Sudah beberapa hari sejak kedatanganku ke dunia emelard dimana dunia nya para makhluk fiksi.
Kegiatan ku apalagi jika bukan tidur, makan, dan berceloteh tak jelas dengan suara bayi.
Hal yang paling ku benci saat aku menjadi bayi seperti sekarang adalah tidak bisa melakukan apa-apa.
Bahkan ketika ingin buang air besar pun aku hanya ditempat, dan itu benar-benar menjijikkan ihyuwwwwww.
Entah sampai kapan aku harus seperti ini, tentang dimana aku tinggal tentu saja kembali ke istana putri.
Walaupun sejujurnya aku lebih tenang ketika aku tinggal bersama dengan paman Artur. ohh paman kenapa kau tega hiks...
pagi ini suasana dikamar putri ini tampak tenang, Amanda dan pelayanan lainnya tak nampak sedari pagi. ohh ayolah apa aku diungsikan sendiri sebelum waktunya.
setelah mengingat bagaimana tubuh ini akan berakhir nantinya membuat ku harus berfikir sedikit keras untuk menghindari kematian.
haaa jiwa ku yang malang, bahkan kita harus mencari cara untuk mempertahankan nafas agar tetap terus hidup.
dan yah langkah pertama yang dapat kupikiran untuk bisa menghindari si bodoh Zacktran, seorang ayah tirani yang kejam.
apanya yang ayah cihhh bahkan dia tidak bisa untuk berbuat adil.
aku harus dapat berfikir cerdas agar bisa pergi secepat mungkin dari istana sebelum debutdante ku, dan untuk cerdas kita membutuhkan banyak pengetahuan, jadi itu artinya aku harus belajar dengan keras ahhhaaaa itu dia, dapat.
mulai saat itu aku terus belajar dan belajar, memaksa Amanda mengerti jika aku hanya ingin belajar dan memaksa untuk selalu belajar.
aku mulai menangis hanya untuk menarik perhatian Amanda dan kakak pelayan lainnya.
"oekkk oekkkkk".
"ouh tuan putri kenapa kau menangis? apa kau lapar?"
" bataa ta cababa". _tidak Amanda aku ingin membaca sebuah buku_
"aku rasa putri memang sedang lapar, sebentar aku akan mendapatkan susu di dapur untuk tuan putri".
"tatatabata baatata"_astaga ayolah aku hanya ingin sebuah buku bukan makanan_
"kau harus bisa bersabar sayang".
"........"
lupakan saja aku rasa aku yang gila, mana mungkin Amanda akan mengerti keinginanku.
3 tahun telah berlalu, aku sudah dapat berjalan dengan kaki kecilku dan berbicara tampa berceloteh seperti bayi lagi yah setidaknya aku senang sekarang.
"Amanda". ucapku kecil.
"yes princess". itu aku, aku yang mengajarkan Amanda beberapa bahasa Inggris dari bumi untuk menambah kesan jenius ku, bukan kah aku hebat hahhhh.
"Apa aku boleh minta coklat panas lagi". cicitku,
"tidak. princess kau sudah duduk untuk membaca buku selama dua jam diruang baca, dan sudah menghabiskan tiga gelas coklat panas. aku tidak bisa mengizinkan yang mulia memakan itu lagi, itu tidak akan baik untuk pertumbuhan gigi yang mulia princess". Amanda kembali dengan omelan emak-emak nya yang menjengkelkan itu.
ohooo lihat saja aku akan mendapatkan gelas ke-empat setelah ini.
"tapi aku masih menginginkan nya". jawabku sembari mendongak dengan mata puppy eyes ku.
"No, itu tidak akan berhasil princess. hari sudah menjelang malam aku akan menyiapkan makan malam anda". Amanda benar-benar meninggalkan ku sendiri sekarang.
entah sejak kapan anak itu tidak terpengaruh lagi dengan muka imut ku.
cihh menyebalkan bahkan Amanda lupa jika coklat panas itu diminum dan bukan dimakan.
aku memandang keluar jendela ruang belajar ku, langit semakin menghitam dan dapat aku tebak hujan akan turun sebentar lagi.
aku berjalan keluar dari sana menyusuri koridor dengan langkah kaki kecil yang pendek.
"hiss entah kapan kaki ini bisa tumbuh dengan benar". iya aku menggerutu, sangat susah melangkah dengan menggunakan gaun dan kaki yang pendek.
jangan lupa like dan comentar guys🙏**
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments