NovelToon NovelToon
POV 1 & POV 3

Bagaimana menggunakan orang pertama dengan terampil

Jumlah peserta 75

1.Pengaturan alur utama

Dalam buku orang pertama, "aku" selalu menjadi petunjuk utama yang menggerakkan cerita, sehingga kemunculan "aku" harus hati-hati, waktu, tempat dan tokoh serta peristiwa yang terjadi perlu diatur dengan cermat, sehingga hal-hal tersebut terkait dengan alur utama plot, sebenarnya, kita memikirkan plot dari permainan puzzle orang pertama tersebut, dan kita akan memahami bahwa "aku" tiba di adegan baru, dan pasti akan menemukan faktor-faktor yang mendorong plot tersebut, seperti menemukan beberapa dokumen rahasia dan menemukan alat kunci, atau bertemu dengan NPC kunci untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, tidak ada adegan baru yang sia-sia, dan novel ini bahkan lebih menuntut, tidak hanya adegannya, tetapi juga hal-hal yang "aku" yang disaksikan dan dialami perlu diintegrasikan ke dalam perkembangan cerita.


2.Konflik dan klimaks

Teman-teman yang suka memainkan game puzzle semacam ini juga tahu bahwa akan ada mini-boss yang sulit di tengah-tengah permainan, atau menemukan bahwa masalah yang sangat sulit tidak dapat diselesaikan, dan Anda harus kembali ke adegan sebelumnya untuk mencari petunjuk, yang merupakan latar konflik. Dalam karya narasi orang pertama, pada saat yang tepat, "aku" diberikan musuh yang sulit dihadapi, atau masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, kemudian "aku" dibiarkan berjuang mencari jalan keluar, dan menyelesaikan masalah dengan sukses, dan keadaan "aku" akan mengalami kelonggaran > kewaspadaan > kebingungan > penderitaan > ketegangan > kertakan gigi dan ketekunan > kegembiraan > kepuasan > kelonggaran, dan seterusnya maka akan terbentuk konflik dan klimaks cerita, dan naik turunnya plot akan tercapai, dan pembaca yang diwakili oleh "aku" juga akan mengalami perubahan keadaan tersebut seiring dengan cerita.


3.Pengaturan ketegangan

Tidak sulit untuk menciptakan ketegangan sebagai orang pertama, karena apa yang tidak dapat dilihat atau didengar oleh "aku" dapat menjadi ketegangan. Penulis relatif maha tahu tentang apa yang telah terjadi dalam cerita, sehingga dia dapat memilih untuk memanfaatkan titik buta kognitif "aku", mengedepankan spekulasi "aku", dan menyilangkan fakta objektif yang berbeda dengan spekulasi "aku", sehingga "aku" dan pembaca tidak akan mengetahui kebenarannya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan seperti ini, pertama, kejadian tersebut pasti terjadi, tidak peduli apakah aku mengalaminya atau tidak. Kedua, deskripsi analisis aku haruslah apa yang aku katakan pada diri aku sendiri, yang hanya merupakan semacam spekulasi tentang situasi, bisa benar atau salah, dan tidak dapat digunakan sebagai kesimpulan.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!