Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebencian haidar
Setelah mengurus keberangkatan vika ke amerika untuk menjalani pengobatan kini mereka akan kembali ke kediaman masing masing.
"pah...celin ikut pulang ya"kata celin yang kini tengah bergelayut di tangan papahnya.
"tidak bisa sayang ..sekarang kamu sudah menikah...kamu harus ikut suamimu"kata papah celin memberikan arahan untuk putri semata wayangnya itu.
"tapi kan pah"belum selesai celin mebantah papahnya mamah celin sudah menyela ucapannya duluan.
"tidak ada bantahan untuk hal ini celin,kamu sudah menikah,ini keputusanmu juga....mulai sekarang kamu bukan tanggung jawab mamah dan papah lagi....ada suamimu yang akan menjagamu kelak" kata mamah celin tegas meskipun dalam hatinya ia masih belum rela melepas putri kesayangannya itu untuk laki laki yang sama sekali tidak mencintainya.
Ada rasa khawatir sebagai orang tua mengenai nasib pernikahann putrinya kelak. Orang tua mana yang akan merelakan putri satu satunya dipinang oleh laki laki yang sama sekali tidak ada dasar cinta untuk menikahinya melainkan hanya karna sebuah keterpaksaan yang melandasinya.Sebagai orang tua dia ingin menolak permintaan konyol vika itu,tapi karna putrinya malah menyetujui permintaan konyol itu mau tidak mau dia harus mendukung keputusan putrinya itu.
Vika hanya tertunduk lesu.Dia tau bahwa keputusannya ini telah mengecewakan orang tuanya.Tapi mau gimana lagi dia tidak bisa menolak keinginan kakanya itu ditambah lagi dengan melihat keadaan vika saat memohon seperti itu dia semakin tidak bisa untuk menolaknya.
Tak lama setelah itu haidar datang menyapa orang tua celin.
"kak.... haidar pamit pulang dulu"kata haidar yang sudah mendekat orang tua celin.
"jangan panggil kakak.... kamu ini sekarang menantuku.... panggil kami seperti celin memanggil kami"kata papah celin menepuk punggung haidar pelan.
"mmmm.... baiklah mah ... pahh"kata haidar sedikit canggung.
"haidar.... mamah tau kalian terpaksa melakukan ini semua. Tapi mamah mohon sama kalian berdua, pernikahan ini adalah pernikahan suci, jangan pernah main main dengan yang namanya pernikahan. Mamah berharap kalian bisa terus bersama, sampai maut yang akan memisahkan kalian.Mamah harap kamu bisa membeeikan kebahagiaan untuk celin."kata mamah celin dengan air mata yang perrlahan menetes karna takut jika keputusan putri kesayangannya ini justru akan membuatnya tidak bahagia.
Haidar menganggukan kepalanya tanda mengerti apa yang diucapkan mamah celin yang tak lain adalah mamah mertuanya itu.
"walau bagaimanapun, celin adalah anak satu satunya kami, kami tidak ingin melihatnya tidak bahagia, mamah mohon jangan menyakitinya" kata mamah celin lagi yang kini pipinya semakin basah karna air mata.
"sudah mah,mamah jangan khawatirkan celin... celin sudah besar... celin tau apa yang bisa celin lakuin" kata celin menenangkan mamahnya yang terisak itu.
"iya mah, haidar janji"jawab haidar yang tidak enak melihat mamah mertuanya itu menangis meskipun kenyatannya sangat berbanding terbalik dengan yang ada difikirannya.
"mamah dan papah percaya kamu orang yang baik, kami titip celin kepdamu, tolong jaga dia ,sayangi dia, kalau bisa cintai dia seperti kamu mencintai vika" kata papah celin menimpali perkataan istrinya tadi.
Haidar menganggukan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun lagi.
"bagaimana bisa aku memberikan cintaku kepadanya... akau sama sekali tidak menyukai tipe gadis sepertinya...aku justru sangan membenci gadis sepertinya....ohh tuhan jalan hidup yang seperti apa yang kau berikan kepadaku ini" gumam haidar dalam hatinya menahan kekesalannya.
Haidar sangat tidak menyukai perempuan seperti celin.
Dimata haidar celin merupakan kalangan perempuan gold diger yang mendekati laki laki kaya hanya demi memenuhi gaya hidupnya yang terkesan glamour, yang kenyataannya padahal tidak seperti itu. Tanpa harus memiliki pasangan yang kaya pun celin masih bisa hidup mewah karna orang tuanya juga berasal dari keluarga berada.
Haidar juga tau kalo keluarga celin merupakan keluarga konglomerat meskipun kekayaannya masih jauh dari kelayaan yang dia miliki saat ini.
Tapi justru karna itulah yang membuat pikiran pikiran kotor mengenai celin terlintas difikirannya.
"Entah berapa banyak laki laki yang sudah menidurinya....kenapa aku bisa sesial ini... wtf..."gumam haidar dalam hatinya yang kini tengah melirik celin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan