Fiqa terjaga di pagi hari dengan semangat baru. Setelah malam yang penuh refleksi di taman, dia merasa siap untuk menghadapi tantangan yang ada di depannya. Hari ini, dia memutuskan untuk berfokus pada pekerjaannya di studio desain grafis, menyelesaikan proyek yang telah lama ditunggu. Namun, pikirannya tidak bisa lepas dari pertemuannya yang tak terduga dengan Jaemin kemarin.
Sementara itu, di markas NCT Dream, suasana pagi hari penuh dengan kesibukan. Mereka sedang mempersiapkan jadwal kegiatan yang padat, termasuk pertemuan dengan media dan sesi latihan untuk pertunjukan berikutnya. Jaemin, yang masih merasakan rasa terima kasih yang mendalam terhadap Fiqa, memutuskan untuk meluangkan waktu untuk menemui Fiqa dan mengungkapkan rasa syukurnya secara langsung.
Fiqa sedang sibuk bekerja di studionya ketika dia menerima pesan dari Jaemin melalui media sosial. Pesan itu sederhana namun penuh makna: "Hai Fiqa, aku ingin berterima kasih secara langsung atas bantuanmu kemarin. Apakah kamu ada waktu untuk bertemu?"
Dengan senang hati, Fiqa membalas pesan itu dan mengatur waktu untuk bertemu. Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah kafe kecil yang terletak di pusat kota. Kafe itu adalah tempat favorit Fiqa karena suasananya yang nyaman dan tenang, cocok untuk berbincang dengan teman.
Ketika Fiqa tiba di kafe, dia melihat Jaemin sudah menunggu di meja yang terletak di sudut ruangan. Jaemin terlihat santai dalam balutan outfit kasualnya, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan ketulusan. Fiqa merasa sedikit gugup tetapi juga bersemangat untuk bertemu.
“Terima kasih sudah datang, Fiqa,” kata Jaemin saat Fiqa duduk di depannya. “Aku sangat menghargai apa yang kamu lakukan kemarin.”
Fiqa tersenyum. “Tidak masalah, Jaemin. Aku senang bisa membantu. Bagaimana keadaanmu setelah kejadian kemarin?”
Jaemin mengangguk. “Aku baik-baik saja, dan banyak berterima kasih atas bantuanmu. Juga, aku ingin memberitahumu bahwa aku sangat terkesan dengan caramu menangani situasi tersebut. Kamu sangat tenang dan cepat berpikir.”
Mereka berbincang-bincang sambil menikmati kopi dan kue, berbagi cerita tentang kehidupan mereka dan pengalaman masing-masing. Fiqa menceritakan tentang pekerjaannya di studio desain grafis dan bagaimana dia mulai terlibat dalam dunia musik melalui pertemuannya dengan NCT Dream. Jaemin bercerita tentang tantangan yang dihadapinya sebagai seorang idol dan bagaimana dia berusaha untuk tetap fokus pada kariernya meskipun banyak tekanan.
Percakapan mereka terasa alami dan menyenangkan, membuat keduanya merasa semakin dekat. Fiqa mulai merasa nyaman berada di sekitar Jaemin, dan Jaemin menghargai keterbukaan dan kehangatan Fiqa.
Setelah beberapa jam berbincang, Jaemin memberi Fiqa sebuah undangan istimewa. “Aku ingin mengundangmu ke konser kami malam ini sebagai tamu spesial. Aku pikir kamu akan menikmati pertunjukan kami dan itu akan menjadi cara yang baik untuk mengucapkan terima kasih.”
Fiqa merasa terharu dan senang dengan undangan tersebut. “Tentu saja! Aku akan sangat senang datang.”
Malamnya, Fiqa hadir di konser NCT Dream dengan semangat. Dia duduk di area VIP yang disediakan untuk tamu spesial, merasakan antusiasme dan energi dari ribuan penggemar yang hadir. Saat NCT Dream tampil di atas panggung, Fiqa tidak bisa menahan rasa kagumnya. Penampilan mereka begitu memukau, penuh dengan energi dan keahlian yang luar biasa.
Di antara penampilan yang spektakuler, Fiqa merasakan ikatan yang semakin kuat dengan Jaemin dan anggota NCT Dream lainnya. Setiap lagu, setiap gerakan, terasa seperti bagian dari perjalanan yang mereka jalani bersama. Fiqa menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam hidupnya dan bagaimana mereka membawanya ke dunia yang penuh warna dan keajaiban.
Setelah konser yang memukau, Fiqa merasa seolah-olah dia berada dalam mimpi. Energi dari pertunjukan, disertai dengan kegembiraan dari Jaemin dan anggota NCT Dream, memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Setelah konser, mereka semua berkumpul di ruang VIP, di mana mereka mengadakan sesi foto dan berbagi cerita dengan para penggemar dan tamu istimewa.
Jaemin, yang tampak lebih rileks sekarang, mendekati Fiqa dengan senyuman lebar. “Aku sangat senang kamu bisa datang malam ini. Bagaimana menurutmu tentang konsernya?”
Fiqa tersenyum, mata berbinar. “Itu luar biasa! Penampilan kalian sangat memukau. Aku benar-benar terkesan.”
“Terima kasih! Kami semua berlatih keras untuk malam ini,” jawab Jaemin. “Kami ingin kamu tahu betapa berarti kehadiranmu bagi kami.”
Fiqa merasakan hangatnya sambutan dari anggota NCT Dream yang lain juga. Mereka memperlakukannya dengan ramah dan membuatnya merasa seperti bagian dari keluarga besar mereka. Sore itu, Fiqa merasa sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Malam itu, setelah acara selesai, Fiqa dan Jaemin sepakat untuk menghabiskan waktu bersama lagi. Mereka memutuskan untuk mengunjungi sebuah restoran yang menyajikan hidangan lokal yang belum pernah dicoba Fiqa sebelumnya. Restoran itu memiliki suasana yang santai dan akrab, membuat mereka merasa nyaman untuk berbicara lebih banyak.
Selama makan malam, Jaemin dan Fiqa berbagi cerita lebih dalam tentang kehidupan pribadi mereka. Fiqa menceritakan tentang bagaimana dia mulai tertarik pada desain grafis dan musik, sedangkan Jaemin berbagi tentang tantangan yang dihadapinya dalam industri hiburan, dari tekanan media hingga jadwal yang padat.
“Kadang-kadang, sulit untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional,” kata Jaemin dengan nada serius. “Tapi aku merasa beruntung bisa berbagi momen seperti ini dengan teman-teman yang mendukung.”
Fiqa mengangguk setuju. “Aku bisa membayangkan betapa sulitnya. Tapi aku juga merasa bahwa kamu dan anggota NCT Dream melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menjalani hidup kalian dengan penuh semangat.”
Makan malam mereka diakhiri dengan canda tawa dan saling tukar hadiah kecil. Fiqa memberi Jaemin sebuah buku desain grafis yang dia anggap inspiratif, sementara Jaemin memberinya sebuah CD eksklusif dari album terbaru mereka sebagai tanda terima kasih.
Ketika malam menjelang, Fiqa dan Jaemin berjalan di sekitar kota, menikmati suasana malam Kuala Lumpur. Mereka menemukan kedekatan yang lebih dalam, saling memahami dan menghargai satu sama lain.
“Jadi, apa rencana kamu selanjutnya?” tanya Jaemin sambil melirik ke arah Fiqa.
Fiqa tersenyum, merasa optimis tentang masa depannya. “Aku berharap bisa terus bekerja di bidang desain grafis sambil membantu NCT Dream dengan ide-ide kreatif. Dan tentu saja, aku berharap bisa terus menjalin hubungan yang baik dengan kalian.”
Jaemin menatap Fiqa dengan penuh rasa kagum. “Aku yakin kamu akan mencapai semua impianmu. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan kami.”
Mereka berpisah dengan janji untuk bertemu lagi, merencanakan waktu-waktu menyenangkan yang akan datang. Fiqa pulang dengan rasa penuh harapan dan kebahagiaan, merasa lebih dekat dengan dunia NCT Dream dan dengan Jaemin.
Hari-hari setelah konser berlanjut dengan kecepatan yang menyenangkan dan menantang. Fiqa mulai lebih sering berinteraksi dengan NCT Dream, terlibat dalam berbagai proyek yang melibatkan desain dan kreativitas. Pekerjaan di studio desain grafis menjadi lebih bervariasi, dengan beberapa proyek baru yang melibatkan ide-ide yang dicetuskan bersama dengan anggota NCT Dream.
Fiqa dan Jaemin semakin sering bertemu, tidak hanya untuk bekerja tetapi juga untuk menghabiskan waktu bersama di luar pekerjaan. Hubungan mereka berkembang secara alami, didukung oleh minat yang sama dalam musik dan desain. Momen-momen kecil seperti berkunjung ke pameran seni atau sekadar berbincang sambil berjalan di taman menjadi bagian dari rutinitas mereka.
Suatu hari, saat Fiqa sedang bekerja di studio, dia menerima telepon dari Jaemin. “Hai, Fiqa! Kami akan mengadakan pertemuan besar dengan tim manajemen dan beberapa desainer grafis untuk proyek berikutnya. Aku ingin kamu ikut serta jika kamu tersedia. Bagaimana?”
Fiqa merasa senang mendapatkan kesempatan untuk terlibat lebih dalam. “Tentu saja, aku akan datang. Kapan pertemuannya?”
Jaemin memberi tahu waktu dan tempat pertemuan tersebut, dan Fiqa mempersiapkan diri dengan penuh semangat. Pertemuan tersebut diadakan di ruang konferensi modern di markas NCT Dream, di mana mereka akan membahas konsep visual untuk tur konser mendatang dan album baru.
Di ruangan pertemuan, Fiqa bertemu dengan tim kreatif NCT Dream dan beberapa desainer grafis lainnya. Diskusi berlangsung dengan antusias, dengan ide-ide kreatif mengalir dari berbagai pihak. Fiqa merasa terinspirasi dan terlibat dalam brainstorming ide-ide segar yang bisa membawa warna baru pada proyek-proyek mendatang.
Jaemin, yang berada di samping Fiqa, sering meliriknya dengan senyum bangga. “Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa. Ide-ide kamu benar-benar memberi dampak.”
Fiqa merasa senang mendapatkan pengakuan dan dukungan dari Jaemin serta tim. Pertemuan tersebut menjadi momen penting bagi Fiqa untuk menunjukkan kemampuannya dan berkontribusi pada proyek yang berarti.
Setelah pertemuan selesai, Jaemin mengundang Fiqa untuk makan siang di restoran terdekat. Mereka duduk bersama, membahas ide-ide yang dibahas selama pertemuan dan merayakan pencapaian kecil mereka.
“Saat-saat seperti ini membuatku merasa sangat bersemangat,” kata Fiqa sambil menikmati hidangan mereka. “Aku merasa seperti bagian dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang benar-benar aku cintai.”
Jaemin tersenyum. “Dan kami merasa beruntung memiliki kamu di tim kami. Semuanya terasa lebih berarti dengan kontribusi kamu.”
Hari-hari berikutnya diwarnai dengan kesibukan dan kreativitas yang terus mengalir. Fiqa terus bekerja pada proyek desain grafis, sementara NCT Dream melanjutkan persiapan mereka untuk tur konser dan album baru. Mereka semua semakin terhubung dan saling mendukung, menjalin hubungan yang kuat dan saling memotivasi.
Fiqa menyadari bahwa kehidupannya telah berubah secara signifikan sejak pertemuannya dengan Jaemin dan NCT Dream. Dia merasa lebih percaya diri dan puas dengan perjalanan yang sedang dijalaninya. Namun, dia juga tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan banyak tantangan serta kesempatan baru yang menanti di depan.
Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Fiqa semakin akrab dengan ritme kehidupan NCT Dream. Pekerjaan di studio desain grafis telah membawa banyak kesempatan baru, dan keterlibatannya dalam proyek-proyek grup semakin intensif. Namun, di balik keramaian dan kesibukan, Fiqa mulai merasakan tekanan yang lebih besar—bukan hanya dari pekerjaan tetapi juga dari perhatian media yang meningkat.
Suatu sore, Fiqa menerima undangan untuk menghadiri acara media yang diadakan untuk mempromosikan album baru NCT Dream. Meskipun awalnya merasa gugup, dia tahu bahwa ini adalah kesempatan berharga untuk menunjukkan dukungannya dan melihat bagaimana dunia hiburan berfungsi dari dekat.
Di acara tersebut, suasana dipenuhi dengan lampu kamera dan pertanyaan dari wartawan. Fiqa merasa cemas di tengah keramaian, tetapi Jaemin selalu berada di sisinya, memberikan dukungan dan menjelaskan prosedur acara.
“Kamu akan baik-baik saja,” kata Jaemin sambil tersenyum. “Ini hanya bagian dari rutinitas kami. Fokus pada apa yang kamu lakukan dan nikmati momen ini.”
Fiqa mengangguk, berusaha menenangkan dirinya. Ketika giliran NCT Dream untuk tampil di panggung, suasana berubah menjadi penuh energi. Penampilan mereka luar biasa, dan Fiqa merasakan kegembiraan yang mengalir di udara.
Namun, saat acara berlanjut, perhatian media mulai menyoroti hubungan Fiqa dengan Jaemin. Beberapa pertanyaan dan spekulasi tentang hubungan mereka muncul di berbagai berita hiburan, menciptakan tekanan yang tidak terduga.
Fiqa dan Jaemin berdiskusi tentang situasi tersebut setelah acara. “Aku tidak ingin kamu merasa tertekan karena semua ini,” kata Jaemin. “Tapi kita perlu menghadapi situasi ini dengan kepala dingin.”
Fiqa menghela napas, merasa campur aduk. “Aku tahu ini bagian dari pekerjaan, tapi rasanya sulit untuk menghadapi semua spekulasi ini.”
Jaemin menggenggam tangannya, memberikan dukungan yang dibutuhkan. “Kita harus tetap fokus pada apa yang penting—pekerjaan kita dan hubungan kita. Kita bisa menghadapinya bersama.”
Dengan keputusan untuk menghadapi situasi dengan tegas, Fiqa dan Jaemin menyadari bahwa mereka harus menghadapi tantangan ini sebagai pasangan dan sebagai bagian dari tim NCT Dream. Mereka bekerja sama untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional mereka, sambil terus memberikan dukungan satu sama lain.
Di tengah-tengah semua ini, Fiqa mulai merasa lebih kuat dan lebih yakin tentang masa depannya. Dia memutuskan untuk mengambil langkah-langkah kecil untuk melindungi privasinya sambil tetap terlibat dalam dunia yang semakin terkenal ini.
Fiqa juga mulai memahami lebih dalam tentang kehidupan NCT Dream dan tantangan yang dihadapi mereka. Dia melihat bagaimana mereka mengelola tekanan media, menjaga hubungan di luar sorotan, dan tetap berkomitmen pada pekerjaan mereka.
Minggu-minggu setelah acara media yang penuh tekanan, Fiqa dan NCT Dream mulai menemukan keseimbangan baru dalam kehidupan mereka. Fiqa merasa lebih siap untuk menghadapi sorotan media, sementara Jaemin dan anggota grup lainnya tetap mendukungnya sepenuh hati.
Suatu pagi, saat Fiqa sedang menyelesaikan desain untuk merchandise tur terbaru NCT Dream, dia menerima telepon dari manajer NCT Dream yang mengundangnya untuk menghadiri rapat penting. Rapat tersebut akan membahas strategi promosi untuk album mendatang dan menyusun rencana untuk tur konser internasional.
Fiqa tiba di markas NCT Dream, tempat rapat akan diadakan. Suasana di ruang konferensi terasa intens, dengan banyak anggota tim dan manajer yang membahas detail strategi. Fiqa menyadari bahwa kali ini, dia diundang untuk memberikan pandangannya tentang desain dan konsep visual untuk tur.
Saat rapat berlangsung, Fiqa dengan percaya diri mempresentasikan desainnya dan ide-ide untuk merchandise. Dia menjelaskan bagaimana desain tersebut dapat meningkatkan pengalaman penggemar dan mencerminkan tema album yang baru.
“Desain ini tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki elemen yang dapat membuat penggemar merasa lebih terhubung dengan musik dan tur,” jelas Fiqa, menunjukkan berbagai sketsa dan mock-up yang telah dia kerjakan.
Tim manajemen dan anggota NCT Dream memberikan tanggapan positif, dan mereka setuju untuk mengadopsi beberapa ide Fiqa. Jaemin, yang duduk di samping Fiqa, tampak sangat bangga dengan presentasinya.
“Kerja bagus, Fiqa. Ide-ide kamu benar-benar memberi warna baru pada konsep kami,” puji Jaemin setelah rapat.
Setelah rapat, Fiqa dan Jaemin duduk bersama untuk makan siang. Mereka membahas bagaimana rencana baru ini akan mempengaruhi jadwal mereka dan mengungkapkan rasa syukur mereka atas kemajuan yang telah dicapai.
“Kamu telah bekerja sangat keras untuk ini, dan hasilnya terlihat,” kata Jaemin sambil menikmati makan siangnya. “Terima kasih telah membawa ide-ide segar ke dalam proyek ini.”
Fiqa merasa lega dan puas dengan hasil kerja kerasnya. “Aku senang bisa berkontribusi. Semoga semua rencana ini berjalan lancar.”
Ketika mereka selesai makan siang, Fiqa dan Jaemin memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar kota. Mereka mengunjungi beberapa tempat yang sering mereka lewati bersama, membahas rencana masa depan mereka dan apa yang mereka harapkan dari tur dan album mendatang.
Dalam perbincangan santai tersebut, Fiqa mengungkapkan keinginannya untuk terlibat lebih dalam dalam dunia desain dan hiburan, sementara Jaemin membagikan harapannya untuk melihat NCT Dream terus berkembang dan memberikan inspirasi kepada penggemar mereka di seluruh dunia.
Saat matahari mulai terbenam, Fiqa dan Jaemin merasa semakin dekat dan lebih memahami satu sama lain. Mereka menyadari bahwa meskipun banyak tantangan di depan, mereka memiliki satu sama lain untuk saling mendukung dan menghadapi segala rintangan.
Ketika tur internasional NCT Dream dimulai, suasana di seluruh tim sangat bersemangat. Setiap kota yang mereka kunjungi penuh dengan penggemar yang antusias, dan Fiqa merasa terhormat dapat melihat semua ini dari dekat. Konser-konser tersebut berlangsung dengan spektakuler, dengan setiap pertunjukan menampilkan kombinasi energik dari musik dan visual yang memukau, hasil dari kerja keras Fiqa dan tim kreatif.
Namun, di balik kilauan lampu panggung dan sorotan kamera, ada sisi lain dari kehidupan tur yang mulai menguji ketahanan Fiqa dan Jaemin. Tekanan jadwal yang padat, jarak waktu yang lama dari keluarga, dan tuntutan konstan dari penggemar dan media mulai mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mereka.
Suatu malam, setelah konser yang melelahkan di sebuah kota besar, Fiqa duduk sendirian di kamar hotelnya, mencoba untuk menenangkan pikirannya. Rasa lelah dan stres membuatnya merenung, dan ia merasa sedikit terasing meskipun dikelilingi oleh orang-orang yang dekat dengannya.
Pintu kamar hotel diketuk lembut, dan Jaemin masuk dengan ekspresi penuh perhatian. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya, duduk di samping Fiqa.
Fiqa menghela napas panjang. “Aku hanya merasa sedikit kewalahan. Semua ini luar biasa, tetapi terkadang aku merasa terasing dari semua yang aku kenal.”
Jaemin meraih tangan Fiqa, menggenggamnya lembut. “Aku mengerti. Ini adalah dunia yang sangat berbeda, dan kadang-kadang, semua tekanan bisa terasa sangat berat. Tapi kita akan menghadapinya bersama.”
Fiqa memandang Jaemin dengan rasa terima kasih. “Aku hanya perlu tahu bahwa aku tidak sendirian dalam hal ini.”
Jaemin tersenyum dan memeluk Fiqa dengan lembut. “Kita akan melewati ini bersama. Kamu adalah bagian penting dari perjalanan ini, dan kita semua di sini untuk mendukung satu sama lain.”
Keesokan harinya, Fiqa merasa lebih baik dan siap untuk menghadapi tantangan baru. Dia dan Jaemin berbicara dengan anggota NCT Dream dan tim tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan kesehatan mental selama tur. Mereka memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan kecil untuk mengurangi stres, termasuk menambahkan waktu istirahat yang lebih berkualitas dan berfokus pada kegiatan santai untuk merelaksasi pikiran.
Dalam perjalanan tur berikutnya, Fiqa mulai merasakan perubahan positif. Waktu istirahat yang diatur dengan lebih baik dan dukungan yang konsisten dari Jaemin dan anggota grup membantu mengurangi beban emosional. Fiqa dan NCT Dream semakin terhubung, tidak hanya sebagai rekan kerja tetapi juga sebagai teman yang saling mendukung.
Di akhir tur, Fiqa dan Jaemin kembali ke Kuala Lumpur untuk istirahat sejenak sebelum memulai proyek berikutnya. Mereka merayakan kesuksesan tur dengan sebuah acara kecil di taman yang sama tempat Fiqa sering berlari. Berbagi cerita dan pengalaman dari perjalanan mereka, mereka merasa lebih dekat dari sebelumnya.
Fiqa menyadari bahwa meskipun dunia hiburan bisa sangat menuntut, hal yang paling penting adalah memiliki dukungan dan memahami diri sendiri dalam prosesnya. Dia juga memahami lebih dalam tentang dinamika NCT Dream dan bagaimana mereka mengatasi tantangan bersama.
Setelah tur internasional yang melelahkan namun memuaskan, Fiqa dan NCT Dream kembali ke rumah mereka di Kuala Lumpur untuk istirahat sejenak. Hari-hari berlalu dengan lebih tenang, dan Fiqa memanfaatkan waktu ini untuk refleksi dan merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam hidupnya.
Fiqa dan Jaemin memutuskan untuk meluangkan waktu bersama, jauh dari sorotan media dan rutinitas sehari-hari. Mereka menjelajahi kota, menikmati waktu di tempat-tempat yang mereka sukai, dan berbicara tentang masa depan mereka dengan terbuka. Ini adalah waktu yang sangat berharga bagi mereka untuk saling memahami dan merencanakan langkah-langkah berikutnya.
Suatu malam, setelah makan malam yang menyenangkan di restoran favorit mereka, Fiqa dan Jaemin duduk di tepi pantai, menatap bintang-bintang di langit malam. Angin sepoi-sepoi membawa suasana damai, dan mereka merasakan ketenangan yang jarang mereka temui di tengah kesibukan dunia hiburan.
“Kita telah melalui banyak hal bersama,” kata Jaemin sambil menggenggam tangan Fiqa. “Kadang-kadang aku masih merasa tidak percaya bagaimana kita sampai di sini.”
Fiqa tersenyum lembut, “Ya, perjalanan kita sangat luar biasa. Tapi aku tahu satu hal—aku tidak akan pernah dapat mencapainya tanpa dukunganmu.”
Jaemin menatap Fiqa dengan penuh perhatian. “Dan aku tidak akan pernah dapat melaluinya tanpa kehadiranmu. Kamu membawa begitu banyak warna dan kebahagiaan ke dalam hidupku. Aku ingin kita terus berjalan bersama, tidak hanya dalam perjalanan ini tetapi dalam kehidupan kita.”
Percakapan itu membuka pintu untuk masa depan yang lebih jelas. Mereka mulai berbicara tentang bagaimana mereka ingin membangun masa depan mereka, baik secara pribadi maupun profesional. Fiqa memutuskan untuk melanjutkan karir desainnya sambil tetap terlibat dengan NCT Dream. Jaemin dan anggota grup juga memikirkan proyek-proyek baru yang akan melibatkan kreativitas dan inovasi.
Di akhir bulan, Fiqa menghadiri sebuah acara amal yang diadakan oleh NCT Dream. Acara tersebut adalah kesempatan untuk memberikan kembali kepada komunitas dan mendukung berbagai inisiatif sosial. Fiqa merasa bangga dapat berkontribusi dan melihat bagaimana grup dan penggemar mereka menyatukan kekuatan untuk tujuan yang lebih besar.
Selama acara, Fiqa dan Jaemin berdiri di depan panggung, menyaksikan penampilan yang memukau dan merasakan energi positif dari para penggemar. Mereka berdua merasa bahwa tujuan mereka tidak hanya untuk mencapai kesuksesan pribadi tetapi juga untuk memberi dampak positif pada dunia di sekitar mereka.
Dengan suasana hati yang penuh harapan dan keyakinan, Fiqa dan Jaemin melihat masa depan dengan optimism. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka akan terus menghadapi tantangan dan perubahan, tetapi mereka siap untuk menghadapinya bersama.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 11 Episodes
Comments