NovelToon NovelToon
10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

10 Ribu Ditangan Istri Yang Tepat

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Pelakor jahat / Pelakor / Selingkuh / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Mas! Kamu tega!"
"Berisik! Gak Usah Bantah! Bersyukur Aku Kasih Kamu 10 Ribu sehari!"
"Oh Gitu! Kamu kasih Aku 10 Ribu sehari, tapi Rokok sama Buat Judi Online Bisa 200 Ribu! Gila Kamu Mas!"
"Plak!"
"Mas,"
"Makanya Jadi Istri Bersyukur! Jangan Banyak Nuntut!"
"BRAK!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Ini Dia, Telat 10 menit!" Si Boss Pemilik Cafe, tempat Bambang bekerja, telah berdiri sambil menyandarkan bokongnya diujung meja, menyilang kedua tangan sambil menatap penuh arti.

Di sebelah Si Boss, ada Irma, bergelayut manja, seolah tak peduli ada Bambang tetap saja posisi keduanya membuat semua yang melihat berpikir macam-macam.

Bambang berjalan sedikit lebih cepat, dalam hati dag dig dug, dan entah, malam ini apa lagi yang akan Bambang lakukan untuk keduanya.

"Maklum aja Pak Boss, Mas Bambang kayaknya habis happy-happy sama Istrinya. Gimana Mas, Mbak Nisa sudah diantar, sampe rumah dengan aman? Perempuan hamil itu harus dijaga baik-baik loh! Gak boleh sampai jatuh, terluka atau kaget! Bahaya!"

Bambang mengepal tangan, benci sekali dengan kata-kata Irma barusan. Seharusnya Bambang bisa menahan diri dan tidak terjebak dalam lingkaran maut seperti sekarang.

Sekarang maju kena, mundur apalagi, yang ada Anisa yang Mereka jadikan target.

"Saya ada kerjaan buat Kamu, ini!" Si Boss Pemilik Cafe memberikan sebuah bungkusan. Kali ini seperti paket yang biasa dikirim oleh kurir dari toko orange langganan Ibu-Ibu Muda.

"Kamu antar ke alamat yang nanti Irma tunjukkan. Malam ini, Irma bakal ikut sama Kamu. Tapi ingat  jangan buat gaduh. Saya gak mau ada masalah."

Bambang menahan kesal. Rasanya ingin berontak, namun godaan akan uang yang diperoleh dan nominal yang tak sedikit masih terus membayangi Bambang.

"Kalau begitu sekarang Saya kirim."

"Ck! Buru-buru banget sih Mas Bambang, nanti, Irma yang kasih tahu jadwalnya."

"Kamu boleh keluar."

Bambang undur diri. Malas juga jika harus melihat kedua Manusia Setan beradu mekanik. Saat masuk saja, Bambang bisa melihat sisa pergulatan panas dan seonggok jaket karet yang sudah terisi cairan yang tak perlu dijelaskan, Bambang paham. Bahkan sangat familiar.

Bambang berjalan, melihat sekeliling Cafe. Malam ini lebih ramai dari biasanya, mungkin karena weekend.

"Hai Mas Bams, udah dari tadi?" Anita berjalan mendekati Bambang, sambil mengeluarkan sebatang rokok, menyodorkan kepada Bambang.

"Habis dari ruangan Boss?" Anita mengambil sebatang, mengikuti Bambang yang sudah menyesap sebatang rokok pemberian Anita.

"Kamu pernah terlibat juga?"

Sejenak Anita mengernyit, namun senyum smirk melengkapi jawaban yang tak perlu terucap namun Bambang paham, kalau Anita juga sama saja.

"Tenang aja Mas Bams, dulu, awal-awal Nita juga kayak Mas Bams, pasti takut ya? Emang gitu kok! Tapi sans lah Mas Bams, Boss itu backingannya gak kaleng-kaleng," Anita berbisik menyebutkan sebuah nama yang membuat Bambang terkejut.

"Kaget ya?"

Anggukan cepat Bambang, menimbulkan tawa renyah dari bibir seksi yang sedang menyesap nikotin dengan lihai.

"Boss itu masih ada hubungan kerabat. Tapi gak paham juga sih. Ya makanya sejauh ini aman-aman aja. Mas Bams hebat juga, baru masuk udah diajak gabung. Nita dulu sih butuh 3 bulan baru ikut terjun. Oh iya Lupa, Mas Bams kan ada hubungan spesial sama Irma." Anita mengedipkan sebelah mata.

"Mas Bams, pokoknya disini, gak usah pake hati. Yang ada jalani, nikmati dan lupain! Yang penting dapur dirumah tetep ngebul!"

Hati Bambang dilema. Semua yang dikatakan Anita benar. Bambang merasakan betul cari kerja susah, punya duit yang gak semudah cari musuh.

Anita meneguk minumannya sebelum pergi, "Tinggal dulu ya, giliran Anita naik!" Anita menepuk bahu Bambang berjalan menuju panggung  gilirannya tampil dan memuaskan mata para singa lapar yang selaku haus akan desah manja dan lenggok pembangkit hasrat yang butuh pelampiasan.

***

Nisa terbangun, jam dinding masih menunjukkan pukul 1 dini hari.

"Ya Allah, sekarang jadi sering terbangun kalau malam."

Nisa bangkit perlahan, tubuhnya pegal-pegal. Maklum saja, Mereka hanya memiliki kasur lipat sebagai alas tidur.

Berjalan perlahan menuju kamar mandi, Anisa kini memilih duduk di lantai meneguk segelas air hangat.

"Kepalaku pusing banget." Anisa mencari minyak gosok, setelahnya membalur sedikit di pelipis kanan dan kiri, memijat perlahan, Nisa menarik nafas perlahan, sakit dikepala Nisa tiba-tiba saja menyerang.

"Ya Allah, lindungi dimanapun Mas Bambang berada. Tuntun Mas Bambang untuk selalu berada dijalan yang benar."

Entah, sejak Bambang bekerja di Cafe, Anisa sering sekali merasa khawatir, bukan hanya soal cemburu, membayangkan wanita-wanita seksi yang mungkin sering berinteraksi dengan Suaminya.

Anisa khawatir, dengan Bambang yang tiba-tiba royal, padahal Anisa masih ingat betul, dulu uang belanja saja dibatasi hanya boleh 10 Ribu sehari, kurang kalau perlu.

"Mas, semoga ini hanya prasangka burukku saja."

Dari pada memikirkan hal-hal buruk, Anisa memilih shalat, mendoakan Bambang dan membuat hatinya tenang.

***

"Gila Lo!" Bambang membanting pintu mobil.

Malam ini, Si Boss meminjamkan Bambang mobil, untuk pengantaran yang sudah dijadwalkan, Bambang bersama Irma menuju alamat yang sudah menunggu kedatangan keduanya membawa paket.

Bukannya terkejut melihat Bambang marah-marah, Irma malah tertawa terbahak-bahak. "Mas Bambang lucu banget sih! Biasa aja kali!"

"Ya tapi Gue gak pernah ngelihat dan apalagi tadi! Jijik banget!"

Sungguh, berada dalam pusaran kegilaan yang Irma dan Si Boss serta Dunia yang tak pernah Bambang perkirakan sebelumnya.

"Beruntung Mas Bambang dilepas sama Mereka. Makanya Si Boss nyuruh Irma ikut sama Mas Bambang, kalo enggak! Mas Bambang alamat dibungkus sama Mereka!"

Sinting!

Bambang menggelengkan kepala. Memejamkan mata. Jijik. Kata yang mewakili apa yang tadi Bambang saksikan.

Jika dulu Bambang hanya mendengarnya dari pemberitaan internet, tapi tadi dihadapan matanya, secara langsung, Bambang melihat apa yang sering diceritakan oleh guru-guru mengajinya sewaktu kecil.

Sebuah riwayat mengenai sekelompok kaum yang ditenggelamkan karena perilaku menyimpangnya. Dan Bambang tak pernah membayangkan dan tadi Bambang hampir saja menjadi bulan-bulanan Kaum semacam itu.

Irma masih saja tertawa, "Mas Bambang tadi gak sadar ya, salah satu dari Mereka kan ada yang sering wara wiri di TV. Citranya Agamis banget deh kalo di depan kamera. Tapi, ya siapa yang sangka coba, Mas Bambang bisa nilai sendiri deh! Tapi, Mereka itu, kelompok Mereka, salah satu klien Boss yang paling loyal dan royal! Cek saldo Mas! Boss udah transfer ke rekening Kita masing-masing!"

Masih dalam keterkejutannya Bambang yang mendengar aliran dana masuk, tentu saja segera meraih ponselnya. Dan lagi-lagi logika dan hati nuraninya kalah dengan deretan angka yang berjejer rapi menambah pundi-pundi di rekening milik Bambang.

Melihat kedua bola mata Bambang melotot, terkejut, Irma hanya tersenyum tipis, "Kalo lihat Nolnya banyak gitu, masih jijik gak Mas?" Ledek Irma.

Sial!

Bambang tak bisa membantah. Benar, Irma sekali lagi memainkan harga dirinya dengan harga yang tak bisa Bambang tolak.

"Jalan Mas! Balik ke Cafe! Pelangganku udah nunggu! Hari ini laris manis Mas! Nanti Aku cipratin deh!"

Gila! Gampang banget duit haram didapatnya! 

1
Rahma Inayah
jgn sampe Nisa km terjebak SPT Bambang apalgi sama bos yg suka celap celup
Rahma Inayah
ngeri juga liat nasib mu bang ..km SDH terlampu jauh masuk dunia kelam dan GK takut dosa Krn byk pundi2 uang yg mengalir ke kamu ...apakah akn di jadikan video bambang begituan dan akn di perjual belikan ke situs2 video dewasa baik luar maupun dlm negeri ..mkn SPT tu ya
Rahma Inayah
bagus ceritanya
Rahma Inayah
si Bambang LP akan dosa stlh melihat byk uang gepokkan.tp tnp dia Sadri klu rumh tangga nya terancam bercerai berai
Rahma Inayah
Bambang SDH di peralat dan t
dan tak berdaya dia SDH di monitor oleh si bos
Rahma Inayah
semkn HR Bambang berkubang dlm lingkaran dosa ..
Rahma Inayah
Bambang dilema dgn sikap Nisa ..tp tnp Nisa tau uang yg dibeli buat mkn uang GK halal klu dia tau mkn GK mau
Rahma Inayah
masa HBS keguguran SDH bisa sholat ....BKN nya Mash nifas ..
Rahma Inayah
ank Bambang pergi sblm sempat dilahrkn Krn dia tau bpknya kerja GK halal JD lbh baik dia GK mnt dilahirkn
Rahma Inayah
yaa nm nya jg lacur mn ada urat malu nya .Bambang SDH masuk perngkp dan GK BS keluar jg GK BS berkutik mati kutu dan akibat km berulah Nisa keguguran
Rahma Inayah
rasakan km Bambang masuk jebakan WC umum
Wanita Aries
Kok makin terjerumus si bambang
Wanita Aries
Hadeh bambang bloon
Nisa jg trllu bodoh jd istri
Wanita Aries
Ya udh bambang nikmati aja peranmu,, nisa mending pisah aja deh
Wanita Aries
Hadeh si bambang suka banget main api
Wanita Aries
Mau sampe kapan bambang bgtu.. gk ada niatan kanur pindah ke desa atau keluar pulau
Wanita Aries
Si bambang cari penyakit aja
◦•●◉✿penapianoh✿◉●•◦: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Wanita Aries
Bodohnya bambang yg gmpng terbuai nafsu akhirnya kena batunya
Wanita Aries
Cobaanmu berat mbang
Su Millah
siip..👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!