebuah informasi dan menceritakan sebuah cerita. Untuk penjelasan lebih detil mengenai cara penulisan kerangka cerita dengan baik, silakan melihat panduan “Bagaimana cara menulis kerangka cerita dengan baik”.
2). Hambatan penulisan/teks:
Faktor utamanya adalah karena kamu belum memiliki kemampuan yang baik dalam penulisan/teks. Sebagai contoh, deskripsi penampilan karakter, deskripsi bahasa, dan bahkan deskripsi pemandangan dan lingkungan sekitar. Bahkan mungkin, pada saat menentukan nama, kamu terlalu bingung apakah namanya enak didengar atau tidak.
Solusi:
Jangan terlalu bimbang. Pertama, gunakan beberapa kata kunci alternatif sebagai pengganti. Setelah selesai menulis, kamu bisa kembali untuk merevisi.
3). Hambatan efisiensi:
Efisiensi menulis tidak tinggi, sederhananya, di lingkungan sekitar kamu ada banyak gangguan, mudah teralihkan, tidak cukup konsentrasi. Contoh, membalas chat WhatsApp, membuka twitter, atau tiba-tiba ada orang yang meminta kamu melakukan sesuatu, ide menulis sering terputus. Jika pada saat sedang menulis tidak fokus, dalam satu jam, kemungkinan tidak sampai sepertiga bagian yang bisa kamu tulis dari yang sebenarnya kamu targetkan.
Solusi:
Putuskan koneksi internet, matikan ponsel, pindah ke tempat yang lebih tenang, menghindari semua interferensi atau gangguan sekitar, dan fokuslah pada penulisan. Sebelum mulai, kamu bisa membuat kerangka kecil cerita, menulis isi beberapa ratus kata di setiap bab, sehingga kamu bisa menghemat waktu, kamu hanya perlu memikirkan tentang bagaimana mengubah bingkai tema dengan retorika.
4). Hambatan psikologi:
Ini berarti kamu menetapkan tujuan yang terlalu rendah, atau menjadikan diri sebagai belenggu spiritual. Contohnya, kamu hanya menetapkan sehari menulis 2000 kata. Setelah menulis, seribu sampai dua ribu kata, pikiranmu langsung mengunci diri kamu sendiri. Ini tidak akan membangkitkan motivasi untuk menulis.
Solusi:
Usahakan memberi diri sendiri tujuan yang lebih besar. Hanya dengan cara ini, kamu akan menyadari bahwa potensimu dalam berkarya masih sangat besar. Contohnya, awalnya kamu hanya berencana menulis 3000 kata, tetapkan tujuan menulis 5000 kata ke diri sendiri. Ketika sudah mencapai 3000 kata, kamu akan merasa mudah, tidak sesulit yang dibayangkan.