NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Tema Drama Pernikahan

Bagaimana Menaikkan Rasa Simpati?

Jumlah peserta 580

Sumber utama dari rasa simpati adalah karakter, tentunya yang paling penting adalah protagonis.

Mulai dari pembentukkan karakter yang paling dasar, temukan point yang dapat membuat pembaca merasakan resonansi.

Kita ambil protagonis dalam novel balas dendam sebagai contoh...

Mengapa banyak author yang suka membuka cerita dengan protagonis ditindas pemeran lain setelah itu setting plot balas dendam ?

Karena pada kehidupan nyata setiap orang pasti pernah mengalami hal yang sama, ditindas, diremehkan,dipersulit dan tidak dianggap oleh yang lain.

Pada keadaan seperti ini pada umumnya kita menahan emosi kita, saat pembaca membaca plot ini, secara tidak sadar ingin membantu protagonis melampiaskan emosinya.

Maka pada saat ini author bisa setting klimaks pada adegan berikut, agar pembaca secara tidak sadar sudah menganggap dirinya sebagai protagonis dalam cerita.

Ini adalah teknik penulisan paling dasar dalam novel online.

Emosional yang berbeda perlu di gabungkan dengan point simpati yang berbeda juga, maka munculah berbagai cara penulisan.

Tidak hanya emosi yang dilampiaskan, rasa penasaran dan pencapaian beserta pemikiran terhadap masalah juga bisa disetting untuk menambahkan rasa simpati.


Selain pembentukkan karakter itu sendiri,teknik penulisan juga tidak kalah pentingnya.

Bahasa sendiri mempunyai pengaruh terhadap rasa simpati, maka terdapat dua bagian yang perlu kita perhatikan :

1.Bahasa datar yang lancar.

Dialog adalah bagian yang paling diperhatikan pembaca saat membaca, penulisan yang mendekati kehidupan nyata akan membuat pembaca secara tidak sadar ikut setuju dengan penulisan kita. Jika bukan keperluan dalam settingan plot, bahasa yang terlalu resmi dan tegas akan susah membuat pembaca merasa simpati. Ini nampaknya adalah masalah yang amat kecil, kita mengontrol ini dengan baik mungkin tidak akan menambahkan nilai plus yang tinggi, tapi juga tidak akan menjadi kekurangan dalam image pembaca.

2.Pemilihan sudut pandang saat mendeskripsi.

Yang ditujukan pada bagian ini bukanlah perubahan sudut pandang karakter, tetapi sudut pandang yang dipilih penulis saat mendeskripsikan sesuatu.

Secara mudah bisa kita artikan sebagai "penulis jika ingin pembaca bersimpati, maka penulis sendiri yang harus bersimpati pada ceritanya dulu".

Tapi kontrol terhadap karakter sebenarnya jauh lebih sulit, perlu adanya pengalaman penulisan yang banyak.

Kita tahu, rasa simpati pada sudut pandang orang pertama akan jauh lebih kuat dibanding sudut pandang orang ketiga.

Apakah ada yang tahu alasannya?

Kalau menurut mimin ini adalah efek dari pemilihan titik pandangan yang berbeda.

Pada bagian ini mimin merekomendasikan penulis bisa latihan dulu penulisan menggunakan sudut pandang orang pertama, rasakan angle of view , titik masukkan dan cara penyampaian.

Kita ubah penyampaian yang lebih banyak menggunakan omniscient narrator menjadi penyampaian sudut pandang orang ketiga, ini akan meningkatkan rasa simpati pembaca.

Contoh, kita tahu jika syuting sebuah movie perlu banyak view, close-up,close shot,feature dan lain-lain ...

Kontrol dari penulis terhadap sudut pandang sama halnya dengan sutradara menghandle kamera.

Banyak penulis yang menggunakan satu kamera dan dari awal hingga akhir hanya menggunakan satu cara perekaman, sehingga keseluruhan ceritanya nampak seperti movie dokumentasi yang membosankan.

Jika anda sudah mahir dalam penggunaan sudut pandang maka penulisan anda akan jauh berbeda, rasa simpati juga akan mengingkat seiring pengalaman kita yang bertambah (tambahan : cara penulisan ini juga salah satu point penting peningkatan Strong sense )

Sampai disini, jika teknik penulisan diatas sudah anda terapkan dalam penulisan karya sendiri, maka rasa simpati pembaca saat membaca karya anda sudah sangat kuat.

Jika masih ingin meningkatkan rasa simpati, maka perlu kita melakukan perubahan pada lingkungan dan ritme plot.

Point penting dalam pendeskripsian tempat adalah "sense of identity".

Tidak mau tahu seberapa aneh pandangan dunia yang anda dirikan dalam novel anda, hanya dengan membuat pembaca merasa identity maka baru bisa membuat pembaca terbawa dengan cerita kita...

Pendeskripsian lingkungan dan tempat memerlukan persiapan yang panjang, tidak mungkun langsung nampak efeknya, dibawah kelogisan baru bisa kita menambahkan point detail.

Deskripsi makro hanya dapat mencapai peran publisitas. Hanya dengan pendeskripsian detail, rasa substitusi dapat ditingkatkan .Ini harus dibedakan dengan jelas.

Style bangunan, style pakaian, tingkah laku, point-point kecil ini bisa menjadi titik utama pendeskripsian kita, bahkan bisa kita deskripsikan hingga satu koin emas bisa membeli berapa roti, orang biasa akan memelihara berapa ayam, pedagang kaki lima dijalan mulai dagangannya jam berapa dan jam berapa selesai menjual.

Contoh, jika anda ingin mendeskripsikan style pakaian masa Victoria, jangan langsung menulis , pemeran ini menggunakan gaun style seperti apa, melainkan kita perlu deskripsikan ciri khas pada masa itu.

(perlu diperhatikan, pendeskripsiannya jangan sampai membuat pembaca merasa bosan, perlu kita kontrol juga pendeskripsiannya)

Selanjutnya adalah ritme plot, kita perlu memegang erat psikologis pembaca saat membaca karya kita, jika muncul ketidaknyamanan maka perlu segera kita ubah.

Untuk mencapai ini kita perlu ada pengalaman yang cukup banyak dan kemampuan menganalisis plot.

Kapan plotnya harus maju, kapan plotnya mundur , kapan ritme plot perlu cepat, kapan ritme plot harus diperlambat...

Musuh utama dalam rasa simpati adalah pemecahan emosional...

Jika anda sudah mahir dalam handle ritme plot, maka anda secara maksimal dapat mengindari pemecahan emosional tersebut.

Beberapa unsur ini harus ada :

Pertama : Menyentuh hati pembaca, asal pembaca mulai merasakan apa yang dirasakan karakter novel maka akan muncul rasa simpati.

Kedua: Penuhi keinginan pembaca, asal mencapai ini juga akan menimbulkan rasa simpati.

Ketiga: Pembentukkan hal yang nyata, pembaca jika merasa apa yang kita tulis itu nyata maka akan meningkatkan rasa simpati mereka.

Point ini pada dasarnya hanya cocok dengan karya tema kehidupan nyata, kita menyarankan pendeskripsian sudut pandang orang pertama.

Walaupun penggunaan sudut pandang orang ketiga juga bisa membentuk rasa nyata, tapi pada novel yang bertema ini fungsinya akan jauh kalah dari sudut pandang orang pertama.


Detail mengenai bagaimana meningkatkan rasa simpati secara keseluruhan ada 4 cara : dimulai dari permintaan, dimulai dari lingkungan, dimulai dari perasaan, dimulai dari karakter.


1.Mulai dari permintaan

Permintaan perlu dipenuhi, point pentingnya yaitu bagaimana menciptakan point seru. Bagi pembaca kalangan wanita pada umumnya akan menyukai plot CEO arogan yang jatuh cinta pada protagonis wanita, CEO mencintai protagonis wanita sangat dalam, pemeran kedua cowok juga setia menunggu protagonis wanita; selain itu protagonis wanita masih memiliki reputasi tinggi, punya bisnis sendiri dan dirinya sangat kuat dan point lain yang sangat diminati pembaca, semua ini adalah point yang bisa dikembangkan menjadi plot seru.

Inti dari permintaan adalah apa yang diperlukan atau diharapkan dari pembaca, maka dari penulis harus memberikan mereka dalam karya tersebut, kalau mau dirangkum karya anda harus memenuhi "kepuasan"

Point seru ini tidak mudah dicapai. Kita setiap hari menghirup oksigen, tidak ada yang merasa hal ini memuaskan mereka, sedangkan kita perlu usaha puluhan tahun baru bisa sukses, kita perlu perhatian dan berusaha baru bisa mendapatkan hubungan yang kita impiankan, kita perlu secepatnya berikan rasa kepuasan ini kepada pembaca maka titik serunya baru akan tercapai.

Tentu, kita perlu menahan pada plot awal untuk meningkatkan point seru.

Contoh, protagonis pada awalnya sangat lemah, bahkan bisa kita buat pada bab awal pembaca tidak menyukai protagonis (jangan sampai kelewatan pembaca tidak lanjut membaca karena merasa jijik dengan protagonis), tapi sebenarnya protagonis sedang menyembunyikan kemampuan aslinya, saat menghadapi ujian dia terpaksa menampilkan kemampuan aslinya, antagonis habis dibantainya, perbandingan seperti ini akan mengingkatkan kenyamanan saat membaca.

Digabungkan metode penulisan diatas maka akan lebih mudah berhasil.

2.Dimulai dari lingkungan

Manfaat utama pendeskripsian lingkungan : menampilkan ciri khas dari karakter, menyiapkan tempat yang cocok untuk mengembangkan ciri dan info yang tersembunyi, mendorong perkembangan plot, dari samping menampikan pengaruh karkater atau kekuasaannya.

Pendeskripsian lingkungan juga mempengaruhi rasa simpati, refleski dari lingkungan sekitar akan membuat pembaca lebih cepat menyukai karakter kita.

Contoh protagonis adalah penggali kuburan, pendeksripsiannya angin menderu, dan tidak ada yang berpenghuni, itu pasti lebih baik daripada cuaca cerah.

Pendeskripsian lingkungan membuat karya nampak lebih nyata, untuk pendeskripsian ini bisa termasuk karakter juga (misalnya orang-orang yang mengikuti pesta dansa, pedagang kaki lima yang ada dipasar, penonton yang bersorak kepada orang dipanggung); dia juga bisa berinteraksi dengan karakter (misalnya kelakukan protagonis buat ruangan ini hening; lorong yang hitam membuat protagonis merasa takut hampir terpeleset) tambahkan dinamika, maka tempat itu menjadi lingkungan bagus terjadinya cerita.

3.Dimulai dari persaan

Mulai dari persaan karena manusia memiliki resonansi psikologis, melalui perasaan "membuka jalan" untuk rasa simpati, ini sama halnya dengan pacaran, ada saja lelaki atau gadis yang membuatmu senang dan sedih, buat diri anda semakin terjerumus ke dalam cintanya dan tidak terlepaskan.

Kita bisa mulai dari berbagai persaan, misalnya persahabatan, percintaan, rasa kagum bahkan kebencian.

Contoh protagonis wanita adalah orang yang dibuang, sifatnya baik dan tegar, hanya saja mempercayai orang yang salah, hingga akhirnya kehilangan semua yang dia miliki, terpaksa kerja dari awal hingga menjadi top dari pekerjaan tersebut, disini sudah memasuki unsur percintaan, kebencian bahkan rasa kasihan.

Penulis perlu mengumpukkan inspirasi, saat menulis karya bisa gunakan bahan inspirasi tersebut, secara pelan-pelan mendirikan resonansi dengan pembaca, maka rasa simpati itu akan datang sendiri.

4.Dimulai dari karakter

Yang paling pertama adalah masalah kata ganti , ini perlu diperhatikan.

Selain itu, karakter harus dapat dipercaya. Yakni harus buat pembaca merasa karakter ini dekat disekitar mereka. Di sini menyangkut masalah settingan karakter.

9 unsur settingan karakter : Karakteristik penampilan, karakteristik sifat, hal yang disukai, kebiasaan, gerakan, omongan yang sering diucapkan, biografi, tujuan hidup, hubungan sosial.

Jika ingin buat karakter kita nampak nyata maka harus memiliki point khusus diatas, ini adalah hal yang dapat membuat pembaca merasa karakter kita nyata. Perlu diperhatikan "nyata" disini maksudnya bukanlah isi konten kita harus semuanya sesuai dengan kenyataan, tapi rasa "nyata". Jika isi konten kita sama persis dengan kenyataan, maka titik yang buat serunya tentu akan hilang bukan?

Contoh pembuka cerita, protagonis seperti pemain di dunia game lainnya berbicara dengan karakter yang lian digame, mengerjakan misi, membalaskan dendam, menggunakan karakter membawa pembaca memasuki dunia yang kita bentuk, kita menggunakan protagonis mengeksplorasi dunia ini, maka pembaca juga akan ikut mengeksplorasi.

Perlu diperhatikan plot kita dikembangkan satu per satu, jangan semua disampaikan pada bab awal, ini akan membuat karya kita kehilangan rasa penasaran , maka pembaca akan kehilangan rasa mengeksplorasi.


Sampai sinilah teknik penulisan agar pembaca memiliki rasa simpati pada karya anda, isinya banyak para penulis bisa baca secara berulang kali, dan pahami lebih dalam.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!