Warning!!!
Disarankan agar cerita menyambung, silahkan baca novelku sebelumnya berjudul Broken Heart!!!
Bertahun tahun mencintai orang yang sama, namun ternyata orang itu menikahi orang lain, dia berusaha untuk bisa membuat rasa cintanya layu
Namun apalah daya, rasa cinta itu tetap ada. Walaupun sekeras apapun dia berusaha melupakannya tetap saja rasa cinta tidak hilang
Hingga akhirnya sebuah fakta yang membuatnya berubah pikiran.
follow igku: Anaputri8711
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natasyatia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana
"Astagfirullahalazim, yang terpenting sekarang aku harus dengan cepat mengerjakan tugasku." ucap Zavier
Zavier bekerja keras hingga waktu tak terasa sudah menunggu 4 hari sebelum dirinya menikah.
Saat ini dirinya berada di warung Zea.
"Zee, aku meminta segelas kopi" ujar Zavier
"Zee Zee kamu pikir aku susu Zee?" protes Zea. Zea Saat ini sudah sedikit demi sedikit melupakan rasa cintanya walaupun masih terasa sakit jika di ingat
"Betul, kamu seperti susu Zee manis" celetuk Zavier
"Astaga, untung aku sabar tidak aku ulek wajah tampanmu itu" wajah emosi Zea kepada Zavier dia begitu kesal Zavier, entah mengapa Zavier akhir akhir ini sering mengganggunya.
"Ah kau tahu itu aku tampan" dengan percaya dirinya dia berkata seperti itu membuat Zea semakin kesal dengan Zavier.
"Eh iya ingat ya 4 hari lagi datang ke pernikahan kita" celetuk Zavier.
"Astaga sejak kapan aku menikah denganmu wahai tuan tampan?" Saat ini rasanya Zea ingin sekali memukul kepala Zavier yang begitu menyebalkan.
Zea meletakkan kopi di hadapan Zavier
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu " Salam seseorang
"Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh " ucap Zavier.
"Masya Allah calon mertuaku " celetuk Zavier menyalami tangan Raka.
Plakk
Zea menggeplak Zavier dengan sarung tangannya.
"Astagfirullahalazim, Zee Zee tidak boleh seperti itu kepada calon suamimu ini" Seolah olah merasa tersakiti oleh kelakuan random Zea.
"KAU INIII INGIN RASANYA AKU ULEK YA KAMU!!!" pekik Zea.
"Syutt, kamu duduk tenang" titah Raka kepada Zea
"Iya ayah" Zea langsung duduk di kursi.
"Ada apa ini?" Tanya Raka
"Ada apa bagaimana mertuaku" celetuk Zavier.
Pletak
Raka menyentil pelan dahi Zavier.
"Loh kenapa pak?" protes Zavier
"Berhenti memanggilku dengan sebutan mertua, jika kamu tidak melamar langsung putriku!" Tegas Raka.
"Ah boleh, nanti sore aku akan datang." ujar Zavier blak blakan.
"Astaga tidak boleh tuan!" pekik Zea
"Loh kenapa? kan niatku baik untuk menikahimu" Tanya Zavier
"Tuan 3 hari lagi akan menikah masa melamarku?!"protes Zea.
"Oh? menikah? Betul menikah denganmu " senyum tengil Zavier seraya menatap kosong ke arah tembok.
"Hey, kau kan ingin menikah dengan wanita lain?" omel Zea
"KAU INGIN JADIKAN PUTRIKU ISTRI KE 2?" hardik Raka.
"Saya tidak setuju jika kau menjadikan putriku istri ke 2 mu" tolak Raka
"Betul itu, lebih baik aku tidak menikah dari pada harus menjadi yang ke 2" tutur Zea.
"Ah tidak, kau akan menjadi istriku yang pertama dan terakhir" ucapnya dengan santai.
"Lalu bagaimana dengan wanita itu?" Tanya Raka
"Oalah itu, gampang tinggal batalin aja" ucap Zavier santai.
"Astagfirullahalazim, kamu tidak boleh seperti itu nak, kamu menjadikan putriku pengganti, bahkan kamu tidak memahami perasaan perempuan itu pasti akan merasakan sakit hati" pesan Raka.
"Tetapi aku sudah sakit hati karena kelakuannya Ayah" curhat Zavier
"Memangnya kenapa dia?" Tanya Raka. Zavier menundukan kepalanya
"Huft" Zavier menghela nafasnya yang begitu berat
"Dia telah menjadi wanita penghibur"
"Astagfirullahalazim, memangnya dia dari keluarga tidak mampu?" Tanya Raka.
"Tidak pak, jika keluarga tidak mampu, dia datang ke rumahku menggunakan mobil mewah, bahkan rumahnya mewah, dia hanya sesuka hati saja melakukan hal itu, aku wajar jika tidak mau, karena dia tidak taubat padahal pernikahan tinggal sebentar lagi" Zavier menghela nafasnya dnegan segala bebannya.
"Huft, lalu Bagaimana dengan putriku?" Tanya Raka
"Aku sore ini, sekitar pukul 5 sore aku akan datang ke rumah bapak, dengan ayah dan ibuku, aku harap Zea akan menerima pinanganku. Aku berniat menikahinya bukan karena aku ingin menjadikannya sebagai pengantin pengganti, Aku tulus mencintai Zea" ungkapan perasaan dari Zavier membuat Zea terkejut.
"Baiklah, datanglah kami akan menyambutmu, tetapi jika di tolak oleh putriku, aku harap jangan memaksa putriku untuk menikah denganmu ya!" Raka memperbolehkan Zavier untuk datang ke rumahnya....
Raka langsung menulis alamat lengkapnya dan memberikannya kepada Zavier
"Masya Allah yahh?, Aku akan datang dengan segera, " Zavier langsung meletakkan uang 100 ribu rupiah di bawah gelas kopinya.
Pov Zea
"Ayah mengapa langsung memperbolehkannya datang?" protes Zea
"Ayah tahu sebenarnya kamu juga mencintainya nak" cetus Raka
"Bagimana ayah bisa tahu?"
"Dari tatapan putriku juga sudah ayah pahami, bagaimana rasanya sakit hati seperti itu" ucap Raka
"Maaf Ayah, Zea tidak jujur" Zea menundukan kepalanya Lalu Raka menarik kepala Zea untuk bersandar di pundaknya
"Ayah, apakah merestui kami?" Tanya Zea.
"Kalau kamu setuju untuk menikah dengannya ayah bisa apa hmm?, ayah tidak berhak untuk menolak bukan?, Demi kebahagiaan putri ayah, Ayah tidak mungkin menolak bahkan memaksa putri ayah untuk tidak menikah dengan pria. pilihannya."
"Yang terpenting sekarang, yang ayah pesan kepadamu, perlakukanlah suamimu dengan sebaik mungkin, jangan buat dia kecewa kepadamu, ingatlah untuk senantiasa hormat kepada suamimu kelak."Zea menganggukan kepalanya
"Suamimu adalah surgamu setelah ibumu, jangan buat dia marah, jika dia marah redamlah amarahnya, kamu jadikannya sebagai seorang raja. Ayah sebagai sesama pria paham bagaimana rasanya jika harus menahan amarah saat di rumah....
"Ingatlah ketika dia pulang dari manapun itu sambutlah dengan baik, dan berikan segelas air, jika mau lebih baik, peluklah tubuhnya, agar lelahnya hilang" Raka mengusap kepala Zea dengan Lembut.
"Anak ayah sudah besar sekarang, bahkan sebentar lagi akan menikah, apakah tugas ayah sudah selesai sampai sini?" Tanya Raka dengan lembut.
"Tidak, ayah harus melihat cucu ayah besar, jangan pergi, Zea akan merasa kesepian." Mata Zea berkaca kaca bahkan menangis karena ayahnya mengatakan hal tersebut
"Nak dokter berkata umur ayah hanya tinggal beberapa minggu saja, kamu bahagia ya nak?" tutur Raka dengan lembut
Zea memeluk tubuh Raka dengan erat lalu menangis, dia bingung. Ingin bahagia atau bersedih?
"Jangan bersedih, nanti pukul 3 sore kita pulang dan bersiap untuk acara lamaranmu okay?" Tanya Raka dengan senyum lembut
"Ayah harus bertahan ya ayah??" Tanya Zea.
"Isya Allah sayang, Ayah tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, yang terpenting kamu harus tetap kuat agar kamu bisa bangkit di saat ayah sudah tiada" pesan Raka.
"Ayah harus tetap ada, ayah tidak boleh meninggalkan Zea sendirian, Zea sudah tidak ada ibu, apakah ayah tetap pergi juga?" Zea menangis kembali, walaupun apa yang di katakannya oleh Zea membuat Raka tidak paham....
Tetapi dia paham maksud dari ucapan sang putri, bahwasanya dia sangat tidak memiliki apa-apa selain ayahnya.
"Ayah paham apa yang kamu pikirkan, tetapi kamu akan memiliki suami sayang" ucap Raka dengan sedikit candaan ringan walaupun di telinga Zea terdengar aneh.
Justru membuat Zea semakin menangis
Waktu terus berlalu
Pov Zavier
"Mommy, sore ini datang ke rumah wanita pujaan hatiku ya mommy" ajak Zavier
"Apa maksudmu nak? Bukankah kau ingin menikah dengan Sonya?" Tanya Zavier
"Aku tidak akan menikah dengan wanita ular itu mommy dia tidak pantas menikah denganku, dia tidak bisa menjaga dirinya dari laki-laki, dia adalah wanita penghibur"
"Astagfirullahalazim, sudah tidak tahu diri dia itu!! masih saja memaksa untuk menikah dengan putra kesayangan mommy"
"Iya betul mom, bahkan aku memiliki video saat dia melakukan hubungan itu mom" pekik Zavier.
"Astagfirullahalazim, mommy setuju kalau kau mau menikahi wanita pujaan hatimu, mommy penasaran seperti apa sih cantiknya gadis pujaan hati putra mommy ini?"
"Masya Allah banget mom, bahkan aku sampai terpesona dan merasa nyaman dengannya yang begitu tenang, walaupun dirinya sedikit cerewet kayak mommy" celetuknya
"Hey, perempuan itu wajar jika cerewet, karena dirinya di ciptakan untuk banyak berbicara, apalagi saat dirinya telah memiliki anak, pasti dia lebih banyak cerewet dari pada kamu sendiri. " ucap Elenna dengan mengomelinya putranya Yang begitu bodoh dalam dunia percintaan.
"Dasar makhluk amatir cinta" ujar seseorang yang baru datang
"Daddy?" pekik Zavier
"Daddy, apakah menyetujui aku akan melamar putri seseorang pemilik warung kopi dekat dengan kantor?"
"Hah apa warung kopi dekat kantor?" omel Akhtar
"Sayang ada apa dengan kamu? apa ada salah jika putra kita menikah dengan perempuan yang dia inginkan?"